PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern pada
saat masa kini, kemudian berbagai perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang sangat
ahli dan terampil dalam bekerja terutama di bidang permesinan. Dengan adanya
teknologi yang serba canggih pada saat ini juga sangat membantu dan mempermudah
manusia dalam melakukan setiap pekerjaannya termasuk mengoperasikan pompa
sentrifugal.
Pompa sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk
memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media
perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan
berlangsung secara terus menerus. Pompa sentrifugal memiliki prinsip kerja yaitu
mengubah energi kinetis (kecepatan) menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu
impeller yang berputar pada casing.
Pada umumnya setiap mahasiswa jurusan teknik mesin harus dapat memahami
dan menguasai prinsip-prinsip dasar dalam mempergunakan atau memakai pompa
sentrifugal. Dengan melakukan sebuah praktikum pompa sentrifugal diharapkan
mahasiswa jurusan teknik mesin akan mengetahui proses, mengetahui alat-alat yang
digunakan pada saat praktikum pompa sentrifugal, memperoleh skill dan sikap yang
profesional serta mengetahui faktor-faktor keamanan pada proses menggunakan
pompa sentrifugal.
Dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar menggunakan pompa sentrifugal,
diharapkan agar setiap mahasiswa jurusan teknik mesin mempunyai keahlian dan
keterampilan sehingga mampu berfikir kreatif dan dinamis dalam memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi di dunia kerja secara efektif dan efisien.
BAB II
TEORI DASAR
Impeller membuang fluida ke dalam rumah spiral yang secara berangsurangsur berkembang. Hal ini dibuat sedemikian rupa untuk mengurangi
kecepatan fluida yang diubah menjadi tekanan statis.
.
Gambar 2.3 Pompa Rumah Keong Ganda
2.2.3 Pompa jenis Diffuser
Rumah pompa
a. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros
pompa menembus casing.
b. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing
pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
d. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan
pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal
bearing dan interstage atau distance sleever.
e. Vane
Sudut dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
f. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet
10
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
g. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
h. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan
pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
11
j. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros
agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada
tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
12
k. Discharge Nozzel
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
13
energi yang dikandungnya menjadi lebih besar. Selisih berat atau head total zat cair
antara flens isap dan flens keluar disebut head total pompa. Dari uraian diatas jelas
bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros
menjadi energi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan perubahan head tekanan,
head kecepatan dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara continue. Pada
keliling luar kipas, zat cair mengalir dalam rumah pompa dengan tekanan dan
kecepatan tertentu.
14
Kapasitas rendah
: < 20 m3 / jam
Kapasitas menengah
: 20-60 m3 / jam
Kapasitas tinggi
: > 60 m3 / jam
a. Tekanan Discharge :
Tekanan Rendah
: < 5 Kg / cm2
Tekanan menengah
: 5 - 50 Kg / cm2
Tekanan tinggi
: > 50 Kg / cm2
Single stage
Multi stage
casing.
Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam
satu casing.
Multi Impeller Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.
c. Posisi Poros :
Poros tegak.
Poros mendatar.
d. Jumlah Suction :
Single Suction.
Double Suction.
Radial flow.
Axial flow.
Mixed fllow.
15
16
sama ketika berputar di dalam rumah pompa. Ini akan meningkatkan temperatur zat
cair (akibat gesekan) di dalam rumah pompa pada titik dimana akan timbul uap air.
