Anda di halaman 1dari 49

Pertemuan ke 3

Koefisien perp pns overall, insulation,


tebal kritis
Koef Perp Pns Overall
With composite systems, it is often convenient to
work with an overall heat transfer coefficient U

Qx = U A ∆T
Perp pns dari fl A ke fl B melalui
dinding silinder

r
ln o
1 1 1 ri 1
   
U o Ao U i Ai hi Ai 2kL ho Ao

r
Ao ln o
1 1 ri 1
  
U o hio 2kL ho

r
Ai ln o
1 1 ri 1
  
U i hi 2kL hoi
Insulation and R values
Toverall oC.m 2
R ,
Q W
A
Benda yang mempunyai banyak ruang yg berisi
udara mempunyai daya hantar panas rendah 
baik utk isolasi (misal : plastik busa, serbuk gergaji)
Bandingkan Qloss tanpa vs dg isolasi !
Tebal Isolasi Kritis
• Pada dinding datar/ plane wall (A konstan) : makin
tebal isolasi makin besar tahanan perp panas
konduksinya makin kecil panas yang hilang
• Pada dinding lengkung (A = f(r)) : makin tebal isolasi
makin besar tahanan perp panas konduksinya tapi
luas perpind panas juga makin besar  panas yang
hilang bisa jadi makin besar sedemikian sampai tahanan
konduksi = tahanan konveksi.
Berapa tebal isolasi yang memberikan perpindahan panas
maksimal ?
 tebal isolasi kritis
Sebuah pipa jari-jari luar Ro dan suhu permukaan To, diisolasi.
Ris adalah jari2 luar pipa setelah diisolasi. Ingin dicari tebal isolasi
yang memberikan Q maksimal.
Suhu lingkungan Ta dan koefisien konveksi h.

Ti  Ta
Q Ti
R2 R1
ln
R1 1

2kis L h( 2R2 L )
R2
Ta,h

Q 2 ( Ti  Ta )

L ln R2
R1 1

kis hR2
d( Q / L ) 1 1
0  
dR2 kis R2 hR2 2
kis
R2c 
h

Jika R2 = R2c = kis/h , panas yang hilang maksimum

Jika 0< R2 ≤ R2c semakin tebal isolasi panas yang hilang


semakin besar

Jika R2 > R2c , semakin tebal isolasi panas yang hilang


semakin kecil.
• Pipa baja (Do= 5 cm) suhu surface 200oC. Suhu
lingkungan 20oC, hudara = 3 W/m2K. Pipa diisolasi
dengan suatu bahan tebal 3,17 cm. Tentukan isolator
yang sebaiknya digunakan, asbestos (kA = 0,17 W/m
K) atau fiberglass (kB = 0,04 W/m K) dan hitung panas
hilang sebelum dan sesudah diisolasi.
• Suatu lapisan isolasi setebal 2,5 cm yang
mempunyai konduktivitas panas 0,17 W/(m.
oC) dipertimbangkan untuk mengurangi panas

yang hilang dari pipa yang diameternya 5 cm


dan suhu di permukaannya 200oC. Jika udara
luar bersuhu 30oC dan h = 3,1 W/(m2. oC),
berapa panas yang hilang dengan dan tanpa
isolasi? apa pendapat saudara?
• Sebuah pipa dengan diameter luar 10 cm
digunakan untuk mengalirkan gas panas sehingga
suhu permukaan luar pipa adalah 300oC. Untuk
mengurangi panas yang hilang ke lingkungan,
maka pipa tersebut dilapisi dengan lembaran
asbestos sebagai isolator panas yang memiliki
konduktivitas panas 0,166 W/m·oC. Suhu udara
lingkungan 32oC dan h = 5 W/m2 oC. a) Hitunglah
jari-jari kritis isolasi, b) Hitung prosentase panas
hilang per satuan panjang pipa dengan isolasi
setebal jari-jari kritisnya dibanding panas hilang
tanpa isolasi
• Suatu bola baja diameter = 1 inci, suhu
permukaan luar 478 K, berada dilingkungan
udara suhu 305 K. Koefisien konveksi antara
permukaan bola dengan udara 8.5 W/(m2.
oC). Untuk mengurangi panas yang hilang,
bola diisolasi dengan bahan yang mempunyai
konduktivitas panas 0,17 W/(m. oC). Berapa
tebal isolasi agar panas yang hilang berkurang
50 % ? berapa panas yang hilang dengan dan
tanpa isolasi? apa pendapat saudara?
• Sebuah pipa sangat panjang yang terbuat dari baja (k = 40
W/m/K) berisi air panas yang suhunya 373 K . Diameter pipa
Di = 1 m dan Do = 1,02 m. Pipa diisolasi dengan serat gelas
(k = 0,043 W/m/K) setebal 10 cm sehingga diameter luar pipa
setelah diisolasi Dis = 1,22 m. Pipa berada di lingkungan yang
suhunya Tu = 305 K. Koefisien perpindahan panas dari
permukaan dinding luar isolasi ke lingkungan sebesar 10
W/m2/K, sedangkan koefisien perpindahan panas dari air
panas ke dinding pipa 1500 W/m2/K.
• a. Hitunglah koefisien perpindahan panas overall (W/m2/K)
pada sistem tsb.?
• b. Berapa watt panas yang hilang tiap satuan panjang
silinder tsb?
• c. Hitunglah suhu permukaan luar isolasi !
• Sebuah pipa horizontal, Di = 0,012 m dan Do =
0,014 m. Suhu permukaan pipa bagian dalam
105oC. Pipa diisolasi, sehingga dinding luar
isolasi diharapkan menjadi 35oC. Hitunglah
tebal isolasi yang diperlukan
• Daya hantar panas pipa baja dan isolator
berturut- turut adalah 45 dan 0,4 W/(m K)
Conduction-convection Systems

