Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MOTTO SMK WIWOROTOMO PURWOKERTO

Satuan Pendidikan : SMK MA’ARIF NU 1 AJIBARANG

Mata Pelajaran : Sistem Kopling

Kelas/Semester : 11 / Gasal

Waktu : 6 jp × 40 menit

Pertemuan ke : 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan


prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Mensyukuri kebesaran ciptaan Tuhan YME dengan mengaplikasikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap tentang system pemindah tenaga dalam
kehidupan sehari-hari
1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai bentuk rasa syukur dalam
. mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mengenai system
pemindah tenaga pada kehidupan sehari-hari
2.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggungjawab dalam mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap
mengenai system pemindah tenaga pada kehidupan sehari-hari.
2.2. Menghargaikerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdalam mengaplikasikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap mengenai system pemindah tenaga pada
kehidupan sehari-hari.
2.3. Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam melakukan tugas mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap
mengenai system pemindah tenaga pada kehidupan sehari-hari
3.1 Menerapkan pemahaman komponen kopling
3.1.1 Memahami komponen-komponen kopling dan system pengoperasian
kopling
3.1.2 Menerapkan pemahaman komponen-komponen system kopling
4.1 Melaksanakan pemeliharaan mekanisme kopling
4.1.1 Memahami pemeliharaan mekanisme kopling.
4.1.2 Menerapkan pemeliharaan mekanisme kopling

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik,
model Project Based Learning serta metode diskusi dan penugasan, peserta didik
mampu:
1. Menjelaskan komponen-komponen system kopling
2. Menerapkankomponen-komponen system kopling
3. Memahami pemeliharaan mekanisme kopling
4. Menerapkan pemeliharaan mekanisme kopling

D. Materi Pembelajaran

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji

Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen Memeriksa dan mengidentifikasi komponen-komponen


sistem pengoperasian dari sistem kopling dan komponen-komponen sistem
kopling

A. Letak Sistem Kopling


Kopling (clutch) terletak di antara motor dan
transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan putaran motor ke transmisi.

Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber


tenaga (Engine) kesistem pemindah tenaga, yaitu
masuk ke unit kopling (Clutch) diteruskan ke
transmisi (Gear Box) ke propeller shaft dan ke roda
melalui differensial (Final Drive).

B. Syarat kopling :
 Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut
 Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip
 Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat

C. Jenis-jenis kopling :
 Ditinjau dari jumlah piringan / plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi :
1. Kopling plat tunggal : unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.
2. Kopling plat ganda atau banyak : unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu.
 Ditinjau dari lingkungan / media kerja dibedakan menjadi :
1. Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam
cairan / minyak.
2. Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam
cairan / minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan / minyak).
 Ditinjau dari pegas penekannya kopling dibedakan menjadi :
1. Kopling pegas spiral atau coil spring : unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk
spiral.
2. Kopling pegas diaphragma : unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
 Ditinjau dari mekanisme penggeraknya :
1. Kopling mekanik / manual : unit kopling dimana mekanisme penggeraknya menggunakan
kabel, batang
2. Kopling hidrolik : unit kopling dimana mekanisme penggeraknya menggunakan mekanisme
fluida hidrolik
D. Konstruksi Sistem Kopling

 Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik :


1. Pedal kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengemudi
melalui injakan kaki dalam upaya mengendalikan kerja kopling.
2. Kabel kopling berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga
injakan kaki pengemudi pada pedal kopling ke tuas pembebas
kopling.
3. Batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan
tuas pembebas berfungsi untuk mengatur gerak bebas tuas
pembebas.
4. Pegas pengendali pedal kopling berfungsi untuk mengembalikan
posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk mengoperasikan
kopling.

 Komponen pengoperasian kopling sistem hidrolis adalah sebagai berikut :


1. Master silinder Fungsi :

untuk merubah gerak mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan


minyak hidrolis.

