Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEKNIK SEPEDA MOTOR SISTEM KOPLING

SEPADA MOTOR

Kelompok 4
1.Irfan Ramdani
2.Ikhsan Auladi
3.Ibra Holil
4.Haykal Fikri Rafli
5.M.yogi Rhamadan
6.Agustian Maulana
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat serta Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah sistem
transmisi sepeda motor. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
segenap pihak karena telah membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga
dapat selesai dengan semestinya.

Makalah ini disusun berdasarkan apa yang saya dapatkan dari berbagai
referensi yang telah saya dapatkan.Dengan tersusunnya makalah ini, saya
berharap agar makalah ini dapat berguna dan dijadikan sebagai salah satu
referensi penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Selain itu saya
mengharapkan makalah ini tidak hanya menjadi pelengkap tugas tetapi dapat juga
menjadi hasil karya yang bermanfaat untuk penambah wawasan bagi pembaca.
Akhirnya saya sadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi
kesempurnaan makalah yang akan di buat berikutnya, saya mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun dari pembaca sehingga dengan semua itu
kesempurnaan dapat tercapai.

karawang, 25 agustus 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….


A. Latar Belakang ……………………………………………………………
B. Rumusan Masalah …………………………………………………...……
C. Tujuan …………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………...
A. pengertian Sistem kopling ……………………………………………….
B. Komponen-komponen pada kopling mekanis …………………………...
C. Cara kerja kopling mekanis ……………………………………………...
D. Jenis-jenis kopling mekanis …………………………………….……….
BAB III PENUTUP ……………………………….…………………………….

A. Kesimpulan……………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...………….


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kopling merupakan salah satu komponen suatu sitem perpindahan tenaga
pada suatu kendaraan bermotor. System pemindahan tenaga secara garis besar
terdiri dari Unit kopling, transmisi defrensial, poros dan roda kendaraan.
Sementara posisi unit kopling dan komponennya ( Clutch Assembly ),
terletak pada ujung paling depan dari system pemindah tenaga pada
kendaraan. Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memutus dan
menghubungkan, unit kopling memutus dan menghubungkan aliran
daya/gerak/momen dari mesin ke system pemindah tenaga. Dengan adanya
kopling, maka saat tidak diperlukan tenaga gerak, maka tidak perlu harus
mematikan sumber gerak (mesin).
Kopling adalah suatu komponen yang sangat penting dalam mesin
transmisi manual, maka perawatan pada kopling harus dilakukan dengan baik
dan teratur agar kita bisa memindahkan gigi dengan baik dan lembut, karena
jika tidak maka kopling tidak dapat beroperasi dengan baik, dan pada saat
memindahkan gigi hendaknya jangan terlalu sering menggantungkan kopling,
karena bisa memperpendek umur kampas kopling.
Pada kendaraan sepeda motor sendiri memiliki beberapa jenis kopling
yaitu kopling manual, kopling semi manual, dan kopling otomatis dan pada
jenis-jenis kopling itu sendiri memiliki karakteristik yang bebeda-beda dan
kerugian serta keuntungan masing-masing, sehingga penggunaan kopling
tersebut memiliki penggunaan yang menyesuaikan dengan pengendaranya.
Pada makalah ini akan membahas tentang kopling sepeda motor,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa fungsi kopling mekanis?
2. Apa saja bagian-bagian kopling mekanis?
3. Bagaimana prinsip kerja kopling mekanis?
4. Apa saja jenis-jenis kopling kopling?
C. Tujuan
1. Untuk bisa mengetahui apa fungsi kopling mekanis.
2. Untuk bisa mengetahui bagian-bagian dalam kopling mekanis.
3. Untuk bisa mengetahui prinsip kerja kopling mekanis.
4. Dan untuk mengetahui jenis-jenis kopling mekanis.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kopling

Gamabar 1 Konstruksi kopling plat banyak dengan penggerak


tipe coil spring (pegas keong

kopling berasal dari kata serapan coupling yang kata dasarnya adalah
couple, artinya pasangan. Namun pengertian kopling di Indonesia berbeda
dengan coupling di luar negeri. Kopling di negara kita lebih identik dengan
kopling. Pengertian kopling pada kendaraan bermotor adalah hubungan antara
engkol dan roda, dimana engkol yang terhubung dengan roda dapat
menghasilkan tenaga mesin. Kopling adalah komponen motor yang
menghubungkan poros engkol dengan poros roda gigi transmisi. Kalau di luar
negeri komponen ini bernama clutch.
Kopling pada sepeda motor berfungsi sebagai pemutus dan penghubung
tenaga dari poros engkol ke transmisi (gigi persneling) mengatur transfer
gaya putar dari
mesin ke
pemindah
daya. Sedangkan
Kopling
mekanis cc
1.
Gambar 2. drive gear

