Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern pada
saat masa kini, kemudian berbagai perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang sangat
ahli dan terampil dalam bekerja terutama di bidang permesinan. Dengan adanya
teknologi yang serba canggih pada saat ini juga sangat membantu dan mempermudah
manusia dalam melakukan setiap pekerjaannya termasuk mengoperasikan pompa
sentrifugal.
Pompa sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk
memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media
perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan
berlangsung secara terus menerus. Pompa sentrifugal memiliki prinsip kerja yaitu
mengubah energi kinetis (kecepatan) menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu
impeller yang berputar pada casing.
Pada umumnya setiap mahasiswa jurusan teknik mesin harus dapat memahami
dan menguasai prinsip-prinsip dasar dalam mempergunakan atau memakai pompa
sentrifugal. Dengan melakukan sebuah praktikum pompa sentrifugal diharapkan
mahasiswa jurusan teknik mesin akan mengetahui proses, mengetahui alat-alat yang
digunakan pada saat praktikum pompa sentrifugal, memperoleh skill dan sikap yang
profesional serta mengetahui faktor-faktor keamanan pada proses menggunakan
pompa sentrifugal.
Dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar menggunakan pompa sentrifugal,
diharapkan agar setiap mahasiswa jurusan teknik mesin mempunyai keahlian dan
keterampilan sehingga mampu berfikir kreatif dan dinamis dalam memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi di dunia kerja secara efektif dan efisien.

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Mahasiswa dapat menjelaskan bagian-bagian dari pompa sentrifugal.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis pompa sentrifugal dan kegunaannya
di berbagai industri.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prinsip kerja dari pompa sentrifugal
yang dapat mengubah energi kinetik menjadi energi dinamis.
4. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat bantu yang digunakan dalam praktikum
pompa sentrifugal.
5. Mahasiswa mampu menerapkan K3 dalam pengoperasian pompa sentrifugal.
1.3 Sistematika Penulisan
Dalam laporan praktikum pompa sentrifugal ini terdapat sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II Teori Dasar
Bab ini terdiri dari teori-teori dasar yang mengenai pompa sentrifugal.
BAB III Jurnal Praktikum
Bab ini terdiri dari maksud dan tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, data
percobaan, dan kesimpulan.
BAB IV Pembahasan Soal
Bab ini terdiri dari soal-soal yang berkaitan dengan pompa sentrifugal beserta
jawabannya.
BAB V Penutup
Bab ini berisikan tentang kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum
yang telah dilaksanakan.

BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pengertian Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk
memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media
perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan
berlangsung secara terus menerus. Pompa sentrifugal memiliki prinsip kerja yaitu
mengubah energi kinetis (kecepatan) menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu
impeller yang berputar pada casing.
Pompa sentrifugal salah satu pompa kerja dinamis yang paling banyak
digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang relatif murah.
Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa perpindahan positif adalah
gerakan impeler yang kontinyu menyebabkan aliran tunak dan tidak berpulsa,
keandalan operasi tinggi disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan tidak adanya
katup-katup, kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi yang dapat dikopel
dengan motor listrik, motor bakar atau turbin uap ukuran kecil sehingga hanya
membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi ringan, harga murah
dan biaya perawatan murah.

Gambar 2.1 Pompa Sentrifugal


2.2 Jenis-Jenis Pompa
2.2.1 Pompa jenis rumah keong (Volut)

Impeller membuang fluida ke dalam rumah spiral yang secara berangsurangsur berkembang. Hal ini dibuat sedemikian rupa untuk mengurangi
kecepatan fluida yang diubah menjadi tekanan statis.

Gambar 2.2 Pompa Rumah Keong

2.2.2 Pompa jenis rumah keong rumah keong ganda (kembar)


Menghasilkan kesimetrisan yang hampir radial pada pompa bertekanan
tinggi dan pada pompa yang dirancang untuk operasi aliran yang sedikit. Rumah
keong akan menyeimbangkan beban-beban radial pada poros pompa sehingga
beban akan saling meniadakan, dengan demikian akan mengurangi pembebanan
poros dan resultan lenturan.

.
Gambar 2.3 Pompa Rumah Keong Ganda
2.2.3 Pompa jenis Diffuser

Baling-baling pengarah yang tetap mengelilingi runner atau impeller


pada jenis pompa diffuser. Laluan-laluan yang berangsur-angsur mengembang
ini akan mengubah arah aliran fluida dan mengkonversikannya menjadi tinggitekan tekanan (pressure head).