Uap
air
dapat
menimbulkan
terhentinya
aliran
pendingin
paking
pompa, bearing, penyebab keausan dan panas. Jika pompa beroperasi pada jumlah
yang kurang dengan waktu yang lama, pompa akan rusak. Ketika pompa dipasang
dalam sebuah sistem seperti yang mungkin mengalami shut off head secara berkala,
pompa ini memerlukan beberapa hal untuk perlindungan pompa. Salah satu cara untuk
melindungi pompa beroperasi tanpa ada head adalah menyediakan jalur ulang dari
saluran buang pompa yang mengalir dari katup buang, yang kembali untuk mensuplai
pompa. Saluran sirkulasi ulang ini harus diukur untuk memberikan jumlah aliran yang
cukup pada pompa untuk mencegah kelebihan panas dan kerusakan pompa. Proteksi
mungkin juga dilakukan dengan menggunakan sebuah kontrol aliran otomatis. Pompa
sentrifugal harus juga diproteksi dari aliran maksimal. Aliran maksimal dapat
menyebabkan kavitasi dan juga kelebihan panas pada motor pompa akibat kelebihan
arus. Salah satu cara untuk memastikannya adalah selalu ada hambatan aliran pada
saluran buang pompa untuk mencegah kelebihan aliran yang melalui pompa, dengan
memasang katup throttle atau orifice pada setelah saluran buang. Rancangan sistem
pemipaan yang baik sangat penting untuk mencegah pompa mengalir secara
maksimal.
Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur proteksi standar
yang diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum paling tidak
terdiri dari:
1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi dengan check
valve yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah dengan arah aliran
keluaran pompa.
2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow switch
high, dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem pompa untuk
menghindari overload.
3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja dan
berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk
menghindari vibrasi berlebihan ialah vibration switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH),
flow switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control valve
17
dipasang pada sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat tidak
terpenuhinya minimum flow.
Karena adanya celah (clearance) ini maka putaran impeller tidak akan cukup
kuat membuat tekanan vakum sampai ke permukaan cairan yang ada di bawah/mulut
pipa suction. Di sini letak pentingnya caian fluida yang ada dalam prime
chamber (beberapa manufacturer membuat casing pompa agak besar dan dinamakan
self priming pump). Fluida itu akan membentuk lapisan (barrier) kedap pembatas
antara udara di sisi discharge pompa dengan udara yang ada antara fluida
dalam chamber dengan fluida yang ada di sumber air (reservoir). Fluida ini akan
memenuhi
ruang
celah clearance
kolom
fluida
diantara
ini
impeller dan
bergerak
stator.
terdorong/terpompa
Pada
ke
arah discharge, maka kolom udara yang terperangkap antara kolom fluida prime
chamber dengan kolom di pipa suction akan ikut terbawa ke pipa discharge. Sebagian
priming fluida akan kembali ke priming chamber tetapi udara tidak akan kembali ke
dalam pipa suction. Akan terbentuk vacum di dalam pipa suction tadi. Proses
pembuangan udara dari dalam pipa suction ini akan berlangsung terus hingga fluida yg
ada di bawah akan naik semuanya (pipa suction dipenuhi fluida). Tekanan vacum
inilah yang akan mendorong fluida yang ada di bawah untuk naik ke mulut
(suction flange) pompa.
Ada dua macam priming chamber, ada yang priming fluidanya tinggal di
dalam casing pompa (self priming pump), dan yang priming fluidanya terpisah dalam
suatu accessories priming chamber.
18
19
Namun disamping memiliki keunggulan pompa sentrifugal ini juga tidak luput
dari yang namanya kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa sentrifugal adalah:
1. Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak
dapat memompakan udara
2. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang
kecil.
2.10 Cara Mengontrol Debit Aliran Pada Pompa Sentrifugal
2.10.1 Mengontrol Debit Aliran Dengan Discharge Control Valve
Cara paling mudah untuk dapat memvariasikan debit aliran fluida
keluaran pompa adalah dengan menggunakan control valve yang dapat diatur
besaran bukaannya serta dipasang pada sisi keluaran pompa.
20
kurva
karakteristik
sistem
mengakibatkan
turunnya
kebutuhan debit sistem sesuai dengan yang diinginkan. Namun di sisi lain
kebutuhan head sistem (downstream / setelah control valve) sebenarnya tidak
ikut berubah lebih rendah. Hal ini mengakibatkan adanya excess head atau
head
sisa
yang
dikompensasi
oleh
sistem throttling
valve yang
Harga murah.
Baik digunakan pada kondisi sistem yang lebih sering beban 100%.
Kerugian :
Ada resiko menimbulkan suara bising jika sedang posisi throttling tinggi.
21
22
Tidak ada peningkatan head sekalipun pompa bekerja pada beban parsial.
Kerugian :
23
3.
4.
Menggunakan
turbin
uap
sebagai
penggerak
yang
Hemat energi.
24
Beban listrik rendah (jika menggunakan motor listrik) karena besar arus
yang rendah pada saat pompa dinyalakan.
2.10.4 Mengontrol Debit Aliran Dengan Instalasi Beberapa Pompa Secara Paralel
Jika beberapa pompa sentrifugal diinstal secara paralel, maka besar
debit aliran total adalah jumlah dari debit aliran dari semua pompa yang
sedang bekerja. Dengan cara ini, kita dapat mengatur debit aliran fluida dengan
jalan menjalankan sejumlah pompa secara bersamaan sesuai dengan kebutuhan
sistem. Kurva karakteristik pompa dan sistem menjadi acuan kerja untuk
masing-masing pompa.
karakteristik
pompa
paralel
didapatkan
dengan
jalan
menjumlahkan debit aliran fluida dari beberapa pompa pada nilai head yang
sama. Pada prakteknya, yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa semakin
tinggi debit aliran, maka akan semakin tinggi pula hambatan sistem
(resistance). Sehingga untuk mengkompensasi hambatan tersebut, titik
operasional pompa menjadi lebih tinggi nilai tekanan praktisnya daripada nilai
tekanan teoritisnya.
25
Kerugian :
BAB III
JURNAL PRAKTIKUM
26
27
Buka
Katup
Ah
mm H4
N1
700
4/4
3/4
2/4
495
hv
cm
m
kg
hv air
m
0,005
0,001
0,34
0,40
0,43
0,002
0,45
0,001
3.5 Kesimpulan
1. Pipa manometer harus dipastikan terisi air seluruhnya jangan sampai ada udara
didalamnya.
2. Jangan memutar pompa sebelum bak diisi dengan air.
BAB IV
PEMBAHASAN SOAL
4.1 Pertanyaan
1. Jelaskan skema dari pompa sentrifugal dan tulis nama-nama bagiannya !
2. Sebutkan klasifikasi dari pompa sentrifugal !
3. Sebutkan keunggulan dan kelemahan dari pompa sentrifugal !
28
4.2 Jawaban
1. Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal
a. Stuffing Box
29
b. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing
pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
c. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar
lainnya.
d. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage
joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.
e. Vane
Sudut dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
f. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane),
30
inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single
stage).
g. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
h. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga
cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan
akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
i. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan
cara memperkecil celah antara casing dengan impeller.
j. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari
poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial.
Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan
tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
k. Discharge nozzle
31
satu casing.
Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel
stage.
d. Posisi Poros :
Poros tegak.
Poros mendatar.
e. Jumlah Suction :
Single Suction.
Double Suction.
f. Arah aliran keluar impeller :
Radial flow.
Axial flow.
Mixed fllow.
32
a. Pompa satu tingkat : Pompa ini hanya mempunyai sebuah impeller. Pada
umumnya head yang dihasilkan pompa ini relative rendah, namun
konstruksinya sederhana.
33
Namun disamping memiliki keunggulan pompa sentrifugal ini juga tidak luput
dari yang namanya kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa sentrifugal adalah:
1. Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak
dapat memompakan udara
34
2. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang
kecil.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pompa
sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan
dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus
menerus. Pompa sentrifugal memiliki prinsip kerja yaitu mengubah energi kinetis
(kecepatan) menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar
pada casing.
Pompa sentrifugal memiliki bagian-bagian penyusunnya diantaranya yaitu
stuffing box, packing, shaft, shaft sleeve, vane, casing, eye of impeller, impeller,
casing wear ring, impeller, dan discharge nozzel yang kesemuanya itu memiliki fungsi
masing-masing.
Dalam pengoperasiannya, layaknya mengoperasikan pompa pada umumnya
disarankan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja terutama bagi para pemula
agar tetap selalu berada dalam pengawasan pembimbingnya.