Anda di halaman 1dari 8

Merangkum Materi Pertemuan Ke-3

Nama : Naufal Kahfi Fathurrachman


NIM : 21050754043
Prodi : S1 Teknik Mesin
Kelas : 2021B
Mata Kuliah : Elemen Mesin 2

A. Kopling
Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari
poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana
putaran inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk
menggerakkan elemen mesin sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan
daya dapat dilakukan dengan teratur dan seefisien mungkin. Tujuan utama dari
kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat berputar. Dengan pemilihan,
pemasangan, dan perawatan yang teliti, performa kopling bisa maksimal, kehilangan
daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa diperkecil. Beberapa syarat yang harus
dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:
1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari
elemen lain.
3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
4. Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

Untuk perencanaan sebuah kopling kita harus memperhatikan kondisi-kondisi sebagai


berikut:
1. Kopling harus mudah dipasang dan dilepas
2. Kopling harus dapat mentransmisikan daya sepenuhnya dari poros
3. Kopling harus sederhana dan ringan
4. Kopling harus dapat mengurangi kesalahan hubungan pada poros
Manfaat Kopling :
- Untuk menghubungkan dua unit poros yang dibuat secara terpisah, seperti
poros motor dengan roda atau poros generator dengan mesin. Kopling mampu
memisahkan dan menyambung dua poros untuk kebutuhan perbaikan dan
penggantian komponen.
- Untuk mendapatkan fleksibilitas mekanis, terutama pada dua poros yang tidak
berada pada satu aksis.
- Untuk mengurangi beban kejut ( shock load ) dari satu poros ke poros yang
lain.
- Untuk menghindari beban kerja berlebih.
- Untuk mengurangi karakteristik getaran dari dua poros yang berputar.

B. Kopling Tetap
Kopling tetap adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan
daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip),
dimana sumbu kedua poros terletak pada satu garis lurus atau dapat berbeda sedikit
letak sumbunya. Kopling tetap dibedakan lagi atas, kopling kaku, kopling luwes, dan
kopling universal.
- Kopling Kaku
Kopling kaku digunakan bila kedua poros dihubungkan dengan sumbu segaris.
Kopling ini banyak digunakan pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-
pabrik. Yang termasuk kedalam kopling kaku adalah :

a. Kopling Bus.
Kopling ini digunakan apabila dua buah poros saling disambungkan sentrik
dengan teliti. Pada konstruksinya ujung poros pada kopling ini harus dirapikan
dan distel satu terhadap yang lainnya dengan teliti, juga pada arah memanjang.
Kopling ini sering digunakan pada bubungan, baling-baling kapal, dan juga
pada poros baling-baling.

b. Kopling Flens Kaku.


Kopling flens kaku terdiri atas naaf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau
baja dan dipasang pada ujung dengan diberi pasak serta diikat dengan baut
pada flensnya. Dalam beberapa hal naaf dapat dipasang pada poros dengan
sumbu pres atau kerut.

c. Kopling Flens Tempa.


Kopling ini flensnya ditempa menjadi satu dengan poros pada ujung poros dan
disebut poros flens tempa. Keuntungannya adalah diameter flens dibuat kecil
karena tidak memerlukan naaf.
- Kopling Luwes
Mesin – mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui kopling kaku
memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua poros yang saling
dihubungkan dapat menjadi satu garis lurus, selain itu getaran dan tumbukan
yang terjadi dalam penerusan daya antara poros penggerak dan yang
digerakkan tidak dapat diredam sehingga memperpendek umur mesin serta
menimbulkan bunyi berisik. Untuk menghindari kelemahan-kelemahan tersebut
dapat digunakan kopling luwes terutama bila terdapat ketidaklurusan antara
sumbu kedua porosnya. Jenis-jenis kopling luwes diantaranya :

a. Kopling Karet Ban.


Kopling ini dihubungkan oleh suatu lapisan karet pada bagian luarnya. Pada
lapisan karet ini diperkuat oleh rangkaian kawat dan dipasang oleh baut pada
sekeliling poros. Dengan adanya karet ban ini memungkinkan poros tidak pada
satu garis lurus..

b. Kopling Flens Luwes.


Kopling ini adalah kopling tetap yang menggunakan baut untuk
menghubungkan kedua poros dimana dilengkapi dengan bus karet atau kulit
sehingga memungkinkan poros tidak pada satu garis..

c. Kopling Karet Bintang.


Kopling ini juga hampir sama kerjanya dimana digunakan karet sehingga
memungkinkan poros ikut berputar tidak pada satu garis.

d. Kopling Rantai.
Sesuai dengan namanya kopling ini menggunakan rantai untuk
menghubungkan kedua buah poros..

e. Kopling Gigi.
Kopling ini pada bagian silinder dalam terdapat gigi-gigi yang dihubungkan
dengan silinder luar. Silinder luar ini dihubungkan dengan menggunakan baut.
Pada kopling ini terdapat tempat untuk memasukkan minyak.
- Kopling Universal
Salah satu jenis kopling universal yaitu kopling universal hook. Kopling ini
dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memindahkan putaran walaupun
poros tidak sejenis.

C. Kopling FLuida
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. kopling
ini disebut kopling fluida, dimana antara kedua poros tidak terdapat hubungan
mekanis.

