Anda di halaman 1dari 19

Biodata Imam Wahyudin

S-1 Teknik Otomotif

085290506127

imam230305@gmail.com

JL.Muhajrn II
SISTEM KOPLING
MOBIL
KOPLING
(CLUTCH)

Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan transmisi, dan


berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan tenaga dari
mesin ke transmisi melalui kerja pedal selama perkaitan roda gigi.
PERSYARATAN KOPLING

 Harus dapat menghubungkan putaran mesin


ke transmisi dengan lembut.
 Harus dapat memindahkan tenaga mesin ke
transmisi tanpa slip.
 Harus dapat memutuskan hubungan dengan
sempurna dan cepat.
KOMPONEN KOPLING
• Fungsi komponen kopling:
• 1.Clutch cover (Tutup Kopling)
• Komponen ini terikat pada flywheel dan sebagai penutup
kopling, yang bersentuhan langsung dengan kampas
kopling.
• 2. Clutch disc (Plat kopling)
• Berfungsi untuk memindahkan tenaga dari mesin ke
transmisi dengan lembut tanpa terjadi slip.
• 3. Diaphragm Spring (Pegas diafragma)
• Berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth
cover.
• 4. Release Bearing (Bantalan tekan)
• Berfungsi menekan dan menarik diapragma spring pada
clutch cover.
• 5. Release Fork (Tuas Pembebas)
• Release fork memiliki fungsi yaitu menekan release bearing
sehingga release bearing akan menekan pegas diafragma /
pegas coil.
RANGKAIAN KOPLING

 Tutup kopling (clutch cover)

 Plat kopling (clutch disc)

 Mekanisme Penggerak
Clutch cover ( tutup kopling )
• Clutch cover tipe coil spring

Clutch cover tipe coil spring ini


banyak digunakan pada kendaraan niaga
berat.
Keuntungan :
• Penekanan terhadap plat kopling kuat
Kerugian :
• Tenaga untuk menekan plat kopling berat
• Konstruksinya rumit sehingga harganya
mahal
Clutch cover tipe Diaphragma
• Keuntungan :
• Tenaga penekanan ringan
• Penekanan plat kopling lebih
merata
• Tenaga pegas tidak berkurang
oleh adanya gaya sentrifugal

Kerugian :
• Penekanan
terhadap plat kopling
lebih kecil
Disc clutch ( plat kopling )
• Fungsi :
• Facing bidang gesek untuk
meneruskan tenaga putar dari
mesin ke transmisi.
• Cushion plate untuk
memperlembut saat kopling
berhubungan.
• Torsion damper untuk
meredam kejutan saat kopling
berhubungan.
• Clutch hub berfungsi sebagai
tempat perkaitan unit plat
kopling dengan input shaft
transmisi.
• Paku Keling/Rivet berfungsi
untuk menyatukan kampas
kopling dan cushion plate serta
menyatukan cushion plate dan
disc.
CARA KERJA PENGGERAK
KOPLING
Ditinjau dari sistem pengontrolannya:

 Kopling Mekanis ( mechanical clutch)


 Kopling hidraulis ( hydraulic clutch )
CARA KERJA KOPLING MEKANIS
Pengoperasian unit kopling
sistem mekanik menggunakan kabel
baja yang menghubungkan pedal
kopling dengan tuas pembebas
kopling.
Saat pedal kopling diinjak, maka akan
menarik kabel kopling yang
diteruskan dengan menggerakan tuas
pembebas ke arah menekan pegas
kopling. Sehingga plat kopling bebas
tak terjepit oleh plat tekan.
Saat pedal dilepas, maka pedal
kopling akan dikembalikan pada
posisi semula oleh pegas pengendali
pedal. Sementara tuas kopling akan
kembali pada posisi semula.
CARA KERJA KOPLING HIDRAULIS

Pada saat pedal di injak, menyebabkan push rod bergerak terhadap


piston untuk menutup return port, minyak terhisap dari reservoir menuju
ke relese cylinder dan push rod pada release cylinder mendorong release
fork sehingga sistem kopling bekerja. Saat pedal dilepaskan
menyebabkan pegas balik mendorong piston kembali ke posisi semula,
return port terbuka dan minyak kembali lagi ke reservoir.
GANGGUAN-GANGGUAN PADA SISTEM
KOPLING
1. Ketika kopling dilepas timbul getaran pada mobil.
Penyebab kemungkinan:
• Flywheel tidak rata
• Plat penekan tidak rata
• Dudukan flywheel agak kendor

2. Sewaktu pedal kopling ditekan timbul suara.


Penyebab kemungkinan:
• Release bearing kocak

3. Kopling tidak dapat memutus dengan baik.


Penyebab kemungkinan:
• Pedal tidak mempunyai jarak bebas yang terlalu besar
• Ujung pegas diafragma sudah aus
4. Kopling terjadi slip.
Penyebab kemungkinan:
• Pedal mempunyai gerak bebas tidak cukup
• Kampas kopling sudah aus

5. Pada mekanisme kopling penggerak hidrolik, ketika


pedal ditekan pedal terasa berdenyut.
Penyebab kemungkinan:
• Ada udara pada pada system hidrolik
• Release bearing kocak
• Flywheel tidak rata
• Plat penekan tidak rata

6. Kerja pedal kopling pada sistem penggerak mekanis


tidak lancar.
Penyebab kemungkinan:
• Kabel kawat kotor/berkarat
PEMERIKSAAN PADA SISTEM
KOPLING
1. PERIKSA CLUTCH DISC atau KAMPAS KOPLING
Untuk mengukur tebal plat kopling, gunakan jangka sorong,
ukur kedalaman kepala kelingan dengan permukaan plat
kopling.

Spesifikasi kedalaman minimum rivet atau keling plat kopling


adalah 0.3 mm (0.012 in.)
2. PERIKSA CLUTCH COVER ASSEMBLY
Gunakan jangka sorong, ukur lebar dan kedalaman keausan
pegas diaphragma akibat bergesekan dengan release
bearing.

Spesifikasi Maksimum:
A (Kedalaman): 0.5 mm (0.020 in.)
B (Lebar): 6.0 mm (0.236 in.)
3. PERIKSA RELEASE BEARING KOPLING
ASSEMBLY

Pemeriksaan pada Release Bearing, periksa apakah


release bearing kopling bisa bergerak dengan lembut tanpa
terasa terhambat atau bunyi yang tidak normal dengan
memutar bagian depan yang bergeser dari release bearing
kopling (permukaan kontak dengan clutch cover).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai