Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini

dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih

atas bantuan dari pihak yang telah berkontibusi dengan memberikan sumbamgan baik

materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengamalan bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk

maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin

Masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

1
Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan................................................................................... 3

Latar Belakang.............................................................................. 3

Rumusan Masalah......................................................................... 4

Maksud dan Tujuan....................................................................... 4

Bab 2 Pembahasan..................................................................................... 5

Landasan Teori............................................................................... 5

Macam Macam Kopling Tidak Tetap............................................... 8

Komponen Utama Kopling.............................................................. 12

Faktor Kerusakan Pada Kopling....................................................... 15

Bab 3 Penutup............................................................................................... 16

Kesimpulan....................................................................................... 16

Saran................................................................................................. 16

2
BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Mobil memiliki banyak komponen, salah satunya adalah komponen yang berfungsi
memindahkan tenaga secara halus dari fly wheel ke transmisi yang disebut kopling atau
dalam bahasa inggris disebut clutch. Tanpa clutch maka gerak awal kendaraan akanterdengar
kasar dan tersendat-sendat dan mesin mudah mati karena tak mampu menahan beban yang
berat saat fly wheel berhubungan langsung dengan transmisi. Tentu dapat di bayangkan
betapa kasarnya mesin tanpa adanya kopling. Kopling dapat memindahkan tenagasecara
perlahan-lahan dari mesin ke roda-roda penggerak (drive wheel) agar gerak mulaikendaraan
dapat berlangsung dengan lembut dan perpindahan roda-roda gigi transmisi dapatlembut
sesuai dengan kondisi jalannya kendaraan.

Kopling adalah elemen mesin yangberfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari
penggerak ke poros yang di gerakkan

Gambar Kontruksi Kopling

Jenis-jenis kopling terbagi atas 3

A. Di tinjau dari cara kompresinya:


A. Kopling Manual
B. Kopling Otomatis
-kopling fluida

3
-kopling converter
-TCC ( Torque Corverter Clutch )
C. Kopling Semi-otamatis
2. Ditinjau dari sistem pengontrolannya
A. Kopling Mekanis
B. Kopling Hidrolis
3. Ditinjau dari prinsip kerjanya
A. Kopling Gesek
a. Kopling plat
-Kopling plat kering
-Kopling plat basah
B. Kopling sentrifungal
C. Kopling fluida
D. Kopling maknit

B. Rumusan Masalah
Dari hal diatas maka timbul lah perumusan masalah diantaranya :

1. Mengetahui apa itu kopling tidak tetap


2. Macam-macam kopling tidak tetap
C. Maksud dan tujuan dari penyusun makalah ini yang bertema kopling tidak tetap
1. Pemahaman terhadap Kopling Tidak Tetap
2. Sebagai tugas Elemen Mesin 1

4
BAB 2

Landasan Teori

Kopling Tidak Tetap

Kopling tidak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yangdigerakkan dan
poros penggerak, dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya,serta dapat melepaskan
hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar

Kopling Tidak Tetap (Clutch)

Letak Kopling

5
Cara Kerja:

Pada saat pedal kopling ditekan/diinjek, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur

kebelakang. Bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekanan pegas.

Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerus dan
perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas koplingakan mendorong
pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya.

Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga
pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik,sebagai mekanisme pelepas
hubungan.

Salah satu fungsi dari kampas kopling adalah sebagai penghubung antara mesin dantransmisi, jadi
klo mesin kuat, kemudian beban kendaraan berlebih maka yang akan kalahadalah koplingnya
(penyambungnya) jadi kasihan sekali nasib si Kopling, dia harus ekstrakeras untuk
menghubungkan keduanya, klo gak kuat ya akhirnya timbul gesekan...yang akan berakibat kopling
goser (geser) sehingga terbakar deh kopling kita, kalo diteruskan kopling bisa cepet habis dan
harus diganti....

6
Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum,sistem hidrolikdan
hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster ,digunakan
booster untuk memperkecil daya tekan padapedal kopling. pemilihan sistem yangdigunakan
disesuikan dengan kebutuhan.

Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mendorong
piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada
unit kopling, dan piston silinder unit koplingakan mendorong tuas, dan seperti padasistem
mekanik, pelat kopling terlepas,sehingga penerusan daya dari motor ke transmisiterputus.Cara
kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem. Kebocoransistem hidrolik akan
mengganggu proses pelepasan hubungan.