Komponen :

A. Push rod
B. Piston
C. Conecting rod
D. Compression spring
E. Reservoir tank
F. Conical spring
G. Inlet valve

2. Pipa hidrolis berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolis yang dihasilkan dari master silinder kopling.
3. Release silinder Fungsi :

merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi gerak


mekanis yang disalurkan ke push rod dan diteruskan ke tuas
pembebas kopling.

Komponen :

A. Conical spring
B. Cylinder body
C. Piston
D. Cylinder cup
E. Push rod
4. Boster kopling Fungsi :

untuk meringankan tenaga injakan pedal kopling. Komponen ini


hanya dipergunakan pada kedndaraan berat.

 Komponen utama unit kopling


1. Plat kopling (clutch disc)
Fungsi :

untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke input shaft transmisi.

Komponen plat kopling :

A. Clutch hub
Berfungsi sebagai tempat
perkaitan unit plat kopling
dengan input shaft transmisi
yang memungkinkan unit plat
kopling dapat bergerak
sedikit maju dan mundur.

B. Disc plate
Berfungsi sebagai rangka
utama dari unit plat kopling
untuk menahan beban kerja.
C. Torsion dumper
Berfungsi untuk meredam
hentakan atau puntiran saat
kopling mulai
menghubungkan atau
meneruskan putaran dan
pada saat akselerasi maupun
deselerasi

D. Kampas kopling / facing


Berfungsi untuk
memperbesar gesekan,
sehingga effisiensi
pemindahan tenaga dan daya
mesin optimal.

E. Cushion plate
Berfungsi untuk dudukan
facing atau kampas kopling
serta memperhalus kerja
kopling.

F. Paku keling / rivet


Berfungsi untuk menyatukan
kampas kopling dan cushion
plate serta menyatukan
cushion plate dan disc plate.

2. Rumah kopling / tutup kopling Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit


(clutch cover) kopling, sebagai tumpuan tuas penekan serta untuk
memungkinkan terjadinya pemutusan dan
penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan cepat.

3. Plat penekan (pressure plate) Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly
wheel dengan adanya tekanan pegas penekan.
4. Pegas penekan (pressure spring) :
Berfungsi untuk memberikan
gaya tekan kepada plat penekan

Pegas penekan tipe spiral Pegas penekan tipe diafragma

5. Tuas penekan (release lever)


Berfungsi untuk meneruskan gaya pedal
kopling yang melalui bantalan pembebas
untuk menekan pegas penekan.

6. Bantalan pembebas (release


bearing / clutch release atau
throwout bearing)
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong
dari release fork ke tuas pembebas / pegas
diaphragm pada saat pedal kopling ditekan.

7. Garpu pembebas (release fork)


Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong /
tarik dari pedal kopling untuk menekan
bantalan pembebas.

E. Mekanisme Penggerak Kopling


1 Mekanisme kopling mekanik
 Linkage mechanism (mekanik batang)
Mekanisme batang mempunyai keuntungan elastisitas
bahan lebih kecil sehingga kuat dan spontanitas kerja
lebih baik. Kelemahan / kekurangan sistem ini adalah
karena media penerusnya adalah batang, maka untuk
penempatannya menjadi lebih sulit dan perlu ruang gerak
yang lebih besar.

 Cable mechanism (mekanik kabel)


Menggunakan media sebuah kabel baja untuk
meneruskan gerakan pedal ke garpu pembebas.
Keuntungan dari mekanisme ini adalah konstruksinya
sederhana dan karena sifat kabel yang fleksible maka
penempatannya juga fleksible dan tidak memerlukan
ruang gerak yang besar. Mekanisme ini mempunyai
kerugian gesek yang besar antara kabel dan
selongsongnya, apalagi jika banyak belokan/ tekukan.
Elastisitas bahan kabel menyebabkan mekanisme ini tidak
bekerja dengan spontan dan kurang kuat untuk beban
berat.

