Anda di halaman 1dari 6

JOB SHEET

Program Keahlian : Waktu : 45 menit


Nama : Kode Job :
Kelas : Antilock Break System Tgl Praktek :
(ABS)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa / praktkan dapat memeriksa dan merawat sistem rem ABS (Antilock Breaking System).
B. ALAT DAN BAHAN
1. Mobil dengan Rem ABS
2. Dongkrak 3. Multi tester
3. Kabel Jumper (kabel kecil)
4. Battery (accu)
5. Scannner
C. KESELAMATAN KERJA
1. Menggunakan pakaian praktik saat praktik.
2. Berdoa sebelum dan sesudah praktik.
3. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
4. Mematuhi peraturan yang ada di lab.
5. Membaca manual book karena komponen rawan terjadi konsleting
D. REFERENSI ABS
(Anti-Lock Brake System) adalah sebuah sistem pada kendaraan bermotor yang mencegah
terjadinya roda menjadi terkunci pada saat pengereman. Tujuannya adalah memungkinkan
pengemudi untuk mempertahankan kontrol pengendalian pada saat pengereman mendadak dan
digunakan untuk memperpendek jarak pengereman (dengan memperbolehkan pengemudi
menginjak pedal rem secara penuh tanpa perlu khawatir kendaraan akan selip dan lepas kendali
seperti bila kita melakukan pengereman pada kendaraan non ABS (Anti-Lock Brake System ).
Cara kerjanya adalah pada kendaraan terdapat electronic unit, speed sensor dan hydraulic valve
pada brake circuit. Electronic unit memonitor kecepatan dari roda pada saat pengereman,jika
berbeda maka rem akan me’release’, dan selanjutnya mengerem lagi. Hampir sama dengan
apabila kita melakukan pengereman sedikit-sedikit atau dalam artian tekan-lepas-tekan lepas.
ABS tersebut bisa melakukan pengereman dalam artian ‘tekan-lepas’ sebanyak 20 kali per detik.
Jadi dengan teknologi ini berguna untuk mencegah ban terkunci.
Anti-lock Brake Systems dirancang untuk mencegah terjadinya penguncian roda (wheel
lockup) saat pengeman mendadak di segala medan jalan. Hasil saat pengeraman adalah:
1. Mobil tetap stabil.
2. Arah kemudi stabil (Vehicle Stability).
3. Mengerem lebih cepat (jarak pengereman lebih dekat, kecuali jalan tanah, bersalju).
4. Penguasaan kontrol kendaraan menjadi maksimal (tinggat kestabilan).
5. Jika roda depan terkuci, mobil tidak mungkin bisa di arahkan.
6. Jika roda belakang terkunci, mobil bisa tidak stabil dan tergelincir ke salah satu sisi.
Jika permukaan jalan saat pengereman tidak rata, roda2 yang mengalami selip akan mudah
terkunci dan mobil akan berputar putar .namun dengan sistem ABS mobil akan tetap stabil sampai
mobil tersebut berhenti .
Komponen-Komponen Rem ABS (Anti-Lock Brake System)
1. Master selinder
Master selinder berfungsi :
a. Membangun tekanan hidraulis sesuai dengan gaya tekan pengemudi.
b. Tekanan hidraulis ini mengalir ke unit tekanan.
2. Unit control tekanan (akuator)
Unit control tekanan (akuator) berfungsi mengatur tekanan hidraulis rem untuk setiap
roda sesuai dengan perintah computer.
3. ABS control module
ABS control module berfungsi :
a. Mendapat informasi dari sensor putaran.
b. Menghitung tekanan ideal pada roda.
c. Mengirimkan perintah pengatur ke unit control tekanan rem.
d. ABS control module selalu memeriksa fungsi diri secara otomatis
e. Bila fungsinya salah, ABS control module akan member tahu aliran dengan lampu
control pengemudi.
4. Sensor putaran roda
Sensor putran roda berfungsi menyensor kondisi putaran roda, dan dari sensor tersebut
menghasilkan signal.
5. Selinder roda
Selinder roda berfungsi untuk menggerakkan atau menekan sepatu rem. Selinder roda
dihubungkan dengan master selinder dengan menggunakan pipa-pipa.
6. Lampu control
Lampu control berfungsi sebagai indicator ABS, bila terjadi kerusakan pada sisitem
rem ABS. lampu indicator akan menyala.
7. Sensor putran aksel belakang
Sensor putran aksel belakang berfungsi menghitung putran roda secara induktif dan
mengirim signal ke ABS control module.
E. LANGKAH KERJA
Perawatan Sistem Rem ABS (Anti-Lock Brake System)
Untuk mencegah timbulnya kerusakan saat melepas sambungan-sambungan kabel, sensor, relay
dan fuse, kunci kontak harus OFF dan setelah dipasang kembali, ON kan kunci kontak kemudian
set DTC ABS hydaulic Unit.

