Anda di halaman 1dari 26

BAHAN AJAR

Nama Bahan Kajian :Power Train

Program Studi : Teknik Alat Berat

Sekolah : SMK N 2 PAYAKUMBUH

Pertemuan Ke :1

Guru Pengampu : Fajar Maulana, S.Pd

1. Mampu menjelaskan prinsip kerja kopling mekanik dan kopling hidrolik


2. Mampu menjelaskan keuntungan kopling mekanik dan kopling hidrolik
3. Mampu menjelaskan komponen dan konstruksi kopling mekanik dan kopling
hidrolik
4. Mampu mendemontrasikan rangkaian dan cara kerja kopling mekanik dan
kopling hidrolik
5. Mampu mengukur komponen-komponen kopling mekanik dan kopling
hidrolik
6. Mampu menganalisa data hasil pengukuran komponen kopling mekanik dan
kopling hidrolik
7. Mampu mendiagnosa dan menemukan serta memperbaiki kerusakan kopling
mekanik dan kopling hidrolik

Soft skills/Karakter : mampu bekerjasama dalam tim, bekerja keras, berpikir analitis,
berpikir logis, bekerja mandiri,tangguh, ulet, kreatif,inovatif,
Materi :

Kopling Mekanik dan Hidrolik


A.Kopling dengan penggerak mekanik

1. Komponen dan konstruksi kopling.

2.Cara kerja kopling dengan penggerak mekanik.

3.Pemeriksaan dan pengukuran komponen kopling.

4.Diagnosa kerusakan kopling dengan penggerak mekanik.

5.Pemeliharaan dan perawatan kopling dengan penggerak mekanik.

B.Kopling dengan penggerak hidrolik.

1.Komponen dan konstruksi kopling hidrolik.

2.Cara kerja kopling dengan penggerak hidrolik.

3.Pemeriksaan dan pengukuran komponen kopling.

4.Diagnosa kerusakan kopling dengan penggerak hidrolik.

5.Pemeliharaan dan perawatan kopling dengan penggerak hidrolik.

Materi Pertemuan 2

A.Kopling dengan penggerak mekanik

1)Konsep dasar fungsi dan kerja unit kopling

Kopling dan komponen pengoperasiannya yang akan dibahas dalam


modul ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor khususnya untuk
kendaraan ringan, yaitu sepeda motor, sedan dan mobil penumpang. Kopling dan
komponen pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga
dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memindahkan tenaga dari
sumber tenaga (mesin) ke roda ken-daraan (pemakai/penggunaan tenaga).

Pemindahantenagadarimesin kesistem penggerak pada kendaraan,


tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang
menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di samping
itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian mesin.
Sistempemindahtenagasecaragarisbesarterdiridari Unit kopling, transmisi,
defrensial, poros dan roda kendaraan.
SementaraPosisiunitkoplingdankomponennya (Clutch Assembly), terletak pada
ujung paling depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan
fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit kopling memutus
dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari mesin ke sistem
pemindahtenaga.Denganadanyakopling, maka saat tidak diperlukan tenaga
gerak, maka tidak perlu harus mematikan sumber gerak (mesin).

Posisi unit kopling pada kendaraan secara skema dapat dilihat pada
gambar1 berikut ini

Gambar1.PosisiKopling(Clutch)padakendaraan

Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga( Engine)


kesistem pemindah tenaga, yaitu masu kke unit kopling (Clutch) diteruskan
ketransmisi(Gear Box)ke propeller shaft dan keroda melalui differensial (Final
Drive).

Jenis kopling paling tidak dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok


yaitu kopling dengan menggunakan gigi, menggunakan gesekan, dan
menggunakan tekanan hidrolis. Secara skema seperti terlihat pada gambar 2
berikut ini.

Kopling jenis dog banyak dipergunakan pada mekanisme


hubunganrodagigitransmisi.Untuk menyambungkan antara poros sumber tenaga
dengan poros yang digerakan biasanya kopling ini mengalami kesulitan bila
tidak dalam kondisiber- henti. Untuk itu pada transmisi dilengkapi dengan
komponen yang disebut dengan synchronmesh.Synchronmeshpada dasar nya
adalah salah satu bentuk kopling gesek dengan bentuk
konis.Koplingkonisiniakanmenyamakangerakkeduagigi yang akan
dihubungkan,sehinggakoplingdogakanmudah disambungkan.