2 Hidrolic mechanism (mekanisme hidrolik)


Komponen sistem hidrolik lebih banyak dibandingkan
sistem mekanik, tetapi mempunyai keuntungan yang
mampu mengatasi kekurangan sistem penggerak mekanik
yaitu : kehilangan tenaga karena gesekan lebih kecil
sehingga penekanan pedal kopling lebih ringan,
penekanan pedal kopling jauh lebih ringan, pemindahan
tenaga lebih cepat dan lebih baik, penempatan fleksibel
karena fluida dialirkan melalui fleksible hose. Kekurangan
dari sistem hidrolik adalah konstruksinya rumit dan dapat
terjadi kegagalan fungsi jika terdapat udara di dalam
sistem. Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini
memanfaatkan tekanan hidrolis minyak.

Pedal kopling dalam berfungsi untuk menekan minyak pada master silinder dan selanjutnya
disalurkan ke silinder kopling. Tekanan minyak mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan
menekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara
mesin dengan sistem pemindah tenaga.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Scientific


Model Pembelajaran : Problem Based Learning,
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, demonstrasi, penugasan/praktik

F. Media, Alat / bahan, dan sumber belajar


1. Media.
Laptop, LCD Projector, Lembar kerja dan bahan tayang (power point)
2. Alat/ bahan :
a. Alat
- Peralatan service sistem kopling,
- Alat Keselamatan Kerja (wear pack, sepatu, sarung tangan)
b. Bahan :
- 1 unit system kopling
3. Sumber Belajar:
- Internet
- Buku Pemindah tenaga New step dari astra Toyota, tahun 1996

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (pertama).
Abstraksi
Kegiatan Deskripsi
waktu

1. Pendahuluan  Siswa berdoa kepada Tuhan Yang Maha ESA 20 menit


sebelum proses pembelajaran
 Memberikan salam pembuka
 Memeriksa kehadiran siswa
 Guru memberikan gambaran tentang
pentingnya memahamiteknik pengerjaan
logam dengan pengelasan dan memberikan
gambaran tentang penerapan teknik
pengerjaan logam dengan pengelasan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa
ingin tahu dan berpikir kritis, siswa diajak
memecahkan masalah mengenai bagaimana
menerapkan dan melaksanakan teknik
pengerjaan logam dengan pengelasan
 Guru membagi siswa ke dalam tujuh
kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 5
siswa.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai yaitu memperluas
pengetahuantentang penerapan dan
pelaksanaan teknik pengerjaan logam
dengan pengelasan
2. Inti Mengamati: 230 menit

 Guru memberikan penjelasan tentang komponen


kopling, pengoperasian dan service kopling

 Siswa mengamati penjelasan tentang komponen


kopling, pengoperasian dan service kopling

 Guru mendemonstrasikan komponen kopling,


pengoperasian dan service kopling
Menanya:

 Siswa memberikan berbagai pertanyaan tentang


pemahaman komponen kopling,
pengoperasian,service kopling.
 Siswa memberikan berbagai pertanyaan tentang
komponen kopling, pengoperasian dan service
kopling
 Dengan tanya jawab, siswa diyakinkan bahwa
penerapan pemahaman komponen system
kopling sangat penting

Mengeksplorasi:

 Guru mendorong peserta didik untuk mencari


informasi tentang berbagai hal tentang komponen
kopling, pengoperasian kopling dan service kopling
 Siswa mendemonstrasikan komponen kopling,
pengoperasian dan service kopling.
 Siswa mengumpulkan data yang
dipertanyakan dan menentukan sumber
(melalui benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan tentang komponen kopling,
pengoperasian dan service kopling.

Mengasosiasi:

 Siswa berdiskusi tentang komponen kopling,


pengoperasian dan service kopling sesuai data
yang telah dikumpulkan
 Selama siswa bekerja di dalam kelompok,
guru memperhatikan dan mendorong semua
siswa untuk terlibat diskusi, dan
mengarahkan bila ada kelompok yang
melenceng jauh pekerjaannya.