1. Memeriksa kerjanya ABS Hydraulic Unit


a. Periksa apakah seluruh komponen ABS dalam kondisi baik.
b. periksa apakah voltage battery 11 V atau lebih.
c. Periksa apakah lampu peringatan ABS berfungsi dengan baik.
d. Dongkrak kendaran
e. Netralkan tuas transmisi dan tarik tuas rem tangan.
f. Putar-putarkan setiap roda dan periksa apakah berputar dengan lancar.
g. Gunakan kabel untuk menghubungkan Diag-2 conector dengan ground, putar kunci kontak
ke posisi ON dan periksa lampu peringatan ABS dengan prosedur DTC 12.
h. OFF kan kunci kontak
i. Putarkan roda dan On kan kunci kontak kemudian tekan pedal rem dan periksa 1) Apakah
terdengar suara kerjanya selenoid 2) Apakah terdengar suara kerjanya motor pump
j. Ulangi pemeriksaan pada langkah 8-9 untuk semua roda, jika hasilnya tidak sesuai, ganti
ABS hydraulic Unit. k. OFF kan kunci kontak dan lepaskan kabel yang menghubungkan
Diag-2 connector dengan ground.

2. ABS Hydraulic Unit


a. Memeriksa Solenoid valve
 Putar kunci kontak ke posisi OFF
 Lepaskan sambungan kabel ke solenoid
 Periksa resistance solenoid valve
b. Memeriksa Motor Pump
 Putar kunci kontak ke posisi OFF
 Lepaskan sambungan kabek ke motor
 Periksa resistance motor
Antara terminal : 1 Ω
Antara terminal dan body motor : 1 MΩ
 Hubungkan positif (+) battery keterminal 1 dan negatif (-) battery ke terminal 2.
Kemudian periksa apakah motor bekerja (adanya suara), jika pada pemeriksaan 1-3
tidak sesuai ganti hydraulic unit.
c. Melepas
 Lepaskan kabel negatif dari battery
 Gunakan spesial tools, lepaskan brake pipe dari ABS Hydraulic Unit Special tool A
: 09950 – 78210
 Lepaskan sambungan kabel ABS hydraulic unit
 Lepaskan ABS hydrauic Unit dari bracketnya.
d. Memasang
 Pasang hydraulic unit dengan urutan kebalikan dari prosedur melepas
 Momen pengencagan :
a : 16 N.m (1,6 kg.m)
b : 21 N.m (2,1 kg.m).
 Buang udara dari sisitem rem
 Periksa kembali setiap komponen yang terpasang dan adanya kebocoran minyak
rem
3. ABS Control Module
ABS control module terdiri dari parts yang sangat presisi, jangan membongkar ABS
Control Module.
a. Melepas
 Lepaskan kabel negatif battery
 Lepaskan steering column hole cover, knee bolster panel
 Lepaskan sambungan kabel ABS control module
4. Speed Sensor Roda Depan
a. Memeriksa output voltage
 Putar kunci kontak ke posisi OFF
 Dongkrak kendaraan
 Lepaskan sambungan kabel ke speed sensor
 Hubungkan volt meter ke connector kabel speed sensor
 Sambil memutarkan roda, periksa voltage pada speed sensor
Bila menggunakan Oscilloscope, periksa voltage peak to peak, apakah sesuai dengan
spesifikasi Voltage peak to peak 1 putaran / detik : 210 mV / detik.
b. Melepas
 Lepaskan kabel negatif dan battery
 Dongkrak kendaraan dan lepaskan roda
 Lepaskan sambungan kabel speed sensor
