Anda di halaman 1dari 6

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Pengertian sistem kopling

Kopling/Clutch adalah merupakan peralatan transmisi yang


menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Manfaat kopling
yaitu untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, lalu transmisi merubah tingkat
kecepatan sesuai sama dengan yang di inginkan dengan mudah dan halus.
Dalam situasi normal, di mana manfaat kopling bekerja dengan baik,
demikian pengemudi mnginjak pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan,
lantaran waktu pedal ditekan maka pluida mendorong release fork serta release fork
akan mendorong release bearing. Hingga release bearing akan mengangkat
mendorong pegas diaprahgma serta preaseure palte, clutch disc akan lepas dengan
flywheel. Serentak roda gigi bakal lepas dari dampak putaran mesin. Keadaan inilah
yang sangat mungkin terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Saat ini ada
beragam type kopling salah satunya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal,
serta kopling magnet. Kopling plat basah yaitu kopling yang plat-platnya di rendam
dengan minyak pelumas. Umumnya kopling type ini dipakai oleh sepeda motor.
Sedang type kopling plat kering yaitu type kopling yang plat-platnya tak di rendam
oleh minyak pelumas seperti kopling mobil tipe niaga.
Pada umunya, sisi utama kopling terdiri atas 3 jenis, yakni unit kopling, tutup
kopling, serta unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, serta
pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda hilang ingatan, sedang didalamnya
dipasangkan pada roda poros persneling serta diletakkan di antara roda hilang
ingatan serta plat tekan. Plat tekan bakal menghimpit plat kopling pada roga hilang
ingatan karenanya ada desakan dari pegas-pegas koping. Peranti ini di buat
berbahan besi tuangkan di mana sisi permukaannya di buat halus serta rata.
Sedang plat kopling di untuk buat berikan gesekan yang besar pada roda hilang
ingatan serta plat tekan dan diletakkan di antara keduanya. Pada ke-2 permukaan
plat kopling ini dipasangkan kampas serta dikeling dengna paku keling, serta
umumnya pada permukaan platnya diberi kepingan logam. Fungsinya yaitu untuk
memperkuat serta juga untuk menyalurkan panas. Diluar itu, di bagian tengah plat
kopling ada pegas torsi. Pegas torsi berperan untuk kurangi kejutan-kejutan yang
6

berlangsung pada saat kopling bekerja serttauntuk menghindar kemungkinan


pecahnya plat kopling atau rusaknya yang lain seperti bengkoknya plat kopling

B. Cara kerja Sistem Kopling

Gambar 1.2 Cara Kerja Kopling

Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan
luncur kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas.
Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda
penerus dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas
kopling akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda
penerus dan terjadi perpindahan daya. Pada saat pelat tekan bergerak
kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga pedal kopling
kembali ke posisi semula. selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas
hubungan.
Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum,
sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem
hidrolik booster , digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada pedal
kopling. pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.
Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan
mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan
daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling akan
mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas, sehingga
penerusan daya dari motor ke transmisi terputus Cara kerja sistem hidrolik ini sama
seperti cara kerja pada sistem rem.
7

C.Komponen Sistem Kopling

(1) Driven plate

Gamar 2.2 Plat kopling

(juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc /piringan
gesek, atau kanvas kopling). Plat kopling bagian tengahnya berhubungan slip
dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang
pemasangannya di keling.
8

(2).Pressure plate (plat penekan) dan rumahnya

Gambar 3.2 Pressure plate

Unit ini yang berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi
perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.untuk kemampuan menjepitnya,
plat tekan didukung oleh pegas kopling. Pegas kopling paling\tidak ada dua macam,
yaitu dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orang umum menyebutnya
sebagai matahari.
(3). Release bering

Gambar 4.2 Release bering

Unit ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure
plate lever dan menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan
pressure plate lever untuk pegas coil. Sedangkan yang pakai pegas difragma
langsung keujung pegas. Bantalan tekan ini ada tiga macam.
9

(4) Throwout lever/clutch fork/plate lever

Gambar 5.2 Throwout lever/clutch fork/plate lever

Berfungsi untuk menyalurkan tenaga pembebas kopling. Konstruksi di atas


berarti plat tekan bersama rumahnya dipasang menggunakan baut pada fly wheel.
Sementara plat kopling dipasang diantara fly wheel dengan pelat tekan, dan bagian
tengahnya dihubungkan dengan poros transmisi dengan sistem sliding. Dengan
demikian prinsip dasar bekerjanya kopling gesek dengan plat tunggal yang banyak
digunakan pada kendaraan roda empat ini .
b.kopling gesek plat ganda
Kopling gesek plat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti sepeda
motor dan dalam kerjanya Tercelup di dalam oli mesin. Konstruksinya seperti terlihat
pada gambar .
Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat
gesek dan plat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam.
Sedangkan plat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi
dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar plat sangat ditentukan
besarnya tenaga yang akan dipindahkan.
2.Kopling fluida
Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara
kedua poros. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan
daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan
dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi
pembebanan lebih, penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi
batas kemampuan.
10

Komponen Utama Kopling


1. Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai
dudukan hampir seluruh komponen kopling.
2.Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua
sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan
gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keeling (rivet).

3. Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi
yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat
yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat
dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.
4. Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas
digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda
penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus
dipindahkan.

Anda mungkin juga menyukai