Anda di halaman 1dari 30

PERAWATAN UNIT KOPLING

Sekolah : SMK Widya Dirgantara


Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis dan Sistem Pemindah Tenaga Teknik Kendaraan
Ringan
Kelas/Semester : XI/1

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
Memahamani, menerapan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,seni , budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
2. Keterampilan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.1 Menerapkan Cara perawatan Kopling
2. KD pada KI keterampilan
4.1 Merawat Berkala Kopling
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi komponen kopling dan fungsinya
2. Menjelaskan prinsip kerja kopling mekanis dan troublehooting
3. Melakukan perbaikan dan penggantian komponen kopling
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi komponen kopling dan fungsinya
2. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja kopling mekanis dan troublehooting
3. Siswa dapat melakukan perbaikan dan penggantian komponen kopling
E. Uraian Materi
1. Mengidentikasi Komponen Kopling Dan Fungsinya
1.1. Depinisi kopling
Secara umum, Kopling adalah alat yang digunakan untuk menyambung dua poros
yang didalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros pemindah daya atau dari
putaran engine (mesin) ke transmisi.
1.2. Syarat-syarat kopling
a. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan
lembut.
b. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh
(100%) tanpa slip.
c. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif
cepat.
1.3. Komponen-komponen kopling
1.3.1. Pedal Kopling

Pada Pedal kopling dimana terletak di sebelah kiri dan diinjak menggunakan
kaki kiri secara bertahap, yang berfungsi untuk :
1) Mengatur jarak kopling dengan flywheel atau roda gila
2) Untuk meneruskan atau memutuskan aliran mesin ke system penggerak
selain itu pedal kopling juga memiliki perawatan khusus agar mobil anda
bisa bekerja dengan maksimal.
Selain adanya perawatan maka pedal kopling juga harus anda bersihkan
agar anda mengendari kendaraan merasa aman dan nyaman.

1.3.2. Master Kopling Atas


Fungsi dari master kopling atas yaitu untuk meneruskan tekanan secara
perlahan dari pedal kopling ke master kopling bawah, dalam master kopling
terdapat perapat karet yang mencegah supaya minyak kopling tidak terjadi
kebocoran serta menampung minyak kopling di dalamnya.
Jika minyak kopling bocor maka akan menyebabkan mesin panas dan gigi
persneling susah masuk dikarenakan minyak kopling yang berkurang.
Komponen ini juga harus anda perhatikan, selain itu anda juga harus merawat
bahkan anda juga bisa mengganti komponen ini jika mengalami kendala pada
fungsi komponen tersebut.
1.3.3. Master Kopling Bawah

Selain master kopling atas, master kopling bawah juga mempunyai fungsi
yang sama yaitu :
1) untuk meneruskan pekerjaan dari master kopling atas
2) setelah master kopling bawah menerima tekanan dari master kopling atas
lalu akan diteruskan ke dalam garpu pembebas atau fork kopling untuk
mendorong maju dan membebaskan plat kopling dari himpitan matahari
kopling dengan flywheel.
Jika master kopling bawah mengalami kerusakan, maka apakah yang akan
terjadi ? Maka yang akan terjadi adalah mobil tidak akan bisa masuk gigi, dan
harus menunggu mesin tersebut dingin baru akan dapat menjalankan
fungsinya kembali.
1.3.4. Garpu Pembebas atau Fork Kopling

Adapun fungsi dari fork kopling :


1. merupakan suatu alat yang merupakan penghubung dari release
kopling dengan release bearing yang akan bergerak maju dan mundur.
2. dan yang akan menekan cover clutch dan akan membebaskan putaran
mesin ketika seorang pengemudi menginjak pedal kopling tersebut.
Akibat pemakaian fork kopling secara terus menerus akan
menimbulkan keausan sehingga mempengaruhi injakan kopling
menjadi terasa lebih dalam.
Kerusakan pada fork kopling akan menyebabkan fork kopling tidak
dapat mendorong release bearing dari flywheel. Sehingga untuk
memperbaiki fork kopling yang rusak yaitu perlu dengan penggantian
release bearing.
1.3.5. Release Bearing Kopling

