Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ELEMEN MESIN II

KOPLING CLUTCH / COUPLING

Disusun oleh :
AWALUDIN
NIM : 153112700120031

FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS


JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NASIONAL
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-NYa kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah tentang Koplin. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan salawat kepada nabi
besar kita Rasulullah SAW. Semoga kita semua senantiasa ada pada jalan lurusnya.
Adapun tujuan dibuatnyamakalahiniagar dapat menambah pengetahuan pembaca
mengenai Kopling.Untuk semua itu,kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam pembuatan makalah ini, untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran yang
mendukung.kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
dan dapat menjadikan kita lebih baik untuk dimasa yang akan datang.

Jakarta, 7 Desember 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................
B.

Rumusan Masalah

C.

Tujuan dan Manfaat Makalah

..................................................

1
1

..........................

................................................

B. Kopling dan Fungsinya ..............................................

BAB II PEMBAHASAN
A.

Pengertian Kopling

C. Jenis- jenis Kopling ..................................................... 10


D. Kopling Tetap ................................................................... 12
E. Macam-macam Kopling Tetap ....................................... 13
F.

Komponen Utama Kopling

................................ 13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................... 21
B. Saran .................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 27

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan berkembangnya segala bentuk industri yang mempergunakan dan


menghasilkan mesin di Indonesia, maka makin banyak diperlukan tenaga terampil
yang mampu mengatasi masalah perbaikan dan perencanaan mesin.Namun justru
dalam keadaan yang demikian itu akhir-akhir ini dirasakan adanya kelemahan
dalam pengetahuan dasar mesin pada para teknisi yang berkecimpung dalam
bidang permesinan.Kelemahan ini diantaranya diakibatkan oleh kurangnya sarana
pendidikan, baik yang formil maupun non-formil, bagi para tenaga teknisi di
Indonesia.Salah satu sarana yang penting adalah buku.Maka penulis berharap dapat
memberikan sumbangan dalam rangka memperkokoh pengetahuan dasar dalam
elemen mesin bagi para teknisi dan tenaga profesional lainnya.Sesuai dengan
maksudnya, tugas ini memberikan pedoman dalam merencanakan dan memilih
elemen mesin. Sebagai standar untuk menyatakan bahan, ukuran, jenis, dll.
Didalam tugas ini dipergunakan standar Jepang (JIS), ASME. Dengan dasar standar
ini tidak ada kesulitan dalam mencari ekuivalensi atau persamaannya dengan
standar lain, terutama standar internasional ISO dan standar lainnya yang terkenal
di dunia.
Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai
kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama
pada suatu kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi
kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut.Misalnya, pada saat jalan mendaki,
kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau
laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.
Pada saat ini walaupunputaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup
gas dibuka penuh namun putaran mesintersebut harus dirubah menjadi kecepatan
atau laju yang rendah. Sedangkan pada saat sepedamotor berjalan pada jalan yang
rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang
system kopling,maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada
bagian system pemindahtenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali ini kami
akan membahas secara terperinci yang eratkaitannya dengan system kopling.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:

1.
2.
3.

Apa yang di maksud dengan kopling?


bagaimana jenis dan komponen-komponen utama kopling itu sendiri?
Bagaimana cara pemeriksaan dan perawatanterhadap kopling?

1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah


a)

Tujuan dari Makalah Ini adalah

1.

menjelaskan tentang kopling dan komponen komponen utama kopling

2.

menjelaskan syarat-syarat yang harus di miliki oleh kopling

3.

menjelaskan tentang jenis jenis dan cara kerja kopling.

4.

Menjelaskan cara perawatan kopling.

b) manfaat dari makalah ini adalah :


1.
Pembaca dapat memahami tentang pengertian dan komponen-komponen
kopling
2.
Pembaca lebih memahami lagi tentang jeneis-jenis, cara kerja dan cara
perawatan kopling.

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Kopling

Kopling merupakan komponen mesin yang banyak sekali digunakan dalam


konstruksi mesin.
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua
ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis.Kopling biasanya
tidak mengizinkan pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun saat ini
ada kopling yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip atau terputus
ketika batas torsi dilewati.
Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak
atau system yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan fungsi
untuk memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah
tenaga dengan lembut dan cepat. Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya
putar yang ditransfer dari mesin ke komponen yang lain dari pemindah daya. Dan
sebaliknya Jika pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh
pemindah daya ke roda penggerak
Kopling adalah alat yang memenuhi persyaratan.
1.