Koplinggesek(FrictionClutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui


gesekan antara bagian penggerak dengan yang
akandigerakan.Konsepkoplinginibanyakdipergunakanpada
sistempemindahtenagakendaraan,khususnyapadakendara- an ringan, sepeda
motor, sedan dan mobil penumpang lainnya.

Kopling hidrolis banyak dipergunakan pada kendaraan dengan transmisi


otomatis. Proses kerjanya memanfaat-kan tekananhidrolis,danpemindahan dari
satu kopling kekopling yang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran
hidrolisnya.

.
Gambar2.KoplingjenisDog,FrictiondanHidrolic.

Berikut ini akan dibahas Konsep kerja kopling gesek yang banyak
digunakan dapat dijelaskan melalui gambar 3 dan 4.

Gambar3.SaatPiringanpemutar(DriveDisc)tidakberhubungan
denganpiringanyangdiputar(Drivendisk)

Berdasarkan skema rangkaian tersebut, kini terlihat fungsi utama kopling


adalah memutus dan menghubungkan jalur tenaga dari mesin ke roda kendaraan.
Proses perpindahan tenaga,porosengkol(crankshaft)memutardrivedisc dalam
kopling.Selamapiringan/discyanglain(drivendisc) tidak berhubungan dengan drive
disc, maka tidak adatenaga/torsi/ gerak yang ditransfer dari mesin ke pemindah
daya. Atau koplingdalamkondisibebas.

Padasaatdrivediscdandrivendiscbersinggungan, maka drive disc


akanmemutar driven disc yang berhubungan dengan poros input transmisi.
Sebagai hasilnya, torsi/gaya putar dari
mesinditransfermelaluikoplingkekomponen pemindahdaya yang lainnya hingga
ke roda penggerak. Saat kedua disc bersinggungan, dan saling berputar bersama
dapat diilustrasikan dalam gambar 3 berikut ini.
Gambar4.SaatKeduapiringanberhubungandanberputarbersama.

Pada prakteknya, saat menghubungkan kopling, yaitu disaat bersamaan


melepas pedal kopling,tidakdilepaslangsung namun sedikit demi sedikit hingga
terhubung. Proses ini untuk menghindarkan terjadinya kejutan saat kedua
berhubungan. Sebab bila kedua piringan tersebut, berhubungan secara langsung
tentu akan terjadi kejutan gerak pada kendaraan, dan ini sering dialami oleh
pengemudi pada pengalaman pertama- nya melepas pedal kopling, hingga
mobilnya bergerak tersendat-sendat.Jadidenganmelepaskoplingsedikit (kalau
istilah masyarakat setengah kopling), terjadi perpindahan tenaga melalaui
gesekan plat kopling. Dengan kata lain, perpindahan tidak terjadi sekaligus.

2)Macam-macam Kopling Gesek.

Seperti telah dijelaskan di atas,koplinggesekbanyak digunakan pada


kendaraan ringan. Pada kendaraan roda empat menggunakan jenis kering dengan
plat tunggal. Sedangkan padasepeda motor, menggunakan jenis basah dengan
plat ganda. Perbedaan kopling basah dan kering, karena plat
koplingtidakkenaminyakpelumasuntukjeniskering,danplat
koplingbekerjadalamminyakpelumasuntukjenisbasah. a).Kopling gesek pelat
tunggal.

Komponen-komponen kopling gesek pelat tunggal secara bersamaan


membentuk rangkaian kopling/ koplingset (clutch assembly). Seperti terlihat pada
gambar 5berikut ini.
Gambar5.ClutchAssembly

Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut:

(1)Drivenplate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction
disc/piringangesek,ataukanvas kopling). Plat kopling bagian tengahnya
berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi
kampas kopling yang pemasangannya di keling. Konstruksinya dapat dilihat
pada gambar 6.

Gambar6.Platkoplingtunggal.
Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan
bahan asbes dan logam. Paduan ini dibuatdengantujuan
agarplatkoplingdapatmemenuhi persyaratan, yaitu :

(a).Tahanterhadappanas.Panasdalamhaliniterjadi karena terjadi gesekan yang


memang direncanakan saat kopling akan dihubungkan.

