Anda di halaman 1dari 18

MODUL

PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA


Kd : 3.1. Menerapkan Cara Perawatan Kopling

Disusun Oleh:

NAMA : M.FAJRI
NIM : 17073053
PRODI : PEND. TEKNIK OTOMOTIF
\

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
DESKRIPSI MATA PELAJARAN

A. Kompetensi inti dan kompetensi dasar


Kopetensi inti
1. Pengetahuan
Menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan mctakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, bcrkcnaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Kopetensi dasar
1. Kd pada ki pengetahuan
3.1 menerapkan cara perawatan kopling

B. RAMBU RAMBU PENGGUNAAN MODUL


1. Baca dan pelajri isi modul dengan teliti
2. Tanyakan pada guru kalau ada yang tidak di mengerti
3. Kerjakan latihan yang ada pada modul
4. Kerjakan eveluasi jika nilai anaanda kurang

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi kopling pada kendaraan
2. Peserta didik dapat membedakan jenis – jenis kopling
3. Peserta didik dapat menjelaskan komponen dan fungsi komponen kopling
4. Peserta didik dapat menjelaskan cara kerja kopling dengan cermat dan
teliti
5. Peserta didik dapat menjelaskan prosedur perawatan kopling sesuai SOP
A. Deskripsi singkat

Kopling pada mobil berperan sebagai penghubungan putaran mesin ke


transmisi. Selain itu, komponen ini juga berguna mengurangi putaran mesin
ketika akan memindahkan gigi transmisi, agar bisa masuk dengan mudah.
Tidak hanya pada mobil manual, kopling juga ada pada kendaraan
bertransmisi matik. Walaupun ada bedanya, yang satu diatur otomatis,
sementara untuk ”manual" diaktifkan dan dinonaktifkan oleh pengemudi
melalui pedal khusus (pedal kopling). Pada modul berikut ini akan membahas
kopling mobil beserta perawatannya.
B. Menerapkan cara perawatan kopling
Kopling adalah bagian dari sistem pernindah daya (power train) yang
berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke unit
transmisi. Kopling terletak di antara roda gila dan transmisi. Tugas utama
kopling adalah memutus dan menghubungkan putaran dari poros engkol ke
transmisi dengan halus.
Kopling sangat diperlukan pada motor-motor yang tenaganya
diteruskan untuk dimanfaatkan seperti motor pada mobil, mesin uap dan
sebagainya, karena pada awalnya motor yang hidup harus dapat berputar
bebas tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu tenaganya.
1. Jenis-jenis Kopling
Kopling ada bermacam-macam yaitu kopling gesek, kopling
fluida/hidraulis, dan kopling magnet, Yang paling banyak digunakan
hingga saat ini adalah kopling gesek dan kopling fluida/hidraulis. Berikut
ini penjelasan mengenai jenis-jenis kopling:
a. Kopling Gesek
Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga
melalui gesekan antara bagian pcnggerak dengan yang akan digerakkan.
Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada sistem pemindah tenaga
kendaraan, khususnya pada kendaraan ringan, sepeda motor, sedan dan
mobil penumpang lainnya.