Gambar 2.4 Pompa Jenis Diffuser


2.2.4 Pompa jenis turbin
Pompa jenis turbin disebut pompa vorteks (Vortex), periperi (Periphery),
dan regeneratif. Cairan dipusar oleh baling-baling impeller dengan kecepatan
tinggi selama hampir satu putaran di dalam saluran yang berbentuk
cincin (annular), tempat impeller tadi berputar. Energi ditambahkan ke cairan
dalam sejumlah impuls.

Gambar 2.5 Pompa Jenis Turbin


2.2.5 Pompa jenis Aliran Campur (Mixed Flow)

Pompa aliran campur menghasilkan sebagian tinggi tekan (head) oleh


adanya gaya angkat (lift) baling-baling pada cairan. Diameter sisi buang balingbaling ini lebih besar daripada diameter sisi masuknya.

Gambar 2.6 Pompa Jenis Aliran Campur


2.2.6 Pompa jenis Aliran Aksial
Pompa aliran aksial menghasilkan tinggi tekan (head) oleh propeller atau
oleh gaya angkat (lift) baling-baling pada cairan. Diameter baling-baling pada
sisi hisap sama dengan pada sisi buang.

Gambar 2.7 Pompa Jenis Aliran Axial


2.3 Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal

Gambar 2.8 Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal


Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat seperti gambar
berikut :

Rumah pompa

Rumah Pompa Sentrifugal

a. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros
pompa menembus casing.

Gambar 2.9 Stuffing Box

b. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing
pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

Gambar 2.10 Packing


c. Shaft (poros)

Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama


beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.

Gambar 2.11 Shaft

d. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan
pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal
bearing dan interstage atau distance sleever.

e. Vane
Sudut dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.

f. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet

10

nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).

Gambar 2.12 Casing

g. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.

h. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan
pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

11

Gambar 2.13 Macam-Macam Impeller


i. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati
bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara
memperkecil celah antara casing dengan impeller.

j. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros
agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada
tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

12

Gambar 2.14 Bearing

k. Discharge Nozzel
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).

Gambar 2.15 Discharge Nozzel

2.4 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal mempunyai sebuah impeller (baling-baling) untuk
mengangkat zat cairan dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi.
Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan didalam zat cair.
Maka zat cair yang ada didalam impeller oleh dorongan sudut-sudut dapat
berputar karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah impeller ke
luar melalui saluran diantara sudut-sudut. Disini head tekanan zat cair menjadi lebih
tinggi. Demikian pula head kecepatannya menjadi lebih tinggi karena mengalami
percepatan. Zat cair yang keluar melalui 5 impeller ditampung oleh saluran berbentuk
volut (spiral) dikelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa melalui nosel.
Didalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head
tekanan. Jadi, impeller pompa berfungsi memberikan kerja pada zat cair sehingga

13

energi yang dikandungnya menjadi lebih besar. Selisih berat atau head total zat cair
antara flens isap dan flens keluar disebut head total pompa. Dari uraian diatas jelas
bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros
menjadi energi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan perubahan head tekanan,
head kecepatan dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara continue. Pada
keliling luar kipas, zat cair mengalir dalam rumah pompa dengan tekanan dan
kecepatan tertentu.

Gambar 2.16 Gambar prinsip kerja pompa sentrifugal


Dalam rumah pompa ini zat cair disalurkan sedemikian rupa sehingga terdapat
perubahan ke dalam tekanan yang sempurna. Oleh karena itu, kolom zat cair dalam
saluran kempa digerakkan. Zat cair ini bergerak dalam aliran yang tak terputus-putus
dari saluran isap melalui pompa ke saluran kempa.
2.5 Prinsip Dasar Pompa Sentrifugal
Prinsip-prinsip dasar pompa sentrifugal ialah sebagai berikut:
1. Gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar
sehingga kecepatan fluida meningkat.
2. Kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau diffuser)
menjadi tekanan atau head.
2.6 Klasifikasi Pompa Sentrifugal

14

1. Pompa sentrifugal diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:


a. Kapasitas :

Kapasitas rendah

: < 20 m3 / jam

Kapasitas menengah

: 20-60 m3 / jam

Kapasitas tinggi

: > 60 m3 / jam

a. Tekanan Discharge :

Tekanan Rendah

: < 5 Kg / cm2

Tekanan menengah

: 5 - 50 Kg / cm2

Tekanan tinggi

: > 50 Kg / cm2

b. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :

Single stage

: Terdiri dari satu impeller dan satu casing.