7
Macam-macam kopling tidak tetap

1. Kopling cakar

kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif (tidak dengan perrantaragesekan) hingga
tidak dapat slip.Konstruksi kopling ini adalah yang paling sederhana dari antara kopling tak
tetapyang lain. Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran,tetapi
tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar. Dengan demikian tidakdapat sepenuhnya
berfungsi sebagai kopling tidak terap yang sebenarya. Sebaiknyakopling cakar sepiral ini dapat
dihubungkan dalam keadaan berputar, tetapi hanya baik untuk satu arah putaran saja.Ada 2
bentuk kopling cakar

-Kopling Cakar Persegi

-Kopling Cakar Spiral

Diameter dalam D1 (mm), diameter luar D2 tinggi h (mm) dari cakar untuk suatu

diameter poros d1 (mm) dapat ditentukan secara empiris,

D1 = 1,2d/s + 10 (mm)

D2 = 2d/s + 25 (mm)

8
h=

0.5d/s + 8 (mm)

momen puntir yang diteruskan adalah

:T = 9,74 x 10⁵ x Fc P/n1 (kg.mm)

Dan jika gaya tangensial Ft (kg) bekerja pada jari-jari rata-rata r m (mm), maka

rm = (D1 + D2)/4

F1 = T/rm

Jika luas akar ½ dari (π/4) (D2⁄2 - D2⁄1) maka tegangan geser r (kg/mm²) yang timbul pada akar
adalah

T=(8π). Ft/(D2⁄2 - D2⁄1) kg/mm²

Momen lentur yang bekerja pada cakar adalah (Ft/n). H

Jika Ft dikenakan pada ujung akar, dengan n adalah jumlah akar

Momen tahanan lentur:

Z=1⁄6 . (D2 — D1) . {π (D1+D2) }

2 4π

Besarnya tegangan lentur

Tegangan geser maksimum

Tmax =

Jika harga ini lebih kecil dari tegangan geser yang diizinkan maka dapat diterima. Tetapi jika lebih
besar, maka D1, D2, h, dsb harus disesuaikan.

Kopling plat adalah suatu kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yangdipasang di antara
kedua poros serta membentuk kontak dengan poros tersebutsehingga terjadi penerusan daya
melalui gesekan antara sesamanya. Konstruksikopling ini cukup sederhana dan dapat di
gubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar. Kopling plat dapat dibagi atas kopling plat
tunggal dan kopling plat banyak yaitu berdasarkan atas banyaknya plat gesek yang dipakai juga
dapat dibagiatas kopling basah dan kering serta atas dasar pelayanannya
(manual,hidrolik,neumatik, dan elektomaknitis).Badan A dipasang tetap pada poros sebelah kiri,
dan badan B dipasang pada porossebelah kanan serta dapat bergeser secara aksial pada poros
tersebut. Sepanjang pasak luncur bidang gesek C pada badan B di dorong ke badan hingga terjadi
penerusan putaran dari poros penggerak disebelah kiri keporos yang digerakkan diseelah kanan.
Pemutusan hubungan dapat dilakukan dengan meniadakan gaya dorong hingga gesekkan akan
hilang.

9
Gambar penggolongan kopling menurut cara kerjanya

Bagan kopling plat

10
KOPLING PLAT

• Penerusan daya dilakukan dengan perantaraan gesekan.

• Konstruksinya cukup sederhana.• Dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar.

KOPLING PLAT

• D1 adalah diameter dalam, dan D2 adalah diameter luar bidang gesek. Karena

bidang gesek yang terlalu dekat dengan sumbu poros hanya mempunyai pengaruhyang kecil saja
pada pemindahan momen, maka besarnya perbandingan D1/D2 jarang lebih rendah dari 0,5.

• D1/D2 >0,5

KOPLING PLAT

• Besarnya tekanan pada permukaan bidang gesek adalah tidak terbagi merata pada

seluruh permukaan tersebut, makin jauh dari sumbu poros, tekanannya semakin kecil.

• Pada Gambar di atas terlihat, jika tekanan rata

-rata pada bidang gesek adalah p(kg/mm2), maka besarnya gaya yang menimbulkan tekanan ini.

