Nama Kelompok :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA
2019
1.1 Pompa
Pompa adalah merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk
memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair
tersebut contonya adalah air, oli atau minyak pelumas, atau fluida lainnya.
Industri-industri banyak menggunakan pompa sebagai salah satu peralatan bantu
yang penting untuk proses produksi. Sebagai contoh pada pembangkit listrik
tenaga uap, pompa digunakan untuk menyuplai air umpan ke boiler atau
membantu sirkulasi air yang akan diuapkan di boiler.
Pada industri, pompa banyak digunakan untuk mensirkulasi air atau
minyak pelumas atau pendingin mesin-mesin industri. Pompa juga dipakai pada
motor bakar yaitu sebagai pompa pelumas, bensin atau air pendingin. Jadi pompa
sangat penting untuk kehidupan manusia secara langsung yang dipakai dirumah
tangga atau tidak lansung seperti pada pemakaian pompa di industri.
Pada pompa akan terjadi perubahan dari dari energi mekanik menjadi
energi fluida. Pada mesin-mesin hidrolik termasuk pompa, energi fluida ini
disebut head atau energi persatuan berat zat cair. Ada tiga bentuk head yang
mengalami perubahan yaitu head tekan, kecepatan dan potensial. Selain dapat
memindahkan cairan, pompa juga dapat berfungsi sebagai untuk meningkatkan
kecepatan, tekanan dan ketinggian pompa. (Djati Nursuhud, 2006)
Pompa
Adapun yang termasuk dalam jenis Positive Displacement Pump atau Pompa
Perpindahan Positif ini adalah:
Pada Gear Pumps atau Pompa Roda terbagi atas beberapa bagian, yaitu:
External Gear Pumps atau Pompa Roda Gigi Luar
Pompa ini merupakan jenis pompa putar yang paling sederhana. Apabila
gerigi roda gigi berpisah pada sisi hisap, cairan akan mengisi ruangan yang
ada diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan
ditekan keluar apabila giginya bersatu lagi. Roda gigi itu dapat berupa gigi
heliks-tunggal, heliks-ganda atau gigi lurus. Beberapa desain mempunyai
lubang fluida yang radial pada rada gigi bebas dari bagian atas dan akar gerigi
sampai ke lubang dalam roda gigi. Ini memungkinkan cairan melakukan jalan
pintas (by-pass) dari satu gigi ke gigi lainnya, yaitu menghindarkan terjadinya
tekanan berlebih yang akan membebani bantalan secara berlebihan dan
menimbulkan kebisingan.
Gambar 1.3. External Gear Pumps atau Pompa Roda Gigi Luar
(Sumber: Tyler G. Hicks 1971)
Gambar 1.4. Internal Gear Pumps atau Pompa Roda Gigi Dalam
(Sumber: Tyler G. Hicks, 1971)
3. Lobe Pumps atau Pompa Cuping.
Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal aksinya
dan mempunyai dua rotor. Putaran rotor tadi diserempakkan oleh roda gigi
luarnya. Oleh karena cairan dialirkan dengan frekuensi yang lebih sedikit tetapi
dalam jumlah yang lebih besar dari yang dialirkan oleh pompa rada gigi, maka
aliran dari pompa jenis cuping ini akan sekonstan aliran roda gigi. Tersedia juga
gabungan pompa-pompa roda gigi dan cuping. Pompa ini dapat dimodiflkasi lebih
lanjut sesuai dengan yang diinginkan. Tidak jarang ditemukan nama-nama yang
berbeda untuk jenis pompa ini walaupun secara prinsipnya menggunakan atau
sama dengan pompa cuping. Modifikasi-modifikasi yang dibuat tidaklah berbeda
jauh dengan prinsip dasarnya hanya saja perlu disesuaikan dengan kondisi dan
keadaannya terhadap apa dan untuk apa pompa tersebut diperbuat.
Adapun keuntungan dan kerugian dari pada pompa baling adalah, sebagai
berikut:
i. Keuntungan:
1. Menangani kecilnya kapsitas pada tekanan yang relatif lebih tinggi.
2. Mengkompensasi keausan melalui perpanjangan baling- baling.
3. Kadang-kadang pilihan untuk pelarut LPG.
ii. Kerugian:
1. Tidak cocok untuk tekanan tinggi.
2. Tidak cocok untuk viskositas tinggi.
Gambar 2.8. Pump Double Action Piston atau Pompa Torak Kerja
Ganda
(sumber: http://awan05.blogspot.com/2009/12/.html)
3. Pompa torak menurut jumlah silinder:
Gambar 2.9. Single Cylinder Piston Pump atau Pompa Torak Silinder
Tunggal
(sumber: http://awan05.blogspot.com/2009/12/.html)
(sumber: http://awan05.blogspot.com/2009/12/.html)
(a) Swashplate Pump = lempeng swash pompa
(b) Bent – Axis Pump = pompa sumbu bengkok
𝑉𝑛 𝐴𝐿𝑛 𝜋𝐷 2 𝐿𝑛 𝜋𝐷 2 𝑟𝑛
𝑄= = = =
60 60 240 120
𝑊̇ = 𝛾𝑄(ℎ𝑠 + ℎ𝑑 )
• Daya pompa
𝑊̇ 𝛾𝑄(ℎ𝑠 + ℎ𝑑 )
𝑃𝑚 = =
𝜂 𝜂
Keterangan :
Volume cairan fluida yang masuk dan keluar silinder dalam satu putaran penuh
engkol
𝜋 𝜋 𝜋
𝑉 = (𝐴 + 𝐴′ ) 𝐿 = (4 𝐷2 + 4 (𝐷2 − 𝑑 2 )) × 2𝑟 = 2 (2𝐷2 − 𝑑 2 )r
8. Koefisien Buang
Pada pompa torak, kapasitas pompa (kapasitas discharge) aktual selalu sedikit
berbeda dengan kapsitas teoritis karena :
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝐶𝑑 =
𝑄
Slip pada pompa torak adalah perbedaan antara kapasitas discharge teoritis
dengan kapasitas discharge aktualnya. Dengan demikian
𝑆 = 𝑄 − 𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑄 − 𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
%𝑆 = 100 ( ) = 100 (1 − ) = 100(1 − 𝐶𝑑)
𝑄 𝑄
Pompa torak masih berada dalam kondisi yang baik jika slipnya berada pada
kisaran 2%
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34411/4/Chapter%20II.pdf