Multi stage

: Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu

casing.

Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam
satu casing.

Multi Impeller Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.

c. Posisi Poros :

Poros tegak.

Poros mendatar.

d. Jumlah Suction :

Single Suction.

Double Suction.

e. Arah aliran keluar impeller :

Radial flow.

Axial flow.

Mixed fllow.

2. Klasifikasi menurut jumlah tingkat


a. Pompa satu tingkat : Pompa ini hanya mempunyai sebuah impeller. Pada
umumnya head yang dihasilkan pompa ini relative rendah, namun
konstruksinya sederhana.

15

Gambar 2.17 Pompa Tingkat Satu


b. Pompa bertingkat banyak : Pompa ini menggunakan lebih dari satu impeller
yang dipasang berderet pada satu poros. Zat cair yang keluar dari impeller
tingkat pertama akan diteruskan ke impeller tingkat kedua dan seterusnya
hingga tingkat terakhir. Head total pompa merupakan penjumlahan head yang
dihasilkan oleh masing - masing impeler. Dengan demikian head total pompa
ini relatif tinggi dibanding dengan pompa satu tingkat, namun konstruksinya
lebih rumit dan besar.

Gambar 2.18 Pompa Bertingkat Banyak


2.7 Sistem Proteksi Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal kehilangan head ketika pompa itu dioperasikan tanpa ada
aliran yang melewatinya, sebagai contoh dengan katup buang yang tertutup, atau
dilawan dengan check valve. Jika katup buang tertutup dan tidak ada saluran kecil
untuk aliran yang disediakan pada pompa, impeller akan mengaduk volme air yang

16

sama ketika berputar di dalam rumah pompa. Ini akan meningkatkan temperatur zat
cair (akibat gesekan) di dalam rumah pompa pada titik dimana akan timbul uap air.
Uap

air

dapat

menimbulkan

terhentinya

aliran

pendingin

paking

pompa, bearing, penyebab keausan dan panas. Jika pompa beroperasi pada jumlah
yang kurang dengan waktu yang lama, pompa akan rusak. Ketika pompa dipasang
dalam sebuah sistem seperti yang mungkin mengalami shut off head secara berkala,
pompa ini memerlukan beberapa hal untuk perlindungan pompa. Salah satu cara untuk
melindungi pompa beroperasi tanpa ada head adalah menyediakan jalur ulang dari
saluran buang pompa yang mengalir dari katup buang, yang kembali untuk mensuplai
pompa. Saluran sirkulasi ulang ini harus diukur untuk memberikan jumlah aliran yang
cukup pada pompa untuk mencegah kelebihan panas dan kerusakan pompa. Proteksi
mungkin juga dilakukan dengan menggunakan sebuah kontrol aliran otomatis. Pompa
sentrifugal harus juga diproteksi dari aliran maksimal. Aliran maksimal dapat
menyebabkan kavitasi dan juga kelebihan panas pada motor pompa akibat kelebihan
arus. Salah satu cara untuk memastikannya adalah selalu ada hambatan aliran pada
saluran buang pompa untuk mencegah kelebihan aliran yang melalui pompa, dengan
memasang katup throttle atau orifice pada setelah saluran buang. Rancangan sistem
pemipaan yang baik sangat penting untuk mencegah pompa mengalir secara
maksimal.
Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur proteksi standar
yang diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum paling tidak
terdiri dari:
1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi dengan check
valve yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah dengan arah aliran
keluaran pompa.
2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow switch
high, dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem pompa untuk
menghindari overload.
3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja dan
berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk
menghindari vibrasi berlebihan ialah vibration switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH),
flow switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control valve

17

dipasang pada sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat tidak
terpenuhinya minimum flow.

2.8 Priming Pump


Pompa sentrifugal memakai prinsip mengubah energi kinetik menjadi energi
potensial. Aliran fluida dinaikkan tekanannya di daerah volute impeller. Impeller harus
berputar, agar tidak terjadi rubbing dan putaran impeller tidak terganggu maka
antara impeller (rotor) dengan stator harus ada celah (clearance).

