TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan
Oleh
Usep Miptahudin
NPM 16210719545
Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Mesin
Disusun Oleh :
Usep Miptahudin
NPM 16210719545
Menyetujui
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat,rahmat dan
Kinerja Mesin”. Tugas akhir ini disusun sebagai pertanggung jawaban bidang
teknik dalam rangka menyelesaikan Studi sarjana S-1 yang merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
sepenuhnya bahwa selesainya penyusunan tugas akhir ini atas bantuan dari banyak
pihak, karena setiap keberhasilan manusia tidak akan lepas dari bantuan orang lain.
4. Rekan rekan seperjuangan serta semua pihak tidak terkecuali yang telah
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
tugas akhir ini. Akhir kata, dengan tangan terbuka dan tanpa mengurangi makna
serta pentingnya tugas akhir ini, semoga apa yang ada dalam tugas akhir ini dapat
ii
Sumedang, 19 juni 2019
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
2.3.2. Perbandingan Gigi ........................................................................... 11
4.4. Hubungan Gear Ratio Terhadap Putaran dan Torsi Output Transmisi .. 43
v
4.5.1. Gear Ratio ....................................................................................... 44
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 5 Hasil Perhitungan Ratio Gear, Putaran Output Dan Torsi Output Pada
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 9 Poros output, snap ring, penahan bantalan belakang, main shaft, plat
intermediate ................................................................................... 17
Gambar 2. 10 Poros roda gigi idle mundur dan roda gigi idle mundur. ............... 17
viii
Gambar 4. 1 Grafik Perbandingan Ratio Gear Kijang 5k ..................................... 37
Gambar 4. 4 Grafik Hubungan Ratio Gear Terhadap Putaran Dan Torsi Output
Kijang 5k ....................................................................................... 44
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat dan akan selalu maju
mesin yang mampu menghasilkan torsi yang besar untuk dapat memberikan
torsi dan putaran dari mesin menjadi gaya dorong dan kelajuan yang sesuai
kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga,
atau sebaliknya.
memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan
yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi
1
2
tangan (pada mobil) atau kaki (pada motor). Gigi percepatan dirangkai di
3 sampai 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi
berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada
populer pada waktu itu baru belakangan ini mulai diproduksi dan dipasarkan
Vario.
Sistem tansmisi dengan roda gigi mempunyai batas range ratio dan
jumlah tingkat kecepatan yang terbatas juga. Batas ini berpengaruh besar
merubah arah gerak serta untuk mentransmisikan daya dari suatu sistem
gerak. Roda gigi bekerja dengan bersinggungan antar gerigi satu dengan
daya dari suatu sistem. Roda gigi memiliki jumlah gigi tertentu untuk
mekanik seperti turbin, pompa, jam, sepeda motor dan lain lain. Semua
sebuah sistem dengan menggunakan roda gigi ialah minimalis slip, sehingga
daya yang diteruskan oleh sistem tidak banyak terbuang, atau bisa di
katakan dengan roda gigi efficiency daya dari suatu sistem bisa tinggi. Hal
ini merupakan salah satu pertimbangan yang di pilih agar performa daya
penggunaan roda gigi pada 330 tahun SM oleh Aristoteles yang saat itu
bahwa arah rotasi roda gigi akan saling terbalik jika salah satu roda gigi
satu yang menggunakan roda gigi untuk mesin pengangkat air pada awal
pada abad ketiga sebelum masehi. Pada saat itu Archimedes menggunakan
roda gigi dalam banyak hal salah satunya adalah mekanisme Antikythera
yang merupakan contoh aplikasi roda gigi rumit pertama, yang didesain
kali ini penulis akan meneliti Hubungan Gear Ratio Terhadap Momen Dan
Dari latar belakang yang telah diuraikan dalam tugas akhir ini
Dalam tugas akhir ini masalah perlu dibatasi agar dalam penelitian
sesuai dengan judul tugas akhir, untuk itu batasan masalah dalam tugas akhir
yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui
bagaimana hubungan gear ratio terhadap momen dan putaran pada transmisi
mobil kijang.
6
untuk didapatkan.
7
LANDASAN TEORI
sudut tetap diatas poros. Ini disebut urutan gigi dan poros melalui tenaga mesin
yang disalurkan ke roda traktor ini sering disebut dengan PTO. (Daryanto
2001).