3.Kopling kerucut

Kopling kerucut adalah suatu kopling gesek dengan kontruksi sederhana dan mempunyai
keuntungan dimana gaya aksial yang kecil dapat di transmisikan momen yang besar pada gambar
di bawah ini

Kopling macam ini dahulu banyak dipakai, tetapi sekarang tidak lagi, karena daya yang diteruskan
tidak seragam

11
4.Kopling Friwil

Kopling friwil adalah kopling yang dapat lepas dengan sendirinya bila poros penggerak bila
berputar lebih lambat atau dalam arah berlawanan dari poros yang digerakkan. Kopling ini sangat
banyak gunanya otomatisasi mekanis.

Komponen utama kopling

1. Roda penerus
Selain sebagai penstabil motor, roda penerus juga berfungsi sebagai dudukkan hampir
seluruh komponen kopling
2. Pelat kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang
memiliki koefisien gerak tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan
menggunakan keling (rivet).

Gambar kontruksi plat kopling dan kelengkapannya


3. Pelat tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang pelat tekan terbentuk bulat dan diameternya
hampir sama dengan diameter plat kopling.
4. Unit pelat penekanan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekanan, pelat penekanan dilengkapi dengan sejumlah
pegas spiral atau pegas diafragma, tutup dan tuas penekanan. Pegas digunakan untuk
memberi tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling, dan roda penerus

12
Jumlah pegas ( kekuatan tekan ) disesuaikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.

5. Mekanisme penggerak
Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan hubungan (tuas
tekan). Mekanisme ini dilengkapi dengan bantuan bola bantalan, bola di ikat pada bantalan
luncur yang akan bergerak maju/mundur pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi
dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.

13
6. Rumah kopling
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau alumunium. Rumah kopling menutupi seluruh
unit kopling dan mekanisme penggerak. Rumah kopling pada umumnya mempunyai daerah
terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.

14
KERUSAKAN PADA KOPLING
1. Kopling Selip
Penyebabnya:

a. Langkah bebas pedal kopling terlalu pendek.


b. Permukaan plat kopling aus/terbakar.
c. Adanya minyak/gemuk pada permukaan kopling.
d. Pegas tekan dan plat kopling sudah lemah atau ptah.
e. Plat penekan kopling atau roda penerus sudah. berubah bentuk.

2. Kopling Menggesek (tak dapat terlepas penuh)


Penyebab:

a. Jarak antara pedal kopling degam lantai terlalu pendek.


b. Pada kopling sistem hidrolik, adanya kerusakaan pada sistem hidroliknya, misal
karena:
1) Kekurangan minyak kopling
2) Kerusakan pada.piston silinder utama dan/atau silinder pelepas.
3) Terdapat udara/uap di dalam sistem hidroliknya
c. Kerusakan pada permukaan plat kopling
d. Keausan pada silinder pelepas dan/atau bantalan pelepas kopling

15
BAB 3
Penutup

a. Kesimpulan

Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros
penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana putaran input nya akan
sama dengan putaran output nya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakkan elemen mesin sebaik-
baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan dengan teratur dan seefisien
mungkin. Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:

1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.

2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan darielemen lain.

3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.

4. Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

Kopling tidak tetap

Kopling tidak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakkan dan
poros penggerak, dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan
hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar

b. Saran

Dalam kesempatan ini ada beberapa saran untuk meningkatkan kinerja dalam belajar, antara lain :

a). Awali dengan doa dalam segala kegiatan serta jaga kesehatan.

b). Berani melangkah dan positif thinking.

c). Manfaatkan ilmu untuk sebuah pengabdian.

16
Daftar Pustaka

Kata Pengantar

http://westbatavia.blogspot.com/2015/04/3-contoh-kata-pengantar-makalah-yang-
baik.html?m=1

Latar Belakang

https://muhammadulilblog.wordpress.com/2016/02/03/makalah-lengkap-tentang-kopling/

Penjelasan Kopling Tidak Tetap

https://www.scribd.com/doc/23864129/Kopling

Jenis-jenis kopling

http://www.dharmastiti.staff.ugm.ac.id/

Rumus Pada Kopling Cakar

https://www.scribd.com/doc/148890059/05-Kopling-Tak-Tetap-Rem

17

Anda mungkin juga menyukai