Release Bearing Kopling merupakan suatu bantalan tertutup dengan tipe


pelumas permanen yang berarti tidak dapat dibuka dan dibersihkan,
sehingga di bagian dalamnya tidak bisa diberi pelumas dan tidak dapat di
bongkar.
Fungsi dari Release Bearing Kopling itu sendiri yaitu :
a. meneruskan dorongan dari Fork Kopling menuju pegas diagfragma
pada saat kopling diinjak oleh seorang pengemudi.
b. Cara kerja release bearing tidak hanya sekedar menekan tetapi juga
harus berputar.
Maka dari itu dibutuhkan material khusus untuk pembuatannya supaya
tidak cepat rusak. Bila release bearing rusak maka yang akan dirasakan
oleh pengemudi yaitu terasa pedal kopling bergetar saat pedal kopling
diinjak.
Gerakan release bearing yang keras dapat membuat diagragma patah
dan mengalami keausan. Maka dari itu diperlukan pemeriksaan secara
berkala untuk menghindari keausan pada release bearing.

1.3.6. Cover Cluth

Dalam cover cluth atau biasa disebut matahari kopling terpasang atau
dibautkan dengan flywheel sehingga berfungsi sebagai dudukan dari plat
kopling lalu menekan plat kopling ke flywheel untuk meneruskan tenaga
tersebut dari mesin.
Adapun macam-macam dari cover cluth ada 2 macam yaitu :
1. Cover clutch dengan pegas oil, terdiri dari pressure plate yang
umumnya terbuat dari baja leburan yang diratakan untuk menekan plat
kopling. Penggunaan cover clutch biasanya terdapat pada bus, truck,
dan lain sebagainya.
2. Cover clutch dengan pegas diagragma, mempunyai fungsi yaitu
memberikan tekanan pada plat kopling dan roda penerus.

1.3.7. Plat Kopling

Bentuk dari plat kopling yaitu berupa piringan berbahan dasar asbes
dengan campuran logam yang memiliki perawatan khusus supaya tidak
cepat aus atau rusak. Karena jika plat kopling aus akan berbau dan apabila
dibiarkan maka akan terbakar.
Ciri-ciri plat kopling yang aus atau rusak adalah :
1) Akan terjadinya Selip kopling, dimana clutch disc tidak mampu
menghubungkan putaran mesin menuju transmisi yang diakibatkan
jarak antara kedua plat terlalu lebar.
2) Tarikan mobil kurang, dimana ditandai dengan penurunan kecepatan
mobil sehingga tidak dapat berjalan dengan benar.
3) Rpm mesin menjadi tinggi, karena plat kopling mulai habis sehingga
Rpm mesin pun semakin tinggi dari biasanya.
4) Susah memindahkan gigi persneling, merupakan ciri dari plat kopling
yang sudah aus. Karena untuk memindahkan gigi persneling dengan
lancer dibutuhkan plat kopling yang masih bagus dan dapat bekerja
dengan baik.

Fungsi dari plat kopling yaitu meneruskan tenaga dari mesin dari fly
wheel ke transmisi.
Plat kopling memiliki beberapa komponen yang terdapat didalamnya,
komponen tersebut adalah :
1. Clutch Hub, berfungsi untuk tempat perakitan clutch disc dengan input
shaft pada transmisi sehingga timbul gerakan maju dan mundur
2. Disc Plate, merupakan rangka utama dari unit clutch disc yang berfungsi
untuk menahan beban kerja dari kopling.
3. Torsion dumper, berfungsi untuk meredam hentakan pada saat kopling
menghubungkan atau meneruskan putaran. Torsion dumper juga bekerja
untuk pengurangan dan percepatan tekanan.
4. Facing, mempunyai fungsi untuk memperbesar daya gesek sehingga
pemindahan daya mesin menjadi optimal dan stabil.
5. Cushion Plate, berfungsi untuk menghaluskan kerja kopling.
6. Paku Keling, atau yang biasa disebut Rivet berfungsi untuk menyatukan
plat kopling cushion plate.

2. Prinsip Kerja Kopling Dan Trubleshooting Kopling


2.1. Perinsip Kerja Kopling
Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut
berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut
berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar,
demikian juga dengan plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros
tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling.
Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna
mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan
menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit
diantara roda gila dengna plat tekan.
Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan
tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan
memutar poros utama persneling.