(b) .Dapat menyerap panas dan membersihkan diri.

Gesekan akan menyebabkan panas dan kotoran debu bahan yang aus.
Kanvas kopling dilengkapi dengan alur yang berfungsi untuk ventilasi
dan menampung dan membuang debu yang terjadi.

(c).Tahanterhadapgesekan.Kanvaskoplingdirencana- kan untuk bergesekan,


maka perlu dibuat tahan terhadapkeausanakibatgesekan.

(d).Dapat mencengkeram dengan baik.

Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik


dalam bentuk pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial,
hingga disebut dengan pegas radial. Konstruksinya seperti terlihat pada
gambar 7 berikut ini.

Gambar7.PegasRadialPlatKopling

Pegas radial berfungsi untuk meredam getaran/kejutan saat


kopling terhubung sehingga diperoleh proses penyambungan yang halus,
dan juga getaranataukejutanselamamenghubungkan/bekerja. Untukitu
makapegasradialharusmampumenerima gaya radial yang terjadi pada
plat kopling memiliki elastisitas yang baik. Namun demikian karena
penggunaan yang terus menerus, maka pegas radial
dapatmengalamikerusakan.Untukyang dalam bentuk karet, kemungkinan
karetnya berkurang/tidak elastis lagi atau pecah. Sedangkan yang pegas
ulir, kemungkinan berkurang panjang bebasnya, yang biasanya
ditunjukan denganter-jadinya kelonggaran pegas dirumahnya dan
menimbulkan suara.

Plat koplingdisampingpegasradialjugadilengkapi dengan pegas


aksial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar8 berikut ini.
Gambar8.PegasAksialPlatKopling

Pegasaksialdipasangdiantarakanvaskopling, dan
bentuknyaadaduamacam.Gambar 8Apegasaksial
berbentukEdanGambarBpegasaksialberbentukW.

Fungsi pegas aksial adalah untuk mendapatkan


senntuhanyanghalussaatplatkoplingmulaiterjepit
olehplattekanpadaflywheel.Dengan kata lain terjadi
prosesmenggesekterlebihdahulusebelumterjepit kuat olehplat tekan
padafly wheel.

(2)Pressureplate(platpenekan)danrumahnya,unitiniyang
berfungsiuntukmenekan/menjepitkampaskoplinghingga terjadi
perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.
Untukkemampuanmenjepitnya,plattekandidukungoleh
pegaskopling.Pegaskoplingpalingtidakadaduamacam,
yaitudalambentukpegascoildandiafragmaatauorang
umummenyebutnyasebagaimatahari.Kontruksinyaseperti terlihat pada
gambar 9 berikut ini.
Gambar9.
ClutchAsemblydenganpegasdiafrag
ma danpegascoil.

Clutch Asembly sebelah kiri menggunakanpegas diafragma dan yang


sebelah kanan menggunakan pegas coil. Karena fungsi pegas adalah untuk
menjepit plat kopling,ternyatakeduanya mempunyaikarateristik kemampuan
kerja yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar10.Perbandingankemampuanpegasdiafragma
denganpegascoil.

Pada gambar 10, terdapat dua garis, garis yang penuh menggambarkan
tekanan pegas diafragma, sedangkan garisterputus-putusmenggambarkan
tekananpegascoil. Padapoint a menunjukan posisi pada saat plat kopling
sudah aus. Pada posisi ini terlihat bahwa pegas diafragma memberikan
tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan pegas coil. Besarnya
tekanan yang diberikan ini akan menentukan tingkat kemungkinan
terjadinya slip pada kopling.Sehingga saat plat kopling sudah
aus,penggunaan pegaas coil kemungkinan akan terjadi sllip lebih besar
dibandingkan dengan pegas diafragma. Hal ini karena tekanan yang
diberikan oleh pegas coil lebih kecil

Pada saat plat koplingnya masih baru atau tebal keduanya memberikan
kemampuan tekanan yang sama
besarnya.Posisiinidigambarkanpadatitikpoinb.Pada titik poin c
menggambarkan tekanan pegas saat pedal kopling diinjak penuh. Pegas coil
memberikan tekanan yang lebihbesardibandingkanpegasdiafragma.Hal ini
berarti terkait dengan besarnya tenaga pengemudi untuk membebaskan
kopling. Kalau pegasnya coil berarti tenaga
injakankoplinglebihberatdibandingkan bila menggunakan pegas diafragma.