 Keluarkan grommet dari fender
 lepaskan speed sensor
c. Memeriksa speed sensor
 Periksa sensor dari kerusakan.
 Periksa resistance.
Resistance terminal : 1,2 - 1,6 kΩ
Resistance antara terminal dan body sensor : 1 mΩ / lebih, jika ada kelainan, ganti
sensor.
d. Memeriksa putaran rotor
 Periksa gigi-gigi roto dari keruskan (aus /pecah)
 Putar drive shaft dan periksa apakah rotor berputar dengan lancar.
e. Memasang
 Pasang kembali speed sensor seperti semula
 Momen pengencangan : (a) : 2,3 N.m (kg.m)
 Pastikan bahwa antara spedd sensor dan knuckle tidak ada celah (jarak)
5. Speed Sensor Roda Belakang
a. Memeriksa output voltage
Prosedur pemeriksaan sama dengan speed sensor roda depan.
b. Melepas
 Lepaskan kabel negatif dari battery
 Dongkrak kendaraan
 Lepaskan sambungan kabel speed sensor dan lepaskan kabelnya dari suspension
frame
 Lepaskan speed sensor dari knuckle
c. Memeriksa sensor
 Periksa kondisi sensor dari kerusakan
 Periksa resistance sensor
 Resistance antara terminal : 1,5 – 1,9 kΩ atau 1,2 - 1,6 kΩ
 Resistance antara terminal dan body sensor : 1 MΩ
 Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi ganti sensor.
d. Memeriksa sensor Rotor
 Periksa gigi rotor dari kerusakan (aus/pecah)
 Putar roda belakang dan periksa prputaran rotor apakah berjalan dengan baik
 Jika dalam pemeriksaan ada kelainan, ganti sensor rotor
e. Memasang
 Pasang sensor rotor seperti semula
 Momen pengencangan : (a) : 2,3 N.m (kg.m)
 Pastikan bahwa antar sensor dan knuckle tidak terdapat celah (jarak)
6. ABS Fail - Safe Relay
a. Memeriksa
 Lepaskan kabel negatif (-) dari battery
 Lepaskan fail-safe relay dari relay box
 Periksa resistance antara kedua terminal
 Antara 1 dan 3 : 78 - 96Ω
 Antara 2 dan 5 : terhubung
 Antara 4 dan 5 : tidak ada hubungan
 Hubungkan battery ke terminal 1 dan 3, kemudian periksa hubungan antara terminal
4 dan 5
 dalam pemeriksaan langka 1 – 4 tidak sesuai spesifkasi, ganti relay.
7. ABS Pump Motor Relay
a. Memeriksa
 Lepaskan kabel negatif dari battery
 Lepaskan pump motor relay dari relay box
 Periksa resistance antara setiap terminal
 Antara 2 dan 4 : 70 – 90 Ω
 Antara 1 dan 3 : tidak ada hubungan
 Periksa apakah ada hubungan antara terminal 1 dan 3, jika battery di hubungakan ke
terminal 2 dan 4.
 Jika dalam pemeriksaan langkah 3 dan 4 tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti relay
F. HASIL KERJA

Perbaikan, penyetelan
Pemeriksaan Komponen Hasil Pemeriksaan/keadaan
yang dilakukan

1. Hidraulic Unit

2. ABS Hidraulic Unit

3. ABS Control Modul

4. Speed Sensor Roda Depan

5. Speed Sensor Roda Belakang

6. ABS Fail – Safe Relay

7. ABS Pump Motor

Kesimpulan :

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

Guru Mata Pelajaran

Anda mungkin juga menyukai