Anda di halaman 1dari 11

Mekanisme Kopling

1) Komponen Kopling
Sistem kopling terbagi dalam sejumlah komponen yang masing-masing memiliki
fungsi saling mendukung bagi optimalisasi tugas ‘perantara’
itu. Satu set kopling terdiri dari pelat/piringan kopling (clutch disc), matahari (cover clutch), roda
gila(flywheel), dan leher kopling (release bearing).

2) Prinsip Kerja Kopling


Saat pedal kopling ditekan, hubungan antara mesin dengan sistem penggerak(transmisi) terputus
karena roda gila (flywheel) dan pelat/piringan kopling (clutchplate) tidak saling bersinggungan
sehingga tenaga yang dihasilkan oleh mesintidak dapat diteruskan ke komponen penggerak.
Lalu, bila pedal kopling dilepasatau tidak diinjak (difungsikan) maka hantaran putaran mesin
akan kembali menggerakkan transmisi.

3) Penggunaan Kopling yang benar


Jika menginjak pedal kopling, maka tekanlah pedal kopling sepenuhnya.Tujuannya adalah agar
roda gila (flywheel) dan pelat/piringan kopling (clutchplate) dapat terpisah secara sempurna,
sehingga dapat memudahkan dalam memindahkan tuas transmisi.Ketika sedang menginjak pedal
kopling secara sempurna, pindahkan tuas transmisi.

4) Penggunaan Kopling yang salah


Seringkali kita tak mengetahui sebenarnya terdapat beberapa hal yang menjadikan komponen
kopling cenderung mudah mengalami kerusakan. Berikut ini hal-hal yang dapat memudahkan
komponen kopling mengalami kerusakan, antara lain:Meletakkan kaki pada pedal kopling
selama kendaraan berjalan. Hal ini dapat mempercepat keausan pada release bearing dan
pelat/piringan kopling.Menahan setengah kopling saat mobil antri di tanjakan. Hal ini dapat
mempercepat kerusakan sistem kopling. Mesin pun sering terasa bergetar sehingga membuat
fungsi karet penahan mesin (engine mounting) juga dapat terganggu. Sebaiknya gunakan rem
tangan untuk menahan kendaraan ketika sedang antri di tanjakan.Menginjak dan melepas kopling
secara kasar. Bila dilakukan dengan cara yang kasar maka sentukan pelat/piringan kopling
terhadap roda gila (flywheel) akanterasa lebih keras, hal ini akan mempercepat keausan sistem
kopling.

5) Tips Merawat Kopling


Melakukan pengecekan dan perawatan kopling secara rutin.Gunakan selalu gigi satu untuk start
awal kendaraan, karena jika menggunakan gigi di atasnya, kopling akan dibebani secara
berlebihan dan mempercepatkeausan. Netralkan tuas transmisi jika berhenti. Contoh: di lampu
merah.
Pemeliharaan Unit Kopling

PENDAHULUAN

Pemindahan tenaga dari mesin ke sistem penggerak pada kendaraan, tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang menyebabkan

ketidaknyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian mesin.

Gambar 1. Letak kopling dalam sistem pengoperasian kendaraan

Kopling (Clutch) dan komponen pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi

memindahkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke transmisi.

Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine) ke sistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (Clutch) diteruskan

ke transmisi (Gear Box) ke propeller shaft dan ke roda melalui differensial (Final Drive).

FUNGSI KOPLING

Fungsi kopling adalah untuk memutus dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari mesin ke sistem pemindah tenaga (transmisi)

Gambar 2. Fungsi Kopling

JENIS KOPLING

Jenis kopling dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :

1. Kopling dengan menggunakan gigi

Kopling jenis ini banyak digunakan untuk hubungan gigi transmisi jenisSyncronmesh

Gambar 3. Kopling menggunakan gigi (kopling dog)

2. Kopling gesek

Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan digerakkan. Konsep kopling ini

banyak digunakan pada sistem pemindah tenaga kendaraan


Gambar 4. Kopling gesek

3. Kopling tekanan hidrolis

Kopling hidrolis banyak digunakan pada kendaraan dengan transmisi otomatis. Proses kerjanya memanfaatkan tekanan hidrolis, dan pemindahan dari satu

kopling ke kopling yang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran hidrolisnya

Gambar 5. Kopling Hidrolik

PRINSIP KERJA KOPLING

Pada saat drive disc dan driven disc bersinggungan, maka drive disc memutar driven disc yang berhubungan dengan input transmisi. Sebagai hasilnya torsi/gaya

putar dari mesin ditransfer melalui kopling ke komponen pemindah daya yang lainnya hingga ke roda penggerak.

