SEPADA MOTOR
Kelompok 4
1.Irfan Ramdani
2.Ikhsan Auladi
3.Ibra Holil
4.Haykal Fikri Rafli
5.M.yogi Rhamadan
6.Agustian Maulana
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat serta Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah sistem
transmisi sepeda motor. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
segenap pihak karena telah membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga
dapat selesai dengan semestinya.
Makalah ini disusun berdasarkan apa yang saya dapatkan dari berbagai
referensi yang telah saya dapatkan.Dengan tersusunnya makalah ini, saya
berharap agar makalah ini dapat berguna dan dijadikan sebagai salah satu
referensi penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Selain itu saya
mengharapkan makalah ini tidak hanya menjadi pelengkap tugas tetapi dapat juga
menjadi hasil karya yang bermanfaat untuk penambah wawasan bagi pembaca.
Akhirnya saya sadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi
kesempurnaan makalah yang akan di buat berikutnya, saya mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun dari pembaca sehingga dengan semua itu
kesempurnaan dapat tercapai.
A. Kesimpulan……………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kopling merupakan salah satu komponen suatu sitem perpindahan tenaga
pada suatu kendaraan bermotor. System pemindahan tenaga secara garis besar
terdiri dari Unit kopling, transmisi defrensial, poros dan roda kendaraan.
Sementara posisi unit kopling dan komponennya ( Clutch Assembly ),
terletak pada ujung paling depan dari system pemindah tenaga pada
kendaraan. Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memutus dan
menghubungkan, unit kopling memutus dan menghubungkan aliran
daya/gerak/momen dari mesin ke system pemindah tenaga. Dengan adanya
kopling, maka saat tidak diperlukan tenaga gerak, maka tidak perlu harus
mematikan sumber gerak (mesin).
Kopling adalah suatu komponen yang sangat penting dalam mesin
transmisi manual, maka perawatan pada kopling harus dilakukan dengan baik
dan teratur agar kita bisa memindahkan gigi dengan baik dan lembut, karena
jika tidak maka kopling tidak dapat beroperasi dengan baik, dan pada saat
memindahkan gigi hendaknya jangan terlalu sering menggantungkan kopling,
karena bisa memperpendek umur kampas kopling.
Pada kendaraan sepeda motor sendiri memiliki beberapa jenis kopling
yaitu kopling manual, kopling semi manual, dan kopling otomatis dan pada
jenis-jenis kopling itu sendiri memiliki karakteristik yang bebeda-beda dan
kerugian serta keuntungan masing-masing, sehingga penggunaan kopling
tersebut memiliki penggunaan yang menyesuaikan dengan pengendaranya.
Pada makalah ini akan membahas tentang kopling sepeda motor,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa fungsi kopling mekanis?
2. Apa saja bagian-bagian kopling mekanis?
3. Bagaimana prinsip kerja kopling mekanis?
4. Apa saja jenis-jenis kopling kopling?
C. Tujuan
1. Untuk bisa mengetahui apa fungsi kopling mekanis.
2. Untuk bisa mengetahui bagian-bagian dalam kopling mekanis.
3. Untuk bisa mengetahui prinsip kerja kopling mekanis.
4. Dan untuk mengetahui jenis-jenis kopling mekanis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kopling
kopling berasal dari kata serapan coupling yang kata dasarnya adalah
couple, artinya pasangan. Namun pengertian kopling di Indonesia berbeda
dengan coupling di luar negeri. Kopling di negara kita lebih identik dengan
kopling. Pengertian kopling pada kendaraan bermotor adalah hubungan antara
engkol dan roda, dimana engkol yang terhubung dengan roda dapat
menghasilkan tenaga mesin. Kopling adalah komponen motor yang
menghubungkan poros engkol dengan poros roda gigi transmisi. Kalau di luar
negeri komponen ini bernama clutch.
Kopling pada sepeda motor berfungsi sebagai pemutus dan penghubung
tenaga dari poros engkol ke transmisi (gigi persneling) mengatur transfer
gaya putar dari
mesin ke
pemindah
daya. Sedangkan
Kopling
mekanis cc
1.
Gambar 2. drive gear
Bagian ini sering disebut Plat Kopling atau piringan gesek ialah piringan
yang terletak diantara plat penekan didalam kopling. Fungsi utama dari
plat ini ialah sebagai penerima putaran dari pressure plate. Posisi clutch
plate ini terhubung dengan poros transmisi. Sehingga dalam kondisi bebas
piringan ini tidak akan berputar mengikuti pressure plate dan gigi primer.
5. Multi Friction plate
Plat berikutnya terletak diantara clutch plate namun tidak terhubung dengan poros
transmisi melainkan terhubung dengan gigi primer. Fungsi dari komponen ini
ialah menyalurkan putaran dari gigi primer kopling menuju transmisi dengan
media gesekan. Jadi didalam kopling multi plate letak plat ini dan plat kopling
saling berselingan. Tujuannya agar lebih awet dan lebih kuat dalam kondisi basah.
Berbeda dengan plat kopling, plat ini memiliki cakar yang terpaut ke clutch cover.
Dari cakar inilah clutch plate bisa berputar mengikuti putaran gigi primer.
6. Center gear
Gambar 6. Center gear
Roda gigi ini terletak pada poros transmisi dan memiliki beberapa roda
gigi sebagai peletakan kampas kopling. Fungsi dari center gear ialah
sebagai komponen penyalur putaran dari kampas kopling menuju poros
transmisi. Bentuk center gear yang memanjang akan membuat pergerakan
kampas kopling/friction plate menjadi lebih luas. Ketika friction plate ini
saling berjauhan dengan clutch plate maka tidak ada hubungan putaran.
7. Pressure plate
Plat penekan terletak diarea luar kopling motor, fungsinya sebagai media
yang menekan clutch plate kearah dalam sehingga clutch plate ini bisa
menekan friction plate untuk menyalurkan tenaga. Bentuk pressure plate
ini
tidak jauh beda dengan kampas kopling mobil, hanya ukurannya saja yang
lebih kecil.
8. Pressure spring
2. Sedangkan bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat
kopling akan menarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini
akan menekan batang tekan (pushrod) atau release rod yang ditempatkan
di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah
berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan
pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak
diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan
pelat geseknya saja. Ilustrasi aliran tenaga (putaran) dari mesin ke
transmisi adalah seperti terlihat pada gambar 9. Gambar 10 dan gambar
11 berikut ini.