Karena adanya celah (clearance) ini maka putaran impeller tidak akan cukup
kuat membuat tekanan vakum sampai ke permukaan cairan yang ada di bawah/mulut
pipa suction. Di sini letak pentingnya caian fluida yang ada dalam prime
chamber (beberapa manufacturer membuat casing pompa agak besar dan dinamakan
self priming pump). Fluida itu akan membentuk lapisan (barrier) kedap pembatas
antara udara di sisi discharge pompa dengan udara yang ada antara fluida
dalam chamber dengan fluida yang ada di sumber air (reservoir). Fluida ini akan
memenuhi

ruang

saat impeller berputar,

celah clearance
kolom

fluida

diantara
ini

impeller dan

bergerak

stator.

terdorong/terpompa

Pada
ke

arah discharge, maka kolom udara yang terperangkap antara kolom fluida prime
chamber dengan kolom di pipa suction akan ikut terbawa ke pipa discharge. Sebagian
priming fluida akan kembali ke priming chamber tetapi udara tidak akan kembali ke
dalam pipa suction. Akan terbentuk vacum di dalam pipa suction tadi. Proses
pembuangan udara dari dalam pipa suction ini akan berlangsung terus hingga fluida yg
ada di bawah akan naik semuanya (pipa suction dipenuhi fluida). Tekanan vacum
inilah yang akan mendorong fluida yang ada di bawah untuk naik ke mulut
(suction flange) pompa.

Ada dua macam priming chamber, ada yang priming fluidanya tinggal di
dalam casing pompa (self priming pump), dan yang priming fluidanya terpisah dalam
suatu accessories priming chamber.

18

2.9 Keunggulan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal


Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa memberikan
efiensi yang lebih baik dibandungkan pompa jenis displacement. Hal ini dikarenakan
pompa ini memiliki keunggulan dari pompa lainnya. Keunggulan-keunggulan tersebut
diantaranya:
1. Prinsip kerjanya sederhana.
2. Mempunyai banyak jenis.
3. Kontruksinya kuat.
4. Tersedia berbagai jenis kapasitas output debit air.
5. Poros motor penggerak dapat langsung disambung ke pompa.
6. Pada umumnya untuk volume yang sama dengan pompa displacement harga
pembelian pompa sentrifugal lebih rendah.
7. Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan sebagainya)
sehingga peliharaannya mudah.
8. Lebih sedikit memerlukan tempat.
9. Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk pergerakan
langsung oleh sebuah electromotor atau turbin.
10. Jalannya tenang, sehingga fondasi dapat dibuat ringan.
11. Bila kontruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk mengerjakan zat cair
yang mengandung kotoran.
12. Aliran zat cair tidak terputus-putus.

19

Namun disamping memiliki keunggulan pompa sentrifugal ini juga tidak luput
dari yang namanya kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa sentrifugal adalah:
1. Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak
dapat memompakan udara
2. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang
kecil.
2.10 Cara Mengontrol Debit Aliran Pada Pompa Sentrifugal
2.10.1 Mengontrol Debit Aliran Dengan Discharge Control Valve
Cara paling mudah untuk dapat memvariasikan debit aliran fluida
keluaran pompa adalah dengan menggunakan control valve yang dapat diatur
besaran bukaannya serta dipasang pada sisi keluaran pompa.

Gambar 2.19 Pompa Dengan Discharge Control Valve


Tujuan dari penggunaan control valve pada keluaran pompa adalah
untuk menambah restriksi aliran fluida yang ada, sehingga yang terjadi adalah
pergeseran kurva karakteristik sistem ke atas. Jika pompa bekerja pada putaran
yang konstan, maka titik operasional pompa bergeser pada garis kurva
karakteristik pompa ke arah debit aliran yang lebih rendah.

20

Gambar 2.20 Kurva Karakteristik Pompa Dengan Discharge Control Valve


Gesernya

kurva

karakteristik

sistem

mengakibatkan

turunnya

kebutuhan debit sistem sesuai dengan yang diinginkan. Namun di sisi lain
kebutuhan head sistem (downstream / setelah control valve) sebenarnya tidak
ikut berubah lebih rendah. Hal ini mengakibatkan adanya excess head atau
head

sisa

yang

dikompensasi

oleh

sistem throttling

valve yang

menciptakan pressure drop (penurunan tekanan).


Keuntungan :

Harga murah.

Baik digunakan pada kondisi sistem yang lebih sering beban 100%.

Baik digunakan pada operasional dengan waktu yang pendek-pendek.