Pegas diafragma memberikan tekanan lebih merata dibandingkan pegas


coil. Bentuk pegas diafragma bila dilihat dari depan seperti gambar 11
berikut ini.
Gambar11.Pegasdiafragma/matahari.

(3) Clutchreleaseatauthrowout bearing,unitiniberfungsi untuk memberikan


tekanan yang bersamaan pada pressure plate
Leverdanmenghindarkanterjadinyagesekanantara pengungkitdenganpressure
plateLeveruntukpegascoil. Sedangkan yang pakai pegas difragma langsung
keujung pegas.

Bantalan tekan ini ada tiga macam. Seperti terlihat pada gambar 12
berikut ini.

Gambar12.macam-macambantalantekankopling

Gambar 12.1 adalah bantalan tekan yang mampu menerima beban


aksial dan menyudut. Gambar 12.2 bantalan tekan yang hanya mampu
menerima beban aksial. Keduanya memerlukan pelumasan, bila pelumasnya
habis maka keduanya akan mengalami kerusakan. Sedangkan gambar 12.3
adalah bantalan tekan yang terbuat dari karbon yang tidak memerlukan
pelumasan.

(4)Throwoutlever/ClutchFork/plate Leverberfungsiuntuk menyalurkan tenaga


pembebas kopling.

Konstruksi di atas berarti plat tekan bersama rumahnya dipasang


menggunakan baut pada fly
whee.lSementaraplatkoplingdipasangdiantaraflywheeldengan pelattekan,dan
bagiantengahnyadihubungkandengan poros transmisi dengan sistem sliding.
Dengan demikian Prinsip dasar bekerjanya kopling gesek dengan plat tunggal
yang banyak digunakan pada kendaraan roda empatini seperti terlihat pada
gambar 13berikut ini.

Gambar13.Prinsipkerjakoplingplattunggal

Pada posisi seperti gambar 13berartikoplingsedang


bekerja,dimanaplatkoplingterjepitoleh Flywheel(6) danPressure
plate(4)yangmendapattekanandaripegas kopling (7). Dengan demikian
putaran mesin disalurkan melaluiflywheelke plat kopling dan kemudian ke
poros primer (2). Sewaktu pedal kopling (9) diinjak, gerakan menarik
sambungan pengatur (11) dan garpu kopling (10). Gerakan tersebut
menyebabkan bearing (8) dan membawapressureplate(4)bergerak kekanan
melawan tegangan pegas kopling (7). Hal ini berarti menyebabkan
platkopling(3)terbebasdarijepitan.Sehingga putaran dari mesin terputus tidak
tersalurkan ke sistem pemindah tenaga.

Untuklebihjelasnyadapatdilihatpadagambar 14 berikut ini.

Gambar14.KoplingPlatTunggalDenganPosisiTerhubung

Poros yang dihubungkan menggunakan kopling adalah poros


engkol(Drivershaft)denganporoskopling yang tidak lain adalah
porosyangmasukketransmisi (DrivenShaft).Padagambar14plat kopling pada
posisi terhubungterjepitdiantaraplattekandenganFly wheel, kekuatan jepitnya
diperoleh dari tegangan pegas kopling yang dalam hal ini dalam bentuk
pegas diafragma. Dengan posisi demikian maka putaran poros transmisi
akan samadengan putaran mesin.
Gambar15.KoplingPlatTunggalDenganPosisibebas

Pada saat tuas pembebas ditekan maka gayanya diteruskan ke bantalan


tekan dan menekan pegas diafragma. Pegas diafragma mengungkit plat
penekan, sehingga plat koplingterbebas.Dengankatalain,putaran poros
engkol/mesin tidak tersalurkan ke sistem pemindah tenaga. Kondisi ini
diperlukan saat memindah kecepatan transmisi, saat mengerem kendaraan,
dan saat menghentikan kendaraan.

b).Koplinggesekplat ganda.