mekanisme handel terdiri atas: handel, tali kopling (kabel kopling),tuas


2. (batang) dan pen pendorong.
3. mekanisme kopling terdiri atas (gambar 1): gigi primer kopling (driven
gear), rumah (clutch housing), plat gesek (friction plate) plat kopling
(plain plate), per (coil spring), pengikat (baut), kopling tengah (centre
clutch), plat tutup atau plat penekan (pressure plate), klep penjamin dan
batang penekan/pembebas (release rod).
B. Komponen-komponen pada kopling mekanis
Pada mekanisme kopling haruslah memiliki komponen-komponen yang saling
berhubungan agar mekanisme kopling dapat bekerja dengan baik, dan setiap
komponen memiliki fungsi yang berbeda-beda serta apabila salah komponen
tidak berfungsi dengan semestinya maka akan terjadi masalah pada
mekanismenya. Berikut ini adalah komponen-komponen kopling mekanis.
1. Primary drive gear
Pada sistem kopling sepeda motor tidak ada komponen flywheel seperti
pada mobil. Sehingga proses kerja mesin tidak dilakukan sejajar dengan
poros mesin. Fungsi primary drive gear ialah untuk menghubungkan
putaran dari poros engkol mesin ke gigi primer pada kopling. Bentuk roda
gigi ini cukup kecil dan biasanya terletak diarea samping kanan blok
mesin.
2. Primary driven gear

Gambar 3. Driven gear

Komponen berikutnya ialah gigi priner kopling yang dimana memiliki


fungsi sebagai media gesek yang pertama. Gigi primer ini menggantikan
fungsi dari flywheel. Jika dilihat secara seksama primary drive gear ini
juga sama-sama terhubung dengan clutch cover yang memutar komponen
pressure plate didalam kopling. Bentuk roda gigi ini memiliki diameter
lebih besar dari pada primary drive gear untuk meningkatkan
perbandingkan giginya.
3. Clutch Cover
Cover ini terletak menempel pada gigi primer kopling. Fungsinya sebagai
penyalur putaran dari gigi primer ke beberapa pressure plate. Pada sistem
kopling motor ini, menggunakan beberapa plat kopling dan plat penekan.
Plat penekan itu akan berputar mengikuti putaran gigi primer kopling.
4. Multi
Clutch
plate

Gambar 5. Multi Friction plate

Gambar 4. Multi Clutch Plate

Bagian ini sering disebut Plat Kopling atau piringan gesek ialah piringan
yang terletak diantara plat penekan didalam kopling. Fungsi utama dari
plat ini ialah sebagai penerima putaran dari pressure plate. Posisi clutch
plate ini terhubung dengan poros transmisi. Sehingga dalam kondisi bebas
piringan ini tidak akan berputar mengikuti pressure plate dan gigi primer.
5. Multi Friction plate

Plat berikutnya terletak diantara clutch plate namun tidak terhubung dengan poros
transmisi melainkan terhubung dengan gigi primer. Fungsi dari komponen ini
ialah menyalurkan putaran dari gigi primer kopling menuju transmisi dengan
media gesekan. Jadi didalam kopling multi plate letak plat ini dan plat kopling
saling berselingan. Tujuannya agar lebih awet dan lebih kuat dalam kondisi basah.
Berbeda dengan plat kopling, plat ini memiliki cakar yang terpaut ke clutch cover.
Dari cakar inilah clutch plate bisa berputar mengikuti putaran gigi primer.

6. Center gear
Gambar 6. Center gear

Roda gigi ini terletak pada poros transmisi dan memiliki beberapa roda
gigi sebagai peletakan kampas kopling. Fungsi dari center gear ialah
sebagai komponen penyalur putaran dari kampas kopling menuju poros
transmisi. Bentuk center gear yang memanjang akan membuat pergerakan
kampas kopling/friction plate menjadi lebih luas. Ketika friction plate ini
saling berjauhan dengan clutch plate maka tidak ada hubungan putaran.
7. Pressure plate

Gambar 7. Pressure plate

Plat penekan terletak diarea luar kopling motor, fungsinya sebagai media
yang menekan clutch plate kearah dalam sehingga clutch plate ini bisa
menekan friction plate untuk menyalurkan tenaga. Bentuk pressure plate
ini
tidak jauh beda dengan kampas kopling mobil, hanya ukurannya saja yang
lebih kecil.
8. Pressure spring

Gamabar 8. preasure spring

Pegas penekan terletak didalam pressure plate. Fungsinya sebagai sumber


tenaga untuk menekan plat kopling. Ada sekitar 6 atau lebih pegas dengan
kekuatan tinggi, presure plate ini terletak pada plate penekan sehingga
ketika presure plate terbebas maka pegas penekan mengalami
pemendekan ukuran dan ketika handle kopling dibebaskan maka pegas
penekan akan menekan piringan penekan sehingga akan menghasilkan
gesekan pada kopling ganda.
C. Cara kerja kopling mekanis
Dalam cara kerja mekanisme kopling mekanis memiliki keruntutan yang
berkaitan dengan fungsi masing-masing komponen. Berikut adalah cara kerja
kopling mekanis:
1. Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik) maka pelat
tekan dan pelat gesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate)
dengan bantuan pegas kopling sehingga tenaga putar dari poros engkol
sampai pada roda belakang yang ditunjukkan gambar 11.
Gambar 9. Kondisi kopling bebas

2. Sedangkan bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat
kopling akan menarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini
akan menekan batang tekan (pushrod) atau release rod yang ditempatkan
di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah
berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan
pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak
diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan
pelat geseknya saja. Ilustrasi aliran tenaga (putaran) dari mesin ke
transmisi adalah seperti terlihat pada gambar 9. Gambar 10 dan gambar
11 berikut ini.

