Anda di halaman 1dari 29

Kegiatan Belajar 1 : Fungsi dan Cara Kerja

unit Kopling dan Komponen pengoperasiannya

1) Pengertian fungsi kerja unit kopling


Kopling dan komponen pengoperasiannya merupakan
bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah
kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memutus dan
menghubungkan aliran daya/gerak dari sumber
tenaga(mesin) ke roda ken-daraan (pemakai/penggunaan
tenaga). Posisi unit kopling pada kendaraan secara skema
dapat dilihat pada gambar berikut ini.
2) Jenis Kopling

DOG CLUTCH dipergunakan pada roda


gigi transmisi, kopling jenis ini biasa me
ngalami kesulitan jika tidak dalam kondisi
berhenti

FRICTION CLUTCH (Kopling Gesek) ada


lah poses perpindahan tenaga melalui ge
sekan antara bagian penggerak dengan
yang digerakan
KOPLING HIDROLIS proses kerjanya me
manfaatkan tekanan hidrolis, dan peminda
han dari satu kopling kekopling yang lain
nya dilakukan dengan mengatur aliran
hidrolisnya.
3) Prinsip Kerja Kopling Gesek

Berikut ini akan dibahas Konsep kerja kopling gesek yang


banyak digunakan
Ke poros penggerak
roda

Ke poros penggerak
roda
.
4) Macam-macam Kopling Gesek

A). Kopling Gesek Pelat Tunggal.

Throwout bearing

Plat kopling

Rumah kopling

Clutc fork Rumah kopling

Plat penekan

Flywheel

Engine
Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut :
1. Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau
friction disc/piringan gesek, atau kanvas kopling).

Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan
bahan asbes dan logam supaya :
(a). Tahan terhadap panas.
(b). Dapat menyerap panas dan membersihkan diri.
(c). Tahan terhadap gesekan.
(d). Dapat mencengkeram dengan baik.
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk
pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga disebut
dengan pegas radial

pegas radial jenis karet pegas radial jenis pegas koil


Plat kopling di samping pegas radial juga dilengkapi dengan
pegas aksial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar
berikut ini.

Pegas aksial berbentuk E Pegas aksial berbentuk W

Fungsi pegas aksial adalah untuk mendapatkan sentuhan


yang halus saat plat kopling mulai terjepit oleh plat tekan
pada fly wheel. Dengan kata lain terjadi proses menggesek
terlebih dahulu sebelum terjepit kuat oleh plat tekan pada fly
wheel.
2. Pressure plate (plat penekan) dan rumahnya

Unit ini yang berfungsi untuk menekan/menjepit


kampas kopling hingga terjadi perpindahan tenaga
dari mesin ke poros transmisi. Untuk kemampuan
menjepitnya, plat tekan didukung oleh pegas kopling.
Pegas kopling paling tidak ada dua macam, yaitu
dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orang
umum menyebutnya sebagai matahari

Pegas diafragma
(matahari) Pegas koil
3. Clutch release atau throwout bearing
Unit ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang
bersamaan pada pressure plate Lever dan menghindarkan
terjadinya gesekan antara pengungkit dengan pressure
plate Lever untuk pegas coil. Sedangkan yang pakai pegas
difragma langsung keujung pegas.
4. Throwout lever/Clutch Fork/Plate Lever berfungsi
untukmenyalurkan tenaga pembebas kopling.
a. Kopling plat tunggal dengan posisi terhubung

Flywheel
Clutch fork
(tuas pembebas)
Kanvas kopling

Pegas diafragma

Poros engkol Poros kopling


(Driver shaft) (Driven shaft)

Clutch release
bearing

Rumah kopling
Plat penekan
b. Kopling plat tunggal dengan posisi terhubung

Flywheel
Clutch fork
(tuas pembebas)
Kanvas kopling

Pegas diafragma

Poros engkol Poros kopling


(Driver shaft) (Driven shaft)

