Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol
dengan poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga
mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan
yang diinginkan.
Gambar 1. clutch
A. Komponen Kopling
Pada umunya, bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu
unit kopling
tutup kopling
unit pembebas
Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling. Tutup
kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan pada roda poros
persneling dan ditempatkan diantara roda gila dan plat tekan. Plat tekan akan
menekan plat kopling terhadap roga gila dengan adanya tekanan dari pegas-pegas
koping. Peranti ini dibuat dari bahan besi tuang dimana bagian permukaannya dibuat
halus dan rata. Sedangkan plat kopling di buat untuk memberikan gesekan yang
besar pada roda gila dan plat tekan serta ditempatkan diantara keduanya. Pada kedua
permukaan plat kopling ini dipasangkan kampas dan dikeling dengan paku keling,
dan biasanya pada permukaan platnya di beri kepingan logam. Fungsinya adalah
untuk memperkuat dan juga untuk menyalurkan panas. Selain itu, pada bagian
tengah plat kopling terdapat pegas torsi. Pegas torsi berfungsi untuk mengurangi
kejutan-kejutan yang terjadi pada waktu kopling bekerja dan untuk mencegah
kemungkinan pecahnya plat kopling atau kerusakan lainnya seperti bengkoknya plat
kopling.
Unit pembebas terdiri atas garpu pembebas, bantalan, dan tuas untuk menarik
plat tekan sehingga membebaskan kopling.
Berikut ini ditampilkan gambar komponen penting pendukung kopling,
secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover
atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.
1. Roda Gila ( Flywheel )
Adalah sebuah piringan roda yang berfungsi untuk meredam
terjadinya perubahan kecepatan putaran mesin mobil.
Fungsi roda gila fly wheel :
Untuk menyimpan putaran mesin jika terjadi kelebihan tenaga
dan menyuplai tenaga mesin jika terjadi kekurangan tenaga.
Hasilnya adalah didapatkan putaran mesin yang stabil. Roda
gila dapat menyimpan energy mekanik putaran mesin mobil
.
Gambar 3. Clutch Disc
4. Clutch cover
Clutch cover berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling
manual yang dimana didalamnya terdapat komponen-komponen lainnya
yang mendukung kerja kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover
menghimpit disc plate dengan fly wheel supaya putaran disc plate dengan
fly wheel berrotasi bersama saat pedal kopling tidak diinjak.
5. Input Shaft
6. Release Bearing
Release bearing mendukung/menyangga bagian ujung depan dari
poros input transmisi.
7. Release Fork
Release Fork berfungsi untuk menggerakkan release bearing.
8. Diaphragm Spring
Diaphragm Spring berfungsi menekan dan menarik presure plate pada
clucth cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada
diafragma spring dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma
spring menarik presure plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran
flywheel dengan disc plate bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling
dilepas.
9. Pedal Kopling
persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat
dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegaspegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan
plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya
akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi
selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan
memutar poros utama persneling.
Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank
Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya
perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan
diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin
di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita
saat menginjak atau melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.
Catatan : Dekrup di ikat dengan 6(biasanya) baut terhadap fly wheel. Plat kopling
menjadi pengisi bagian tengah antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat
kopling terdapat lubang bergigi yang akan masuk kedalam As blender sebagai penerus
tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.
Ketika kaki kita tidak menginjak pedal kopling, dengan melihat susunan diatas maka
bantalan dekrup akan menekan plat kopling terhadap fly wheel sehingga seolah olah Fly
wheel, plat kopling dan dekrup menjadi satu kesatuan sebagai benda rigid. Sehingga
apabila fly wheel berputar 10rpm maka demikian pula dengan plat koplingnya. Dengan
cara inilah tenaga dari mesin dapat di transfer ke dalam Gearbox porseneleng (melalui
as blender) yang pada akhirnya diteruskan ke roda.
Ketika kaki kita menginjak pedal kopling, maka dreklahar mendorong kuku/ tuas
dari dekrup sehingga bantalan dekrup yang menekan plat kopling dan roda gila
terangkat. Ketika terangkat inilah posisi dikatakan Free / perei. Dimana perputaran dari
roda gila tidak di ikuti oleh perputaran dari plat kopling. sehingga tenaga dari mesin
tidak sampai pada gearbox perseneleng. Pada saat inilah perpindahan gigi dari
porseneleng dapat dilakukan. Didalam gearbox porseneleng inilah tenaga dari mesin di
atur sedemikian hingga sesuai dengan kebutuhan pengemudi melalui rasio gigi.