Anda di halaman 1dari 31

DASAR-DASAR OTOMOTIF

SISTEM KOPLING

RAHMAD YARI S., S. Pd.


TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF
SMK SAKTI GEMOLONG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KOPLING (CLUTCH)

Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan transmisi, dan


berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan tenaga dari
mesin ke transmisi melalui kerja pedal selama perkaitan roda
gigi.
PERSYARATAN KOPLING

 Harus dapat menghubungkan putaran mesin ke


transmisi dengan lembut.
 Harus dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi
tanpa slip.
 Harus dapat memutuskan hubungan dengan
sempurna dan cepat.
KOMPONEN KOPLING
Fungsi komponen kopling:
1.Clutch cover (Tutup Kopling)
Komponen ini terikat pada flywheel dan sebagai penutup kopling, yang
bersentuhan langsung dengan kampas kopling.

2. Clutch disc (Plat kopling)


Berfungsi untuk memindahkan tenaga dari mesin ke transmisi dengan lembut tanpa
terjadi slip.

3. Diaphragm Spring (Pegas diafragma)


Berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth cover.

4. Release Bearing (Bantalan tekan)


Berfungsi menekan dan menarik diapragma spring pada clutch cover.

5. Release Fork (Tuas Pembebas)


Release fork memiliki fungsi yaitu menekan release bearing sehingga release
bearing akan menekan pegas diafragma / pegas coil.
RANGKAIAN KOPLING

 Tutup kopling (clutch cover)

 Plat kopling (clutch disc)

 Mekanisme Penggerak
Clutch cover ( tutup kopling )
Clutch cover tipe coil spring

Clutch cover tipe coil spring ini banyak digunakan


pada kendaraan niaga berat.
Keuntungan :
• Penekanan terhadap plat kopling kuat
Kerugian :
• Tenaga untuk menekan plat kopling berat
• Konstruksinya rumit sehingga harganya mahal
Clutch cover tipe Diaphragma

Keuntungan :
• Tenaga penekanan ringan
• Penekanan plat kopling lebih
merata
• Tenaga pegas tidak berkurang
oleh adanya gaya sentrifugal

Kerugian :
• Penekanan terhadap plat
kopling lebih kecil
Disc clutch ( plat kopling )
Fungsi :
• Facing bidang gesek untuk meneruskan
tenaga putar dari mesin ke transmisi.
• Cushion plate untuk memperlembut
saat kopling berhubungan.
• Torsion damper untuk meredam kejutan
saat kopling berhubungan.
• Clutch hub berfungsi sebagai tempat
perkaitan unit plat kopling dengan input
shaft transmisi.
• Paku Keling/Rivet berfungsi untuk
menyatukan kampas kopling dan
cushion plate serta menyatukan cushion
plate dan disc.
MEKANISME PENGGERAK KOPLING

Ditinjau dari sistem pengontrolannya:

 Kopling Mekanis ( mechanical clutch)


 Kopling hidraulis ( hydraulic clutch )
Kopling mekanis ( mechanical clutch )
Pada tipe ini tenaga penginjakan pada pedal untuk membebaskan kopling
diteruskan ke release fork melalui kabel pembebas (release cable).

Kelebihan:
• Murah
• mudah perawatannya
• Kontruksinya sederhana dan lain sebagainya.
Kekurangannya:
• kehilangan akibat gesekan relatif lebih besar dibandingkan dengan yang
hidraulis
• apabila jarang digunakan dan sudah berumur lama sering macet dan juga
seret.
CARA KERJA KOPLING MEKANIS
Pengoperasian unit kopling sistem
mekanik menggunakan kabel baja yang
menghubungkan pedal kopling dengan tuas
pembebas kopling.
Saat pedal kopling diinjak, maka akan
menarik kabel kopling yang diteruskan
dengan menggerakan tuas pembebas ke arah
menekan pegas kopling. Sehingga plat
kopling bebas tak terjepit oleh plat tekan.
Saat pedal dilepas, maka pedal kopling akan
dikembalikan pada posisi semula oleh pegas
pengendali pedal. Sementara tuas kopling
akan kembali pada posisi semula.
Kopling hidraulis ( hydraulic clutch )
Pada tipe ini gerakan pedal kopling dirubah menjadi tekanan hidraulis
oleh master cylinder yang kemudian diteruskan ke release fork melalui
release cylinder.

Kelebihannya :
• Kehilangan tenaga akibat gesekan lebih kecil, sehingga penekanan
pedal kopling lebih ringan.
• Pemindahan tenaga pedal kopling lebih cepat sehingga kerja kopling
lebih baik
Kekurangannya :
• Konstruksinya lebih rumit
• Kerja kopling akan terganggu atau tidak akan baik apabila terjadi
kebocoran atau terdapat udara pada sistem kopling.
CARA KERJA KOPLING HIDRAULIS

Pada saat pedal di injak, menyebabkan push rod bergerak terhadap piston untuk menutup
return port, minyak terhisap dari reservoir menuju ke relese cylinder dan push rod pada
release cylinder mendorong release fork sehingga sistem kopling bekerja. Saat pedal
dilepaskan menyebabkan pegas balik mendorong piston kembali ke posisi semula, return
port terbuka dan minyak kembali lagi ke reservoir.
Sistem kopling jika ditinjau dari cara
pengoperasiannya:

1. Kopling Manual
2. Kopling Otomatis / sentrifugal
3. Torque Converter
KOPLING MANUAL
Kopling manual itu adalah kopling yang bekerjanya diatur
oleh handle kopling atau tuas kopling. Pembebasannya
dilakukan dengan cara menarik tuas kopling di batang kemudi
sepeda motor (biasanya ada di sebelah kiri). Komponen
kopling manual antara lain:
1.Mekanisme handel terdiri dari: handel, kabel kopling, tuas
atau batang dan pen pendorong
2.Mekanisme kopling terdiri dari: gigi primer kopling, rumah
atau clutch housing, plat gesek, plat kopling, per, pengikat,
kopling tengah, plat penekan, klep penjamin dan batang
pembebas (release rod).
Cara kerja kopling manual

Cara kerja koling mekanis adalah sebagai berikut, ketika handel kopling
atau tuas kopling pada batang kemudi bebas (dalam posisi tidak ditarik)
maka plat tekan dan plat gesek dijepit piring penekan dengan bantuan dari
pegas kopling, sehingga tenaga putar dari poros engkol dapat diteruskan ke
roda belakang.
Ketika tuas kopling dilepas, putaran mesin
diteruskan dengan sempurna menuju transmisi.

Sedangkan ketika tuas kopling ditekan atau ditarik


maka alat pembebas kopling akan tertarik melalui
kawat kopling. Alat pembebas kopling ini
kemudian akan menekan batang tekan atau
release rod yang berada di dalam poros utama.
Batang tekan kemudian akan mendorong piring
penekan ke arah yang berlawanan dengan gaya
pegas kopling. Sehingga plat gesek dan plat tekan
akan terpisah saling menjauh atau merenggang.
KOPLING SENTRIFUGAL
Kopling Otomatis (Kopling sentrifugal). Kopling otomatis ialah kopling
yang cara kerjanya diatur oleh tinggi rendahnya putaran mesin itu sendiri.
Kopling terhubung dan terputus dengan menggunakan gaya centrifugal
yang akibat putaran crank shaft (sepatu bergerak kearah luar oleh gerakan
sentrifugal sehingga sepatu tersebut berhubungan langsung dengan drum/
rumah kopling). Saat kecepatan engine rendah, kopling terputus.
Sedangkan pada saat putaran mesin tinggi, kopling terhubung secara
otomatis.
• Cara kerja pada kopling otomatis
Kopling otomatis bekerja mengandalkan komponen kopling sentrifugal yang bekerja
mengikuti kecepatan putaran mesin. Pada saat putaran mesin rendah (stasioner), gaya
sentrifugal dan kampas kopling, pemberat menjadi kecil sehingga sepatu kopling terlepas
dari rumah kopling dan tertarik ke arah poros engkol, akibatnya rumah kopling yang
berkaitan dengan gigi pertama penggerak menjadi bebas terhadap poros engkol. Saat putaran
mesin bertambah, gaya sentrifugal semakin besar sehingga mendorong kanvas kopling
mencapai rumah kopling di mana gayanya lebih besar dari gaya tarik pengembali.

* Langkah kerja pada Kopling otomatis


adalah ketika perpindahan gigi, dengan menginjak tuas perseneling maka gigi akan langsung
dapat berpindah, karena terdapatnya kopling ganda, sehingga begitu tuas perseneling di injak,
maka kopling ganda menekan kampas kopling yang terdapat pada gearbox.
TORQUE CONVERTER

Torque converter adalah suatu komponen power train


yang bekerjanya secara hidrolis. Prinsip kerja dari torque
converter adalah merubah tenaga mekanis dari engine
menjadi energi kinetis (oil flow) dan merubahnya lagi
menjadi tenaga mekanis pada shaft output-nya.
Torque converter terdiri dari pump impeller, turbine
runner dan stator. Torque converter diisi dengan ATF
(Automatic Transmission Fluid) dan momen mesin
dipindahkan dengan adanya aliran fluida.
Fungsi torque converter adalah sebagai berikut:

 Sebagai kopling otomatis (automatic clutch) untuk


meneruskan engine torqueke input transmisi.
 Meningkatkan (multiflies) torque yang dibangkitkan
oleh engine.
 Meredam getaran puntir (torsional vibration)
dari engine dan drive train.
 Meratakan (smoothes) putaran engine.
Komponen Torque Converter

• Pump impeller berfungsi untuk


melemparkan fluida (ATF) ke turbine
runner agar turbine runner ikut berputar.
 
• turbine runner berfungsi untuk
menerima lemparan fluida dari pump
impeller dan menggerakkan input shaft
transmisi.
• Stator berfungsi untuk mengarahkan
fluida dari turbine runner agar menabrak
bagian belakang vane pump impeller,
sehingga memberikan tambahan tenaga
pada pump impeller. 
PRINSIP KERJA TORQUE CONVERTER

Cara Kerja
Putaran dari flywheel akan berhubungan langsung dengan Pump
Impeller, Putaran dari pump impeller akan diteruskan ke Turbine Runner
melalui Stator dengan media ATF tadi. Sehingga putaran dari Turbine
Runner-lah yang menjadi input bagi transmisi.
GANGGUAN-GANGGUAN PADA SISTEM KOPLING
1.    Ketika kopling dilepas timbul getaran pada mobil.
Penyebab kemungkinan:
• Flywheel tidak rata
• Plat penekan tidak rata
• Dudukan flywheel agak kendor

2.      Sewaktu pedal kopling ditekan timbul suara.


Penyebab kemungkinan:
• Release bearing kocak

3.      Kopling tidak dapat memutus dengan baik.


Penyebab kemungkinan:
• Pedal tidak mempunyai jarak bebas yang terlalu besar
• Ujung pegas diafragma sudah aus
4.      Kopling terjadi slip.
Penyebab kemungkinan:
• Pedal mempunyai gerak bebas tidak cukup
• Kampas kopling sudah aus

5. Pada mekanisme kopling penggerak hidrolik, ketika pedal ditekan


pedal terasa berdenyut.
Penyebab kemungkinan:
• Ada udara pada pada system hidrolik
• Release bearing kocak
• Flywheel tidak rata
• Plat penekan tidak rata
6.  Kerja pedal kopling pada sistem penggerak mekanis tidak lancar.
Penyebab kemungkinan:
• Kabel kawat kotor/berkarat
PEMERIKSAAN PADA SISTEM KOPLING
1. PERIKSA CLUTCH DISC atau KAMPAS KOPLING
Untuk mengukur tebal plat kopling, gunakan jangka sorong, ukur
kedalaman kepala kelingan dengan permukaan plat kopling.

Spesifikasi kedalaman minimum rivet atau keling plat kopling adalah 0.3
mm (0.012 in.)
2. PERIKSA CLUTCH COVER ASSEMBLY 
Gunakan jangka sorong, ukur lebar dan kedalaman keausan pegas
diaphragma akibat bergesekan dengan release bearing.

Spesifikasi Maksimum:
A (Kedalaman): 0.5 mm (0.020 in.)
B (Lebar): 6.0 mm (0.236 in.)
4. PERIKSA RELEASE BEARING KOPLING ASSEMBLY

Pemeriksaan pada Release Bearing, periksa apakah release bearing


kopling bisa bergerak dengan lembut tanpa terasa terhambat atau bunyi
yang tidak normal dengan memutar bagian depan yang bergeser dari
release bearing kopling (permukaan kontak dengan clutch cover).
SUMBER DATA
• NEW STEP 21 TOYOYA TRAINING MANUAL
• BAHAN AJAR DDO SISTEM KOPLING
• http://belajar-otomotif-1.blogspot.co.id/2013/11/cara-pemeriksaan-kopling.html
• https://otomotifmobil.com/2014/12/cara-pemeriksaan-pada-unit-kopling-mobil.html
• http://otomotifsmkysb.blogspot.co.id/2012/12/bagaimana-cara-kerja-kopling.html
• http://www.kitapunya.net/2013/12/mekanisme-penggerak-kopling.html
• http://figurbagus.blogspot.co.id/2011/08/kopling-hidrolik.html
• http://www.viarohidinthea.com/2014/10/sistem-kopling-mekanik-pada-mobil.html
• http://danialmandala.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-fungsi-komponen-cara-kerja_2148.html
• http://motorarea.blogspot.co.id/2013/09/fungsi-kopling-dan-komponennya.html
• http://www.bisaotomotif.com/2015/12/fungsi-dan-macam-tutup-kopling-clutch-cover.html
• http://www.guruotomotif.com/2016/01/cara-kerja-kopling-manual-sepeda-motor.html
• https://willycar.com/2010/06/29/torque-converter/
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai