PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
a. Satu sumbu
b. Sejajar
c. Menyudut
Beberapa kopling selain digunakan
untuk memindahkan daya atau putaran
dirancang juga untuk dapat beroperasi
dan menerima kondisi seperti :
a. Penyimpangan kesatusumbuan yang
relatif kecil.
b. Pergeseran arah aksial akibat
pemuaian panas.
c. Hentakan dan getaran.
4. Gear coupling
Untuk memindahkan perputaran atau
daya pada poros digunakan sepasang rodagigi
yang berpasangan, yaitu; rodagigi luar dan
roda gigi dalam. Sifat flesibel didapat dari
hubungan rodagigi.
5. Disc coupling
Sebagai perantara diantara permukaan
setengah kopling digunakan piringan yang
mempunyai beberapa lubang sebagai dudukan
pena. Kopling ini terdapat pula dengan
Flexibel disc.
6. Jaws coupling
Rahang pada permukaan kopling mempunyai sesuaian dan pembagian
sudut yang teliti sehingga beban terbagi secara
merata pada bagian sisi samping dari rahang.
Kopling jenis ini terdapat juga dalam
konstruksi yang fleksibel.
7. Spacer coupling
Kopling ini digunakan apabila jarak diantara poros penggerak dan yang
digerakkan jauh. Sebagai patokan apabila Gap kopling lebih besar dari diameter
kopling lebih besar dari diameter kopling
maka kita sebut sebagai Spacer
coupling.
9. Chain coupling
Kopling ini digunakan untuk
meredam hentakan pada putaran awal. Penutup pada kopling digunakan untuk
menghindari debu dan mempermudah
perawatannya. Penyimpangan menyudut
yang diijinkan ½ dan penyimpangan
pararel sebesar 0,01 sampai 0,02 inchi.
a. Bantalan
Agar mesin dapat bekerja dengan
maksimal, bantalan harus diperiksa terhadap batas
toleransi yang diijinkan. Pemeriksaan arah radial
dilakukan dengan menekan poros seperti pada
gambar. Batas toleransi yang diijinkan 0,003(0,075 mm) TIR (total indicating
reading).
Pemeriksaan poros arah axial dilakukan dengan menarik dan mendorong
poros. Batas toleransi yang diijinkan 0,001 ÷ 0,004(0,025 ÷ 0,1 mm) TIR.
b. Poros
Salah satu penyebab rusaknya komponen mesin pada saat operasi adalah
poros yang bengkok. Lakukan perbaikan sedapat
mungkin, apabila tidak memungkinkan ganti poros
tersebut.
c. Kopling
Dimensi kopling mempunyai batas toleransi
seperti selinderitas dan ketegaklurusan sisi kopling
dengan sumbu pusat. Pada rpm < 3600:
1. ø Kopling < 12 (304 mm) toleransi maksimum
0,0006 (0,15 mm) TIR.
2. ø Kopling > 12 toleransi maksimum = 0,008
(0,02 mm) TIR
Pada rpm > 3600 toleransi maksimum = 0,004
(0,1 mm) TIR.
3.1 Kesimpulan
Setelah penulis setelah membuat makalah ini, penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan ,yaitu;
1. Penulis mendapat banyak pengetahua selama membuat makalah ini
2. Salah satu bagian penting dari sebuah unit mesin adalah Kopling. Komponen
ini berfungsi untuk men-transmit torsi (meneruskan tenaga mekanis) dari driver
ke driven dengan cara menghubungkan kedua atau lebih poros mesin, misal
dari motor-listrik ke pompa.
3.2 Saran
3 Memasang baut tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendor dan harus sama
kekencangan stu baut dengan yg lain, Ini dpat dilakukan dengan alat/kunci
torsimeter. Baut juga merupakan bagian yang meng-transmit torque, berarti ada
shear strees. Jika terlalu kuat baut mengalami strees tarik dan shear/potong, hal
ini mengurangi kekuatan baut bahkan mudah timbula kerusakan. Jika terlalu
kendor dapat menimbulkan lepas dan tidak mating lagi. Jadi baut kopling
sudah di rancang besarnya pas dengan lubang baut, dan kekencangan harus
sesuai stnadart, tidak boleh diganti dengan beda ukuran. Besarnya sesuai
dengan beban yang akan di pikul. Beratnya harus sama agar tidak
menimbulkan unbalance. Letak baut di lubang kopling usahakan tidak tertukar
sebelum dan setelah dipasang, baut dan nutnya jangan tertukar, jika
membongkar buatlah tempat baut dengan nomor dan lubang sama dengan
kopling.
https://www.academia.edu/28677654/TEKNIK_PERAWATAN
http://soemarno.org/2009/03/31/lima-tips-optimalisasi-kopling/