Anda di halaman 1dari 6

KOPLING

Secara umum, Kopling adalah alat yang digunakan untuk menyambung dua poros yang di
dalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros pemindah daya atau dari putaran
engine (mesin) ke transmisi.

SYARAT-SYARAT KOPLING
1. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
2. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh (100%)
tanpa slip.
3. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif cepat.

KOMPONEN KOPLING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tutup kopling (clutch cover).


Plat kopling.
Disc clutch
Pressure plate
Strap
Retraxing spring
Diafragma spring

NAMA KOMPONEN DAN FUNGSINYA


a.

Clutch cover berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual yang di
dalamnya terdapat komponen-komponen lainnya yang mendukung kerja kopling lebih
sempurna, selain itu clutch cover menghimpit disc plate dengan fly wheel supaya
putaran disc plate dengan fly wheel berotasi bersama saat pedal kopling tidak diinjak.

Gambar 1. clutch cover

b. Diafragma spring berfungsi menekan dan menarik pressure plate pada clucth cover,

saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring dengan
serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik pressure plate
supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dengan disc plate bebas. Begitu
sebaliknya saat pedal kopling dilepas.

Gambar 2. diafragma spring


c. Clutch disc berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara flywheel

dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama dengan unit clutch cover
untuk meneruskan putaran dari flywheel ke input shaft transmisi.

Gambar 3. konstruksi clutch disc


d. Pressure plate berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk menghimpit

disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya oleh diafragma spring,
presure plate berotasi bersamaan dengan clucth cover.

Gambar 4. pressure plate

CARA KERJA KOPLING


Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar,
sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar.
Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian
juga dengan plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut
yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin
menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada
waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini
yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini
mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi
selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros
utama persneling.

Gambar 5. cara kerja kopling

KOPLING DIAFRAGMA
Kopling ini dikenal dengan nama kopling diafragma, sebab clutch cover atau rumah
koplingnya menggunakan pegas diafragma. Pegas ini berbentuk seperti piringan , dengan

bagian tengahnya dibelah belah seperti sirip, yang bentuknya hampir menyerupai
diafragma. Untuk konstruksi lainnya tetap sama seperti jenis kopling mobil lainnya yaitu,
adanya pressure plate atau plat tekan dan kampas kopling. Karena pegasnya yang hanya satu ,
kondisi penekanan pegas ke plat tekan akan selalu sama, walaupun kondisi pegasnya sudah
melemah. Akibatnya penekanan plat tekan ke kampas kopling akan merata, sehingga
terhindar dari kemungkinan selip. Kelemahan dari kopling tipe ini adalah tidak dapat
memberikan tekanan yang lebih kuat dibanding tipe kopling mobil coil spring, sebab jumlah
pegas yang hanya satu. Untuk itu kopling ini hanya cocok untuk mobil berbeban ringan ,
seperti sedan.

Gambar 6. Konstruksi kopling diafragma

Gambar 7. Penampang kopling

DAFTAR PUSTAKA
http://junda08.blogspot.com/
http://karyawiyata.pun.bz/fungsiprinsip-kerja-jenis-jenis-kopling.xhtml
http://kumbojiotomotif.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-kopling.html

Anda mungkin juga menyukai