Anda di halaman 1dari 7

SVA, 7th edition TK5109 Raihan Annisa Fitri /

23021017

Contoh 7.6
Steam turbin dengan kapasitas 56.400 kW beroperasi dengan kondisi steam masuk
pada 8.600 kPa dan 500 ºC. Steam keluar dari turbin pada tekanan 10 kPa, lalu
dialirkan ke dalam kondensor. Asumsikan efisiensi turbin 0,75, tentukan kondisi
steam keluar dan laju alir massa steam.

Penyelesaian 7.6
Menentukan nilai H1 dan S1 saat kondisi masuk turbin.
P1 = 8.600 kPa
T1 = 500 ºC
Berdasarkan kondisi ini dan melalui steam table, diperoleh:
H1 = 3.391,6 kJ kg-1
S1 = 6,6858 kJ kg-1 K-1

Turbin beroperasi secara isentropik ke kondisi 2, maka:


P2 = 10 kPa
'
S2 = S1 = 6,6858 kJ kg-1 K-1

Steam pada kondisi entropi 6,6858 kJ kg-1 K-1 dan tekanan 10 kPa berupa
wet steam, sehingga perlu dihitung nilai kualitas steam (fraksi uapnya)
menggunakan persamaan (6.82b), dengan M = S dan x v = x '2.
' l ' v l
S2 = S2 + x 2( S2 - S2)
6,6858 = 0,6493 + x '2(8,1511- 0,6493)
'
x 2 = 0,8047
Entalpi H'2 juga ditentukan dengan menggunakan persamaan (6.82b), dan
ditulis sebagai:
' l ' v l
H 2 = H 2 + x 2( H 2 - H 2 )
H '2 = 191,8 + (0,8047)(2.584,8 - 191,8)
'
H 2 = 2.117,4 kJ kg-1
Menghitung ( ∆H )s dan ΔH.
( ∆H )s = H'2 - H1 = 2.117,4 - 3.391,6 = -1.274,2 kJ kg-1
Dengan menggunakan persamaan (7.16),

1
SVA, 7th edition TK5109 Raihan Annisa Fitri /
23021017

ΔH = η( ∆H )s = (0,75)( -1.274,2) = -955,6 kJ kg-1


Menghitung kualitas steam pada kondisi aktual.
H2 = H1 + ΔH = 3.391,6 + (-955,6) = 2.436,0 kJ kg-1
Steam pada kondisi akhir aktual juga berupa wet steam, sehingga
kualitasnya dihitung sebagai berikut:
H2 = H l2 + x 2( H v2- H l2)
2.436,0 = 191,8 + x 2(2.584,8 - 191,8)
x 2 = 0,9378
Akhirnya,
S2 = Sl2 + x 2( Sv2 - Sl2)
S2 = 0,6493 + (0,9378)(8,1511- 0,6493)
S2 = 7,6846 kJ kg-1 K-1
Nilai ini dapat dibandingkan dengan nilai S1 = 6,6858 kJ kg-1 K-1.
Menghitung laju alir massa dengan persamaan (7.13).
Ẇ S = ṁ ΔH = ṁ (H2 - H1)
-56.400 = ṁ (2.436,0 - 3.391,6)
ṁ = 59,02 kg s-1

Contoh 7.7
Aliran gas etilen pada 300 ºC dan 45 bar diekspansi di dalam turbin secara
adiabatik menjadi 2 bar. Hitunglah kerja isentropik yang dihasilkan. Tentukan
sifat-sifat etilen dengan:
(a) Persamaan gas ideal.
(b) Generalized correlations.

Penyelesaian 7.7
Perubahan-perubahan entalpi dan entropi pada proses:
∆ H =⟨ C p ⟩ H ( T 2−T 1 ) + H 2 −H 1
ig R R
(6.93)
T2 P2 R R
∆ S=⟨ C p ⟩ S ln
ig
−R ln + S2 −S 1 (6.94)
T1 P1
Nilai-nilai yang diketahui yaitu P1 = 45 bar, T1 = 300 + 273,15 = 573,15 K dan P2 =
2 bar.

2
SVA, 7th edition TK5109 Raihan Annisa Fitri /
23021017

(a) Jika etilen diasumsikan sebagai gas ideal, maka seluruh sifat-sifat residual
adalah nol, sehingga persamaan (6.93) dan (6.94) dapat disederhanakan
menjadi:
∆ H =⟨ Cigp ⟩ H ( T 2−T 1 )
T2 P2
∆ S=⟨ C p ⟩ S ln
ig
−R ln
T1 P1
Untuk proses isentropik, ΔS = 0, maka:

⟨ Cigp ⟩S
( )
T2 P2 2
ln = ln = ln = -3,1135
R T1 P1 45
−3,1135
Atau ln T2 = ⟨ Cigp ⟩S + ln (573,15)
R

( )
-3,1135
+6,3511
T2 = exp ⟨ Cp ⟩S
ig
Selanjutnya diperoleh, (A)
R

Nilai
⟨ Cigp ⟩ S
dihitung dengan menggunakan persamaan (5.17):
R

R [ (
⟨ Cigp ⟩ S =A + B T
0 + C T 0+
2 D
2 2
τ T0 () τ+2 1 )]( τln−1τ )
Konstanta-konstanta etilen yang tercakup dalam persamaan ini diperoleh
dari Tabel C.1.
A = 1,424
B = 14,394 x 10-3
C = -4,392 x 10-6
D =0

Temperatur T2 ditentukan secara iterasi. Asumsikan nilai


⟨ Cigp ⟩S dan
R
substitusikan nilai ini ke persamaan (A), diperoleh nilai T 2. Selanjutnya nilai T2

ini digunakan untuk meghitung kembali nilai


⟨ Cigp ⟩S . Proses iterasi dilanjutkan
R
sehingga mencapai konvergen pada nilai akhir: T2 = 370,79 K.

3
SVA, 7th edition TK5109 Raihan Annisa Fitri /
23021017

Selanjutnya, WS(isentropik) = ( ∆H )S = ⟨ C igp ⟩ H ( T 2−T 1 )

Nilai
⟨ Cigp ⟩H ditentukan oleh persamaan (4.8):
R
⟨ Cigp ⟩H B C 2 2 D
= A + 2 T 0 ( τ +1 ) + 3 T 0 ( τ + τ +1 ) + 2
R τ T0
Tabel 1. Hasil iterasi untuk memperoleh T2

k T2 (K) τ
⟨ Cigp ⟩S
R
0 400,00 0,70 7,32
1 374,68 0,65 7,17
2 371,32 0,65 7,15
3 370,86 0,65 7,15
4 370,80 0,65 7,15
5 370,79 0,65 7,15
6 370,79 0,65 7,15
7 370,79 0,65 7,15
8 370,79 0,65 7,15
9 370,79 0,65 7,15
10 370,79 0,65 7,15

Dengan demikian,
WS(isentropik) = (7,2242) (8,314) (370,79-573,15) = -12.154 J mol-1

(b) Sifat-sifat kritis untuk etilen, diperoleh dari Tabel B.1:


Tc = 282,3 K
Pc = 50,4 bar
ω = 0,087
Pada kondisi awal,
573,15
Tr = =2,030
1
282,3
45
Pr = =0,893
1
50,4
Nilai-nilai ini sesuai untuk digunakan pada Gambar 3.14 (Generalized
correlations berdasarkan pada second virial coefficient). Dengan menggunakan
persamaan (3.65), (3.66), (6.89), (6.90), (6.87), dan (6.88) diperoleh:

4
SVA, 7th edition TK5109 Raihan Annisa Fitri /
23021017

R
H1
=−0,231
RTc
S R1
=−0,097
R
Selanjutnya, H 1R=¿ -542,932 J mol-1

R
S1 =¿ -0,807 J mol-1 K-1

Untuk menebak nilai awal S2R, asumsikan bahwa T2 = 370,79 K, nilai ini
diperoleh dari langkah (a). Kemudian,

370,79
Tr = =1,3135
2
282,3
2
Pr = =0,0397
2
50,4
Berdasarkan nilai ini, dihitung:
R
S2
=−0,0138
R
R
S2 =¿ -0,1146 J mol-1 K-1

Jika proses ekspansi berlangsung secara isentropik, maka persamaan


(6.94) menjadi:

( )
T2 2
0 = ⟨ C p ⟩ S ln
ig
−( 8,314 ) ln −0,1146+ 0,807
573,15 45

T2 −26,578
Selanjutnya ln =
573,15 ⟨C igp ⟩S
atau T2 = exp ( -26,578
⟨C igp ⟩S
+6,3511
)
Kemudian dilakukan iterasi seperti langkah (a) dan menghasilkan T2 = 365,79.

Tabel 2. Hasil iterasi untuk memperoleh nilai T2

k T2 (K) τ
⟨ Cigp ⟩S
R
0 400,00 0,70 7,32
1 370,44 0,65 7,15

5
SVA, 7th edition TK5109 Raihan Annisa Fitri /
23021017

2 366,45 0,64 7,12


3 365,88 0,64 7,12
4 365,80 0,64 7,12
5 365,79 0,64 7,12
6 365,79 0,64 7,12
7 365,79 0,64 7,12
8 365,79 0,64 7,12
9 365,79 0,64 7,12
10 365,79 0,64 7,12

Pada kondisi akhir,


365,79
Tr = =1,2957
2
282,3
2
Pr = =0,0397
2
50,4
Berdasarkan nilai ini, dihitung:
S R2
=−0,0143
R
R
S2 =¿ -0,1189 J mol-1 K-1

Hasil ini sedikit berubah dari nilai tebakan awal, sehingga perhitungan
R
kembali T2 tidak perlu dilakukan, dan selanjutnya evaluasi H 2 dilakukan
berdasarkan nilai-nilai temperatur dan tekanan reduksi yang telah ditentukan
sebelumnya:
R
H2
=−0,0252
RTc
H 2R=¿ -59,2444 J mol-1 K-1

Dengan menggunakan persamaan (6.93), dihitung:

( ∆H )S = ⟨ C igp ⟩ H (365,79−573,15 )- 59,2444 + 542,932

Evaluasi nilai ⟨ C igp ⟩ H seperti dilakukan pada langkah (a) untuk nilai T 2 =
365,79 K, sehingga diperoleh:

⟨ C igp ⟩H = 59,8424 J mol-1 K-1

6
SVA, 7th edition TK5109 Raihan Annisa Fitri /
23021017

Maka,

( ∆H )S = (59,8424) ( 365,79 - 573,15 )- 59,2444 + 542,932 = -11.925 J mol-1

Ws (isentropik) = ( ∆H )S = -11.925 J mol-1

-11.925-(-12.154)
Error = = -0,02 = -2%
-11.925

Dapat dilihat bahwa perbedaan nilai generalized correlations dengan nilai gas
ideal hanya kurang dari 2%.

Anda mungkin juga menyukai