Disusun oleh :
AWALUDIN
NIM : 153112700120031
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-NYa kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah tentang Koplin. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan salawat kepada nabi
besar kita Rasulullah SAW. Semoga kita semua senantiasa ada pada jalan lurusnya.
Adapun tujuan dibuatnyamakalahiniagar dapat menambah pengetahuan pembaca
mengenai Kopling.Untuk semua itu,kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam pembuatan makalah ini, untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran yang
mendukung.kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
dan dapat menjadikan kita lebih baik untuk dimasa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................
B.
Rumusan Masalah
C.
..................................................
1
1
..........................
................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kopling
................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Kopling
2.
3.
Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara
berangsur-angsur secara merata tanpa hentakan.
kopling bisa maksimal, kehilangan daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa
diperkecil.
Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang
menghubungkan/meneruskan ataumemutuskan putaran dari poros engkol ke poros
roda gigi transmisi (perseneling) ketika mulaiatau pada saat mesin akan berhenti
atau memindahkan gigi. Dengan kata lain, fungsi kopling adalah untuk
memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat
kecepatan sesuai yang diinginkan. Kopling dikatakan baik jika memiliki syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.
3. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.
plat kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan
dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.
d). Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas
digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda
penerus.jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus
dipindahkan.
Menurut konstruksinya secara umum kopling dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
1.kopling tetap
2. kopling tidak tetap
Kopling Tetap
Kopling tetap adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan
daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi
slip), dimana sumbu kedua poros terletak pada satu garis lurus atau dapat berbeda
sedikit letak sumbunya.
Kopling tetap dibedakan lagi atas, kopling kaku, kopling luwes, dan kopling
universal.
Kopling Kaku
Kopling kaku digunakan bila kedua poros dihubungkan dengan sumbu
segaris.Kopling ini banyak digunakan pada poros mesin dan transmisi umum
dipabrik-pabrik.
Yang termasuk kedalam kopling kaku adalah:
Kopling Bus
Kopling ini digunakan apabila dua buah poros saling disambungkan sentrik dengan
teliti.Pada konstruksinya ujung poros pada kopling ini harus dirapikan dan distel
satu terhadap yang lainnya dengan teliti, juga pada arah memanjang.Kopling ini
sering digunakan pada bubungan, baling-baling kapal, dan juga pada poros balingbaling.
Kopling Flens Kaku
Kopling flens kaku terdiri atas naaf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja
dan dipasang pada ujung dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada
flensnya. Dalam beberapa hal naaf dapat dipasang paa poros dengan sumbu pres
atau kerut.
Kopling Flens Tempa
Kopling ini flensnya ditempa menjadi satu dengan poros pada ujung poros dan
disebut poros flens tempa.Keuntungannya adalah diameter flens dibuat kecil karena
tidak memerlukan naaf.
2. Kopling Luwes
Mesin mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui kopling kaku
memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua poros yang saling
dihubungkan dapat menjadi satu garis lurus, selain itu getaran dan tumbukan yang
terjadi dalam penerusan daya antara poros penggerak dan yang digerakkan tidak
dapat diredam sehingga memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi
berisik. Untuk menghindari kelemahan-kelemahan tersebut dapat digunakan kopling
luwes terutama bila terdapat ketidaklurusan antara sumbu kedua porosnya.
Yang termasuk jenis kopling luwes adalah:
1. Kopling Karet Ban
Kopling ini dihubungkan oleh suatu lapisan karet pada bagian luarnya. Pada lapisan
karet ini diperkuat oleh rangkaian kawat dan dipasang oleh baut pada sekeliling
poros. Dengan adanya karet ban ini memungkinkan poros tidak pada satu garis
lurus.
2. Kopling Flens Luwes
Kopling ini adalah kopling tetap yang menggunakan baut untuk menghubungkan
kedua poros dimana dilengkapi dengan bus karet atau kulit sehingga
memungkinkan poros tidak pada satu garis.
3. Kopling Karet Bintang
Kopling ini juga hampir sama kerjanya dimana digunakan karet sehingga
memungkinkan poros ikut berputar tidak pada satu garis seperti yang terlihat pada
gambar.
4. Kopling Rantai
Sesuai dengan namanya kopling ini menggunakan rantai untuk mengubungakan
kedua buah poros seperti terlihat pada gambar.
