Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KOPLING TETAP

Oleh :
SYAHIDAN

Npm : 2022330008
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik

UNIVERSITAS ISKANDAR MUDA

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan.
Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidak
bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut.
Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang
besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.

Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka
penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah.
Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi
tidak diperlukan torsi yang besar.

Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang system kopling,
maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system pemindah
tenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat
kaitannya dengan system kopling.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang di maksud dengan kopling?

2. Bagaimana fungsi dan cara kerja komponen-komponeng kopling itu sendiri?

3. Bagaimana cara pemeriksaan terhadap komponen kopling?

1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah

a) Tujuan dari Makalah Ini adalah

1. menjelaskan fungsi kopling dan komponen – komponen utama kopling pada

kendaraan

3
2. menjelaskan syarat-syarat yang harus di miliki oleh kopling

b) manfaat dari makalah ini adalah :

1. Pembaca dapat Memahami konstruksi dan cara kerja kopling (sesuai

dengan penggunaan)

2. Pembaca lebih memahami lagi tentang prosedur melepas/ mengganti dan

penyetelan unit kopling dan komponen- komponennya

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kopling

Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau system
yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk memutus dan
menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat.
Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin ke
komponen yang lain dari pemindah daya. Dan sebaliknya Jika pedal kopling dilepas, gaya
putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah daya ke roda penggerak.

2.2 Kopling dan Fungsinya

Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang


menghubungkan/meneruskan atau memutuskan putaran dari poros engkol ke poros roda gigi
transmisi (perseneling) ketika mulai atau pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan
gigi. Dengan kata lain, fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi,
kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan. Kopling dikatakan
baik jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.

2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.

3. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.

Kopling adalah peralatan transmisi yang menghubungkan porosengkol dengan poros roda
gigi transmisi. Kopling merupakan suatu system yang berfungsi untuk memindahkan,
memutus dan menghubungkan putaran tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi
mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan.

5
Gambar 2.1 Kopling / Clutch

2.3 Jenis- jenis Kopling

Secara garis besar dapat di kelompokkan menjadi 2 yaitu : Kopling Tetap dan
Kopling Tak Tetap dan yang akan saya bahas di sini adalah KOPLING TETAP

2.4 Kopling Tetap

“ Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya
dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana
sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau berbeda sedikit sumbunya.
“Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan
pembongkaran. Kopling tetap terbagi atas emapat (4).

2.5 Macam-macam Kopling Tetap

1. Kopling Fluida

Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. Kopling
Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar.
Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling
diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan
terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.

6
Gambar 2.2 rangkaian kopling fluida

2. Kopling Kaku

Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris.
kopling ini dipakai pada poros mesin transmisi umum dipabrik-pabrik. kopling flens kaku
terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja cor, dan dipasang pada ujung
poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya. dalam beberapa hal naf
dipasang pada poros dengan sambungan pres atau kerut.

7
Gambar 2.5 Macam-macam kopling tetap

Kopling kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidak lurusan sumbu kedua poros serta
tidak dapat mengurangi tumbukan dan getaran transmisi. Pada waktu pemasangan, sumbu
kedua poros harus terlebih dahulu diusahakan segaris dengan tepat sebelum baut-baut flens
dikeraskan. Untuk dapat menyetel lurus kedua sumbu poros secara mudah, permukaan
Flensyang satu dapat dibubut ke dalam dan permukaan flens yang menjadi pasangannya di
bubut menonjol sehingga dapat saling mengepas. bagian yang harus diperiksa adalah baut.
Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut-baut pas, dimana lubang lubangnya
dirim, maka meskipun di usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geser pada
semua baut tetap tidak dapat dijamin seragam. Makin banyak jumlah baut yang dipakai,

8
makin sulit untuk menjamin keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal kopling yang
mempunyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang menerima
seluruh beban transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus. Jika setelah baut itu putus
terjadi lagi pembebanan pada satu baut, maka seluruh baut akan mengalami hal yang sama
dan putus secara bergantian

3. Kopling Fleksibel

Mesin-mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui kopling flens kaku,


memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua sumbu poros yang saling dihubungkan
dapat menjadi satu garis lurus. Selain itu, getaran dan tumbukan yang terjadi dalam penerusan
daya antara mesin penggerak dan yang digerakkan tidak dapat diredam, sehingga dapat
memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi berisik.

Untuk menghindari kesulitan-kesulitan diatas dapat dipergunakan kopling karet


ban.Kopling ini dapat berkerja dengan baik mekipun kedua sumbu poros yang
dihubungkannya tidak benar-benar lurus. kopling ini juga dapat meredam tumbukan dan
getaran yang terjadi pada transmisi. Meskipun terjadi kesalahan pada pemasangan poros,
dalam batas-batas tertentu seperti gambar di bawah ini :

4. Kopling universal

Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup
besar, terdiri dari:

a. Kopling universal hook

b. Kopling universal kecepatan tetap

9
Kopling universal digunakan bila poros penggerak dan poros yang digerakkan membentuk
sudut yang cukup besar.

2.6 Komponen Utama Kopling

1. Roda Penerus

Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai dudukan hampir
seluruh komponen kopling.

2. Pelat Kopling

Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi
plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini
disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling (rivet).

3. Pelat Tekan

Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang
berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda
penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan penempatan
komponen kopling lainnya.

10
4. Unit Plat Penekan

Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk
memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah pegas
(kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.

Mekanisme Penggerak

Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan hubungan (tuas
tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola,bantalan bola diikat pada bantalan
luncur yang akan bergerak maju/mundur pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi
dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.

11
Rumah Kopling

Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi
seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnyamempunyai daerah
terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.

Cara Kerja Kopling

Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang.
bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas.

12
dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan
mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi
perpindahan daya.Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik
bantalan luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik,
sebagai mekanisme pelepas hubungan.

13
BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu
sistem yang berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga (mesin)
ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).

2. Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi kopling yang


dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling memungkinkan pengemudi
dengan mudah memutus dan menghubungkan kopling sesuai dengan yang diinginkan.

3. Kopling dibagi ke dalam dua jenis besar :

- Kopling Tetap ( Kopling Kaku, Kopling Karet Ban, Kopling Fluida )

- Kopling Tidak Tetap ( Kopling Cakar, Kopling Plat, Kopling Kerucut dan Kopling
Friwil )

4. Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu : Roda penerus, roda kopling, plat
tekan, unit plat tekan, rumah kopling, plat kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan
pembebas dan garpu pembebas.

4.2 Saran

Semoga makalah berikutnya lebih baik dari apa yang telah saya laksanakan pada tahun
ini, dan semoga makalah ini dapat berguna bagi adik-adik yang membutuh kanmakalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

"www.id.wikipedia.org/wiki/Kopling_sentrifugal/

www.duniamotor.net/berita/ pengertian - kopling .htm www

.makalah teknik.blogspot.com/

bebas-bolank7.blogspot.com/2010/11/laporan-sistem- kopling

14
.html

http://www.pange.dpakis.com/konsep-penulisan/makalah/2011

http://www.pange.dpakis.com/komunitas-tehnisi/2012

http://www.nusantara/mobil/bongkar856/medan.

15

Anda mungkin juga menyukai