(Clutch)
Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros
engkol dengan poros roda gigi transmisi. Kopling suatu perangkat/ sistem yang
merupakan bagian dari sistem pemindah. Fungsi kopling adalah untuk
memindahkan, memutus dan menghubungkan putaran tenaga mesin ke
transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang
diinginkan dengan lembut dan cepat.
Gambar 1 Kopling/Clutch
[1]
mengangkat mendorong pegas diapraghma dan pressure palte, clutch disc akan
terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh
putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda
gigi pada transmisi.
A. KOPLING TETAP
[2]
poros, dan kopling universal yang dipergunakan bila kedua poros akan
membentuk sudut yang cukup besar.
[3]
dengan sangkarpada rotornya. rotor sangkar dapat dibagi atas rotor sangka
bajing(squirrel cage), dan sangkar bajing khusus. Ada pula kopling fluida
dengan penyimpan minyak didalam sirkit aliran minyak, serta kopling kembar
yang merup[akan gabungan antara dua kopling fluida dengan sirkit aliran
minyak yang terpisah.
[4]
Gambar 5 Macam-macam kopling tetap
[5]
Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut-baut pas, dimana
lubang lubangnya dirim, maka meskipun di usahakan ketelitian yang tinggi,
distribusi tegangan geserpada semua baut tetaptidak dapat dijamin seragam.
Makin banyak jumlah baut yang dipakai, makin sulit untuk menjamin
keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal koplingyang mempunyai
ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang menerima
seluruh beban transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus.
Jika setelah baut itu putus terjadi lagi pembebananpada satu baut, maka
seluruh baut akan mengalami hal yang sama dan putus secara bergantian.
[6]
Gambar 7 Susunan Kopling karet ban
Karena keuntungannya demikian banyak, pemakain kopling ini semakin
luas. Meskipun harganya agak lebih tinggi dibandingkan dengan kopling flens
kaku, namun keuntungan yang diperoleh dari segi-segi lain lebih besar.
[7]
keadaan berputar, tetapi hanya baik untuk satu arah putaran tertentu saja. Namun
demikian, karena timbulnya tumbukan yang besar jika di hubungkan dalam keadaan
berputar, maka cara menghubungkan semacam ini hanya boleh dilakukan jika poros
penggerak mempunyai putaran kurang dari 50 (rpm).
[8]
Gambar 9 Penggolongan kopling menurut cara kerja
[9]
kemungkinan terkena minyak. Kopling kerucut sering lebih
menguntungkan. Jika daya yang diteruskan dan putaran poros kopling
diberikan, maka daya rencana dan momen rencana dihitung dengan
menggunakan faktor koreksi.
A. Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi
sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.
B. Pelat Kopling
[10]
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitas tinggi.
Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien
gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan
menggunakan keling (rivet).
N ME SIN II 10
Gambar 12 Kontruksi plat kopling dan kelengkapannya
Plat kopling adalah komponen unit kopling yang berfungsi menerima dan
meneruskan tenaga mesin dari roda penerus dan plat penekan ke input
shaft transmisi. Plat kopling dipasangkan pada alur-alur input shaft
transmisi. Bagian plat kopling yang beralur dan berhubungan dengan
input shaft transmisi dinamakan clutch hub. Kampas kopling (facing)
dipasangkan pada plat kopling untuk memperbesar gesekan. Kampas
kopling dipasangkan pada cushion plate dengan dikeling.
Cushion plate dipasangkan pada plat kopling juga dengan dikeling.
Hentakan saat kopling mulai meneruskan putaran dan pada saat
akselerasi dan deselerasi diredam oleh torsion dumper. Terdapat dua
jenis torsion dumper yakni torsion rubber dumper dan torsion spring
dumper.
C. Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat
dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu
sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini
akan menekan plat kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai
bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan penempatan komponen
kopling lainnya.