Koplinggesek plat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan


seperti sepeda motor dan dalam kerjanya tercelup di dalam oli mesin.
Konstruksinya seperti terlihat pada gambar 16.
Gambar16.Komponenkoplinggesekplatganda.

Konstruksi kopling gesek platgandamenggunakandua jenis plat, yaitu


plat gesek dan plat kopling.Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya
dari logam. Sedangkan plat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan
plat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar plat
sangat ditentukan besarnya tenaga yang akan dipindahkan.

Rangkaiankomponenkoplinggesek platgandadapat digambarkan


sebagai berikut.
Gambar17.Rangkaiankoplinggesekplatganda.
Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu plat tekan
yangditekanoleh4sampai6buahpegaskopling.Terdapat4
buahplatgesekdan4buahplatkoplingyangdijepitoleh plat tekan.

Plat kopling dipasang pada rumah yang disambungkan dengan roda


gigi yang berhubungan dengan transmissi. Sementaraplatgesekdipasang pada
dudukan plat gesek yang disambungkan dengan roda gigi primer yang
berhubungan dengan poros engkol.

Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka plat tekan
menekan/menjepit plat kopling dan plat gesek
secarabersama,sehinggaterjadialirantenaga dari mesin ke
rodagigiprimer,keplatgesek, pindah ke plat kopling, dan
kerodagigiyangberhubungandengantransmisi.Dengan kata lain, kopling
menghubungkan tenaga mesin kesistem pemindah tenaga.

Pada saat batang pembebas mendapat gaya dari mekanisme operasonal


kopling, akan mendorong Plat tekan kearah kiri (gambar 17), melawan
tegangan pegas kopling. Maka terjadi kelonggaran jepitan terhadap plat
kopling dan plat gesek, sehingga keduanya tidak berhubungan lagi. Posisi
iniberarti tenaga dari mesintidaktersalurkankesistem pemindah tenaga.

B.Kopling dengan penggerak hidrolik.

1).KonsepdasarfungsidankerjaKomponenpengoperasianunit kopling

Sepertitelahdijelaskandidepankopling berfungsi untuk memutus dan


menghubungkan penyaluran tenaga mesin ke roda penggerak. Untuk
mengoperasikan fungsi tersebut, pada kendaraan ada dua macam yaitu
sistem mekanik dan sistem hidrolik. Sistem mekanik untuk memindahkan
tenaga kaki melalui pedalkopling disalurkan kabel baja ke pengungkit
(Throwout lever).Sementarapengoperasiansistemhidolik tenaga disalurkan
melalui minyak rem yang dirangkai sedemikkian rupa sehingga dapat
mengoperasikan kopling. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 18.

Pengoperasian unit kopling sistem mekanik menggunakan kabel baja


yang menghubungkan pedal kopling dengan tuas pembebas kopling. Saat
pedal kopling diinjak, maka akan
menarikkabelkoplingyangditeruskandenganmenggerakan
tuaspembebaskearahmenekanpegaskopling.Sehinggaplat
koplingbebastakterjepitolehplattekan.

Saat pedal dilepas, maka pedal kopling akan dikembalikan pada posisi
semula oleh pegas pengendali pedal (8). Sementara tuas kopling akan
kembali pada posisi semula oleh pegas diafragma.

Gambar18.PedalKoplingSistemMekanik

Sistem yang kedua adalah pengoperasian secara hidrolis dapat dilihat


seperti pada gambar berikut ini.
Gambar19.PedalKoplingSistemhidrolis.

Pengoperasiankoplingsistemhidrolisini memanfaatkan tekanan hidrolis


minyak. Pedal kopling dalam hal ini berfungsi untuk menekan minyak yang
ada pada master silinder dan selanjutnyadisalurkankesilinderkopling.Tekanan
minyak selanjutnyamendorongtuas pembebasdanbantalantekan
menekanpegas diafragma. Proses ini menyebabkan kopling memutuskan
hubungan antara mesin dengan sistem pemindah tenaga.

Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikan keposisi


semula oleh pegas pengembali. Sementara plunger
mastersilinderakankembali olehpegasplungeryangadadi dalam master
silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plunger dan tuas pembebas akan
dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali dan pegas diafragma.

Konstruksimastersilinderkoplinghidrolissepertiterlihat pada gambar 20


berikutini.
Gambar20.Mastersilinderkoplinghidrolis.

Konstruksi master silinder dalam gambar tersebut,


penampungminyakhidrolisnya(Reservoir) terpisah dan
dihubungkanmenggunakanpipaelastis.Minyakhidrolisdari reservoirmelalui
pipa ke master silinder melalui saluran penghubung (pipe joint).

Pada saat handel kopling diinjak, tenaganya dipindahkan ke push rod


dan mendorong unit plunyer bergerak kearah kiri. Gerakan ini melawan
pegas pengembaali plunger (return spring) dan
menekanminyakhidroliskeluardarimastersilinder melalui ujung sebelah kiri,
masuk ke pipa penghubung menuju ke silinder kopling.

Karena sesuatu penyebab, jumlah minyak hidrolis tentu akan berkurang


khususnya karena kebocoran atau katup check kotor atau macet. Untuk
menjaga agar minyak hidrolis dalam sistem tetap jumlahnya, maka perlu
penambahan. Penambahan minyak hidrolis ini diambil dari minyak
persediaan direservoir.
Caranya,saatunitplungerbergerakkekanansaatpedalkopling dilepas, maka
minyak dari reservoir akan masuk kesistem melalui katup check(check
valve). Dengan demikian minyak hidrolis pada sistem akan tetap terjaga
kuantitasnya.
Berkurangnya minyak hidrolis dalam sistem operasional kopling
hidrolis akan menyebabkan langkah tekan pedal kopling berkurang, atau
kemungkinan gerakan pedal tidak tersalurkan hingga ke tuas pembebas
kopling. Bila ini terjadi maka fungsi kopling tidak dapat dilaksanakan,
berarti proses pemutusan hubungan tenaga dari mesin ke sistem pemindah
tenaga tidak dapat dilaksanakan,dantenagamesinakanselaluterhubung tidak
dapat diputuskan oleh kopling.

Silinderkoplingkopling berfungsi merubah tenaga hidrolis


pengoperasian kopling menjadi tenaga mekanik, untuk
mendorongtuaspembebaskopling.Tekananminyakhidrolis dari master
silinder diteruskan melalui pipa dan masuk ke
silinderkopling(dariujungsebelahkanan) mendorongpiston silinder kopling
dan diteruskan ketuas pembebas kopling melalui push rod.Konstruksinya
seperti terlihat pada gambar 21 berikut ini.

Gambar21.Silinderkoplingsistemhidrolis.

Pada silinder kopling dilengkapi dengan baut bleeding (bleederplug)


yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari sistem hidrolis. Seperti
diketahui bila sistem hidrolis kemasukan udara,makasistemakanterganggu
kerjanya.Halinikarena saat terjadi penekanan, maka tekanan
tersebut mengkompresikan udara tersebut baru menekan minyak. Bila
jumlah udaranya banyak maka terjadi penekanan dari master silinder,
namun piston silnder kopling tidak bergerak. Oleh karena ituudara harus
dikeluarkan dari sistem hidrolis.

Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan boot, yaitu karetpenutup


yang elastis untuk mencegah kotoran masuk kesilinder
kopling.Karetpenutupinisangatpentingmengingat posisi silinder kopling
berada dibawah kendaraan, yang tentunya sangat banyak berbagai
kotoran dapat mengenainya. Kotoran tentu akan menyebabkan kerusakan,
bila sampai masuk kesilinder kopling.

Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat


sepertiBus,Truk,ataualatberatlainnya,sering dilengkapi dengan Boster.
Boster adalah unit perlengkapan yang dipergunakan untuk meringankan
tenaga untuk mengoperasi- kan kopling. Perlengkapan ini dioperasikan
menggunakan kevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari pompa
vacum yang dipasang pada sisi belakang alternator.

Untuk membandingkan antara sistem yang pakai boster


dengansistemyangtidak menggunakan boster dapat dilihat padagambar
22berikutini.Keduanyamenggunakansistem hidrolis, yang menggunakan
boster, unit boster dipasang pada silinder slave.
Gambar22.PerbandinganUnitKoplingSistemBoster

Konstruksibosteryangdipasangpadasilinder koplingdapat dilihat pada


gambar 23 berikut ini.
Gambar23.BosterKoplingHidrolis

Anda mungkin juga menyukai