Gambar : cara kerja kopling


2.2. Troubleshooting Kopling
2.2.1. Susah masuk gigi :
Hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui
sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri-ciri atau gejala-gejala yang terjadi.
Gejala-gejala yang mungkin terjadi antara lain adalah :
1. Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun dihidupkan : hal
ini berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat
berupa tongkat yang sudah oblak, shift cable atau kabel gigi yang sudah rusak atau
putus atau mekanisme pengoper gigi di dalam gearbox.
2. Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin dihidupkan atau dinyalakan,
namun mudah jika mesin dimatikan : dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan
yang pertama adalah kerusakan terjadi pada mekanisme pendorong clutch release
bearing yaitu :
a) Master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang masih menggunakan
kabel, Fork atau garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release
bearing atau drek lahar itu sendiri.
b) Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch cover atau
dekrup, biasanya ada ciri-ciri tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup
anda yaitu biasanya akan lebih susah masuk gigi lagi setelah melakukan
perjalanan yang cukup jauh atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan
semakin susah di pindahkan.
2.2.2. Kopling bergetar saat pertama mau jalan
90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling yang kurang
bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.

2.2.3. Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil ga mau lari (acceleration kurang)
80% hal ini terjadi karena plat kopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan
timbul bau "sangit" ketika kita memaksa untuk accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok"
hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi).
2.2.4. Terdengar suara2 dari transmisi
Ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antara lain :
1. Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika
kita menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang suaranya ketika kita
melepas kopling.
2. Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita
menginjak kopling atau tidak.
3. Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi di atas dapat di dengar tanpa pergerakan
kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar pada saat kendaraan
melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing di dalam gearbox anda.
4. Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat kerusakan
pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi sudah aus atau rompal
sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi mendesing.

3. Melakukan Perbaikan Dan Penggantian Komponen Kopling


Kerusakan yang seing terjadi pada komponen kopling dan cara mengatasinya:
Cara cek kopling mobil yaitu dengan cara mesin dihidupkan tarik rem tangan masukan gigi 1
lepas kopling perlahan kaki kanan dalam posisi menginjak rem dan gas perlahan, bila posisi
pedal kopling sudah terlepas tetapi mesin tidak mati maka kampas kopling sudah
habis,setelah mekanik mengetesnya ternyata ada tanda-tanda plat kopling habis .
3.1. MENGGANTI PLAT KOPLING TIPE PEGAS COIL
3.1.1. Bahan
 1 unit kendaraan roda empat (mobil)
3.1.2. Alat
1. Sigmat
2. Obeng plus / min
3. Kunci momen satu set ( kunci shok)
4. Kuas
5. Majun
6. Dongkrak putar
7. Gemuk
8. Alat untuk penyentral plat kopling
3.1.3. Langkah Kerja
1. Pembongkaran
 Lepas bagian – bagian yang menghalangi untuk membongkar
kopling.
 Lepaskan kabel yang menempel pada tranmissi dan lepas As roda
,Steering linkage yang menempel pada roda,Stabilizer- bar
 Apabila plat koplingnya ada didepan harus membuka rem cakram
yang sebelah kiri.
 Buka baud yang mempel pada tranmissi
 Setelah terbuka pisahkan tranmissi dan kopling
 Periksa cluth dish dan cluth cover apakah layak atau tidak untuk di
pakai
 Apabila plat kopling dan cluth cover sudah aus .di wajibkan harus
diganti
 Bersihkan bagian kopling yang kotor dengan menggunakan kuas

2. Pemasangan
 Pasang plat kopling dan cluth cover dengan lurus menggunakan senter
kopling
 Apabila sudah lurus kencangkan dengan baut menggunakan kunci yang
pas
 Pasang tranmissi kembali dengan rapih apabila sudah bersih dari debu
 Pasang kembali komponen- komponen yang di lepas dengan rapih
seperti kabel yang menempel di tranmissi, As roda ,Stabilizer bar dan
lain sebagainya
 Pasang roda / ban dengan menggunkan kunci roda

3.1.4. Gambar Benda Kerja


3.2. PENGGANTIAN PLAT KOPLING YANG SUDAH AUS
3.2.1. Langkah pembongkaran Kopling
Kegiatan/ uraian ini bertujuan mempelajari cara membongkar, memeriksa,
memperbaiki dan memasang kembali unit kopling dan komponen-komponennya.

3.2.1.1. Pembongkaran
Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah terlebih
dahulu melepas komponen-komponen lain yang terkait/ menghalangi, antara
lain:
1. Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)
2. Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD
3. Unit transmisi dan sistem pemindahnya
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unitrelease bearing dan
release fork akan terbawa pada rumahtransmisi, sehingga secara mudah dapat
dilepaskan dengan melepas pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian
tarik keluar porosnya dari rumah transmisi. Release fork dan release bearing
akan terlepas.
Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit transmisi dilepas.
Langkah-langkahnya adalah :
1. Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel
Gambar : pemberian tanda pada fly whell
2. Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat
kopling pada tempatnya

Gambar : pemasangan center clucth


3. Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel dengan urutan
menyilang secara bertahap dan merata.

Gambar : melepas baut pengikat clucth cover


4. Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover
dan clutch disc
Gambar: Pembongkaran unit kopling.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
1. Lepaskan clutch cover dengan hati-hati jangan sampai
clutch disc terjatuh.
2. Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure
plate dan fly wheel. Jangan sampai terkena minyak atau
gemuk.
3. Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang
dapat mengganggu kinerja kopling.

Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan


plat penekan dapat dengan mudah dibongkar, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch cover menahan
tekanan pegas kopling.

Gambar: Penekanan clutch cover unit kopling


2. Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel maupun
baut penahan penyetel tinggi tuas pembebas
3. Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover

Gambar : Pembuatan tanda pada


clutch cover dan fly wheel

4. Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.


5. Lepaskan clutch cover
6. Lepaskan pegas-pegas penekan

Gambar : Melepas clutch cover unit kopling


7. Lepaskan pin dan release lever

Gambar: Melepas clutch cover unit kopling


3.2.1.2. Pemeriksaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling
1. Release bearing
Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe
pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada
pelumasannya.Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara
fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan /
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas
amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.
Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai berikut :
1. Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial.
Jika putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti!

Gambar: pemeriksaan release bearing


2. Tahan hub dan case dengan tangan kemudiangerakkan pada semua
arah untuk memastikan self-centering system agar tidak
tersangkut. Hub dabcasae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika
kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan yang
baru!
2. Pegas Penekan dan Tuas Pembebas.
Pemeriksaan pegas penekan dan tuaspembebas dilakukan
dengan beberapa tahapan yaitu :
1. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika
ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya
sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika
kerusakannya parah, sebainya diganti.
Gambar: Pemeriksaan keausan pegas
2. Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan
release bearing. Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar
maksimal 5.0 mm. Jika keausan melebihi spesifikasi ganti dengan
yang baru!

Gambar : Pengukuran keausan pegas


3. Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness
gauge).Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan
permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas.
Selisih pengukuran atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.

Gambar : Pemeriksaan kerataan tinggi pegas


4. Pemeriksaan dengan dial indicator
Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan
pengukuran ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm
atau ujung tuas pembebas.Untuk memudahkan pengukuran
pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin. Penyimpangan
maximal : 0.5 mm.

Gambar : Pemeriksaan kerataan tinggi pegas

5. Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan


Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi
tergantung ukuran kopling unit. Demikian juga dengan
ketidaksikuan pegas penekan (lihat buku manual) Semakin besar
unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar.

Gambar : Pengukuran panjang dan kesikuan pegas


penekan
6. Pemeriksaan tegangan pegas penekan Tegangan pegas penekan
sangat berpengaruh pada kekuatan kerja kopling dalam
meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat suatu
kendaraan maka akan semakin kuat/ besar tegangan pegas
penekan yang digunakan. Spesifikasi tegangan pegas dapat
dilihat pada buku manual kendaraan. Perbedaan antar
pegas juga tidak boleh terlalu besar, karena akan membuat
penekanan kopling tidak merata.
Gambar : Pengukuran tegangan pegas penekan

7. Perbaikan/ penyetelan
Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi, lakukan
penyetelan kerataan :

 Pegas diaphragma
Pada pegas diaphragm lakukan penyetelan ketinggian dan
kerataan dengan SST seperti terlihat pada gambar berikut!

Gambar: Penyetelan kerataan tinggi pegas


 Tuas pembebas
Penyetelan tuas pembebas dilakukan dengan mengatur baut
penyetel pada pengikat tuas pembebas dan plat penekan dengan
bantuan SST pengukur kerataan. Setelah kerataan tepat, maka
kunci dan keraskan mur penahan pengunci.

