KELAS 4MN
DI SUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
Mobil memiliki banyak komponen, salah satunya adalah komponen yang
berfungsi memindahkan tenaga secara halus dari fly wheel ke transmisi yang disebut
kopling atau dalam bahasa inggris disebut clutch. Tanpa clutch maka gerak awal
kendaraan akan terdengar kasar dan tersendat-sendat dan mesin mudah mati karena tak
mampu menahan beban yang berat saat fly wheel berhubungan langsung dengan
transmisi. Tentu dapat di bayangkan betapa kasarnya mesin tanpa adanya kopling. Pada
makalah ini saya akan membahas secara detail mengenai kopling.
B. Rumusan Maslah
Mengetahui lebih detail dan menyeluruh mengenai kopling (clutch)
C. Tujuan
Tujuan Penulisan Laporan
Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
pekerjaan dan mengetahui lebih detail tentang Kopling.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Fungsi System
Secara umum, Kopling adalah alat yang digunakan untuk menyambung dua
poros yang di dalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros pemindah
daya atau dari putaran engine (mesin) ke transmisi.
Syarat-syarat kopling:
a. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan
lembut.
b. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh
(100%) tanpa slip.
c. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif cepat.
Komponen-komponen kopling:
a. Tutup kopling (cluth cover).
b. Pelat kopling.
c. Disc clutch
d. Presure plat
e. Strap
f. Retraxing spring
g. Diafragma spring
1. Kopling cakar
Kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif(tidak dengan
perantaraan gesekan) hingga tidak dapat slip. Ada dua bentuk kopling cakar, yaitu
kopling cakar persegi dan kopling cakar spiral.Kopling cakar persegi dapat
meneruskan momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam
keadaan berputar sebaliknya, kopling cakar spiral dapat dihubungkan dalam keadaan
berputar tetapi hanya baik untuk satu putaran saja
2. Kopling pelat
Kopling ini meneruskan momen dengan perantaraan gesekan. Dengan
demikikan pembebanan yang berlebihan pada poros penggerak pada waktu
dihubungkan dapat dihindari.Selain itu, karena dapat terjadi slip maka kopling ini
sekaligus juga dapat berfungsi sebagai pembatas momen. Menurut jumlah platnya,
kopling ini dibagi aatas kopling plat tunggal dan kopling plat banyak; dan menurut
cara pelayanannya dapat dibagi atas cara manual, hidrolik dan magnetik. Kopling
disebut kering bila plat-plat gesek tersebut bekerja dalam keadaan kering dan disebut
basah bila terendam atau dilumasi dengan minyak.
3. Kopling Kerucut
Kopling ini menggunakan bidang gesek yang berbentuk kerucut. Kopling ini
mempunyai keuntungan dimana dengan gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan
momen yang besar. Kelemahannya adalah daya yang diteruskan tidak seraga
4. Kopling Friwil
Dalam permesinan sering diperlukan kopling yang dapat lepas dengan
sendirinya bila poros penggerak mulai berputar lebih lambat atau dalam arah
berlawanan arah dari poros yang digerakkan.
Secara umum kopling pelat adalah kopling yang menggunakan satu pelat atau
lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros
tersebut, sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya.
Konstruksi kopling ini cukup sederhana, dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam
keadaan berputar karena itu kopling ini sangat banyak dipakai.
Komponen Utama Kopling
Roda Penerus, Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi
sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.
Pelat Kopling, Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas
tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek
tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling
(rivet).
Pelat Tekan Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat
dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi
yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat
kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan
kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.
Unit Plat Penekan Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan
dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas
penekan. Pegas digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat
kopling dan roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar
daya yang harus dipindahkan.
Rumah Kopling
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi
seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnyamempunyai
daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.
4. Nama Komponen dan Fungsinya
a. Clutch cover berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual yang
dimana di dalamnya terdapat komponen-komponen lainnya yang mendukung
kerja kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover menghimpit disc plate
dengan fly wheel supaya putaran disc plate dengan fly wheel berotasi bersama saat
pedal kopling tidak diinjak.
Langkah Kerja
1. Pembongkaran
a. Lepas bagian-bagian yang menghalangi untuk membongkar kopling.
b. Lepaskan kabel yang menempel pada transmisi dan lepas As roda, Steering
linkage yang menempel pada roda, Stabilizer- bar
c. Apabila plat koplingnya ada di depan harus membuka rem cakram yang sebelah
kiri.
d. Buka baud yang menempel pada transmisi
e. Setelah terbuka pisahkan transmisi dan kopling
f. Periksa cluth dish dan cluth cover apakah layak atau tidak untuk di pakai
g. Apabila plat kopling dan cluth cover sudah aus. Diwajibkan harus diganti
h. Bersihkan bagian kopling yang kotor dengan menggunakan kuas
2. Pemasangan
a. Pasang plat kopling dan cluth cover dengan lurus menggunakan senter kopling.
b. Apabila sudah lurus kencangkan dengan baut menggunakan kunci yang pas
c. Pasang transmisi kembali dengan rapi apabila sudah bersih dari debu
d. Pasang kembali komponen- komponen yang di lepas dengan rapi seperti kabel
yang menempel di transmisi, As roda, Stabilizer bar dan lain sebagainya.
e. Pasang roda/ ban dengan menggunakan kunci roda.
1. Pembongkaran
Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah terlebih
dahulu melepas komponen-komponen lain yang terkait/ menghalangi, antara lain:
a. Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)
b. Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD)
c. Unit transmisi dan sistem pemindahnya
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unitrelease bearing dan
release fork akan terbawa pada rumah transmisi, sehingga secara mudah dapat
dilepaskan dengan melepas pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian tarik
keluar porosnya dari rumah transmisi. Release fork dan release bearing akan terlepas.
Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit transmisi dilepas.
Langkah-langkahnya adalah:
a. Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel
Gambar 11: Pembuatan Tanda pada Clutch Cover dan Fly Wheel
d. Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.
e. Lepaskan clutch cover
f. Lepaskan pegas-pegas penekan
A. Kesimpulan
1. Kopling berfungsi untuk menghubung dan memutuskan putaran mesin ke transmisi
dengan lembut.
2. Jenis-jenis kopling antara lain adalah kopling gesek, kopling satu arah, kopling
magnet dan kopling fluida.
3. Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu: rumah kopling, plat penekan, plat
kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan pembebas dan garpu pembebas.
4. Pemeriksaan unit kopling secara visual meliputi kondisi plat kopling, plat penekan,
pegas penekan dan alur-alur input shaft transmisi.
5. Pemeriksaan dengan pengukuran meliputi pengukuran kerataan plat penekan;
kedalaman paku keling dan kerataan/ run-out plat kopling; kesikuan dan panjang
pegas penekan, tegangan pegas penekan; serta kerataan/ run-out fly wheel.
6. Pemeriksaan dengan pengecekan fungsi/ kerja meliputi release bearing, back-lash
input shaft transmisi dan hub plat kopling, torsin dumper dan hub serta pilot bearing.
7. Penyetelan pada unit kopling adalah penyetelan tinggi diaphragm spring dan atau
ketinggian tuas penekan.