Sangat cocok digunakan pada pompa dengan kurva karakteristik datar.

Kerugian :

Tekanan keluaran pompa yang terlalu tinggi.

Efisiensi pompa menjadi rendah jika sedang posisi throttling.

Tidak hemat energi jika sedang posisi throttling.

Sistem kontrol yang tidak baik jika excess head tinggi.

Ada beban mekanik pada valve saat posisi throttling.

Ada resiko menimbulkan suara bising jika sedang posisi throttling tinggi.

21

2.10.2 Mengontrol Debit Aliran Dengan Saluran Minimum Flow


Saluran minimum flow adalah sebuah saluran yang terpasang paralel
dengan pompa dan menghubungkan secara langsung atau tidak langsung antara
sisi keluaran pompa dengan sisi inlet pompa. Pada sistem ini aliran fluida
keluaran pompa dibagi menjadi dua, satu arah tetap menuju sistem sedangkan
yang lainnya kembali ke sisi inlet pompa. Dengan cara ini kita dapat mengatur
debit fluida yang masuk ke sistem dengan jalan mengatur jumlah fluida yang
melewati minimum flow, tentu saja dengan bantuan control valve.

Gambar 2.21 Konfigurasi Saluran Minimum Flow


Melalui kurva karakteristik pompa dan sistem dapat kita perhatikan
bahwa dengan cara ini, kita dapat mengatur debit keluaran pompa menuju
sistem tanpa harus mengubah nilai head pompa pada titik operasionalnya.
Sehingga nilai excess head tidak sebesar jika sistem hanya menggunakan
sistem throttling pada sisi keluaran pompa.

22

Gambar 2.22 Kurva Karakteristik Pompa Dengan Saluran Minimum Flow


Keuntungan :

Tidak ada peningkatan head sekalipun pompa bekerja pada beban parsial.

Nilai tekanan keluaran pompa tetap sekalipun debit aliran berubah-ubah.

Cocok digunakan pada sistem yang membutuhkan head rendah namun


flow tinggi.

Mudah dikontrol jika beban pompa penuh dibutuhkan.

Kerugian :

Biaya konstruksi sistem lebih mahal.

Tidak ada penurunan kebutuhan power pada saat beban sebagian.

Masih muncul adanya excess head pada saat beban sebagian.

Dilihat dari sisi kebutuhan energinya, sistem ini tidak ekonomis.

2.10.3 Mengontrol Debit Aliran Dengan Variasi Kecepatan Putaran


Salah satu cara untuk mendapatkan variasi debit aliran keluaran pompa
sentrifugal adalah dengan jalan memvariasikan kecepatan putaran pompanya.
Jika putaran pompa diubah, yang terjadi adalah pergeseran kurva karakteristik
pompa tersebut. Apabila putaran semakin cepat, maka kurva akan bergeser ke
arah kanan. Sedangkan jika putaran semakin lambat, maka kurva akan bergeser
ke arah kiri. Pergeseran kurva berbentuk sejajar dengan posisi awalnya,
sehingga nilai head dan debit aliran di setiap titik kurva dapat bervariasi sesuai
dengan variasi putaran yang digunakan.

23

Gambar 2.23 Kurva Karakteristik Pompa Dengan Variasi Kecepatan Putaran


Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengontrol pompa agar
dapat memiliki putaran yang bervariasi :
1.

Menggunakan motor listrik yang dapat divariasikan


kecepatan putarnya. Motor listrik AC dapat divariasikan kecepatan
putarnya dengan menggunakan lebih banyak kutub magnet pada sisi
rotornya. Hal ini akan menambah biaya produksi yang ada. Sedangkan
pada motor listrik DC, cukup hanya dengan mengubah besar supply
voltasenya sehingga dapat memvariasikan besar putarannya.

Gambar 2.24 Pompa Dengan Adjustable Speed Motor


2.

Menggunakan sistem transmisi belt yang menggunakan


pitch yang diameternya dapat diubah-ubah.

3.

Menggunakan sistem transmisi hidrolik.

4.

Menggunakan

turbin

uap

sebagai

penggerak

yang

putarannya dapat diubah-ubah dengan mengatur jumlah uap yang masuk


ke dalam turbin untuk menggerakkan sudut-sudutnya.
Keuntungan :

Dapat menghindari excess head.

Penyalaan pompa yang lebih halus karena menggunakan speed inverter.

Komponen-komponen pompa akan lebih awet.