Gambar : Penyetelan kerataan tinggi tuas pembebas


3. Plat Penekan
 Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa
tahapan yaitu :
1. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,tergores dan atau retak.
Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan
itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas
yang halus. Jika kerusakannya parah,perbaiki dengan
menggunakan mesin bubut atau jika tidak memungkinkan,
ganti dengan plat penekan baru.
2. Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh
edge dan filler gauge. Ketidakrataan max.adalah 0.5 mm.

Gambar : Pengukuran kerataan plat penekan

3. Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan


menggunakan mesin bubut atau ganti dengan plat penekan
yang baru.
4. Plat Kopling
 Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberap tahapan
yaitu :
1. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,tergores dan atau retak.
Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan
itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas
yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling
atau ganti dengan plat kopling baru.
2. Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keeling
dengan jangka sorong. Batas kedalaman paku keling,
minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihi spesifikasi,
ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.

Gambar : Pengukuran kedalaman paku keeling


 Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas
kampas kopling lama dengan merusak paku kelingnya dengan bor,
memasang kampas kopling baru dengan paku keling baru dengan
urutan menyilang.Lakukan pengetesan kerataan dan keolengan
plat kopling dengan bantuan roller
instrumen dan dial indikator.
Gambar : Penggantian kampas kopling
3. Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion
dumper. Jika ditemukan kekocakan dan kerusakan pada
torsion dumper, ganti dengan plat kopling unit baru.
4. Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub.Kaitkan/
pasangkan plat kopling pada input shaft transmisi, plat
kopling harus bergerak dengan mudah tetapi tidak longgar.
Jika macet atau longgar ganti dengan plat kopling baru.
5. Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller-instrumen
(mesin/alat-pemutar) dan dial indicator periksalah run-out
plat kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm, gantilah plat
kopling dengan yang baru.

Gambar : Pengukuran run-out plat kopling

5. Fly Wheel
 Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa
tahapan yaitu :
1. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan, tergores dan atau retak pada
bidang geseknya. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan
dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah,
ganti dengan plat kopling baru.
2. Pemeriksaaan keausan gigi-gigi ring gear dari keausan
dan kerusakan. Jika terdapat kerusakan, ganti dengan ring gear
yang baru. Penggantian ring gear adalah dengan cara
dipanaskan pada suhu 80 s.d. 100oC, kemudian lepaskan ring
gear lama dan pasangkan ring gear baru dengan menggunakan
mesin press. Pemanasan tidak boleh melebihi 120oC karena
bisa mengubah sifat logam.
3. Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indicator
 Periksalah run-out fly wheel! Bila run-out melebihi 0.2 mm,
gantilah fly wheel.

Gambar : Pengukuran run-out fly wheel

4. Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri


tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan terdapat
kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing yang
baru.
Gambar : Pemeriksaan pilot bearing

 Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot


bearing lama dengan SSt sliding hamer dan kemudian
memasangkan pilot bearing baru.

Gambar : Melepas dan Memasang pilot bearing

3.2.2. Langkah Pemasangan


3.2.2.1. Pemasangan
 Pemasangan unit kopling dengan pegas spiral adalah diawali
dengan merakit unit plat penekan dan rumah kopling.
Pemasangan adalah dengan urutan sebagai berikut :
1. Letakkan pressure plate pada dudukan alat penekan
2. Pasangkan pegas penekan pada dudukannya di plat penekan
3. Pasangkan clutch cover dibelakang pegas penekan dengan
posisi yang tepat
4. Pasangkan pressure lever pada dudukannya di clutch cover
5. Lakukan penekanan clutch cover dengan alat penekan
sehingga pegas penekan tertekan sehingga baut
pemegang/ penyetel pressure lever dapat dipasangkan.
Gambar : penekanan clutch cover dengan alat penekan
6. Lepaskan tekanan mesin penekan,dan lakukan penyetelan
tinggi pressure lever.
 Setelah unit clutch cover terpasang, pemasangan kampas
kopling dan unit kopling dapat dilakukan.Prosedur
pemasangannya adalah sebagai berikut :
1. Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling
(clutch hub).
2. Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisi
plat kopling.