5. Kopling Gigi
Kopling ini pada bagaian sillinder dalam terdapat gigi-gigi yang dihubungkan
dengan silinder luar. Silinder luar ini dihubungkan dengan menggunakan baut. Pada
kopling ini terdapat tempat untuk memasukkkan minyak.Kopling gigi seperti terlihat
pada gambar
6.Kopling Universal
Salah satu jenis kopling universal yaitu kopling universal hook. Kopling ini dirancang
sedemikian rupa sehingga mampu memindahkan putaran walaupun poros tidak
sejenis. Kopling universal seperti terlihat pada gambar
Kopling Tidak tetap
Kopling tidak tetap adalah elemen mesin yang menghubungkan poros yang
digerakkan dan poros penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan
daya serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut,baik dalam keadan
diam maupun berputar. Yang termasuk kopling tidak tetap antara lain :
1. Kopling Cakar
Kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif(tidak dengan perantaraan
gesekan) hingga tidak dapat slip. Ada dua bentuk kopling cakar, yaitu kopling cakar
persegi dan kopling cakar spiral.Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen
dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar
sebaliknya, kopling cakar spiral dapat dihubungkan dalam keadaan berputar tetapi
hanya baik untuk satu putaran saja.Kopling cakar seperti terlihat dalam gambar.
2. Kopling Plat
Kopling ini meneruskan momen dengan perantaraan gesekan. Dengan demikikan
pembebanan yang berlebihan pada poros penggerak pada waktu dihubungkan
dapat dihindari.Selain itu, karena dapat terjadi slip maka kopling ini sekaligus juga
dapat berfungsi sebagai pembatas momen. Menurut jumlah platnya, kopling ini
dibagi aatas kopling plat tunggal dan kopling plat banyak; dan menurut cara
pelayanannya dapat dibagi atas cara manual, hidrolik dan magnetik. Kopling
disebut kering bila plat-plat gesek tersebut bekerja dalam keadaan kering dan
disebut basah bila terendam atau dilumasi dengan minyak.
3. Kopling Kerucut ( Cone Clutch)
Kopling ini menggunakan bidang gesek yang berbentuk kerucut. Kopling ini
mempunyai keuntungan dimana dengan gaya aksial yang kecil dapat
ditransmisikan momen yang besar. Kelemahannya adalah daya yang diteruskan
tidak seragam.Kopling kerucut sepeti terlihat pada gambar.
4. Kopling Friwil
Dalam permesinan sering diperlukan kopling yang dapat lepas dengan sendirinya
bila poros penggerak mulai berputar lebih lambat atau dalam arah berlawanan
arah dari poros yang digerakkan.
Ketika Putaran mesin naik lebih tinggi maka lengan berpemberat di dalam kopling
akan mengayun ke arah luar dan menekan kopling untuk berhubungan. Jenis paling
umum mempunyai bantalan gesek atau sepatu yang terpasang melingkar untuk
menghubungkan poros tengah dengan bagian dalam dari rumah kopling. Di poros
tengah terdapat beberapa pegasyang terhubung dengan bantalan gesek. Ketika
poros tengah berputar cukup cepat maka pegas ini akan merenggang dan membuat
bantalan gesek bersentuhan dengan permukaan gesek yang terhubung dengan
bagian yang akan diputar. Cara kerja ini bisa dibandingkan sebagagai kebalikan dari
cara kerja rem drum.
Secara lengkap dan umum cara kerja kopling dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Handel kapling ditekan.
2. Tangkai pelepas kopling (clutch release lever) tertarik oleh kabel kopling.
3. Nok pelepas (release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong
batang pengangkat (lifter rod).
4. Batang pengangkat menekan pengangkat (lifter pin) dan pelat pengangkat (lifter
plate).
5. Pelat pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan
penekan (pressure plate) sehingga menjauhi susunan pelat-pelat gesek kopling.
6. Terjadilah jarak renggang kecil diantara pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja
sehingga perputaran rumah kopling tidak diterusan lagi ke pusat kopling. Dengan
melepaskan handel kopling secara perlahan-lahan maka gaya tekan pegas sedikit
demi sedikit diteruskan kembali pada susunan pelat-pelat gesek kopling, yang pada
akhimya pelat-pelat baja beserta pusat kopling mulai mengikuti perputaran rumah
kopling secara merata.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.
Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah
kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari
sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).
2.
Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi
kopling yang dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling
memungkinkan pengemudi dengan mudah memutus dan menghubungkan kopling
sesuai dengan yang diinginkan.
3.
DAFTAR PUSTAKA
HTTP://ERULMESIN09.BLOGSPOT.COM/2012/11/TUGAS-ELMES-2KOPLING.HTMLMAKALAH KOPLING TETAP DAN PENGERTIANNYA
http://www.toyota.co.id/toyota-true-friend/education-media/detail/tips-merawatkopling/
http://gusmau.wordpress.com/2009/12/24/sistem-kopling-cara-kerjanya/
^http://batucyber.com/yusuf77/sciencecenter/berita-143-kopling-sentrifugal.html
^http://www.anneahira.com/sistem-kopling-sepeda-motor.htm
^siddeley.com
^http://www.maticholic.com/article/review-products/404-seputar-koplingsentrifugal.html
^http://contentdm.lib.byu.edu/ETD/image/etd223.pdf
http://mendoncabram.blogspot.com/2013/07/makalah-kopling-tetap-danpengertiannya.html
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................