Gamabar 10. Handel kopling mulai dilepas

3. Gambar 9 mengilustrasikan saat handel kopling ditekan sehingga kopling


saat ini tidak meneruskan putaran dari mesin ke transmisi. Pada gambar 10
mengilustrasikan saat handel kopling mulai dilepas sehingga saat ini plat–
plat pada kopling mulai berhubungan antara satu dengan yang lainnya
sehingga putaran dari mesin (chranshaft) mulai diteruskan ke transmisi.
Sedangkan pada gambar 11 mengilustrasikan saat handel kopling dilepas
penuh sehingga putaran dari mesin diteruskan dengan sempurna ke
transmisi karena antara plat kopling dan plat gesek pada kopling sudah
saling berhubungan.

Gamabar 11. Handel dilepaskan penuh


D. Jenis-jenis kopling mekanis
Dalam kopling mekanis sendiri terdapat bebagai kontruksi dalam cara
membebaskan putaran dari mesin ke gear dengan lembut dan efisien. Untuk
pembebasan putaran tersebut terdapat dua metode yaitu dengan cara manual
adalah dengan menggunakan mekanisme kabel kopling yang ditarik dengan
handel kopling, dan yang kedua adalaha dengan cara sistem hidroulik adalah
dengan cara memanfaatkan hukum pascal. Berikut tipe tipe kopling secara
manual:
1. Tipe dengan mendorong dari arah luar (outer push type), Pada tipe ini, jika
handel kopling ditarik, plat penekan (pressure plate) akan ditekan ke
dalam dari arah sebelah luar. Dengan tertekannya plat penekan tersebut,
plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling akan
bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi
Gambar 12.Pembebas kopling dengan outer push type

2. Tipe dengan mendorong ke arah dalam (inner push type)


Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan (pressure plate)
akan ditekan ke luar dari arah sebelah dalam. Dengan tertekannya plat
penekan tersebut, plat kopling akan merenggang dari plat penekan,
sehingga kopling akan bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke
transmisi.

Gambar 13. Pembebas kopling dengan inner push

3. typeTipe rack and pinion


Pada tipe ini, dimungkinkan kopling dapat dihubungkan dan dilepas
secara langsung. Konstruksinya sederhana namunmempunyai daya
tahan yang tinggi sehingga cocok untuk sepeda motor bermesin putaran
tinggi.
Gambar 8. Pembebas kopling dengan rack and pinion type

Perbandingan kopling mekanis dengan kopling sentrifugal:

Perbandingan Kopling Manual Kopling Sentrifugal

Kemudahan pemakaian Memerlukan keahlian Penggunaan tidak


khusus terlalu sulit

Kemudahan pemeliharaan Perawatan lebih Perawatan lebih sulit


mudah

Konsumsi BBM Lebih boros karena Boros karena putaran


volume mesin besar mesin lebih tinggi

Daya Guna Hanya dapat Kapasitas bagasi


membawa sedikit cenderung besar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kopling berasal dari kata serapan coupling yang kata dasarnya adalah couple,
artinya pasangan. Pengertian kopling pada kendaraan bermotor adalah
hubungan antara engkol dan roda, dimana engkol yang terhubung dengan roda
dapat menghasilkan tenaga mesin. Untuk kopling mekanis adalah kopling
yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling, dimana pembebasan dilakukan
dengan cara menarik handel kopling pada batang kemudi. Kedudukan kopling
ada yang terdapat pada crankshaft (poros engkol/kruk as) (misalnya: Honda
S90Z, Vespa, Bajaj dan lain-lain) dan ada yang 321 berkedudukan pada as
primer (input/main shaft) (misalnya: Honda CB 100 dan CB 125, Yamaha,
Suzuki dan Kawasaki). Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-bagian
berikut yaitu : sistem handle dan mekanisme kopling.
Untuk komponen sistem kopling adalah Primary drive gear, Primary
driven gear, Clutch Cover, Multi Clutch plate, Multi Friction plate, Center
gear, Pressure plate, Pressure spring. Dan pada kopling mekanis terdapat
beberapa tipe antara lain outer push type, inner push, rack and pinion type.
DAFTAR PUSTAKA

Karawang . 2017. Panduan praktis perawatan sepeda motor. Yogyakarta:


Penerbit Gava Media.
repository. 2017. Kelebihan Dan Kekurangan Motor Kopling. (online)
Teknik otomotif. 2019. 12 Komponen + Fungsi Kopling Manual Sepeda
Motor.(online)

Anda mungkin juga menyukai