Different types of fins


Fin temperature distribution
d 2T hP
2
 (T  T )  0 --(1)
dx kA

bila : T  T   d 2 hP
2
  0 ----(2)
dx kA
• Bila A tidak konstan
d 2T 1 dAc dT 1 h dAs
2
  (T  T )  0
dx Ac dx dx Ac k dx
Kondisi batas :
a. T|x = 0 = Tb
b. di x = L ada 4 kemungkinan :
1. - k (dT/dx ) = h (T – T∞)
2. Diisolasi (adiabatik): dT/dx = 0
3. Tx = L = TL
4. Fin sangat panjang (L = ∞) shg Tx =  = T∞
ℎ𝑃
Distribusi suhu jika kondisi di x = L, 𝜃 = 𝑇 − 𝑇∞ , 𝜃𝑏 = 𝑇𝑏 − 𝑇∞ dan 𝑚 = 𝑘𝐴
a. Convection heat transfer : h (TL – T∞) = - k (dT/dx)

b. Adiabatik (dT/dx = 0 )

c. Constant Temperature (T = TL )

d. Infinite Fin Length (T = T∞ )


Example 2-8
Compare the temperature distributions in a straight
cylindrical rod having a diameter of 2 cm and a length of
10 cm and exposed to a convection environment with
h=25 W/m2 · .C, for three fin materials:
a. copper [k =385 W/m· .C]
b. stainless steel [k =17 W/m· .C]
c. glass [k =0.8 W/m· .C].
Also compare the relative heat flows and fin efficiencies.
Fin Heat Transfer Rate = Qf
Misal : Fin dg A konstan, di x = 0  T = T0
jika di x = L diisolasi  = o di x = 0 dan d/dx = 0 di x = L,
distribusi suhu pd fin :  T  T cosh m( L  x)
 
0 To  T cosh mL
maka heat transfer rate dari permukaan fin
dT
Q f  Qx 0  kA x 0  hPkA (T0  T ) tanh mL
dx
Jika di x = L terbuka  - k (dT/dx ) = h (TL – T∞)

sinh mL  h
mk
 
cosh mL
Q f  hPkA
cosh mL  h
mk
 
sinh mL
(T0  T )

dst
Fin Performance

• Effectiveness : Q f Qf
f  
Q h Ax o (To  T )
• Efisiensi : Qf Qf
f  
Qmaks h Af (To  T )

 Q f  f h Af (To  T )
Af
 f f
A
Fin sangat panjang
𝜃 𝑇−𝑇∞
Distribusi suhu = = 𝑒 −𝑚𝑥
𝜃𝑜 𝑇𝑜 −𝑇∞

𝑑𝑇
= −𝑚 𝑒 −𝑚𝑥 (𝑇 − 𝑇∞ )
𝑑𝑥
Fin heat transfer rate : 𝑑𝑇
𝑄𝑓 = −𝑘𝐴 𝑑𝑖 𝑥 = 0
𝑑𝑥
ℎ𝑃
𝑄𝑓 = 𝑘𝐴 𝑚 𝑇0 − 𝑇∞ = 𝑘𝐴 𝑇0 − 𝑇∞ = ℎ𝑃𝑘𝐴 𝑇0 − 𝑇∞
𝑘𝐴

ℎ𝑃𝑘𝐴 𝑇0 −𝑇∞ 1
Fin efficiency : 𝜂𝑓 = =
ℎ𝑃𝐿 𝑇𝑜 −𝑇∞ 𝑚𝐿

ℎ𝑃𝑘𝐴 𝑇0 −𝑇∞ 𝑘𝑃
Fin effectiveness : 𝜀𝑓 = =
ℎ𝐴 𝑇𝑜 −𝑇∞ ℎ𝐴
Ujung fin diisolasi
𝜃 𝑇−𝑇∞ cosh 𝑚(𝐿−𝑥)
Distribusi suhu = =
𝜃𝑜 𝑇𝑜 −𝑇∞ cosh 𝑚𝐿