Selain Daryanto ada juga pendapat lain yang dikemukanan oleh Eriyanto
mitsubishi L 300, sistem transmisi dalam otomotif adalah salah satu dari sistem
mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan
mulai berjalan atau pada saat menanjak, tetapi sebaliknya bila kendaraan
berjalan pada jalan yang rata dengan kecepatan tinggi tidak diperlukan momen
yang besar.
Maka dapat saya simpulkan bahwa sistem transmisi adalah sistem yang
meneruskan torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan
8
9
untuk mengubah rasio kecepatan roda dan putaran mesin agar sesuai dengan
(Daryanto 2001).
momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan.
Kendaraan membutuhkan momen yang besar pada saat mulai berjalan atau
pada saat menanjak, tetapi sebaliknya bila kendaraan berjalan pada jalan yang
rata dengan kecepatan tinggi tifak diperlukan momen yang besar. Transmisi
meneruskan putaran dari mesin ke arah putaran roda penggerak, dan untuk
mengatur kecepatan putaran dan momen yang dihasilkan sesuai dengan yang
dikehendaki.
10
dari gigi paling rendah 1 sampai yang paling tinggi 5-6. Dan untuk mobil ada
juga yang dinamakan gigi parkir atau atret berfungsi untuk membuat mobil
Komponen Transmisi manual terdiri dari berbagai macam gigi ada gigi
susun, syncromesh, serta gigi utama yang tersusun rapih di dalam gear box
(kotak gigi). Untuk mengurangi terjadinya gesekan antara gigi satu dengan
tingakat ukuran besa kecilnya antara gigi pada transmisi. Ratio gear ini
2018:12)
Pada transmisi terdapat roda gigi yang saling berkaitan satu sama
lain yang mana perkaitan roda gigi ini merupakan suatu kesatuan agar
roda gigi tersebut saling mengimbangi. Roda gigi ini akan menentukan
B
GR
A
B D
GR X
A C
B E D
GR X X
A C E
B D
X
A C
output rpm dan torsi. Berikut rumus perhitungan output rpm dan
dan torsi :
diameter jarak bagi d1 dan d2, dan jumlah gigi z1 dan z2, maka
𝑛1 𝑑1 𝑧1 1
𝑢= = = =
𝑛2 𝑑2 𝑧2 𝑖
𝑧2
⁄𝑧1 = 𝑖
adalah :
n1
PG
n2
n1
n2
PG
Keterangan :
PG = Perbandingan Gigi.
Perhitungan Torsi
Torsi dapat diperoleh dari hasil kali antara gaya dengan jarak:
𝑇=𝐹𝑥𝑠
s = jarak (m)
𝜏=𝐹𝑥𝑟
F = gaya (N)
r = lengan (m)
Keterangan :
bisa di pisahkan, ada beberapa bagian pada sistem transmisi yang terdiri
sebagai berikut:
b) Extention housing.
drivergear dan reverse idle gear shaft agar selalu dapat berputar
dan tidak menyebar gigi transmisi dan melindungi dari benda asing
shaft dan input shaft, melindungi dari benda asing dari luar.
16
c) Rumah kopling.
dari luar, dan sebagai tempat kopling agar selalu pada tempatnya
d) Counter shaft.
shaft menjadi putaran yang sama. Gigi ini juga terdapat gigi
transmisi.
17
platintermediate.
g) Poros roda gigi idle mundur dan roda gigi idle mundur.
Poros roda gigi idle mundur dan roda gigi idle mundur
Gambar 2. 10 Poros roda gigi idle mundur dan roda gigi idle
mundur.
counter.
18
bantalan depan.
- Ring synchromesh
Hub sleeve no.2 berkaitan dengan clutch hub no.2 dan hub
tingkat dua.
- Bola pengunci
19
agar tetap pada posisi gigi saja pada saat memasukan gigi.
- Pegas
agar tetap pada posisi gigi saja pada saat memasukan gigi.
- Sekrup penyumbat
a) Slidingmesh type.
Namun gigi-gigi pada counter shaft transmisi tidak dapat meluncur atau
menyatu dengan porosnya. Antara gigi output shaft dan gigi counter
shaft tidak saling terkait atau berhubungan pada saat posisi netral. Pada
saat masuk gigi barulah antara gigi tertentu dari output shaft dengan
gigi counter shaft terdapat hubungan, namun hanya pada posisi gigi
b) Constantmesh type.
dengan putaran yang sama saat gigi akan masuk karena hubungan
c) Synchromesh type.
dengan tipe constant mesh type. Hanya saja pada tipe ini
Pada tipe ini gigi kopling diganti dengan clutch hub dan
Sementara gigi output shaft nya tidak terkait atau dapat berputar
adalah:
22
b. Hub sleeve dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar
gigi sikap.
d. Shifting key dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada
posisi 2.
roda gigi R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel
METODOLOGI PENELITIAN
optimal.