Mengkomunikasikan:

 Salah satu kelompok diskusi (tidak harus


yang terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan
kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi
dan menyempurnakan apa yang
dipresentasikan.
 Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap
kelompok
 Dengan tanya jawab, guru mengarahkan
semua siswa pada kesimpulan mengenai
penerapan dan pelaksanaan komponen kopling,
pengoperasian dan service kopling, berdasarkan
hasil reviu terhadap presentasi salah satu
kelompok.
3. Penutup  Siswa diminta menyimpulkan tentang 20 menit
penerapan dan pelaksanaan komponen
kopling, pengoperasian dan service kopling.
 Siswa melakukan refleksi Menyampaikan
informasi mengenai materi yang akan
disampaikan pada pertemuan mendatang
 tentang pelaksanaan pembelajaran
 Kegiatan diakhiri dengan salam

Pertemuan 2 (kedua).
Abstraksi
Kegiatan Deskripsi
waktu

1. Pendahuluan  Memberikan salam pembuka 45 menit


 Memeriksa kehadiran siswa
 Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa
ingin tahu dan berpikir kritis, siswa diajak
memecahkan masalah mengenai bagaimana
permasalahan yang dihadapi pada saat
perawatan dan service kopling
 Guru membagi siswa ke dalam lima kelompok
dengan tiap kelompok terdiri atas 7 siswa
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai yaitu Memahami
pemeliharaan mekanisme kopling.

2. Inti Fase I 205menit


Menentukan produk yang akan dibuat :

 Guru memberikan petunjuk tentang perawatan dan


service kopling
 Siswa mengamati petunjuk tentang perawatan dan
service kopling
 Guru memberikan penjelasan petunjuk tentang
perawatan dan service kopling
 Siswa menanyakan kelebihan dan kekurangan
secara teknis tentang petunjuk tentang perawatan
dan service kopling
 Siswa melakukan persiapan tentang petunjuk
tentang perawatan dan service kopling
Fase II
Perencanaan produk:

 Guru member tugas kepada siswa untuk membuat


perencanaan dan mengidentifikasi langkah-
langkah pekerjaan perawatan, pemeliharaan dan
perbaikan/service
 Siswa membuat perencanaan dan mengidentifikasi
langkah-langkah pekerjaan perawatan,
pemeliharaan dan perbaikan/service

Fase III
Menyusun jadwal:

 Guru memberikan penjelasan cara membuat


jadwal
 Siswa membuat jadwal / urutan pekerjaan
Fase IV
Memonitor peserta didik dan kemajuan project

 Guru melakukan pemantauan terhadap


kerja/praktik peserta didik dan kemajuan
praktek
 Siswa melakukan praktik dan melaporkan
kemajuan praktek.

Fase V
Menguji hasil:

 Guru memeriksa hasil pekerjaan/ produk


 Siswa menyelesaikan tugas praktek dan
laporan praktek

Fase VI
Mengevaluasi produk
 Guru mengevaluasi laporan dan hasil
kerja/produk
 Siswa mempresentasikan laporan

3. Penutup  Siswa diminta menyimpulkan tentang hasil 20 menit


pelaksanaan praktik system pemindah tenaga
system kopling
 Siswa melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
 Menyampaikan informasi mengenai materi
yang akan disampaikan pada pertemuan
mendatang
 Kegiatan diakhiri dengan salam

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Jenis/Teknik Penilaian

No. Aspek Teknik Bentuk Instrumen

1. Sikap - Observasi kegiatan diskusi - lembar observasi


kelompok dan praktik

2. Pengetahuan - Penugasan - Soal penugasan


- Tes tertulis - Soal uraian

3. Ketrampilan - Hasil praktik - Rubrik penilaian

2. Instrumen
a. Penilaian Sikap
Lembar penilaian sikap pada pertemuan pertama
Mata pelajaran : Sistem Pemindah Tenaga
Kelas/Semester : XI / 1
Topik/sub topic : Sistem pemindah tenaga dan system kopling
Indikator : Peserta didik menunjukan perilaku jujur, disiplin, teliti, dan
tanggungjawab dalam mengaplikasikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap mengenai teknik Sistem pemindah
tenaga dan system kopling

Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik
selama kegiatan :
1. Jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
2. Jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
3. Jika sering berperilaku dalam kegiatan
4. Jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Jumlah
No Nama siswa Jujur Disiplin Teliti Tanggung jawab
Skor
1.
2.
3.

