SUMBER PUSTAKA :
1. http://myagusanto97.blogspot.com/2018/12/handout-kopling_12.html
2. https://www.scribd.com/document/419578354/Handout-Kopling
3. https://core.ac.uk/display/33531516
4. http://ariskaotomotif.blogspot.com/2012/03/job-sheet-kopling-mobil.html
KARENA (Clutch) adalah suatu bagian yang mutlak diperlukan pada kendaraan di mana
penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder Engine. pada tahap
pertama engine dihidupkan tanpa digunakan tenaganya oleh karena itu engine pada tahap
pertama harus dapat berputar dahulu dan kemudian memindahkan tenaganya perlahan-lahan pada
roda belakang sehingga kendaraan akan bergerak perlahan-lahan dan juga engine harus bebas
(tidak berhubungan) bila mengganti gigi transmisi. Oleh karena hal tersebut maka diperlukan
pemasangan clutch yang letaknya di antara engine dan transmisi yang berfungsi untuk
menghubungkan dan membebaskan putaran engine. Bila tenaga dari satu engine yang sedang
berputar di pindahkan pada roda-roda penggerak pada waktu kendaraan sedang berhenti,
kendaraan akan melompat apabila tenaga terlalu besar dan mesin akan mati bila tenaga engine
terlalu kecil, juga kendaraan tidak dapat bergerak dengan lembut. Untuk memungkinkan engine
dapat hidup diperlukan kopling yang memindahkan tenaga dengan perlahan-lahan dan sesudah
tenaga sebagian besar pemindah maka pemindahan tenaga akan berlangung tanpa terjadinya slip
(tergelincir), juga kopling harus dapat berkerja dengan sedarhana. Tutup clutch yang dipasangkan
pada roda penerus akan turut berputar bersama sama, diantaranya roda penerus dan pelat penekan
terdapat plat clutch yang dipasangkan pada alur–alur poros input transmisi sehingga poros dan
disclutch dapat berputar bersama sama. Plat penekan dipasangkan pada tutup kopling dan
diantaranya diberi pegas – pegas sehingga plat penekan dapat tertekan secara tetap (konstant) dan
kuat terhadap disclutch dengan adanya tekanan pegaspegas ini , karena itu tenaga mesin yang di
pindahkan keporos input transmisi dengan daya gesek antara roda penerus, plat penekan dan
disclutch. Melalui batang mekamisme, penekanan yang belaku pada pedal kopling akan
mendesak bantalan pembebas melalui tuas-tuas penekan,tekanan udara tuas-tuas penekan ada
lebih besar dari pada tekanan pegas-pegas kopling dan akan menarik plat penekan ke belakang,
karena itu gesekan yang bekerja di antara plat kopling dan plat penekan akan hilang dengan
demikian tenaga akan di teruskan lagi ke transmisi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alasan kenapa kendaraan harus membutuhkan
kopling yaitu :
1. Karena Pemindahan daya mesin ke roda belakang dapat dilakukan secara perlahan-lahan
2. Pada waktu mengganti gigi transmisi, mesin harus bebas dengan kotak gigi transmisi.
2. Diafragma spring berfungsi untuk menekan dan menarik pressure plate pada cluch
cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring
3. Disc clucth berfungsi sebagai peneru putaran dan bidang gesek antara flywheel
dengan pressure plate danclucth cover
Pelat kopling (clutch disc / friction disc), sering juga disebutkanvas kopling. Bagian tengah
pelat kopling (clutch hub) dapat berkaitan dan dapat dilepas dengan poros input transmisi (input
shaft transmission), sedangkan kedua bagian sisinya dilapisi facing (kanvas) yang
pemasangannya 9 dikeling. Facing terbuat dari bahan paduan asbes dan serbuk logam,
maksudnya agar dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Tahan terhadap panas karena gesekan
b. Dapat menyerap panas
c. Tahan terhadap keausan akibat gesekan
d. Dapat mencengkram dengan baik saat menghubungkan putaran.
Dibagian tengah pelat koplingnya, dipasang peredam kejut berupa pegas atau karet yang
berfungsi meredam kejutan pada arah radial pada saat kopling terhubung. Dengan demikian, akan
diperoleh proses penyambungan yang halus. Untuk kejutan/getaran pada arah aksial, diredam
oleh cushion plate. Jadi cushion plate ini sebagai pegas aksial
4. Pressure plate berfungsi sebagai bidang gesek pada cluch cover untuk menghimpit disc
clucth dengan fly
wheel.
Pelat penekan dan rumahnya bertugas menekan atau menjempit pelat kopling, sehingga
berhimpitan dengan flywheel. Dengan terjepitnya pelat kopling di antara pelat dan flywheel, maka
terjadilah perpindahan putaran / tenaga dari Engine ke poros transmisi.
8. Pedal kopling
Fungsi pedal kopling adalah untuk merubah gaya tekanan dari kaki pengemudi untuk diteruskan
kedalam master kopling, pedal kopling biasa terletak di paling kiri dan diinjak menggunakan
kaki kiri.