Dapat meneruskan putaran poros engkol ke transmisi (persneling).

2.

Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi.

3.
Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara
berangsur-angsur secara merata tanpa hentakan.

2.2 Kopling dan Fungsinya


Kopling digunakan dalam permesinan untuk berbagai tujuan:
Untuk menghubungkan dua unit poros yang dibuat secara terpisah, seperti poros
motor dengan roda atau poros generator dengan mesin. Kopling mampu
memisahkan dan menyambung dua poros untuk kebutuhan perbaikan dan
penggantian komponen.
Untuk mendapatkan fleksibilitas mekanis, terutama pada dua poros yang tidak
berada pada satu aksis.
Untuk mengurangi shock load dari satu poros ke poros yang lain.
Untuk menghindari beban kerja berlebih.
Untuk mengurangi karakteristik getaran dari dua poros yang berputar.
Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat
berputar.Dengan pemilihan, pemasangan, dan perawatan yang teliti, performa

kopling bisa maksimal, kehilangan daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa
diperkecil.
Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang
menghubungkan/meneruskan ataumemutuskan putaran dari poros engkol ke poros
roda gigi transmisi (perseneling) ketika mulaiatau pada saat mesin akan berhenti
atau memindahkan gigi. Dengan kata lain, fungsi kopling adalah untuk
memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat
kecepatan sesuai yang diinginkan. Kopling dikatakan baik jika memiliki syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.
3. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.

Kopling adalah peralatan transmisi


dengan poros roda gigi transmisi. Kopling
berfungsi untuk memindahkan, memutus
mesin ke transmisi, kemudian transmisi
yangdiinginkan.

yang menghubungkan porosengkol


merupakan suatu system yang
dan menghubungkan putaran tenaga
mengubah tingkat kecepatan sesuai

2.3 Komponen Utama Kopling


a). Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai
dudukan hampir seluruh komponen kopling.
b). Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi.
Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek
tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling
(rivet).
c). Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat
dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya
(sisi yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan

plat kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan
dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.
d). Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas
digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda
penerus.jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus
dipindahkan.

2.4 Jenis- jenis Kopling

Menurut konstruksinya secara umum kopling dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
1.kopling tetap
2. kopling tidak tetap

Kopling Tetap
Kopling tetap adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan
daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi
slip), dimana sumbu kedua poros terletak pada satu garis lurus atau dapat berbeda
sedikit letak sumbunya.
Kopling tetap dibedakan lagi atas, kopling kaku, kopling luwes, dan kopling
universal.
Kopling Kaku
Kopling kaku digunakan bila kedua poros dihubungkan dengan sumbu
segaris.Kopling ini banyak digunakan pada poros mesin dan transmisi umum
dipabrik-pabrik.
Yang termasuk kedalam kopling kaku adalah:

Kopling Bus

Kopling ini digunakan apabila dua buah poros saling disambungkan sentrik dengan
teliti.Pada konstruksinya ujung poros pada kopling ini harus dirapikan dan distel
satu terhadap yang lainnya dengan teliti, juga pada arah memanjang.Kopling ini