Kalau ada pertanyaan tentang apa yang anda teliti, maka jawabannya
dasarnya adalah segala sesuatu 'yang berbentuk' apa saja yang ditetapkan
28
29
adalah :
- Metode Observasi
- Metode Wawancara
yang ditinjau.
- Metode Literatur
a) Sistematis
b) Terencana
cara menganalisa data dengan cara matematis, maupun dengan cara lain.
berlaku. Setelah data dianalisa, maka akan didapat hasil dari analisa
B
GR
A (Toyota 1996 : 201)
Pada transmisi terdapat dua pasang roda gigi, untuk memperoleh input
B D
GR X
A C (Toyota 1996 : 201)
B E D
GR X X
A C E
B D
X
A C (Toyota 1996 : 201)
32
bagi d1 dan d2, dan jumlah gigi z1 dan z2, maka perbandingan putran
adalah:
𝑛1 𝑑1 𝑧1 1
𝑢= = = =
𝑛2 𝑑2 𝑧2 𝑖
𝑧2
⁄𝑧1 = 𝑖 (Sularso 2008:215)
(Sularso 2008:215)
n1
PG
n2
n1
n2
PG (Ayub Palittin 2015)
Keterangan :
PG = Perbandingan Gigi.
Keterangan :
melalui suatu proses berfikir dan bertindak secara logis dan sistematis.
MULAI
PERSIAPAN EKSPERIMEN
PENGUMPULAN DATA
DESKRIPSI DATA
ANALISA DATA
SIMPULAN DATA
SELESAI
Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian
BAB IV
gear mundur. Untuk mengetahui ratio gear pada transmisi mobil kijang 5k
Untuk mengetahui gear ratio pada setiap gigi percepatan maka dapat
4.1.1. Perhitungan
Gear 1
34
35
45 33
𝑅= 𝑥 = 3,92
27 14
Gear 2
45 28
𝑅= 𝑥 = 2,33
27 20
Gear 3
45 27
𝑅= 𝑥 = 1,45
27 31
Gear 4
45 27
𝑅= 𝑥 =1
27 45
Gear 5
45 23
𝑅= 𝑥 = 0,83
27 46
Reverse gear
45 29 37
𝑅= 𝑥 𝑥 = 4,74
27 13 29
Untuk reverse gear rumus yang digunakan sedikit berbeda dari gear
Gear 1 3,92
Gear 2 2,33
Gear 3 1,45
Gear 4 1,00
Gear 5 0,83
Dari hasil perhitungan gear ratio pada tabel 4.2 maka dapat
Ratio Gear
3 2.33
2.5
2 1.45
1.5 1 0.83
1
0.5
0
Gear 1 Gear 2 Gear 3 Gear 4 Gear 5 Reverse
gear
Perseneling
Pada perhitungan ini untuk putaran input transmisi diambil dari rpm
engine, saya mengambil nilai 4.600 rpm untuk menghitung putaran output
𝑛1
𝑅=
𝑛2
38
Keterangan :
𝑅 = 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐺𝑒𝑎𝑟
4.2.1. Perhitungan
Perseneling 1 (Gear 1)
𝑛1
𝑅=
𝑛2
𝑛1 4.600
𝑛2 = = = 1.173 𝑟𝑝𝑚
𝑅 3,92
Perseneling 2 (Gear 2)
𝑛1
𝑅=
𝑛2
𝑛1 4.600
𝑛2 = = = 1.974 𝑟𝑝𝑚
𝑅 2,33
Perseneling 3 (Gear 3)
𝑛1
𝑅=
𝑛2
𝑛1 4.600
𝑛2 = = = 3.172 𝑟𝑝𝑚
𝑅 1,45
Perseneling 4 (Gear 4)
𝑛1
𝑅=
𝑛2
39
𝑛1 4.600
𝑛2 = = = 4.000 𝑟𝑝𝑚
𝑅 1,00
Perseneling 5 (Gear 5)
𝑛1
𝑅=
𝑛2
𝑛1 4.600
𝑛2 = = = 5.542 𝑟𝑝𝑚
𝑅 0,83
𝑛1 4.600
𝑛2 = = = 970 𝑟𝑝𝑚
𝑅 4,74
5000
4600
4000
3000 3172
2000 1974
1000 1173 970
0
Gear 1 Gear 2 Gear 3 Gear 4 Gear 5 Reverse
Gear
Perseneling
Pada perhitungan ini untuk Torsi input transmisi diambil dari torsi
maksimum engine yakni 139 Nm. Sedangkan Ratio (R) disesuaikan dengan
sebelumnya.
𝜏𝑜𝑢𝑡 = 𝜏𝑖𝑛 𝑥 𝑅
Keterangan :
𝑅 = 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐺𝑒𝑎𝑟
4.3.1. Perhitungan
Perseneling 1 (Gear 1)
𝜏𝑜𝑢𝑡 = 𝜏𝑖𝑛 𝑥 𝑅
Perseneling 2 (Gear 2)
𝜏𝑜𝑢𝑡 = 𝜏𝑖𝑛 𝑥 𝑅
Perseneling 3 (Gear 3)
𝜏𝑜𝑢𝑡 = 𝜏𝑖𝑛 𝑥 𝑅
Perseneling 4 (Gear 4)
𝜏𝑜𝑢𝑡 = 𝜏𝑖𝑛 𝑥 𝑅
Perseneling 5 (Gear 5)
𝜏𝑜𝑢𝑡 = 𝜏𝑖𝑛 𝑥 𝑅
𝜏𝑜𝑢𝑡 = 𝜏𝑖𝑛 𝑥 𝑅
dibawah ini.
43
Torsi (Nm)
500
400
300 324
200 202
139 115
100
0
Gear 1 Gear 2 Gear 3 Gear 4 Gear 5 Reverse
Gear
Perseneling
4.4. Hubungan Gear Ratio Terhadap Putaran dan Torsi Output Transmisi
Dari hasil perhitungan ratio gear, putaran output dan torsi output
transmisi pada tabel 4.5 maka dapat disimpulkan dengan melihat grafik
Torsi (Nm)
400
3,000 3,172
324 300
2,000 1,974 202 200
1,000 1,173 139 115 970 100
0 0
Gear 1 Gear 2 Gear 3 Gear 4 Gear 5 Reverse
Gear
Perseneling
4.5. Pembahasan
(drive gear) terhadap jumlah putaran gear output (driven gear) yang
berbeda ukuran.
gear.
putaran input engine sebesar 4.600 rpm. Sedangkan Ratio gear (R)
1.173 rpm.
1.974 rpm.
3.172 rpm.
4.600 rpm.
47
5.542 rpm.
970 rpm.
lebih jelas bisa melihat grafik putaran output pada Gambar 4.2.
dan torsi input 139 Nm dihasilkan torsi output sebesar 545 Nm.
dan torsi input 139 Nm dihasilkan torsi output sebesar 324 Nm.
dan torsi input 139 Nm dihasilkan torsi output sebesar 202 Nm.
dan torsi input 139 Nm dihasilkan torsi output sebesar 139 Nm.
dan torsi input 139 Nm dihasilkan torsi output sebesar 115 Nm.
dan torsi input 139 Nm dihasilkan torsi output sebesar 659 Nm.
lebih jelas bisa melihat grafik torsi output pada Gambar 4.3.
49
545Nm.
324Nm.
202Nm.
139Nm.
115Nm.
putaran output akan semakin kecil akan tetapi torsi output akan
semaking besar untuk lebih jelas bisa melihat grafik putaran dan torsi
PENUTUP
5.1. Simpulan
menyimpulkan bahwa :
yang dihasilkan oleh gear input (drive gear) terhadap jumlah putaran gear
2. Gear ratio mempengaruhi putaran output (rpm) dan torsi output (Nm) pada
kendaraan, semakin besar gear ratio (perbandingan roda gigi) maka akan
5.2. Saran
51
52
dilengkapi.
Anonim. (1996). New STEEP 1 Training Manual. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.
Negeri Semarang.
Eriyanto, Aditya. (2005). Analisis Sistem Transmisi Manual Pada Mitsubishi L 300
Semarang.
Palittin, Ayub. (2018). Analisa Sistem Transmisi Manual Pada Mobil Ford Ranger
Sulistyo, Indra. (2015). Overhaul Transmisi Manual Pada Toyota Kijang Innova
Sularso. dan Suga, K. (2008). Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin.
53