Kopling fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya besar.
Keuntungan dari kopling ini adalah bahwa getaran dari sisi penggerak dan tumbukan
dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pada pembebanan lebih, penggerak
mulanya tidak akan terkena momen yang melebihi batas kemampuan. Umur mesin
dan peralatan yang dihubungkan akan menjadi lebih panjang dibandingkan dengan
pemakaian kopling tetapbiasa diameter poros juga dapat diambil lebih kecil. Start
dapat dilakukan lebih mudah dan percepat dapat berlangsung dengan halus, karena
kopling dapat diatur sedemikian rupa hingga penggerak mula diputar terlebih dahulu
sampai mencapai momen maksimumnya dan baru setelah itu momen diteruskan
kepada poros yang di gerakan. Jika beberapa kopling fluida dipakai untuk
menghubungkan beberapa penggerak mula secara serentak, distribusi beban yang
merata di antara mesin mesin penggerak mula tersebut dapat diperoleh dengan
mudah.
Penggerak mula yang umumnya dipakai adalah motor induksi. motor ini
digolongkan atas 2 tipe menurut rotornya yaitu: motor dengan lilitan,dan motor dengan
sangkarpada rotornya. rotor sangkar dapat dibagi atas rotor sangka bajing (squirrel
cage), dan sangkar bajing khusus. Ada pula kopling fluida dengan penyimpan minyak
didalam sirkit aliran minyak, serta kopling kembar yang merup[akan gabungan antara
dua kopling fluida dengan sirkit aliran minyak yang terpisah.
Momen yang diteruskan dikendalikan dengan mengatur jumlah minyak didalam sirkit,
dan pada kopling yang terakhir pengendalian dilakukan dengan menghalangi
sebagian dari sirkirt aliran fluida dengan plat penghalang. Cara yang terakhir ini
dipakai pada kopling dengan kapasitas besar dan mesin berputaran tinggi.

D. Kopling Tidak Tetap


Kopling tidak tetap adalah elemen mesin yang menghubungkan poros yang
digerakkan dan poros penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan
daya serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut, baik dalam keadaan
diam maupun berputar. Kopling tidak tetap dibedakan lagi atas, kopling cakar, kopling
plat, kopling kerucut, kopling friwil.
Kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif (tidak dengan perantaraan
gesekan) hingga tidak dapat slip. Ada dua bentuk kopling cakar, yaitu kopling cakar
persegi dan kopling cakar spiral. Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen
dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar
sebaliknya, kopling cakar spiral dapat dihubungkan dalam keadaan berputar tetapi
hanya baik untuk satu putaran saja.
- Kopling Plat
Kopling plat ini meneruskan momen dengan perantaraan gesekan. Dengan
demikikan pembebanan yang berlebihan pada poros penggerak pada waktu
dihubungkan dapat dihindari. Selain itu, karena dapat terjadi slip maka kopling
ini sekaligus juga dapat berfungsi sebagai pembatas momen. Menurut jumlah
platnya, kopling ini dibagi aatas kopling plat tunggal dan kopling plat banyak
dan menurut cara pelayanannya dapat dibagi atas cara manual, hidrolik dan
magnetik. Kopling disebut kering bila plat-plat gesek tersebut bekerja dalam
keadaan kering dan disebut basah bila terendam atau dilumasi dengan minyak.

- Kopling Cakar
Kopling cakar ini meneruskan momen dengan kontak positif (tidak dengan
perantaraan gesekan) hingga tidak dapat slip. Ada dua bentuk kopling cakar,
yaitu kopling cakar persegi dan kopling cakar spiral. Kopling cakar persegi
dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat
dihubungkan dalam keadaan berputar sebaliknya, kopling cakar spiral dapat
dihubungkan dalam keadaan berputar tetapi hanya baik untuk satu putaran
saja.

E. Kopling Kerucut (Cone Clutch)


Kopling kerucut ini menggunakan bidang gesek yang berbentuk kerucut. Kopling ini
mempunyai keuntungan dimana dengan gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan
momen yang besar. Kelemahannya adalah daya yang diteruskan tidak seragam.

Kopling macam ini dahulu banyak dipakai, tetapi sekarang tidak lagi, Karena daya
yang diteruskan tidak seragam. Meskipun demikian, dalam keadaan dimana bentuk
plat tidak dikehendaki, dan ada kemungkinan terkena minyak. Kopling kerucut sering
lebih menguntungkan. Jika daya yang diteruskan dan putaran poros kopling diberikan,
maka daya rencana dan momen rencana dihitung dengan menggunakan faktor
koreksi.

F. Kopling Friwil
Kopling friwil merupakan kopling yang dapat lepas dengan sendirinya bila poros
penggerak mulai berputar lebih lambat atau dalam arah berlawanan dari poros yang
digerakan. Bola-bola atau rol-¬rol dipasang dalam ruangan yang bentuknya
sedemikian rupa sehingga jika poros penggerak (bagian dalam) berputar searah jarum
jam, maka gesekan yang timbul akan menyebabkan rol atau bola terjepit diantara
poros penggerak dan cincin luar, sehingga cincin luar bersama poros yang digerakan
akan berputar meneruskan daya. Jika poros penggerak berputar berlawanan arah
jarum jam, atau jika poros yang digerakan berputar lebih cepat dari poros penggerak,
maka bola atau rol akan lepas dari jepitan hingga terjadi penerusan momen lagi.
kopling ini sangat banyak gunanya dalam otomatisasi mekanis.
G. Perencanaan Pada Kopling Tetap
Hal-hal penting dalam perencanaan kopling tetap :
- Pemasangan mudah dan cepat
- Ringkas dan ringan
- Aman pada putaran tinggi
- Getaran dan tumbukan kecil
- Dapat mencegah pembebanan kecil
- Terdapat sedikit kemungkinan gerakan aksial pada poros sekiranya terjadi
pemuaian karena panas dan hal yang lainnya.

H. Perencanaan Pada Kopling Kerucut


I. Menentukan Ukuran Kopling Tetap

Anda mungkin juga menyukai