Perawatan Dasar
Disusun Oleh:
Alessandro P. Egeten
Nim. 19-031-036
Jurusan Teknik Mesin Semester 3 Kelas 3B
2020/2021
1
PENDAHULUAN
2
2.1 Kopling dan Fungsinya
Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang
menghubungkan/meneruskan atau memutuskan putaran dari poros engkol ke poros
roda gigi transmisi (perseneling) ketika mulai atau pada saat mesin akan berhenti atau
memindahkan gigi. Dengan kata lain, fungsi kopling adalah untuk memindahkan
tenaga mesin ke transmisi atau mekanisme alat yang membutuhkan daya puntir,
kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan. Kopling
dikatakan baik jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi/mekanisme alat.
2. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.
Kopling adalah peralatan transmisi yang menghubungkan porosengkol dengan poros
roda gigi transmisi. Kopling merupakan suatu system yang berfungsi untuk
memindahkan, memutus dan menghubungkan putaran tenaga mesin ke transmisi,
kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan.
3
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu
segaris. kopling ini dipakai pada poros mesin transmisi umum dipabrik-pabrik.
kopling flens kaku terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja
cor, dan dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada
flensnya. dalam beberapa hal naf dipasang pada poros dengan sambungan pres atau
kerut.
Kopling kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidak lurusan sumbu kedua
poros serta tidak dapat mengurangi tumbukan dan getaran transmisi. Pada waktu
pemasangan, sumbu kedua poros harus terlebih dahulu diusahakan segaris dengan
tepat sebelum baut-baut flens dikeraskan. Untuk dapat menyetel lurus kedua sumbu
poros secara mudah, permukaan Flens yang satu dapat dibubut ke dalam dan
permukaan flens yang menjadi pasangannya di bubut menonjol sehingga dapat saling
mengepas. bagian yang harus diperiksa adalah baut. Jika antara ikatan kedua flens
dilakukan dengan baut-baut pas, dimana lubang lubangnya dirim, maka meskipun di
usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geser pada semua baut tetap
tidak dapat dijamin seragam. Makin banyak jumlah baut yang dipakai, makin sulit
untuk menjamin keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal kopling yang
mempunyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang
menerima seluruh beban transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus. Jika
setelah baut itu putus terjadi lagi pembebanan pada satu baut, maka seluruh baut
akan mengalami hal yang sama dan putus secara bergantian
4
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai
dudukan hampir seluruh komponen kopling.
2. Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi.
Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek
tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling
(rivet).
3. Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi
yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat
kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan
kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.
Mekanisme Penggerak
Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan
hubungan (tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola,
bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak maju/mundur
pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi dengan permukaan tekan akan
mendorong tuas tekan.
Rumah Kopling
5
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi
seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnyamempunyai
daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.
Cara Kerja Kopling
Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur
kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas
dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling
akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus
dan terjadi perpindahan daya.
Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur,
sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik, sebagai
mekanisme pelepas hubungan.
Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum,
sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem
hidrolik booster , digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada
pedal kopling. pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.
Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan
mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan
daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling
akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas,
sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus.
Cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem.
Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan hubungan.
6
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan,
yaitu sistem yang berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga
(mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).
2. Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi
kopling yang dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling
memungkinkan pengemudi dengan mudah memutus dan menghubungkan kopling
sesuai dengan yang diinginkan.
3. Kopling dibagi ke dalam dua jenis besar :
- Kopling Tetap ( Kopling Kaku, Kopling Karet Ban, Kopling Fluida )
- Kopling Tidak Tetap ( Kopling Cakar, Kopling Plat, Kopling Kerucut dan
Kopling Friwil )
4. Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu : Roda penerus, roda kopling,
plat tekan, unit plat tekan, rumah kopling, plat kopling, pegas penekan, tuas penekan,
bantalan pembebas dan garpu pembebas.