Lembar penilaian kegiatan diskusi pada pertemuan pertama


Mata pelajaran : Sistem pemindah tenaga
Kelas/Semester : XI / 1
Topik/sub topic : Teknik Sistem pemindah tenaga dan system kopling
Indikator : Peserta didik menunjukan kerjasama, toleransi, santun,
demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan
konsep berpikirdalam mengaplikasikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap mengenai teknik Sistem pemindah
tenaga dan system kopling
Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik
selama kegiatan :
1. Jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
2. Jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
3. Jika sering berperilaku dalam kegiatan
4. Jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Jumlah
No Nama siswa Kerja sama Toleransi Santun Demokratis
Skor
1.
2.
3.

Pedoman penskoran penilaian sikap

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫
Interval Sikap
Nilai= 3.33 < X ≤ 4.00 SB
𝟏𝟎
2.33 < X ≤ 3.33 B
1.33 < X ≤ 2.33 C
0.00 < X ≤ 1.33 K

b. Penilaian ketrampilan
Tes praktik pada pertemuan kedua
1. Lembar Pengamatan Ketrampilan
Topik : praktik perawatan system kopling
Klas : XI TKR

Lembar pengamatan tes Praktik


Nama Persiapan Proses Hasil Keselamatan Jumlah
No.
Siswa praktik praktik Praktik kerja Skor
1
2
3
4
5

Rubrik
Skor
No. Uraian Catatan
Skor Perolehan

A Persiapan
1. Bahan / material disiapkan baik 1- 4
2. Bahan / material diseting dengan alat 1- 4
dan cara yang benar
3. sistem koling dipersiapkan dengan 1- 4
baik
4. menyiapkan panduan praktek/ manual 1- 4
book
B Proses Pengelasan
1. proses praktek dilakukan dengan 1- 4
sebaik mungkin sesuai dengan SOP
C Hasil
1. Hasil pekerjaan diselesaikan dengan 1- 4
baik dan dirapikan/dibersihkan
2. Hasil praktek diperiksa sesuai 1- 4
spesifikasi
D Laporan
1. Laporan dibuat sesuai ketentuan 1- 4

D Keselamatan kerja
Menggunakan alat keselamatan kerja 1- 4
yang sesuai

Jumlah

2. Lembar kerja ( job sheet)


Topik : praktik pengerjaan Logam dengan Pengelasan

TUJUAN : Siswa dapat:


1. Siswa bisa memahami komponen-komponen kopling
2. Siswa bisa memahami fungsi komponen-komponen kopling
3. Siswa bisa mengoperasikan sistem kopling
4. Siswa bisa melakukan perawatan kopling
5. Siswa bisa melakukan pemeliharaan
6. Siswa bisa melakukan perbaikan/servic

PERLENGKAPAN
1. 1 set Kunci sok
2. Kunci ring 12, 14, 17, 19
3. Kunci sok 12, 14, 17
4. Dongkrak
5. Input shaft transmisi
6. Palu karet
7. Deal indikator
8. Feler gauge
9. Jangka sorong
10. Mistar baja
BAHAN
1. 1 unit sistem kopling
2. 1 unit mobil
LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Mempersiapkan keselamatan kerja
3. Melepas mekanisme kerja kopling
4. Melepas motor stater
5. Melepas transmisi dari engine dan propeler dibantu dengan
dongkrak/meja khusus
6. Melepaskan clutch cover dari flywheel
7. Melepas kampas kopling
8. Membersihkan komponen kopling
9. Memeriksa secara fisual komponen-komponen kopling
10. Memeriksa dengan pengukuran seperti mengukur kampas kopling,
flywheel, pressure plat.
11. Memasang komponen-komponen kopling pada flywheel
12. Memasang transmisi pada engine
13. Memasang memasang motor stater
14. Memasang mekanisme kopling
15. Setelah dipasang distel dan diujicoba