[11]
D. Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi
dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas
penekan. Pegas digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat
tekan, pelat kopling dan roda penerus. Jumlah pegas (kekuatan tekan)
disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan
MESIN II 11
Gambar 13 Unit plat penekan
E. Mekanisme Penggerak
Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan
hubungan (tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola,
bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak
maju/mundur pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi dengan
permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.
[12]
ELEMEN MESIN II 12
F. Rumah Kopling
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah
kopling menutupi seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak.
Rumah kopling umumnya mempunyai daerah terbuka yang berfungsi
sebagai saluran sirkulasi udara.
Gambar 16 Rumah kopling tipe radial strap drive dan chorded strap
[13]
D. MACAM KOPLING MENURUT CARA KERJA
1. KOPLING HIDROLIK
Dinamakan kopling hidrolik karena untuk melakukan pemindahan daya
adalah dengan memanfaatkan tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapat
dengan menempatkan cairan/ minyak pada suatu wadah/ mekanisme yang
diputar, sehingga cairan akan terlempar/ bersirkulasi oleh adanya gaya
sentrifugal akibat putaran sehingga fluida mempunyai tenaga hidrolis. Fluida
yang bertenaga inilah yang digunakan sebagai penerus/ pemindah tenaga.
Komponen utama pada unit kopling hidrolik adalah :
o Pump impeller: merupakan mekanisme pompa yang
membangkitkan tenaga hidrolis pada fluida.
o Turbin runner: adalah mekanisme penangkap tenaga hidrolis
fluida yang dibangkitkan pump impeller.
o Stator : adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida agar tidak
terjadi aliran yang merugikan tetapi justru aliran yang
menguntungkan sehingga didapatkan peningkatan momen/ torsi.
[14]
diteruskan dengan menggerakan tuas pembebas kearah menekan pegas
kopling. Sehingga plat kopling bebas tak terjepit oleh plat tekan. Saat pedal
dilepas, maka pedal kopling akan dikembalikan pada posisi semula oleh
pegas pengendali pedal (8). Sementara tuas kopling akan kembali pada
posisi semula oleh pegas diafragma.
[15]
Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan
hidrolis minyak. Pedal kopling dalam hal ini berfungsi untuk menekan
minyak yang ada pada master silinder dan selanjutnya disalurkan
kesilinder kopling. Tekanan minyak selanjutnya mendorong tuas
pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma. Proses ini
menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan
sistem pemindah tenaga. Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan
dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali. Sementara
plunger master silinder akan kembali oleh pegas plunger yang ada di
dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plunger dan tuas
pembebas akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali
dan pegas diafragma. Konstruksi master silinder kopling hidrolis seperti
terlihat pada gambar berikut ini.
[16]
bergerak kekanan saat pedal kopling dilepas, maka minyak dari reservoir
akan masuk kesistem melalui katup check (check valve). Dengan
demikian minyak hidrolis pada sistem akan tetap terjaga kuantitasnya.
Berkurangnya minyak hidrolis dalam sistem operasional kopling hidrolis
akan menyebabkan langkah tekan pedal kopling berkurang, atau
kemungkinan gerakan pedal tidak tersalurkan hingga ke tuas pembebas
kopling. Bila ini terjadi maka fungsi kopling tidak dapat dilaksanakan,
berarti proses pemutusan hubungan tenaga dari mesin ke sistem
pemindah tenaga tidak dapat dilaksanakan, dan tenaga mesin akan
selalu terhubung tidak dapat diputuskan oleh kopling.
Silinder kopling kopling berfungsi merubah tenaga hidrolis
pengoperasian kopling menjadi tenaga mekanik, untuk mendorong tuas
pembebas kopling. Tekanan minyak hidrolis dari master silinder
diteruskan melalui pipa dan masuk ke silinder kopling (dari ujung sebelah
kanan) mendorong piston silinder kopling dan diteruskan ketuas
pembebas kopling melalui push rod. Konstruksinya seperti terlihat pada
gambar berikut ini.
[17]
Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan boot, yaitu karet
penutup yang elastis untuk mencegah kotoran masuk kesilinder kopling.