Gambar : Pemasangan center clutch


3. Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan
center clutch dan atur posisinya supaya tepat di tengah.
4. Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan
tanda yang telah kita buat pada saat pembongkaran dan
ketepatan knock pin.
5. Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover
6. Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara
bertahap. Mulailah pengerasan dari baut yang paling
dekat dengan knock pin secara menyilang. Sebelum
baut dikeraskan, pastikan lagi posisi plat kopling
dengan mengatur posisi center clutch.
7. Keraskan baut pengikat sesuai momen
spesifikasi pengencangan yaitu berkisar 195 kg cm atau
19 N-m.

Gambar : Pemasangan unit kopling


 Setelah unit kopling terpasang dengan baik, pasangkan
release lever shaft, release lever dan release bearing pada
dudukannya dengan sebelumnya diberikan sedikit gemuk/
grease khusus pada beberapa bagian yang bergesekan.
Pastikan bahwa pengunci release fork terhadap porosnya
dan release bearing terhadap release fork terpasang dengan
baik.

Gambar : Pelumasan bagian-bagian unit kopling


 Setelah semua komponen unit kopling terpasang,
rakitlah/ pasang unit transmisi, unit pemindah
transmisi,propeller (kendaraan tipe FR dan FWD) dan
release cylinder.

RANGKUMAN
1. Kopling berfungsi untuk menghubung dan memutuska putaran mesin ke transmisi dengan
lembut.
2. Jenis-jenis kopling antara lain adalah kopling gesek, kopling satu arah, kopling magnet
dan kopling fluida.
3. Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu : rumah kopling, plat penekan, plat
kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan pembebas dan garpu pembebas.
4. Pemeriksaan unit kopling secara visual meliputi kondisi plat kopling, plat penekan, pegas
penekan dan alur-alur input shaft transmisi.
5. Pemeriksaan dengan pengukuran meliputi pengukuran kerataan plat penekan;
kedalaman paku keling dan kerataan/ run-out plat kopling; kesikuan dan panjang pegas
penekan, tegangan pegas penekan; serta kerataan/ run-out fly wheel.
6. Pemeriksaan dengan pengecekan fungsi/ kerja meliputi release bearing, back-lash input
shaft transmisi dan hub plat kopling, torsin dumper dan hub serta pilot bearing.
7. Penyetelan pada unit kopling adalah penyetelan tinggi diaphragm spring dan atau
ketinggian tuas penekan.
F. Soal Latihan, kunci jawaban dan rubrik
Kisi-Kisi Soal Evaluasi K3

Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar Indikator Soal Nomor Soal Soal
Kompetensi
3.1 Menerapkan 3.1.1 Mengidentifikasi komponen  Menyebutkan 1 1. Sebutkan jenis-jenis kopling pada
Cara perawatan kopling dan fungsinya jenis-jenis kopling kendaraan ringan!
Kopling 3.1.2 Menjelaskan prinsip kerja  Menyebutkan 2 2. Sebutkan komponen-komponen
kopling mekanis dan komponen- utama unit kopling mekanis!
troublehooting komponen kopling
 Menyebutkan 3 3. Sebutkan penyebab kopling selip!
penyebab unit
kopling slip
4.1 Merawat 4.1.1 Melakukan perbaikan dan  Pemeriksaan visual 4 4. Sebutkan apa saja pemeriksaan
Berkala Kopling penggantian komponen kopling pada unit kopling visual pada unit kopling!
 Pemeriksaan 5 5. Sebutkan apa saja pemeriksaan
dengan dengan pengukuran pada unit
pengukuran kopling!
Kunci Jawaban Soal Evaluasi

No. Soal Jawaban


1 Jenis-jenis kopling antara lain:
a. kopling gesek,
b. kopling satu arah,
c. kopling magnet dan
d. kopling fluida
2 Komponen utama sebuah unit kopling, yaitu :
a. rumah kopling,
b. plat penekan,
c. plat kopling,
d. pegas penekan,
e. tuas penekan,
f. bantalan pembebas dan
g. garpu pembebas.
3 Pemeriksaan unit kopling secara visual meliputi: kondisi plat kopling, plat penekan,
pegas penekan dan alur-alur input shaft transmisi.
4 Pemeriksaan dengan pengukuran meliputi pengukuran kerataan plat penekan;
kedalaman paku keling dan kerataan/ run-out plat kopling; kesikuan dan panjang pegas
penekan, tegangan pegas penekan; serta kerataan/ run-out fly wheel.
5 Pemeriksaan dengan pengecekan fungsi/ kerja meliputi release bearing, back-lash input
shaft transmisi dan hub plat kopling, torsin dumper dan hub serta pilot bearing.