9. Master kopling atas (master cylinder)
Master kopling atas berfungsi sebagai meneruskan tenaga dari pedal kopling ke release
kopling, dalam master kopling atas ini terdapat seal atau perapat kare yang mencegah minyak
kopling tidak bocor, serta reservoir atau penampung minyak kopling, reservoir untuk minyak
kopling ada yang menjadi satu dengan master kopling dan ada yang terpisah. Untuk reservoir
minyak kopling yang terpisah dengan master kopling, biasanya reservoir menjadi satu dengan
reservoir atau penampung minyak rem.
10. Master Kopling Bawah (release cylinder)
Release kopling menerima tekanan dari master kopling atas dan meneruskan kedalam garbu
pembebas (release fork) melalui push rod untuk mendorong maju dan membebaskan plat kopling
dari himpitan antara matahari kopling dengan roda gila. Sama halnya dengan master kopling
didalam release kopling ini juga terdapat perapat atau seal untuk mencegah kebocoroan minyak
kopling.
JENIS KOPLING
1. Ditinjau dari prinsip kerjanya :
1. Kopling Gesek :
a. Kopling plat:
1) Kopling plat kering
2) Kopling plat basah b.
Kopling kerucut
2. Kopling Sentrifugal
3. Kopling Fluida
4. Kopling Maknit
2. Ditinjau dari sistem pengontrolannya:
1. Kopling Mekanis
2. Kopling Hidrolik
Ditinjau dari prinsip kerjanya:
1. Kopling Mekanis/gesek
Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian
penggerak dengan yang akan digerakkan. Konsep kopling ini banyak digunakan pada sistem pemindahan
tenaga kendaraan.
2. Kopling Hidrolis
Kopling hidrolis banyak digunakan pada kendaraan pada kendaraan dengan transmisi
otomatis. Proses kerjanya memanfaatkan tekanan hidrolis, dan pemindahan dari satu kopling ke
kopling yang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran hidrolisnya.
Dinamakan kopling hidrolik karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan
memanfaatkan tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapat dengan menempatkan cairan atau minyak
pada suatu mekanisme yang diputar, sehingga cairan akan bersirkulasi oleh adanya gaya
sentrifugal akibat putaran sehingga fluida mempunyai tenaga hidrolis. Fluida yang bertenaga
inilah yang digunakan sebagai pemindah tenaga.
3. Kopling Magnet (magnetic clutch)
Pengertian kopling magnet adalah karena daya pemindahnya dilakukan dengan
memanfaatkan gaya magnet. Dalam kopling magnet ini, magnet yang digunakan aalam magnet
remanent (bukan magnet permanen). Magne ini merupakan inti besi yang dililit dengan kawat
dan inti besi tersebut akan berubah menjadi magnet ketika adanya arus listrikyang mengalir pada
lilitan kawat. Karena listrik ang dihasilkan pada sebuah kendaraan menghasilkan arus yang kecil
maka kopling jenis ini hanya dipakai untuk kopling pada kompressor AC (air condisioner).
4. Kopling Sentrifugal
Koplin sentrifugal adalah kopling yang menggunakan gaya sentrifugal untuk
menghubungkan dua poros segaris, dengan poros pemutar ditempatkan di dalm poros yang
diputar.input dari kopling dihubungkan dengan poros engkol mesin, sedangkan output-nya bisa
menggerakan poros, rantai atau sabuk.
Analisis Umum
Kerusakan yang seing terjadi pada komponen kopling dan cara mengatasinya: Cara cek
kopling mobil yaitu dengan cara mesin dihidupkan tarik rem tangan masukan gigi 1 lepas kopling
perlahan kaki kanan dalam posisi menginjak rem dan gas perlahan, bila posisi pedal kopling
sudah terlepas tetapi mesin tidak mati maka kampas kopling sudah habis,setelah mekanik
mengetesnya
ternyata ada tanda-tanda plat kopling habis PERMASALAHAN-PERMASALAHAN PADA
KOPLING DAN PENYEBABNYA
1. Menggelincir (kopling mengalami slip)
Hal ini diakibatkan karena keausan pada permukaan plat kopling. Selain itu juga, bisa diakibatkan
karena tekanan minyak sehingga koefisien gesek plat kopling menurun. Kejadian seperti ini akan
mengakiatkan mobil tidak akan melaju cepat dan mobil bores bahan bakar.
2. Getaran atau Gesekan Kasar
Hal ini terjadi pada saat komponen tidak berhubungan secara halus dan moil seolah bergetar.
Penyebabnya bisa dari plat kopling, bisa dari fly wheel yang tidak rata
3. Bunyi “gemeretak” saat gigi trasmisi di mainkan
Hal ini bisa diakibatkan karena plat kopling aus, plat yang tidakkembali dengan sempurna, ketika
pedal kopling ditekan plat kopling masih menempel pada fly wheel , sehingga gigi transmisi akan
sulit dipindahkan. Meskipun bisa pasti akan muncul bunyi (suara kasar)” gemertak”.