Karet penutup ini sangat penting mengingat posisi silinder kopling berada
dibawah kendaraan, yang tentunya sangat banyak berbagai kotoran
dapat mengenainya. Kotoran tentu akan menyebabkan kerusakan, bila
sampai masuk kesilinder kopling.
Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti Bus,
Truk, atau alat berat lainnya, sering dilengkapi dengan Boster. Boster
adalah unit perlengkapan yang dipergunakan untuk meringankan tenaga
untuk mengoperasikan kopling. Perlengkapan ini dioperasikan
menggunakan kevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari
pompa vacum yang dipasang pada sisi belakang alternator.
Untuk membandingkan antara sistem yang pakai boster dengan
sistem yang tidak menggunakan boster dapat dilihat pada gambar
berikut ini. Keduanya menggunakan sistem hidrolis, yang menggunakan
boster, unit boster dipasang pada silinder slave.
[18]
Gambar 23 Boster Kopling Hidrolis
2. KOPLING GESEK
Kopling gesek adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan
antara bagian penggerak dengan yang akan digerakan. Konsep kopling
ini banyak dipergunakan pada 12 sistem pemindah tenaga kendaraan,
khususnya pada kendaraan ringan, sepeda motor, sedan dan mobil
penumpang lainnya.
[19]
Gambar 24 Clutch Assembly
b) Kopling plat ganda/ banyak
Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan
lebih dari satu
[20]
- Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncanakan untuk
bergesekan, maka perlu dibuat tahan terhadap keausan akibat gesekan.
- Dapat mencengkeram dengan baik.
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk
pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga disebut dengan
pegas radial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
[21]
1) Kopling basah
Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau
disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah umumnya pada
jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang
diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga
banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu
pendinginan.
2) Kopling kering
Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau
disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan/
minyak).
[22]
(2) Kopling pegas diaphragma:
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral.
Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya tidak
sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat),
sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakan pada
kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan.
3. KOPLING MAGNET
[23]
Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda
gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang
tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama
persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang
dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang
memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila
kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan
pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan
plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit
diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan
dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap
akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama
persneling.
Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong
bantalan luncur kebelakang. Bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan
tekanan pegas. ELEMEN MESIN II 13
Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda
penerus dan perpindahan daya terputus. Bila tekanan pedal kopling dilepas,
pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling
dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya.
[24]
hidrolik booster, booster digunakan untuk memperkecil daya tekan pada pedal
kopling. Pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.
Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang
penerus akan mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem
akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit
kopling akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling
terlepas sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus. Cara kerja
sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem. Kebocoran sistem
hidrolik akan mengganggu proses pelepasan hubungan. ELEMEN MESIN I I 14
F. PEMELIHARAAN
G. RANGKUMAN
[25]
6) Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik adalah
sebagai berikut :
a. Pedal kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengemudi melalui
injakan kakinya, dalam upaya mengendalikan kerja kopling.
b. Kabel kopling berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga injakan
kaki pengemudi pada pedal kopling, ke tuas pembebas kopling.
c. Batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan tuas
pembebas berfungsi untuk mengatur gerak bebas tuas pembebas.
d. Pegas pengendali pedal kopling, berfungsi untuk mengembalikan
posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk mengoperasikan
kopling.
7) Komponen pengoperasian kopling sistem hidrolis adalah
sebagai berikut :
a. Master silinder kopling, berfungsi untuk merubah gerak mekanis dari
pedal kopling menjadi tekanan minyak hidrolis.
b. Pipa hidrolis berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolis yang
dihasilkan dari master silinder kopling.
c. Silinder kopling berfungsi merubah tekanan hidrolis dari master silinder
menjadi gerak mekanis yang disalurkan ke push rod dan diteruskan ke
tuas pembebas kopling.
d. Boster kopling berfungsi untuk meringankan tenaga injakan pedal
kopling. Komponen ini hanya dipergunakan pada kedndaraan berat.
[26]