sering digunakan pada bubungan, baling-baling kapal, dan juga pada poros balingbaling.
Kopling Flens Kaku
Kopling flens kaku terdiri atas naaf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja
dan dipasang pada ujung dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada
flensnya. Dalam beberapa hal naaf dapat dipasang paa poros dengan sumbu pres
atau kerut.
Kopling Flens Tempa
Kopling ini flensnya ditempa menjadi satu dengan poros pada ujung poros dan
disebut poros flens tempa.Keuntungannya adalah diameter flens dibuat kecil karena
tidak memerlukan naaf.
2. Kopling Luwes
Mesin mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui kopling kaku
memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua poros yang saling
dihubungkan dapat menjadi satu garis lurus, selain itu getaran dan tumbukan yang
terjadi dalam penerusan daya antara poros penggerak dan yang digerakkan tidak
dapat diredam sehingga memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi
berisik. Untuk menghindari kelemahan-kelemahan tersebut dapat digunakan kopling
luwes terutama bila terdapat ketidaklurusan antara sumbu kedua porosnya.
Yang termasuk jenis kopling luwes adalah:
1. Kopling Karet Ban
Kopling ini dihubungkan oleh suatu lapisan karet pada bagian luarnya. Pada lapisan
karet ini diperkuat oleh rangkaian kawat dan dipasang oleh baut pada sekeliling
poros. Dengan adanya karet ban ini memungkinkan poros tidak pada satu garis
lurus.
2. Kopling Flens Luwes
Kopling ini adalah kopling tetap yang menggunakan baut untuk menghubungkan
kedua poros dimana dilengkapi dengan bus karet atau kulit sehingga
memungkinkan poros tidak pada satu garis.
3. Kopling Karet Bintang
Kopling ini juga hampir sama kerjanya dimana digunakan karet sehingga
memungkinkan poros ikut berputar tidak pada satu garis seperti yang terlihat pada
gambar.
4. Kopling Rantai
Sesuai dengan namanya kopling ini menggunakan rantai untuk mengubungakan
kedua buah poros seperti terlihat pada gambar.
5. Kopling Gigi
Kopling ini pada bagaian sillinder dalam terdapat gigi-gigi yang dihubungkan

dengan silinder luar. Silinder luar ini dihubungkan dengan menggunakan baut. Pada
kopling ini terdapat tempat untuk memasukkkan minyak.Kopling gigi seperti terlihat
pada gambar
6.Kopling Universal
Salah satu jenis kopling universal yaitu kopling universal hook. Kopling ini dirancang
sedemikian rupa sehingga mampu memindahkan putaran walaupun poros tidak
sejenis. Kopling universal seperti terlihat pada gambar
Kopling Tidak tetap
Kopling tidak tetap adalah elemen mesin yang menghubungkan poros yang
digerakkan dan poros penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan
daya serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut,baik dalam keadan
diam maupun berputar. Yang termasuk kopling tidak tetap antara lain :
1. Kopling Cakar
Kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif(tidak dengan perantaraan
gesekan) hingga tidak dapat slip. Ada dua bentuk kopling cakar, yaitu kopling cakar
persegi dan kopling cakar spiral.Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen
dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar
sebaliknya, kopling cakar spiral dapat dihubungkan dalam keadaan berputar tetapi
hanya baik untuk satu putaran saja.Kopling cakar seperti terlihat dalam gambar.
2. Kopling Plat
Kopling ini meneruskan momen dengan perantaraan gesekan. Dengan demikikan
pembebanan yang berlebihan pada poros penggerak pada waktu dihubungkan
dapat dihindari.Selain itu, karena dapat terjadi slip maka kopling ini sekaligus juga
dapat berfungsi sebagai pembatas momen. Menurut jumlah platnya, kopling ini
dibagi aatas kopling plat tunggal dan kopling plat banyak; dan menurut cara
pelayanannya dapat dibagi atas cara manual, hidrolik dan magnetik. Kopling
disebut kering bila plat-plat gesek tersebut bekerja dalam keadaan kering dan
disebut basah bila terendam atau dilumasi dengan minyak.
3. Kopling Kerucut ( Cone Clutch)
Kopling ini menggunakan bidang gesek yang berbentuk kerucut. Kopling ini
mempunyai keuntungan dimana dengan gaya aksial yang kecil dapat
ditransmisikan momen yang besar. Kelemahannya adalah daya yang diteruskan
tidak seragam.Kopling kerucut sepeti terlihat pada gambar.
4. Kopling Friwil
Dalam permesinan sering diperlukan kopling yang dapat lepas dengan sendirinya
bila poros penggerak mulai berputar lebih lambat atau dalam arah berlawanan
arah dari poros yang digerakkan.