Clutch release
bearing

Rumah kopling
Plat penekan

Celah bebas
PRINSIP KERJA KOPLING PELAT TUNGGAL DENGAN
PEGAS DIAFRAGMA
B).Kopling Gesek Plat Ganda
Kegiatan Belajar 2 : Fungsi dan Cara Kerja
KomponenPengoperasian Unit Kopling

SISTEM PENGOPERASIAN KOPLING

Sistem Mekanik Sistem Hidrolik

• pengoperasian sistem
• Sistem mekanik untuk hidolik tenaga disalurkan
memindahkan tenaga kaki melalui minyak rem yang
melalui pedal kopling dirangkai sedemikkian rupa
disalurkan kabel baja ke sehingga dapat
pengungkit (Throwout lever). mengoperasikan kopling.
• Saat pedal kopling diinjak, • Pengoperasian kopling
maka akan menarik kabel sistem hidrolis ini
kopling yang diteruskan memanfaatkan tekanan
dengan menggerakan tuas hidrolis minyak.
pembebas kearah menekan
pegas kopling.
Konstruki Master Silinder Kopling Hidrolis.

Piston
Pipe joint

Ceck valve Push rod

Return spring
Stoper bolt
Konstruki Silinder Kopling Hidrolis.

Bleeder plug
Bolt
Push rod

Piston Piston cup

Piston seal
1) Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling sistem mekanis.

Cara penyetelannya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai berikut:


1. Siapkan alat yang diperlukan
2. Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.
3. Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.
4. Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabelkopling.
5. Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil. Atau keraskan mur
penyetel bila jarak kebebasan lebih besar dari spesifikasi.
6. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai
dengan spesifikasi.
7. Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum baik, ulangi
langkah 5, 2 dan 3, hingga diperoleh hasil yang baik.
8. Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.
2) Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling
sistem hidrolis.
a. Prosedur penggantian minyak hidrolis kopling adalah sebagai
berikut:
1.Siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolisyang baru, kunci
bleeding, slang elastis kecil, dan penampung minyak hidrolis.
2.Kendorkan baut bleeder
3.Pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung minyak
hidrolis.
4.Tekan pedal kopling beberapa kali sampai dengan minyak yang direservoir habis.
5.Tuangkan minyak hidrolis yang baru.
6.Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa elastis keluar
minyak yang baru. Jaga minyak yang direservoir agar tidak kehabisan.
7.Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyak yang baru, pedal
kopling pertahankan pada posisi tertekan.
8.Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.
9. Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bila ringan tidak
menggerakan tuas pembebas kopling, berarti sistem kemasukan udara.
10.Maka lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampai udara keluar dari
sistem.
11.Ulangi langkah 9). Hingga diperoleh penekanan yang baik.
12.Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum, dan pasang
tutup reservoir.
13.Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan.
b. Penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis, dengan
langkah sebagai berikut:
1. Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan
2. Menyetel kebebasan pedal kopling

3. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.


4. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
5. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
6. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod master silinder.
7. Penyetelan kebebasan bantalan tekan, seperti terlihat pada gambar
berikut ini.

8. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel


9. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
10.Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
11.Bila beda lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.
3) Gejala Kerusakan kopling.

Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa


terjadi kesalahan pada rangkaian kopling/kopling
set (clutch assembly)
a). Kopling selip
b). Bergetar
c). Gerakan kendaraan yang mengejut
d). Suara berisik yang tidak lazim
e). Tidak ada gerakan
(3) Penghantar kabel

(2) Kabel kopling


Pegas pengembali pedal

(1) Pedal kopling

(5) Bantalan tekan

(7) Rumah kopling

(4) Tuas pembebas


(6) Pegas diafragma
Push Rod
Master Silinder Kopling

Pegas Pengembali
Pipa Takanan Fleksibel Pedal

Rumah Kopling
Pedal kopling

Pipa tekan baku Bantalan Tekan

Silinder Kopling
Pegas Diafragma

Tuas pembebas
Pegas pengembali tuas pembebas
Pelat Kopling Pegas Radial Tipe Spiral
Pelat Kopling Pegas Radial Tipe Karet
Kopling Pegas Diafragma (matahari)
Kopling Pegas Spiral

Anda mungkin juga menyukai