Pada kendaraan roda empat, jenis kopling yang digunakan adalah


jenis kopling pelat kering dengan pelat tunggal. Sedangkan pada sepeda
motor yang digunakan jenis kopling pelat basah dengan pelat ganda.
Perbedaan kopling basah dan kering, karena pelat kopling tidak kena
minyak pelumas untuk jenis kering, dan pelat kopling bekerja dalam
minyak pelumas untuk jenis basah.
1) Kopling Gesek Pelat Tunggal
Kopling gesek pelat kering tunggal mempunyai konstruksi
yang sederhana sehingga mudah untuk dilayani dan diperbaiki.
Komponen-komponen kopling gesek pelat tunggal secara bersamaan
membentuk rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly). Seperti
terlihat pada gambar berikut ini:
Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut:
a) Driven Plate
Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat
kopling atau friction disc/piringan gesek, atau kanvas kopling.
b) Pressure Plate
Pressure plate (pelat penekan) dan rumahnya, unit ini yang
berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi
perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.
c) Clutch Release
Clutch release atau throwout bearing, merupakan sebuah
bantalan berupa bearing yang fungsinya untuk menekan pelat
pegas atau diafragma spring pada tutup kopling (cover clutch).
Unit ini juga berfungsi untuk menghindarkan terjadinya gesekan
antara pengungkit dengan pressure plate Lever untuk pegas coil,
sedangkan yang pakai pegas difragma langsung ke ujung pegas.
d) Throwout Lever
Throwout lever/Clutch Fork/plate Lever berfungsi untuk
menyalurkan tenaga pembebas kopling.
e) Cluth Cover (Rumah Kopling)
Clutch cover adalah komponen kopling pada mobil yang
berguna untuk menekan disc kopling roda gila. Cluth Cover juga
scring dikenal dengan nama tutup kopling. Cluth Cover inilah
yang akan memutus dan meneruskan putaran kopling dengan cara
menekan dan melepaskan kopling dari fly wheel. Cluth Cover itu
sendiri terdiri atas dua macam, yaitu tipe diafragma spring dan
tipe coil spring.
f) Pedal Kopling
Pedal kopling berfungsi untuk meneruskan tenaga injak
kaki ke boster kopling. Pedal kopling yang dioperasikan oleh kaki
pengemudi letaknya berada di bagian paling kiri dari antara pedal
yang ada di dekat kursi pengemudi (di bawah setir).
g) Boster kopling
Booster Kopling berfungsi untuk memperingan injakan
pedal dengan memanfaatkan kevakuman.
h) Master Silinder
Cylinder master berfungsi mengubah gerak mekanik
menjadi hidraulis, yang kemudian gaya tersebut diteruskan ke
silinder utama untuk dipcrbcsar dan diteruskan ke release fork.
2) Kopling Gesek Pelat Ganda
Kopling gesek pelat ganda banyak digunakan pada kendaraan
ringan seperti sepeda motor dan dalam kerjanya tercelup di dalam oli
mesin. Konstruksi kopling gesek pelat ganda menggunakan duajenis
pelat, yaitu pelat gesek dan pelat kopling.
Pelat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam.
Sedangkan pelat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan pelat
gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar
sangat ditentukan besamya tenaga yang akan dipindahkan.

Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu pelat tekan yang ditekan
oleh 4 sampai 6 buah pegas kopling. Terdapat 4 buah pelat gesek dan
4 buah pelat kopling yang dijepit oleh pelat tekan. Pelat kopling
dipasang pada rumah yang disambungkan dengan roda gigi yang
berhubungan dengan transmisi.
Sementara pelat gesek dipasang pada dudukan pelat gesek yang
disambungkan dengan roda gigi primer yang berhubungan dengan
poros engkol.
Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka pelat
tekan smenekan/menjepit pelat kopling dan pelat gesek secara
bersama, sehingga terjadi aliran tenaga dari mesin ke roda gigi
primer, ke pelat gesek, pindah ke pelat kopling, dan ke roda gigi
yang berhubungan dengan transmisi.

b. Kopling Fluida/Hidraulik
Dinamakan kopling hidraulik karena untuk melakukan
pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan tenaga hidraulis.
Tenaga hidraulis didapat dengan menempatkan cairan/minyak pada
suatu wadah/ mekanisme yang diputar, sehingga cairan akan
terlempar/bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal akibat putaran
sehingga fluida mempunyai tenaga hidraulis. Fluida yang bertenaga
inilah yang digunakan sebagai penerus/pemindah tenaga.
Komponen utama pada unit kopling hidraulik adalah: pump
impeller, turbin runner dan stator. Pump impeller merupakan
mekanisme pompa yang membangkitkan tenaga hidraulis pada fluida.
Turbin runner adalah mekanisme penangkap tenaga hidraulis fluida
yang dibangkitkan pump impeller. Stator adalah mekanisme pengatur
arah aliran fluida agar tidak terjadi aliran yang merugikan, tetapi justru
aliran yang menguntungkan sehingga didapatkan peningkatan momen/
torsi.
Kopling hidraulik banyak dipergunakan pada kendaraan dengan
transmisi otomatis. Proses kerjanya memanfaatkan tekanan hidraulis,
dan pemindahan dari satu kopling ke kopling yang lainnya, dilakukan
dengan mengatur aliran hidraulisnya. Kopling jenis ini sangat cocok
untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar.
Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari
sisi beban tidak saling diteruskan, Demikian pula pada waktu terjadi
pembebanan lebih. Penggerak mula tidak akan terkena momen yang
akan melebihi batas kemampuan.

c. Kopling Magnet
Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan
daya dengan memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan
adalah magnet yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke
dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi. Listrik yang
dibangkitkan atau tersedia di kendaraan adalah listrik arus lemah
sehingga magnet yang dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan
sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan
hanya digunakan sebagai kopling pada kompresor air conditioner (AC).