2.5 Cara Kerja Kopling

Ketika Putaran mesin naik lebih tinggi maka lengan berpemberat di dalam kopling
akan mengayun ke arah luar dan menekan kopling untuk berhubungan. Jenis paling
umum mempunyai bantalan gesek atau sepatu yang terpasang melingkar untuk
menghubungkan poros tengah dengan bagian dalam dari rumah kopling. Di poros
tengah terdapat beberapa pegasyang terhubung dengan bantalan gesek. Ketika
poros tengah berputar cukup cepat maka pegas ini akan merenggang dan membuat
bantalan gesek bersentuhan dengan permukaan gesek yang terhubung dengan
bagian yang akan diputar. Cara kerja ini bisa dibandingkan sebagagai kebalikan dari
cara kerja rem drum.
Secara lengkap dan umum cara kerja kopling dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Handel kapling ditekan.
2. Tangkai pelepas kopling (clutch release lever) tertarik oleh kabel kopling.
3. Nok pelepas (release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong
batang pengangkat (lifter rod).
4. Batang pengangkat menekan pengangkat (lifter pin) dan pelat pengangkat (lifter
plate).
5. Pelat pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan
penekan (pressure plate) sehingga menjauhi susunan pelat-pelat gesek kopling.
6. Terjadilah jarak renggang kecil diantara pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja
sehingga perputaran rumah kopling tidak diterusan lagi ke pusat kopling. Dengan
melepaskan handel kopling secara perlahan-lahan maka gaya tekan pegas sedikit
demi sedikit diteruskan kembali pada susunan pelat-pelat gesek kopling, yang pada
akhimya pelat-pelat baja beserta pusat kopling mulai mengikuti perputaran rumah
kopling secara merata.

2.6 cara perawatan kopling


Tips Merawat Kopling

Melakukan pengecekan dan perawatan kopling secara rutin.


Gunakan selalu gigi satu untuk start awal kendaraan, karena jika menggunakan gigi
di atasnya, kopling akan dibebani secara berlebihan dan mempercepat keausan.

Netralkan tuas transmisi jika berhenti. Contoh: di lampi merah.


Masalah umum yang terjadi pada kopling
Kopling selip. Akibat dari kopling selip, kendaraan tidak dapat berjalan, kurang
tenaga, dan dapat menyebabkan boros bahan bakar, hal ini disebabkan tenaga
mesin tidak tersalurkan ke sistem penggerak (transmisi) karena pelat/piringan
kopling sudah aus.
Kopling jeblos. Akibat dari kopling jeblos, tuas transmisi tidak dapat/susah
dipindahkan, hal ini disebabkan tidak dapat terpisahnya pelat/piringan kopling
dengan mesin karena tenaga yang disalurkan dari pedal tidak mampu diteruskan ke
sistem kopling. Kabel kopling yang putus, silinder kopling bocor, dan matahari yang
rusak merupakan beberapa hal yang membuat tenaga dari pedal tidak dapat
diteruskan ke sistem kopling.
Kopling lengket. Akibat dari kopling lengket, tuas transmisi tidak dapat/susah
dipindahkan karena tidak terpisahnya pelat kopling dan mesin akibat pelat/piringan
kopling lengket. Penyebab kopling lengket karena air atau lumpur yang masuk ke
area sistem kopling.

BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1.
Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah
kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari
sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).
2.
Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi
kopling yang dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling
memungkinkan pengemudi dengan mudah memutus dan menghubungkan kopling
sesuai dengan yang diinginkan.
3.

Kopling dibagi ke dalam dua jenis besar :

Kopling Tetap ( Kopling Kaku, Kopling Karet Ban, Kopling Fluida )

Kopling Tidak Tetap ( KoplingCakar, Kopling Plat, Kopling Kerucutdan Kopling


Friwil)
4.2 Saran
Kopling merupakan elemen mesin yang perawatannya perlu di perhatikan,
untuk memaksimalkan pemakaian fungsinya, dan untuk lebih melengkapi
pengetahuan pembaca tentang kopling, baiknya memperbanyak bacaan referensi.

DAFTAR PUSTAKA
HTTP://ERULMESIN09.BLOGSPOT.COM/2012/11/TUGAS-ELMES-2KOPLING.HTMLMAKALAH KOPLING TETAP DAN PENGERTIANNYA
http://www.toyota.co.id/toyota-true-friend/education-media/detail/tips-merawatkopling/
http://gusmau.wordpress.com/2009/12/24/sistem-kopling-cara-kerjanya/
^http://batucyber.com/yusuf77/sciencecenter/berita-143-kopling-sentrifugal.html
^http://www.anneahira.com/sistem-kopling-sepeda-motor.htm
^siddeley.com
^http://www.maticholic.com/article/review-products/404-seputar-koplingsentrifugal.html
^http://contentdm.lib.byu.edu/ETD/image/etd223.pdf

http://mendoncabram.blogspot.com/2013/07/makalah-kopling-tetap-danpengertiannya.html

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................

Anda mungkin juga menyukai