CARA KERJA KOPLING

1. Kopling Jenis Kering

Kopling kering adalah kolping yang saat bekerja tidak terkena minyak pelumas. Kopling jenis ini mempunyai satu plat kopling. Digunakan untuk kendaraan roda

empat.

Gambar 6. Kopling jenis kering

2. Kopling Jenis Basah

Kopling basah adalah kopling yang saat bekerjanya terkena /terendam minyak pelumas. Kopling plat ganda (kopling basah) banyak digunakan pada kendaraan

ringan seperti sepeda motor dan dalam kerjanya tercelup di dalam oli mesin.

Gambar 7. Kopling jenis basah

Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan plat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam,

sedangkan plat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya.

KOMPONEN-KOMPONEN KOPLING

Komponen pada kopling dapat dikelompokkan menurut clutch covernya (rumah kopling). Ada dua jenis cluth cover yang biasa dipasang pada mobil, yaitu :

1. Jenis Diafragma Spring

 Clutch disc (kanvas Kopling)

 Diafragma Spring
 Release bearing

 Clutch cover

 Release fork

 Release cylinder

 Preasure plat

Gambar 8. Kopling tipe diafragma

Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan ringan seperti, sedan, minibus dan mobil yang mempunyai tenaga yang tidak besar.

2. Jenis Coil Spring

 Clutch disc (kanvas Kopling)

 Coil Spring

 Release bearing

 Clutch cover

 Release fork

 Release cylinder

 Preasure lever

 Preasure plate

Gambar 9. Kopling jenis Coil spring

Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan berat seperti truck, bus besar dan angkutan berat lainnya.

Clutch Disc (Plat Kopling)

Clutch disc bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya dikeling. Kanvas

kopling terbuat dari asbes dan logam agar dapat menyerap panas dengan baik, tahan terhadap panas, tahan terhadap gesekan dan dapat mencengkeram

dengan baik.

Gambar 10. Plat kopling

Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk pegas ataupun karet dan disebut dengan pegas radial (torsion demper). Torsion demper

berfungsi untuk meredam kejutan/getaran saat kopling terhubung sehingga diperoleh penyambungan yang halus.

Gambar 11. Letak torsion demper

CARA KERJA KOPLING


 Saat pedal ditekan

Release fork menekan release bearing, release bearing menekanrelease lever sehingga mengangkat pressure plat melalui pivot pinmelawan tekanan pressure
spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak terjepit antara fly wheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shaft
transmisi

 Saat pedal dilepas

Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure platlalu nenekan clutch
disc ke fly wheel sehingga putaran mesin dapat diteruskan ke input shaft transmisi.

MEKANISME PENGGERAK KOPLING

Mekanisme penggerak kopling terdiri dari 2 macam :

1. Mekanisme Penggerak Kopling Mekanis

Pengoperasian unit kopling sistem mekanik menggunakan kabel baja yang menghubungkan pedal kopling dengan tuas pembebas kopling. Saat pedal kopling

diinjak, menarik kabel kopling yang diteruskan dengan menggerakan tuas pembebas ke arah maju menekan pegas kopling, sehingga plat kopling bebas tidak

terjepit oleh plat tekan.

Gambar 12. Mekanisme penggerak kopling mekanis

2. Mekanisme penggerak Kopling Hidrolis

Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak. Pedal kopling berfungsi untuk menekan minyak yang ada pada master silinder

dan disalurkan kesilinder kopling. Tekanan minyak mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan kopling

memutuskan hubungan mesin dengan sistem pemindah tenaga.