KESELAMATAN KERJA
1. Pakailah perlengkapan keselamatan kerja seperti : apron, sarung
tangan kulit, topeng las sewaktu mengelas.
2. Bekerja sesuai dengan petunjuk
3. Bekerja dengan hati-hati
4. Setiap sebelum dan sesudah bekerja, tempat kerja harus selalu
dibersihkan.

c. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Soal uraian
1. Jelaskan fungsi dari kopling

2. Sebutkan komponen-komponen system kopling.

3. Sebutkan 3 syarat utama dari system kopling pada kendaraan

4. Jelaskan tata urutan perpindahan tenaga untuk mengoperasikan system kopling mekanis

5. Sebutkan komponen utama pada kampas kopling

6. Sebutkan dan jelaskan system kopling berdasarkan mekanisme kerjanya

7. Jelaskan fungsi dari pressure plat dan pegas diafragma

8. Sebutkan syarat-syarat dari kampas kopling

9. Sebutkan jenis-jenis kopling yang ada dan sering digunakan baik untuk kendaraan atau industry

10. Jelaskan fungsi dari master silinder hidrolis pada kopling

Pembahasan

1. Fungsi kopling adalah : untuk menghubungkan dan memutus putaran yang


dihasilkan engine ke transmisi.
2. – Pressure plat - cable clutch/system hidrolis
- Pegas diafragma/spiral - pedal kopling
- Caver clutch
- Release bearing
- Release lefer
3. – harus dapat menghubungkan dan memutus putaran dari engine ke transmisi
dengan lembut
- harus bisa menghubungka tenaga tanpa terjadi slip
- harus bisa memutuskan putaran dengan sempurna dan cepat
4. - pedal ditekan/di injak
- tenaga dari pedal diteruskan melalui kabel/batang penghubung
- kabel/batang penghubung meneruskan tenaga ke release lefer dan release
bearing
- release bearing menekan pegas diafragma/release lefer
- diafragma/release lefer menarik pressure plat dan kopling terlepas
5. - Clutch hub
- Dick plate
- Torsion dumper
- Kampas kopling/facing
- Cushion plat
- Paku keling/rivet
5. - Kopling mekanik / manual : unit kopling dimana mekanisme penggeraknya
menggunakan kabel, batang
-
Kopling hidrolik : unit kopling dimana mekanisme penggeraknya menggunakan
mekanisme fluida hidrolik
6. – pressure plat : memberikan gaya tekan kepada plat penekan
- Pegas diafragma : menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan adanya tekanan
pegas penekan
7. – tahan terhadap gesekan
- Tahan terhadap panas
- Tidak mudah selip
- Bisa meneruskan tenaga dengan sempurna
8. – kopling gesek
- Kopling fluida
- Kopling magnet
- Kopling tetap
9. Master silinder : untuk merubah tenaga mekanis menjadi tenaga hidrolis.

Rubrik Penilaian Uraian


No. Uraian Skor
1 Jika jawaban benar dan lengkap 10
2 Jika jawaban benar dan lengkap 10
3 Jika jawaban benar dan lengkap 10
4 Jika jawaban benar dan lengkap 10
5 Jika jawaban benar dan lengkap 10
6. Jika jawaban benar dan lengkap 10
7. Jika jawaban benar dan lengkap 10
8. Jika jawaban benar dan lengkap 10
9. Jika jawaban benar dan lengkap 10
10. Jika jawaban benar dan lengkap 10
Total 100

Pedoman penskoran

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫
Nilai= x4
𝟏𝟎𝟎

Purwokerto, 28 Juli 2015

Ketua Program Keahlian TO, Guru Mata Pelajaran/Diklat ,

Akhmad Zamjuri, S.Pd Sutrisno, A.Md

Mengetahui

Kepala Sekolah,

Zaenudin, S.Pd, M.Pi

Anda mungkin juga menyukai