Pada akhir fase F, peserta didik mampu Siswa dapat mengetahui perawatan dan overhaul
melakukan perawatan meliputi: sistem clutch,. (pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan
Setiap pekerjaan dilakukan sesuai Prosedur pemasangan) : Sistem clutch sesuai Prosedur
Operasional Standar (POS). Penggunaan Alat Operasional Standar dan (POS) dan Penggunaan
Pelindung Diri (APD) atau peraturan keselamatan Alat Pelindung Diri (APD) ) atau peraturan
kerja yang berlaku. keselamatan kerja yang berlaku.
Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut
Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip
Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat
C. Jenis-jenis kopling :
Ditinjau dari jumlah piringan / plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi :
1. Kopling plat tunggal : unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.
2. Kopling plat ganda atau banyak : unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu.
Ditinjau dari lingkungan / media kerja dibedakan menjadi :
1. Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan /
minyak.
2. Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam
cairan / minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan / minyak).
Ditinjau dari pegas penekannya kopling dibedakan menjadi :
1. Kopling pegas spiral atau coil spring : unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral.
2. Kopling pegas diaphragma : unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
Ditinjau dari mekanisme penggeraknya :
1. Kopling mekanik / manual : unit kopling dimana mekanisme penggeraknya menggunakan kabel,
batang
2. Kopling hidrolik : unit kopling dimana mekanisme penggeraknya menggunakan mekanisme
fluida hidrolik
D. Konstruksi Sistem Kopling
2. Pipa hidrolis berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolis yang dihasilkan dari master silinder kopling.
3. Release silinder Fungsi :
merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi gerak
mekanis yang disalurkan ke push rod dan diteruskan ke tuas
pembebas kopling.
Komponen :
A. Conical spring
B. Cylinder body
C. Piston
D. Cylinder cup
E. Push rod
2. Rumah kopling / tutup kopling (clutch Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit
cover) kopling, sebagai tumpuan tuas penekan serta untuk
memungkinkan terjadinya pemutusan dan
penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan cepat.
3. Plat penekan (pressure plate) Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel
dengan adanya tekanan pegas penekan.
Pedal kopling dalam berfungsi untuk menekan minyak pada master silinder dan selanjutnya
disalurkan ke silinder kopling. Tekanan minyak mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan
menekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin
dengan sistem pemindah tenaga.