KOPLING TETAP
Disusun Oleh :
Teguh
1 Pratama 062130200735
.
Kelas: 4 MD
Dosen Pengajar
Ir. Safei, M.T.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Elemen Mesin 1 ini
yang membahas tentang Kopling Tetap. Dalam bentuk maupun isinya yang sederhana karena
atas kehendak-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun maksud dan tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Elemen Mesin 1 dan juga untuk menambah wawasan mengenai
karakteristik dari Kopling.
Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja kami mengakui bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi, teori, maupun sistematika
penulisannya. Maka dari itu karena belum luasnya wawasan kami, kami sangat terbantu bila
pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan
makalah ini dari segi manapun.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik
untuk hari ini dan untuk masa yang akan datang. Aamiin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kopling tetap?
2. Apa saja Macam- macam kopling tetap?
3. Komponen apa saja yang ada pada kopling?
4. Bagaimana Cara kerja kopling tetap?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis:
1. Kopling Tetap
2. Kopling Tak Tetap
6
2.3 Macam-macam Kopling Tetap
1. Kopling Kaku
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris.
kopling ini dipakai pada poros mesin transmisi umum di pabrik pabrik. kopling flens kaku
terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja cor, dan dipasang pada
ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya. Dalam beberapa
hal naf dipasang pada poros dengan sambungan pres atau kerut. kopling kaku tidak
mengijinkan sedikitpun ketidak lurusan sumbu kedua poros serta tidak dapat mengurangi
tumbukan dan getaran transmisi. pada waktu pemasangan, sumbu kedua poros harus terlebih
dahulu diusahakan segaris dengan tepat sebelum baut-baut flens dikeraskan. Untuk dapat
menyetel lurus kedua sumbu poros secara mudah, permukaan flens yang satu dapat dibubut ke
dalam dan permukaan flens yang menjadi pasangannya di bubut menonjol sehingga dapat
saling mengepas. bagian yang harus diperiksa adalah baut.
Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut-baut pas, dimana lubang- lubangnya
dirim, maka meskipun di usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geser pada semua
baut tetap tidak dapat dijamin seragam. makin banyak jumlah baut yang dipakai, makin sulit
untuk menjamin keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal kopling yang mempunyai
ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang menerima seluruh beban
transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus. Jika setelah baut itu putus terjadi lagi
pembebanan pada satu baut, maka seluruh baut akan mengalami hal yang sama dan putus
secara bergantian.
2. Kopling Luwes
Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan sumbu poros yang
terdiri atas:
a) Kopling flens luwes
b) Kopling karet ban
c) Kopling karet bintang
d) Kopling gigi
e) Kopling rantai
3. Kopling universal
Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup
besar, terdiri dari:
a) Kopling universal hook
b) Kopling Universal Kecepatan Tetap
7
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat
perantara. kopling ini disebut kopling fluida, dimana antara kedua poros tidak terdapat
hubungan mekanis.
Kopling fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya besar.
keuntungan dari kopling ini adalah bahwa getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari
sisi beban tidak saling diteruskan. demikian pada pembebanan lebih, penggerak mulanya
tidak akan terkena momen yang melebihi batas kemampuan. Umur mesin dan peralatan
yang dihubungkan akan menjadi lebih panjang dibandingkan dengan pemakaian kopling
tetapbiasa diameter poros juga dapat diambil lebih kecil.
Start dapat dilakukan lebih mudah dan percepat dapat berlangsung dengan halus,
karena kopling dapat diatur sedemikian rupa hingga penggerak mula diputar terlebih dahulu
sampai mencapai momen maksimumnya dan baru setelah itu momen diteruskan kepada poros
yang di gerakan. Jika beberapa kopling fluida dipakai untuk menghubungkan beberapa
penggerak mula secara serentak, distribusi beban yang merata di antara mesin - mesin
penggerak mula tersebut dapat diperoleh dengan mudah. PUSAT PENGEMBANGAN
BAHAN AJARUMB Ismail Muchsin ST., MT. ELEMEN MESIN II 6 Penggerak mula yang
umumnya dipakai adalah motorinduksi.
Motor ini digolongkan atas 2 tipe menurut rotornya yaitu: motor dengan lilitan,dan
motor dengan sangkarpada rotornya. rotor sangkar dapat dibagi atas rotor sangka bajing
(squirrel cage), dan sangkar bajing khusus. Ada pula kopling fluida dengan penyimpan minyak
didalam sirkit aliran minyak, serta kopling kembar yang merupakan gabungan antara dua
kopling fluida dengan sirkit aliran minyak yang terpisah.
Momen yang diteruskan dikendalikan dengan mengatur jumlah minyak
didalam sirkit, dan pada kopling yang terakhir pengendalian dilakukan dengan menghalangi
sebagian dari sirkirt aliran fluida dengan plat penghalang.
8
2.4 Gambar Kopling Tetap
9
2.5 Komponen Utama Kopling
1) Roda penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi
sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.
2) Pelat kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua
sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini
disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling (rivet).
3) Pelat tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang
berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda
penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan
penempatan komponen kopling lainnya.
10
5) Mekanisme penggerak
Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan hubungan (tuas
tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola, bantalan bola diikat pada bantalan
luncur yang akan bergerak maju/mundur pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi
dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.
6) Rumah kopling
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi
seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnya mempunyai
daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.
11
Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum, sistem
hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster
, digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada pedal kopling. pemilihan sistem
yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan. Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling
ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada
sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling
akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas, sehingga
penerusan daya dari motor ke transmisi terputus. Cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti
cara kerja pada sistem rem. Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan
hubungan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari
poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana putaran
inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakkan
elemen mesin sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan
dengan teratur dan seefisien mungkin.
Kopling terbagi menjadi 2 yaitu kopling tetap dan tidak tetap. Kopling tetap adalah suatu
elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros
penggerak ke poros yang digerakan secara pasti (tanpa terjadi selip ), dimana sumbu kedua
poros tersebut terletak satu garis lurus atau dapat sedikit perbedaan sumbunya. berbeda
dengan kopling tak tetap yang dapat dilepaskan dan dihubungkan bila diperlukan, maka
kopling tetap selalu dalam keadaan terhubung.
3.2 Saran
Siswa sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum melakukan pekerjaan
pembongkaran dan pemasangan kopling.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15