𝑑𝑇 sinh 𝑚(𝐿 − 𝑥)
= −𝑚 (𝑇 − 𝑇∞ )
𝑑𝑥 cosh 𝑚𝐿

sinh 𝑚𝐿
𝑄𝑓 = 𝑘𝐴 𝑚 𝑇 − 𝑇∞
cosh 𝑚𝐿 0
ℎ𝑃
= 𝑘𝐴 𝑇0 − 𝑇∞ 𝑡𝑎𝑛ℎ𝑚𝐿 = ℎ𝑃𝑘𝐴 𝑇0 − 𝑇∞ 𝑡𝑎𝑛ℎ𝑚𝐿
𝑘𝐴

𝑄𝑓 ℎ𝑃𝑘𝐴 𝑇0 − 𝑇∞ tanh mL 𝑘𝑃
𝜀𝑓 = = = tanh 𝑚𝐿
𝑄 ℎ𝐴 𝑇𝑜 − 𝑇∞ ℎ𝐴
• Agar εf tinggi, dipilih fin yang
• Dibuat dari bahan memiliki k besar, tapi ringan ( misal
aluminium)
• Didesain dengan P/Ac besar. Jadi dibuat fin yang tipis .
Kalau perlu dibuat banyak fin yang disusun dg space kecil
• Dipasang disisi yang memiliki h kecil (ingat : hgas‹ hliquid)

Fin efektif bila εf ≥ 2


A stainless-steel pin fin that has k =16W/mK, L=10 cm, d =1 cm
and that is exposed to a boiling-water convection situation with
h=5000 W/m2 K effectiveness ?

Tidak efektif
• Suatu Fin menyebabkan A lebih besar ( Q lbh besar), tapi fin yang
terlalu tebal tahanan konduksi jadi lbh besar  Q mengecil
kapan Qf mengecil ?

• Dari dQf/dL = 0 ( h2/m2k )=1  hA/kP =1


• hA/kP < 1, adanya fin menjadikan Q membesar
• hA/kP > 1, adanya fin menjadikan Q mengecil

• Umumnya fin dipasang dengan hA/kP < 0,25 ( biaya pembuatan dan
pemeliharaan fin tinggi)

• Fin sangat panjang : tanh mL ≥ 0,99 atau mL ≥ 2,65


Panjang terkoreksi (Lc)
 Efisiensi bila ujung fin diisolasi

Jika 2t diabaikan terhadap 2z

Lt = Am
 efisiensi bila ujung fin terbuka  disederhanakan sebagai
ujung diisolasi yang panjangnya Lc (panjang fin terkoreksi)

Kesalahan akibat penyederhanaan ini < 8 % jika :

Ctt.: Untuk Fin berbentuk silinder

Terdapat grafik Efisiensi utk berbagai tipe fin


Efficiencies of straight rectangular and triangular fins.
Efficiencies of annular fins.
Example 2-10
Fin (aluminium, k =200 W/m◦C ) panjang L= 1.5 cm,
tebal =1.0 mm dilekatkan pd pipa diameter 2.5-cm utk
memperbanyak panas hilang ke lingkungan. To= 170◦,
T∞ = 25◦C, h=130 W/m2◦C.Hitung Qfin
Contoh
Sejumlah fin (aluminium, kAl =200 W/mK)
pada permukaan luar sebuah pipa yg
suhunya 150oC. (lihat gambar) Tebal tiap
fin 2 mm dan jarak 3 mm  sehingga tiap
meter pipa terdpt 200 bh Suhu udara 40oC ,
h = 25 W/m2K.
• Hitung panas hilang.
• Bandingkan jika tidak ada fin pada
silinder tsb !
A fin  2 (r22  r12 )  2 r2 t
 2 [(0.03m) 2  (0.015m) 2 ]  2 (0.03m)(0. 002m)  0.00462 m 2

r2c  r2  0,5t  3,1cm


Lc  r2c  r1  3,1  1,5  1,6cm  0,016 m
Ap  Lc .t

 0,016 
h h 25
 Lc  0,1265
1, 5
Lc
k . Ap k .t 200 0,002 
A1 f  2 (r2 c  r1 )  0,00462
2

r2 c
 2,0667  1 f  0,97
r1
 Q1 f  0,97 250,00462 150  40   12,324W
Qf per m silinder = 200 (12,324) +2𝜋𝑟1 1 − 200𝑡 ℎ 150 − 40 =

Qf = 200 (12,324+2𝜋 0,015 1 − 200(0,002 25 150 − 40


= 2464,8 + 155,43 = 2620,23

Jika tdk ada fin :


Anf = π D1 L = π (0.03)(1) = 0.0942 m2
Qnf = (25 )( 0.0942)(150 – 40) = 259 W
Konduksi Melalui slab (q* konstan), steady
state, k konstan, suhu pada kedua permukaan
slab Tw
Neraca panas
pada elemen volum AΔx :
profil suhu?
Contoh
Bahan A, tebal 50 mm, kA =75 W/mK ada panas
digenerate q*=1,5.106 W/m3 . Bahan B, 20 mm,
kB = 150 W/mK. Permukaan A (salah satu)
diisolasi, permukaan yg lain menempel pada
bahan B. Permukaan B yg lain didinginkan dg air
(30oC, h = 1000 W/m2K)
• Sket suhu?
• suhu-suhu?

Anda mungkin juga menyukai