Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ELEMEN MESIN 2

KOPLING TETAP

Disusun Oleh :
Teguh
1 Pratama 062130200735
.

Kelas: 4 MD

Dosen Pengajar
Ir. Safei, M.T.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Elemen Mesin 1 ini
yang membahas tentang Kopling Tetap. Dalam bentuk maupun isinya yang sederhana karena
atas kehendak-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun maksud dan tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Elemen Mesin 1 dan juga untuk menambah wawasan mengenai
karakteristik dari Kopling.
Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja kami mengakui bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi, teori, maupun sistematika
penulisannya. Maka dari itu karena belum luasnya wawasan kami, kami sangat terbantu bila
pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan
makalah ini dari segi manapun.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik
untuk hari ini dan untuk masa yang akan datang. Aamiin.

Palembang, 27 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 6
2.1 Pengertian Kopling ............................................................................................................. 6
2.2 Kopling Tetap ..................................................................................................................... 6
2.3 Macam-macam Kopling Tetap ........................................................................................... 7
2.4 Gambar Kopling Tetap ....................................................................................................... 9
2.5 Komponen Utama Kopling .............................................................................................. 10
2.6 Cara Kerja Kopling........................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 13
3.2 Saran ................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada kendaraan yang penggerak
utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin. Pada tahap pertama mesin
dihidupkan tanpa digunakan tenaganya. Oleh karenaitu, pada tahap pertama mesin harus
dapat berputar dahulu dan kemudian memindahkan tenaganya perlahan-lahan pada roda
belakang sehingga kendaraan akan bergerak perlahan-lahan. Selain itu, mesin juga harus bebas
(tidakberhubungan) bila tidak mengganti gigi transmisi. Oleh karena itu, maka diperlukan
pemasangan kopling yang letaknya di antara mesin dan transmisi yang berfungsi untuk
menghubungkan dan membebaskan putaran mesin. Bila tenaga dari satu mesin yang sedang
berputar dipindahkan pada roda-roda penggerak pada waktu kendaraan sedang berhenti,
kendaraan akan melompat apabila tenaga terlalu besar dan mesin akan mati bila tenaga mesin
terlalu kecil, juga kendaraan tidak dapat bergerak dengan lembut.
Untuk memungkinkan mesin dapat hidup diperlukan kopling yang dapat memindahkan
tenaga dengan perlahan-lahan. Setelah sebagian besar tenaga pindah maka pemindahan tenaga
akan berlangsung tanpa terjadinya selip (tergelincir) (Efendi, 2011). Kopling terdiri dari
beberapa komponen yang beragam jenisnya. Jenis material dari setiap komponen kopling pun
juga berbeda- beda. Sehingga untuk perancangan kopling dibutuhkan waktu yang lama karena
harus menghitung kekuatan material dari setiap komponen, selain itu apabila dibutuhkan
penggantian komponen kopling dengan jenis material yang berbeda juga akan membutuhkan
waktu yang lama. 2 Bushed pin coupling biasanya digunakan untuk penyejajaran kedua poros
yang sedikit tidak sempurna. Ini adalah bentuk modifikasi dari kopling flens.
Kopling jenis ini memiliki pin dan bekerja dengan baut kopling. Semak karet atau kulit
digunakan diatas pin. Kopling memiliki dua bagian yang berbeda dalam konstruksi. Pin-pin
diikat secara kaku oleh baut ke salah satu flens dan dibiarkan longgar pada flens lainnya.
Kopling ini digunakan untuk menghubungkan poros yang ketidaksejajaran paralel kecil,
ketidaksejajaran sudut atau ketidaksejajaran aksial. Dalam sambungan ini bushing karet
menyerap guncangan dan getaran selama operasinya. Di mesin ada kopling flens silindris
untuk menyatukan bagianbagian. Komponen sensitif mengarah ke parameter seperti
momen, torsi, dan lain-lain. Biasanya masalah kopling diperlakukan sebagai teori balok
(theory of beam). Seperti yang diketahui dalam teknik mesin kopling digunakan untuk koneksi
dua poros untuk mentransmisikan daya.
Dalam aplikasi unit gir, kopling kaku dirancang khusus untuk tujuan ini. Jenis kopling ini
sebagian besar digunakan untuk memasangkan motor listrik dan mesin. Dengan simulasi
menggunakan metode elemen hingga, waktu yang diperlukan untuk penggantian material
ataupun ukurannya dapat dikurangi.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kopling tetap?
2. Apa saja Macam- macam kopling tetap?
3. Komponen apa saja yang ada pada kopling?
4. Bagaimana Cara kerja kopling tetap?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu kopling tetap
2. Untuk menambah wawasan mengenai kopling dalam kehidupan sehari-hari
3. Agar tahu bagaimana cara kopling beregrak
4. Agar mengetahui komponen apa saja yang ada dalam kopling
5. Untuk mengetahui bagaimana cra memelihara kopling dengan benar

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kopling


Kopling adalah suatu mekanisme yang dirancang mampu menghubungkan dan
melepas/memutuskan perpindahan tenaga dari suatu benda yang berputar kebenda lainnya.
Pada bidang otomotif ,kopling digunakan untuk memindahkan tenaga motor keunit transmisi.
Dengan menggunakan kopling, pemindahan gigi-gigi trasmisi dapat dilakukan, kopling juga
memungkinkan motor juga dapat berputar walaupun transmisi tidak dalam posisi netral.
Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari
poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana putaran
inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakkan
elemen mesin sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan
dengan teratur dan seefisien mungkin.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:
1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen
lain.
3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
4. Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

Untuk perencanaan sebuah kopling kita harus memperhatikan kondisi-kondisi sebagai


berikut:
1. Kopling harus mudah dipasang dan dilepas.
2. Kopling harus dapat mentransmisikan daya sepenuhnya dari poros.
3. Kopling harus sederhana dan ringan.
4. Kopling harus dapat mengurangi kesalahan hubungan pada poros

Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis:
1. Kopling Tetap
2. Kopling Tak Tetap

2.2 Kopling Tetap


Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran
dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakan secara pasti (tanpa terjadi selip),
dimana sumbu kedua poros tersebut terletak satu garis lurus atau dapat sedikit perbedaan
sumbunya. berbeda dengan kopling tak tetap yang dapat dilepaskan dan dihubungkan bila
diperlukan, maka kopling tetap selalu dalam keadaan terhubung.

6
2.3 Macam-macam Kopling Tetap
1. Kopling Kaku
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris.
kopling ini dipakai pada poros mesin transmisi umum di pabrik pabrik. kopling flens kaku
terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja cor, dan dipasang pada
ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya. Dalam beberapa
hal naf dipasang pada poros dengan sambungan pres atau kerut. kopling kaku tidak
mengijinkan sedikitpun ketidak lurusan sumbu kedua poros serta tidak dapat mengurangi
tumbukan dan getaran transmisi. pada waktu pemasangan, sumbu kedua poros harus terlebih
dahulu diusahakan segaris dengan tepat sebelum baut-baut flens dikeraskan. Untuk dapat
menyetel lurus kedua sumbu poros secara mudah, permukaan flens yang satu dapat dibubut ke
dalam dan permukaan flens yang menjadi pasangannya di bubut menonjol sehingga dapat
saling mengepas. bagian yang harus diperiksa adalah baut.
Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut-baut pas, dimana lubang- lubangnya
dirim, maka meskipun di usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geser pada semua
baut tetap tidak dapat dijamin seragam. makin banyak jumlah baut yang dipakai, makin sulit
untuk menjamin keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal kopling yang mempunyai
ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang menerima seluruh beban
transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus. Jika setelah baut itu putus terjadi lagi
pembebanan pada satu baut, maka seluruh baut akan mengalami hal yang sama dan putus
secara bergantian.

2. Kopling Luwes
Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan sumbu poros yang
terdiri atas:
a) Kopling flens luwes
b) Kopling karet ban
c) Kopling karet bintang
d) Kopling gigi
e) Kopling rantai

3. Kopling universal
Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup
besar, terdiri dari:
a) Kopling universal hook
b) Kopling Universal Kecepatan Tetap

4. Kopling Universal Kecepatan Tetap


a) Kopling Fluida

7
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat
perantara. kopling ini disebut kopling fluida, dimana antara kedua poros tidak terdapat
hubungan mekanis.