2. Komponen-Komponen Kopling pada Kendaraan Ringan


Berikut komponen-komponen kopling mobil yaitu:
a. Pedal Kopling
Pedal kopling terletak di sebelah kiri dan diinjak dengan
menggunakan kaki kiri secara bertahap, yang berfungsi untuk mengatur
jarak kopling dengan flywheel atau roda gila dan untuk meneruskan atau
memutuskan aliran mesin ke sistem penggerak. Ketika pedal kopling
ditekan oleh pengendara, hubungan antara mesin dan transmisi akan
terputus atau dengan kata lain tenaga dari mesin tidak diteruskan ke
transmisi. Sedangkan ketika pedal kopling tidak ditekan oleh pengendara,
kopling akan meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi.
b. Master Kopling Atas
Fungsi dari master kopling atas yaitu meneruskan tekanan secara
perlahan dari pedal kopling ke master kopling bawah. Dalam master
kopling terdapat perapat karet yang mencegah supaya minyak kopling
tidak terjadi kebocoran serta menampung minyak kopling di dalamnya.
Jika minyak kopling bocor maka akan menyebabkan mesin panas dan
gigi persneling susah masuk dikarenakan minyak kopling berkurang.
Komponen ini juga harus Anda perhatikan. Selain itu Anda juga harus
merawat bahkan Anda juga bisa mengganti komponen ini jika mengalami
kendala pada fungsi komponen tersebut.
c. Master Kopling Bawah
Selain master kopling atas, master kopling bawah juga
mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk meneruskan pekcrjaan dari
master kopling atas. Setelah master kopling bawah menerima tekanan
dari master kopling atas lalu akan diteruskan ke dalam garpu pembebas
atau fork kopling untuk mendorong maju dan membebaskan pelat
kopling dari himpitan matahari kopling dengan flywheel, Jika master
kopling bawah mengalami kerusakan, apakah yang akan terjadi?
d. Garpu Pembebas atau Fork Kopling
Fork kopling merupakan suatu alat yang menjadi penghubung
dari release kopling dengan release bearing yang akan bergerak maju dan
mundur. Selain itu fork kopling akan menekan cover clutch dan
membebaskan putaran mesin ketika seorang pengemudi menginjak pedal
kopling tersebut.
Akibat pemakaian fork kopling secara terus menerus akan
menimbulkan keausan sehingga memengaruhi injakan kopling menjadi
terasa lebih dalam. Kerusakan pada fork kopling akan menyebabkan fork
kopling tidak dapat mendorong release bearing dari flywheel. Untuk
memperbaiki fork kopling yang rusak perlu dilakukan penggantian
release bearing.
e. Release Bearing Kopling
Release bearing kopling merupakan suatu bantalan tertutup dengan
tipe pelumas permanen. Artinya, release bearing kopling tidak dapat
dibuka dan dibersihkan, sehingga di bagian dalamnya tidak bisa diberi
pelumas dan tidak dapat dibongkar.
Fungsi dari release bearing kopling itu sendiri yaitu meneruskan
dorongan dari fork kopling menuju pegas diafragma pada saat kopling
diinjak olch seorang pengemudi. Cara kerja release bearing tidak hanya
sekadar menekan, tetapi juga harus berputar. Maka dari itu dibutuhkan
material khusus untuk pembuatannya supaya tidak cepat rusak.
f. Cover Clutch
Dalam cover clutch atau biasa disebut matahari kopling terpasang
atau dibautkan dengan flywheel sehingga berfungsi sebagai dudukan dari
pelat kopling lalu menekan pelat kopling ke flywheel untuk meneruskan
tenaga tersebut dari mesin. Adapun cover clutch itu ada 2 macam yaitu:
g. Cover clutch dengan pegas oli
Cover clutch dengan pegas oli terdiri dari pressure plate yang
umumnya terbuat dari baja leburan yang diratakan untuk menekan pelat
kopling. Penggunaan cover clutch biasanya terdapat pada bus, truck, dan
lain sebagainya.
h. Pelat Kopling
Fungsi dari pelat kopling yaitu meneruskan tenaga dari mesin
flywheel ke transmisi. Pelat kopling memiliki beberapa komponen yang
terdapat di dalamnya.
i. Master Silinder Kopling (pada Mekanisme Penggerak Kopling
Hidraulis)
Master silinder kopling ini berfungsi untuk memperbesar tenaga
dari pengemudi saat menekan pedal kopling. Master silinder ini
dihubungkan ke pedal kopling melalui push rod (batang pendorong).
Pada master silinder kopling dilengkapi dengan reservoir yang berfungsi
untuk menampung minyak hidraulis yang digunakan sebagai media
penyalur tenaga dari master silinder ke silinder kopling.
j. Silinder Pembebas (pada Mekanisme Penggerak Kopling Hidraulik)
Silinder pembebas atau release cylinder ini tcrletak di bagian
bawah kendaraan dan memiliki fungsi untuk mcneruskan tenaga dari
master silinder yang nantinya digunakan untuk mendorong garpu
pcmbcbas (release fork). Tenaga dari master silinder ini diteruskan ke
silinder pembebas kopling melalui pipa atau selang penghubung.
k. Clutch Release Cable (pada Mekanisme Penggerak Kopling Mekanik)
Clutch release cable atau kabel penghubung merupakan komponen
pada sistem kopling yang berfungsi untuk menghubungkan tenaga dari
pengemudi (injakkan di pedal kopling) menuju garpu pcmbebas (releage
fork). Ketika pedal diinjak, kabel ini akan menarik garpu pembebas
sehingga akan memutuskan hubungan antara mesin dengan transmisi.

C. Merawat berkala kopling


1. Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling sistem mekanis.
Perawatan dan penyetelan yang perlu dilakukan terhadap unit kopling
sistem mekanik adalah memberi pelumasan dan melakukan penyetelan.
Pada bagian kait perlu dilumasan menggunakan greeze, untuk
menghindarkan keausan pada ujung-ujung kabel kopling. Pada bagian-
bagian yang ditujunjuk pada gambar tersebut terjadi penggeseran dengan
pembebanan, sehingga kemungkinan terjadi keausan cukup tinggi.
a. Cara penyetelannya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai
berikut:
1) Siapkan alat yang diperlukan
2) Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.
3) Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.
4) Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabel
kopling.
5) Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil. Atau
keraskan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih besar dari
spesifikasi.
6) Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang
sesuai dengan spesifikasi.
7) Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum
baik, ulangi langkah 5, 2 dan 3, hingga diperoleh hasil yang baik.
8) Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.
2. Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling sistem hidrolis.
Prosedur penggantian minyak hidrolis koplingadalah sebagai berikut:
a. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolis yang baru,
kunci bleeding, slang elastis kecil, dan penampung minyak hidrolis.
b. Kendorkan baut bleeder
c. Pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnya ke
penampung minyak hidrolis.
d. Tekan pedal kopling beberapa kali sampai dengan minyak yang
direservoir habis.
e. Tuangkan minyak hidrolis yang baru.
f. Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa
elastis keluar minyak yang baru. Jaga minyak yang direservoir agar
tidak kehabisan.
g. Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyak yang baru,
pedal kopling pertahankan pada posisi tertekan.
h. Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.
i. Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bila ringan tidak
menggerakan tuas pembebas kopling, berarti sistem kemasukan udara.
j. Maka lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampai udara
keluar dari sistem.
k. Ulangi langkah 9). Hingga diperoleh penekanan yang baik.
l. Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum,
dan pasang tutup reservoir.
m. Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan.
Selanjutnya proses penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem
hidrolis, dengan langkah sebagai berikut:
a. Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan
b. Menyetel kebebasan pedal kopling, seperti terlihat pada gambar 25
berikut ini.
c. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.
d. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
e. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
f. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod master silinder.
g. Penyetelan kebebasan bantalan tekan, seperti terlihat pada gambar
berikut ini
h. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel
i. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
j. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
k. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.
RANGKUMAN
Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah daya (power
train) yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dari
mesin ke unit Transmisi.
Jenis-jenis kopling:
1. Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga
melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan
digerakkan.
2. Kopling fluida/hidraulis adalah proses pemindahan daya dengan
memanfaatkan tenaga hidraulis.
3. Kopling Magnet adalah proses pemindahan daya dengan
memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet
remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam
sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi.
Proses perawatan dan penyetelan mekanisme kopling sistem mekanis :
1. Memeriksa dan menyetel kebebasan pedal kopling
2. Memeriksa dan menyetel kebebasan pedal kopling
3. Merawat Kanvas Kopling
4. Jangan menggantung pedal kopling
5. Posisi gigi transmisi sesuai kecepatan mobil
6. Atur ketinggian pedal kopling (free play) dengan tepat
7. Lakukan pergantian posisi gigi dengan halus

Demikian pembahasan Modul Perawatan Kopling Pada Mobil. Jika


anda sudah menguasai materi ini, diperbolehkan untuk melanjutkan Uji
Kompetensi dengan menjawab soal pilihan ganda menerapkan cara
perawatan kopling pada mobil berikut ini.
Soal latihan
1. Dibawah ini yang merupakan akibat kebebasan pedal kopling yang
terlalu berlebihan adalah
a. Kopling slip, suara berisik yang tak lazim, tidak ada gerakan pada
kopling
b. Kopling bergetar, suara berisik yang tidak lazim
c. Kopling slip, kopling bergetar, tidak ada gerakan pada kopling
d. Gerakan kendaraan yang mengejutkan, tidak ada gerakan kopling,
kopling bergetar
e. Suara berisik yang tidak lazim, kopling bergetar, gerakan
kendaraan yang mengejutkan
ANSWER:E
2. Memeriksa dinding silinder ada karat, aus piston, bocor silinder ini
adalah langkah pemeriksaan
a. master power steering
b. master silinder kopling
c. pedal kopling hidrolis
d. engine
e. clutch assy
ANSWER:B
3. Syarat yang harus dipenuhi oleh Kopling adalah
a. Dapat meneruskan putaran poros engkol ke transmisi (persneling)
b. Dapat tahan terhadap panas atau gesekan
c. Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan
transmisi
d. Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi
secara berangsur-angsur secara merata tanpa hentakan
e. Semua benar
ANSWER:E
4. Lepas batang pendorong, karet penutup debu piston, adalah langkah
pembongkaran
a. master silinder
b. silinder utama
c. silinder pembebas
d. pedal kopling
e. oil reservoir
ANSWER:A
5. Gangguan pada kopling yang disebabkan oleh bantalan pembebas yang
aus atau kotor adalah
a. Kopling slip
b. Kopling bergetar
c. perpindahan gigi Sulit
d. Transmisi loncat
e. Kopling berisik
ANSWER:E
6. Yang bukan merupakan komponen pengoperasian kopling sistem
mekanik adalah
a. Pedal kopling
b. Pegas pengendali
c. Kabel kopling
d. Batang ulir ujung kabel
e. Minyak kopling
ANSWER:E
7. Pada pengoperasian kopling mekanik komponen yang berfungsi untuk
memindahkan gerakan tenaga injakan kaki pengemudi pada pedal
kopling ke tuas pembebas kopling adalah
a. Silinder kopling
b. Pedal kopling
c. Kabel kopling
d. Batang ulir ujung kabel kopling
e. Pegas pengendali pedal kopling
ANSWER:C
8. Pada pengoperasian kopling mekanik komponen yang berfungsi untuk
mengembalikan posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk
mengoperasikan kopling adalah
a. Silinder kopling
b. Boster kopling
c. Pedal kopling
d. Pegas pedal kopling
e. Kabel kopling
ANSWER:D
9. Komponen kopling yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga
pembebas kopling
a. Pressure plate (plat penekan)
b. Driven plate atau friction disc
c. Clutch release atau release bearing
d. Clutch fork atau Tuas kopling
e. Pressure spring
ANSWER:D
10. Komponen yang berfungsi untuk menekan pelat pegas (matahari
kopling) atau diafragma spring pada tutup kopling (cover clutch)
adalah
a. Pressure plate (plat penekan)
b. Driven plate atau friction disc
c. Release bearing
d. Clutch fork atau Tuas kopling
e. Pressure spring
ANSWER:C
EVALUASI
a. Buatlah makalah tentang kopling

Anda mungkin juga menyukai