Mengurangi efek feed-back hidrolik.

Hemat energi.

24

Beban listrik rendah (jika menggunakan motor listrik) karena besar arus
yang rendah pada saat pompa dinyalakan.

Mengurangi biaya perawatan.


Kerugian :

Biaya sistem kontrol yang tinggi.

2.10.4 Mengontrol Debit Aliran Dengan Instalasi Beberapa Pompa Secara Paralel
Jika beberapa pompa sentrifugal diinstal secara paralel, maka besar
debit aliran total adalah jumlah dari debit aliran dari semua pompa yang
sedang bekerja. Dengan cara ini, kita dapat mengatur debit aliran fluida dengan
jalan menjalankan sejumlah pompa secara bersamaan sesuai dengan kebutuhan
sistem. Kurva karakteristik pompa dan sistem menjadi acuan kerja untuk
masing-masing pompa.

Gambar 2.25 Instalasi Pompa Secara Paralel


Kurva

karakteristik

pompa

paralel

didapatkan

dengan

jalan

menjumlahkan debit aliran fluida dari beberapa pompa pada nilai head yang
sama. Pada prakteknya, yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa semakin
tinggi debit aliran, maka akan semakin tinggi pula hambatan sistem
(resistance). Sehingga untuk mengkompensasi hambatan tersebut, titik
operasional pompa menjadi lebih tinggi nilai tekanan praktisnya daripada nilai
tekanan teoritisnya.

25

Gambar 2.26 Kurva Karakteristik Pompa Paralel


Keuntungan :

Sangat cocok digunakan pada kurva karakteristik sistem yang memiliki


komponen head statis tinggi.

Adaptasi yang baik pada load parsial.

Efisiensi sistem tinggi.

Biaya kontrol yang rendah pada sistem operasionalnya.

Sistem operasional yang handal.

Kerugian :

Biaya konstruksi tinggi.

Frekuensi switching operasional pompa tinggi jika desain sistem tidak


sesuai.

Problem pada fluktuasi tekanan inlet pompa.

BAB III
JURNAL PRAKTIKUM

26

3.1 Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui cara pengujian secara menyeluruh, baik mengenai caranya, jenis alat
ukurnya maupun system pengujian.
2. Mahasiswa mendapatkan kurva-kurva pompa pada putaran konstan.
3. Mencari karakteristik pompa untuk putaran yang berubah.
3.2 Alat dan Bahan
1. Pompa sentrifugal
2. Open impeller
3. DC
4. Dynamo motor
5. Manometer
6. Weir keter
7. Penggaris
8. Tachometer
3.3 Langkah Kerja
1. Pastikan bahwa volume air pada bak cukup sehingga terjadi penguapan udara
(kekurangan air).
2. Memasukkan hubungan listrik pada system dan switch posisi on.
3. Putar pompa dengan perlahan sampai manometer pompa tekanan.
4. Buka katup air periksalah kondisi manometer pipa tekanan pengukuran tekanan
pastikan tidak ada air.
5. Bila ada udara didalam manometer , lakukan pembuatan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Tutup katup atur pompa hingga tekanan naik.
b. Buka katup bypass pada terminal manometer.
c. Tutup katup diterminal manometer yang menghubungkan keseksi isap dan
tekanan, sehingga air bertekanan masuk kebagian ukur isap.
d. Atur dengan cara menutup dan membuka katup bypass sampai udara yang ada
pada pipa manometer bagian isap habis dan terisi air seluruhnya.
e. Kembali posisi terminal katup pada kondisi pengukuran yaitu katup isap dan
tekan terbuka, sedangkan katup bypass tertutup juga hubungkan antara tekanan
dan isap tertutup.

27

f. Instalasi siap dipergunakan untuk pengujian.


3.4 Data Pengamatan
N
Rpm

Buka
Katup

Ah
mm H4

N1
700

4/4
3/4

2/4

495

hv
cm

m
kg

hv air
m

0,005

0,001

0,34
0,40

0,43

0,002

0,45

0,001

3.5 Kesimpulan
1. Pipa manometer harus dipastikan terisi air seluruhnya jangan sampai ada udara
didalamnya.
2. Jangan memutar pompa sebelum bak diisi dengan air.

BAB IV
PEMBAHASAN SOAL
4.1 Pertanyaan
1. Jelaskan skema dari pompa sentrifugal dan tulis nama-nama bagiannya !
2. Sebutkan klasifikasi dari pompa sentrifugal !
3. Sebutkan keunggulan dan kelemahan dari pompa sentrifugal !

28

4.2 Jawaban
1. Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal

Gambar 4.1 Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal

a. Stuffing Box

29

Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana


poros pompa menembus casing.

b. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing
pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

c. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar
lainnya.

d. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage
joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.

e. Vane
Sudut dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.

f. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane),

30

inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single
stage).

g. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.

h. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga
cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan
akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

i. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan
cara memperkecil celah antara casing dengan impeller.

j. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari
poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial.
Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan
tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

k. Discharge nozzle

31

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai


pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane),
inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single
stage).

2. Klasifikasi Pompa Sentrifugal


1. Pompa sentrifugal diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:
a. Kapasitas :
Kapasitas rendah
: < 20 m3 / jam
Kapasitas menengah
: 20-60 m3 / jam
Kapasitas tinggi
: > 60 m3 / jam
b. Tekanan Discharge :
Tekanan Rendah
: < 5 Kg / cm2
Tekanan menengah
: 5 - 50 Kg / cm2
Tekanan tinggi
: > 50 Kg / cm2
c. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :
Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing.
Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam

satu casing.
Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel

dalam satu casing.


Multi Impeller Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi

stage.
d. Posisi Poros :
Poros tegak.
Poros mendatar.
e. Jumlah Suction :
Single Suction.
Double Suction.
f. Arah aliran keluar impeller :
Radial flow.
Axial flow.
Mixed fllow.

2. Klasifikasi menurut jumlah tingkat

32

a. Pompa satu tingkat : Pompa ini hanya mempunyai sebuah impeller. Pada
umumnya head yang dihasilkan pompa ini relative rendah, namun
konstruksinya sederhana.

Gambar 4.2 Pompa Tingkat Satu


b. Pompa bertingkat banyak : Pompa ini menggunakan lebih dari satu
impeller yang dipasanag berderet pada satu poros. Zat cair yang keluar dari
impeller tingkat pertama akan diteruskan ke impeller tingkat kedua dan
seterusnya hingga tingkat terakhir. Head total pompa merupakan
penjumlahan head yang dihasilkan oleh masing - masing impeler. Dengan
demikian head total pompa ini relatif tinggi dibanding dengan pompa satu
tingkat, namun konstruksinya lebih rumit dan besar.

Gambar 4.3 Pompa Bertingkat Banyak

3. Keunggulan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal

33

Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa memberikan


efiensi yang lebih baik dibandungkan pompa jenis displacement. Hal ini dikarenakan
pompa ini memiliki keunggulan dari pompa lainnya. Keunggulan-keunggulan
tersebut diantaranya:
1. Prinsip kerjanya sederhana.
2. Mempunyai banyak jenis.
3. Kontruksinya kuat.
4. Tersedia berbagai jenis kapasitas output debit air.
5. Poros motor penggerak dapat langsung disambung ke pompa.
6. Pada umumnya untuk volume yang sama dengan pompa displacement harga
pembelian pompa sentrifugal lebih rendah.
7. Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan sebagainya)
sehingga peliharaannya mudah.
8. Lebih sedikit memerlukan tempat.
9. Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk pergerakan
langsung oleh sebuah electromotor atau turbin.
10. Jalannya tenang, sehingga fondasi dapat dibuat ringan.
11. Bila kontruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk mengerjakan zat
cair yang mengandung kotoran.
12. Aliran zat cair tidak terputus-putus.

Namun disamping memiliki keunggulan pompa sentrifugal ini juga tidak luput
dari yang namanya kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa sentrifugal adalah:
1. Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak
dapat memompakan udara

34

2. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang
kecil.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pompa
sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan
dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus
menerus. Pompa sentrifugal memiliki prinsip kerja yaitu mengubah energi kinetis
(kecepatan) menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar
pada casing.
Pompa sentrifugal memiliki bagian-bagian penyusunnya diantaranya yaitu
stuffing box, packing, shaft, shaft sleeve, vane, casing, eye of impeller, impeller,
casing wear ring, impeller, dan discharge nozzel yang kesemuanya itu memiliki fungsi
masing-masing.
Dalam pengoperasiannya, layaknya mengoperasikan pompa pada umumnya
disarankan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja terutama bagi para pemula
agar tetap selalu berada dalam pengawasan pembimbingnya.

Anda mungkin juga menyukai