Kopling fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya besar.
keuntungan dari kopling ini adalah bahwa getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari
sisi beban tidak saling diteruskan. demikian pada pembebanan lebih, penggerak mulanya
tidak akan terkena momen yang melebihi batas kemampuan. Umur mesin dan peralatan
yang dihubungkan akan menjadi lebih panjang dibandingkan dengan pemakaian kopling
tetapbiasa diameter poros juga dapat diambil lebih kecil.
Start dapat dilakukan lebih mudah dan percepat dapat berlangsung dengan halus,
karena kopling dapat diatur sedemikian rupa hingga penggerak mula diputar terlebih dahulu
sampai mencapai momen maksimumnya dan baru setelah itu momen diteruskan kepada poros
yang di gerakan. Jika beberapa kopling fluida dipakai untuk menghubungkan beberapa
penggerak mula secara serentak, distribusi beban yang merata di antara mesin - mesin
penggerak mula tersebut dapat diperoleh dengan mudah. PUSAT PENGEMBANGAN
BAHAN AJARUMB Ismail Muchsin ST., MT. ELEMEN MESIN II 6 Penggerak mula yang
umumnya dipakai adalah motorinduksi.
Motor ini digolongkan atas 2 tipe menurut rotornya yaitu: motor dengan lilitan,dan
motor dengan sangkarpada rotornya. rotor sangkar dapat dibagi atas rotor sangka bajing
(squirrel cage), dan sangkar bajing khusus. Ada pula kopling fluida dengan penyimpan minyak
didalam sirkit aliran minyak, serta kopling kembar yang merupakan gabungan antara dua
kopling fluida dengan sirkit aliran minyak yang terpisah.
Momen yang diteruskan dikendalikan dengan mengatur jumlah minyak
didalam sirkit, dan pada kopling yang terakhir pengendalian dilakukan dengan menghalangi
sebagian dari sirkirt aliran fluida dengan plat penghalang.

8
2.4 Gambar Kopling Tetap

9
2.5 Komponen Utama Kopling
1) Roda penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi
sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.

2) Pelat kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua
sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini
disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling (rivet).

3) Pelat tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang
berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda
penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan
penempatan komponen kopling lainnya.

4) Unit pelat penekan


Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah
pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk
memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah pegas
(kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.

10
5) Mekanisme penggerak
Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan hubungan (tuas
tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola, bantalan bola diikat pada bantalan
luncur yang akan bergerak maju/mundur pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi
dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.

6) Rumah kopling
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi
seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnya mempunyai
daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.

2.6 Cara Kerja Kopling


Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur
kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekanan pegas. Pada saat pelat
tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerus dan perpindahan daya
terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju
dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya. Pada saat pelat
tekan bergerak kedepan, pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga pedal kopling
kembali ke posisi semula. selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas hubungan.

11
Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum, sistem
hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster
, digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada pedal kopling. pemilihan sistem
yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan. Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling
ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada
sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling
akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas, sehingga
penerusan daya dari motor ke transmisi terputus. Cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti
cara kerja pada sistem rem. Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan
hubungan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari
poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana putaran
inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakkan
elemen mesin sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan
dengan teratur dan seefisien mungkin.
Kopling terbagi menjadi 2 yaitu kopling tetap dan tidak tetap. Kopling tetap adalah suatu
elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros
penggerak ke poros yang digerakan secara pasti (tanpa terjadi selip ), dimana sumbu kedua
poros tersebut terletak satu garis lurus atau dapat sedikit perbedaan sumbunya. berbeda
dengan kopling tak tetap yang dapat dilepaskan dan dihubungkan bila diperlukan, maka
kopling tetap selalu dalam keadaan terhubung.

3.2 Saran
Siswa sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum melakukan pekerjaan
pembongkaran dan pemasangan kopling.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ir Sularso, K. S. (2004). Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta:


PradnyaParamita.
ANWAR, MN. (2015). Identitas Sisyem Kopling dan Transmisi Manual Pada Mobil.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
HARAHAP, MR. (2017). Fungsi Kerusakan dan Perbaikan Kopling Kendaraan
Ringgan.
Buletin Utama Teknik, 13, 7-13.

14
15

Anda mungkin juga menyukai