Pedoman Penskoran Nilai Evaluasi


Skor
No. Soal Kriteria Jawaban
4 3 2 1
Siswa dapat menjelaska 4 alasan dengan baik dan benar √
Siswa dapat menjelaskan 3 alasan dengan baik dan benar √
1 Siswa dapat menjelaskan 2 alasan dengan baik dan benar √
Siswa dapat menjelaskan 1 alasan dengan baik dan benar, atau

menjawab tetapi salah
Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan 2 perawatan mesin √
dengan baik dna benar
Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan 2 perawatan mesin dan

sudah mendekati benar
2
Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan 1 perawatan mesin

dengan baik dna benar
Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan 1 perawatan mesin

mendekati benar, atau dapat menjawab tetapi salah
Siswa dapat menjelaskan 2 prosedur ditempat kerja dengan baik dan √
benar
Siswa dapat menjelaskan 2 prosedur ditempat kerja dan sudah

mendekati benar
3
Siswa dapat menjelaskan 1 prosedur ditempat kerja dengan baik dan

benar
Siswa dapat menjelaskan 1 prosedur ditempat kerja dan sudah

mendekati benar, atau menjawab tetapi salah
Siswa dapat menjelaskan service kecil dan besar dengan baik dan √
benar
Siswa dapat menjelaskan service kecil dan besar dengan dan

mendekati benar
4
Siswa dapat menjelaskan salah satu service kecil /besar dengan baik

dan benar
Siswa dapat menjelaskan salah satu service kecil /besar dan sudah

mendekati benar/ dapat mejelaskan tetapi salah
Siswa dapat menyebutkan 7-8 kunci umum dengan tepat dan sesuai √
Siswa dapat menyebutkan 5-6 kunci umum dengan tepat dan sesuai √
5
Siswa dapat menyebutkan 3-4 kunci umum dengan tepat dan sesuai √
Siswa dapat menyebutkan 1-2 kunci umum dengan tepat dan sesuai √
Siswa dapat menjelaskan mekanisme katup dengan baik dan benar √
Siswa dapat menjelaskan mekanisme katup dan sudah mendekati

6 benar
Siswa dapat menjelaskan sebagian mekanisme katup dengan baik √
Siswa dapat menjelaskan mekanisme katup dan jawaban belum sesuai √
Siswa dapat menjelaskan 4 istilah jenis katup dengan baik dan benar √
Siswa dapat menjelaskan 3 istilah jenis katup dengan baik dan benar √
7
Siswa dapat menjelaskan 2 istilah jenis katup dengan baik dan benar √
Siswa dapat menjelaskan 1 istilah jenis katup dengan baik dan benar √
8 Siswa dapat menjelaskan perlunya menyetel katup dengan baik dan √
benar
Siswa dapat menjelaskan perlunya menyetel katup dan mendekati

benar
Siswa dapat menjelaskan sebagian perlunya menyetel katup dengan √
baik
Siswa dapat menjelaskan perlunya menyetel katup dan jawaban

belum sesuai
Siswa dapat menyebutkan tahapan perawatan mesin dengn baik √
Siswa dapat menyebutkan tahapan perawatan mesin dan mendekati

benar
9 Siswa dapat menyebutkan sebagian tahapan perawatan mesin dengn

baik
Siswa dapat menyebutkan sebagian tahapan perawatan mesin

mendekati benar, atau dapat menjelaskan namun belum sesuai
Siswa dapat menyebutkan tahapan penyetelan katup dengn baik √
Siswa dapat menyebutkan tahapan penyetelan katup dan mendekati

benar
10
Siswa dapat menyebutkan sebagian tahapan penyetelan katup √
Siswa dapat menyebutkan sebagian tahapan penyetelan katup

mendekati benar, atau dapat menjelaskan namun belum sesuai

Nilai = x 10

G. Daftar Pustaka
Tim Penyusun FT UNY (2004). Perbaikan Kopling Dan Komponen-Komponennya.
Yogyakarta: Dirjen Dikmenjur Depdikbud.
http://showroommobil.co.id/masalah-teknis/komponen-kopling-mobil/
http://junda08.blogspot.co.id/

http://montirgw.com/tips-trick/detail/58-masalah-pada-kopling-dan-cara-kerja-
kopling#.WZIWHLYxV0s

Anda mungkin juga menyukai