Gambar 13. Mekanisme penggerak kopling hidrolis

Master Silinder

Master silinder pada mekanisme penggerak kopling hidrolis berfungsi untuk mengubah gerak mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan minyak hidrolis

Gambar 14. Master silinder kopling

Cara kerja master silinder :

Pada saat handel kopling diinjak, tenaga dipindahkan ke push rod dan mendorong unitplunyer bergerak ke arah kiri. Gerakan ini melawan pegas

pengembali plunger (return spring) dan menekan minyak hidrolis keluar dari master silinder melalui ujung sebelah kiri, masuk ke pipa penghubung menuju ke

silinder kopling.

Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti bus, truk, atau alat berat lainnya, sering dilengkapi dengan booster. Booster adalah unit

perlengkapan yang digunakan untuk meringankan tenaga saat pengoperasian kopling. Booster memanfaatkan kevakuman pada mesin saat langkah hisap.
Gambar 15. Booster pada kopling

PEMEHARAAN SISTEM KOPLING


Pemeliharaan (maintenance) bertujuan untuk menjaga kinerja suatu komponen kendaraan tetap baik, dan mencegah atau menghindari kerusakan komponen.
Proses perawatan unit kopling tidak terlalu sulit, yaitu melakukan penyetelan dan mengidentifikasi beberapa gejala yang menunjukkan bahwa unit kopling dan
komponennya mengalami permasalahan.
1. Proses perawatan dan penyetelan sistem mekanis kopling
Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai mulai menekan. Fungsi
kebebasan kopling agar saat pedal kopling dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya bantalan tekan tidak menyentuh unit kopling yang berputar bersama
mesin.

Perawatan dan penyetelan yang perlu dilakukan terhadap unit kopling sistem mekanik adalah memberi pelumasan dan melakukan penyetelan.

2. Proses perawatan dan penyetelan mekanisme kopling sistem Hidrolis


Proses penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis, adalah sebagai berikut:

 Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan


 Lakukan penyetel kebebasan pedal kopling, seperti terlihat pada gambar

 Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.


 Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
 Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
 Bila beda, lakukan penyetelan pada push rod master silinder

Gejala Kerusakan kopling


Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly) :

Gejala-gejala Penyebab Perawatan Perbaikan


Gerak bebas pedal kopling Stel kebebasanpedal
berlebihan kopling
1. Kopling Slip Terdapat oli pada permukaandisc Bongkar & bersihkan
Permukaan disc bergelombang Bongkar & bersihkan / ganti
Pegas kopling lemah Bongkar & ganti
Kabel kopling berkarat Lepas beri oli Lepas & ganti
Kanvas kopling habis Perbaiki/ganti
Permukaan disc mengkilat Bongkar & bersihkan / ganti
Terdapat oli pada plat kopling Bongkar & bersihkan / ganti
2. Kopling Bergetar
Dreg lager menggeser Bongkar & ganti
Pegas kopling lemah Bongkar & ganti
Kelingan kanvas lepas Bongkar & ganti
Kontak permukaan disc
Bongkar & ganti
rusak
Dudukan mesin atau transmisi
Periksa atau ganti
rusak

Sumber : m- edukasi.net
Komponen Utama Suspensi
Pada dasarnya suspensi mobil dibagi menjadi dua yaitu :

1. Suspensi Rigid

Suspensi ini mempunyai ciri roda-rodanya dihubungkan dalam satu poros dan dipasangkan ke body melalui pegas. mempunyai kontruksi yang

kuat, keuntungan suspensi ini mempunyai sedikit perubahan tread atau chamber yang disebabkan oleh gerakan axle. Kekurangannya adalah

stabilitas pengendara berkurang karena unspring weight lebih besar, serta roda kiri dan kanan berputar bersama-sama. terjadi getaran horisontal

2. Suspensi Independent

Roda kiri dan kanan masing-masing dipasangkan pada axlenya sehingga bekerja sendiri-sendiri menyerap goncangan. Keuntungan model ini

mempunyai daya tapak roda kejalan yang lebih baik. model pegas ini masih dibagi lagi menjadi :Model wishbone dengan pegas koil

 Model wishbone dengan pegas koil

 Model wishbone dengan pegas batang torsi

 Model machpherson
Adapun komponen-komponen utama dari suspensi itu sendiri adalah:

1. Pegas

Adalah bagian yang berfungsi untuk menyerap goncangan pada mobil dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke body kendaraan

secara langsung.

tipe pegas pada umumnya adalah :

 Pegas coil (coil spring)

dibuat dari baja khusus dan berbentuk spiral, digunakan untuk suspensi depan mobil dan untuk mobil yang mempunyai daya angkut tidak terlalu

berat. Dikarenakan kontruksi pegas ini tidak terlalu kuat namun lebih sensitif dalam menerima kejutan dan tidak akan terjadi gesekan bila terjadi

defleksi.

 Pegas daun (leaf spring)

dibuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur, banyak digunakan pada kendaraan dengan daya angkut yang besar. Pegas daun dari yang atas

sampai dengan yang pendek disatukan dengan menggunakan spring clip, dimana semua daun berbentuk elips untuk menambah daya elastisitas

pegas tersebut. kelemahan pegas ini adalah memakan tempat dan jumlah pegas yang banyak sehingga harga pembuatan mahal.
 Pegas batang torsi (torsion bar spring)

dibuat dari batang baja yang elastis terhadap puntiran, banyak digunakan pada mobil dengan daya angkut ringan. Kontruksi pegas ini terdiri atas

sebuah batang baja yang kedua ujungnya terikat pada frame dan ujung satunya terikat pada lower arm (lengan suspensi). Cara kerja pegasi ini

menahan puntiran apabila lower arm bergerak naik turun.

 Pegas udara (air suspension)

pegas ini menggunakan tenaga udara yang disimpan pada bellow. bellow ini yang menggantikan tempat dari pegas daun dan pegas coil. Kontruksi

ini memerlukan sebuah pompa untuk menambahkan angin ke dalam bellows.

 Pegas berlubang

Pegas ini terbuat dari karet dimana pada bagian tengahnya dibuat lubang. pegas ini merupakan kelengkapan dari dari sistem pegas yang

mempunyai fungsi untuk melindungi komponen suspensi dari kerusakan akibat defleksi yang berlebihan.
2. Shock Absorber

Berfungsi meredam gerak axial dari pegas. Pegas menerima kejutan dari jalan yang tidak rata maka body akan bergerak naik turun.

Shock Absorber dibedakan menjadi :

berdasakan cara kerja :

 single action
 double action

berdasarkan kontruksi :

 single tube (satu tabung)


 twin tube (dua tabung)

3. Upper and lower arm

Adalah bagian yang menghubungkan bagian knukle arm dengan body kendaraan, di mana roda terpasang pada knukle arm tersebut.

4. STABILIZER BAR
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat
kendaraan membelok. Didamping itu untuk meningkatkan traksi ban . Untuk suspensi depan ,
stabilizer biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian
tengah di ikat ke frame atau body pada dua tempat melalui bushing.

5. Dumper

adalah sebuah karet yang berfungsi menjaga komponen-komponen suspensi dari kerusakan akibat tumbukan permukaan jalan yang terlalu

berlebihan. Dibuat dari sebuah karet yang dipasang pada lower arn dan upper arm. Untuk tipe yang tidak menggunakan upper arm dipasang

pada lower arm dan body.


6. Strut Bar

Berfungsi menjaga lower arm agar kemiringan roda depan dapat tetap terjaga. dan menjaga agar lower arm tidak bergerak ke depan dan ke

belakang.

7. Ball Joint

komponen suspensi yang menghubungkan lower atau upper arm dengan knukle arm. ball joint ini dapat berputar bebas mengikuti gerak knukle

arm yang naik turun akibat sentuhan roda terhadap jalan yang tidak rata.

8. knuckle arm

Komponen Suspensi tempat roda depan dipasangkan

Anda mungkin juga menyukai