Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang


Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
Mata Pelajaran : Dasar Perancangan Teknik Mesin
Materi Pokok : Teknik kekuatan poros dan pasak
Kelas/Semester : X/2 (Genap)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 5 x 40 menit ( 2 pertemuan )

A. Kompetensi Inti
KI.3 Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Keterampilan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu melaksana-kan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. KD 3.16. : Menerapkan teknik kekuatan poros dan pasak.
2. KD 4.16. : Menghitung kekuatan poros dan pasak.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi.
1. Indikator KD pada KI pengetahuan :
a. Peserta didik dapat menjelaskan macam-macam poros dan pasak dengan benar.
b. Peserta didik dapat mengidentifikasi macam-macam poros dan pasak dengan benar.
2. Indikator KD pada KI keterampilan.
Siswa dapat :
a. Peserta didik dapat melaporkan hasil perhitungan kekuatan poros dan pasak dengan
benar.
D. Tujuan Pembelajaran.
1. KD 3.16. Menerapkan teknik kekuatan poros dan pasak.
Setelah menggali informasi, peserta didik diharapkan menjelaskan dengan santun
mengenai:
a. Menjelaskan macam-macam poros dan pasak.
b. Mengidentifikasi macam-macam poros dan pasak.
2. KD 4.16. Menghitung kekuatan poros dan pasak.
Setelah menggali informasi, peserta didik diharapkan dapat mendemonstrasikan dengan
santun mengenai :
a. Melaporkan hasil perhitungan kekuatan poros dan pasak.
E. Materi Pembelajaran.
1. Fungsi dan macam-macam poros.
2. Macam-macam pasak.
3. Gaya yang bekerja pada pasak.

1. Definisi Poros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat
dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol,
sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban
tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa
gabungan satu dengan lainnya.

Fungsi Poros
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan
putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakara tali, puli sabuk mesin,
piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros
dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contohnya
sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda keran pemutar gerobak.

Macam - Macam Poros Berdasarkan Pembebanannya


a. Poros Transmisi (Transmission Shafts)
Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan mengalami beban puntir
berulang, beban lentur berganti ataupun kedua-duanya. Pada shaft, daya dapat
ditransmisikan melalui gear, belt pulley, sprocket rantai, dll.

b. Gandar
Poros gandar merupakan poros yang dipasang diantara roda-roda kereta barang. Poros
gandar tidak menerima beban puntir dan hanya mendapat beban lentur.

c. Poros Spindle
Poros spindle merupakan poros transmisi yang relatif pendek, misalnya pada poros
utama mesin perkakas dimana beban utamanya berupa beban puntiran. Selain beban
puntiran, poros spindle juga menerima beban lentur (axial load). Poros spindle dapat
digunakan secara efektif apabila deformasi yang terjadi pada poros tersebut kecil.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Merencanakan Poros


a. Kekuatan Poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur
(bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur. Dalam
perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya: kelelahan, tumbukan
dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertangga ataupun
penggunaan alur pasak pada poros
tersebut. Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban
tersebut.
b. Kekakuan Poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan
pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan
ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara (noise). Oleh
karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus
diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan dayanya dg
poros.

c. Putaran Kritis
Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin
tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan
putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. Hal ini dapat
terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi
dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya.
Jadi dalam perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut.

d. Material Poros
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada
umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case
hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom
nikel.
2. Macam-macam pasak
Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian 9
bagian mesin seperti roda gig, kopling, poros dll. !ungsi yang serupa &uga di lakukanoleh
splain dan gerigi yang memiliki gigi luar dari poros dan gigi dalam dengan &umlah gigi
yang sama pada na! dan saling berkaitan. menurut letaknya pada poros, pasak dapat du
bedakan antara pasak pelana, pasak rata, pasak benam dan pasak singgung yang
umumnya berpenampang segiempat. dalam arah meman&ang, dapat berbentuk
prismatis4tirus. selain itu ada &uga pasak tembereng dan pasak &arum.

Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pasak


pasak benam mempunyai bentuk segiempat dimana terdapat bentuk prismatisdan tirus
yang kadang-kadang diberi kepala supaya mudah dalam pembuatannya.kemiringan pada
pasak umumnya sebesar 1/100, dan penger&aannya harus hati-hati agar naf tidak
menjadi eksentrik. pada pasak yang rata, sisinya harus pas dengan alur pasak agar pasak
tidak goyah dan rusak. untuk bahan pembuatan pasak, biasanya dipilih bahan yang
memiliki kekuatan tarik lebih dari 60 Kg/𝑚𝑚2 , lebih kuat dari porosnya.
3. Gaya-gaya yang bekerja pada pasak
Saat poros digunakan untuk mentrasmisikan daya, maka pada pasak akan bekerja
gaya-gaya seperti :
a. a. Gaya Radial (FR)
Adalah Gaya yang memberikan tekanan pada pasak dengan arah tegak lurus sumbu
poros.
b. b. Gaya Tangensial (FT)
Adalah Gaya yang menimbulkan tegangan geser dan tekanan bidang pada pasak.
ada saat bekerja meneruskan tenaga putar, pada konstruksi pasak, Gaya Tangensial
(FT) lah yang memberikan nilai terbesar dibandingkan dengan.
Beberapa tipe yang digunakan pada sambungan elemen mesin, adalah :
a. Pasak Benam (PB)
Pasak jenis ini dipasang terbenam setengah pada bagian poros dan setengah pada
bagian hub. Terdiri atas beberapa jenis :
 Persegi Panjang (penampang memanjang tirus perbandingan 1 : 1000)
 PB Sama sisi/persegi (Disini lebar pasak sama dengan tebalnya.)
 PB Sejajar (sama dengan PB Persegi Panjang tetapi penampang memanjang
tidak tirus) Bentuk seperti ini dimaksudkan agar hub atau sebaliknya poros
dapat digeser satu sama lain di sepanjang sumbu poros.
 PB Kepala Memiliki bentuk yang sama dengan PB Persegi Panjang tetapi
dilengkapi kepala pada salah satu bagian ujungnya. Berfungsi untuk
memudahkan proses bongkar pasang.
 PB Ikat Pasak diikat pada poros, bebas pada hub atau sebaliknya agar bagian
yang bebas bisa digerakkan aksial (searah poros). Merupakan pasak tipe
khusus untuk memindahkan torsi/momen putar sekaligus diizinkan adanya
pergerakan aksial disepanjang sumbu poros.
 PB Segmen Merupakan jenis pasak yang dapat disetel dengan mudah, karena
pasak dibenam pada alur yang berbentuk setengah lingkaran pada poros.
Jenis ini digunakan secara luas pada mesin-mesin kendaraan dan perkakas.
Kelebihan dari jenis pasak ini adalah apat menyesuaikan sendiri dengan
kemiringan (ketirusan) bentuk celah yang terdapat pada hub. Sesuai untuk
poros dengan konstruksi tirus pada bagian ujungnya, karena mencegah
kemungkinan lepasnya pasak.
 Kekurangannya :
Alur yang terlalu dalam pada poros akan melemahkan poros dan tidak dapat
difungsikan sebagai PB Ikat.
b. Pasak pelana
Terdiri dari dua tipe, yakni :
 Pasak Pelana Datar
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alur hub dan datar pada
lengkung poros, jadi mudah slip pada poros jika mengalami kelebihan beban
torsi. Sehingga hanya mampu digunakan untuk poros-poros beban ringan
sebagai penyortir beban.
 Pasak Pelana Lengkung
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alurnya dihub dan bagian
sudut bawahnya dipasang pas pada bagian lengkung poros.
c. Pasak Bulat
Merupakan pasak berpenampang bulat yang dipasang ngepas dalam lubang
antara poros dan hub. Kelebihannya adalah pembuatan alur dapat dilakukan dengan
mudah setelah hub terpasang pada poros dengan cara dibor. Umumnya digunakan
untuk poros yang meneruskan tenaga putar kecil. Ada dua posisi pemasangannya
atau kedudukannya pada poros dan hub, yakni :
 dipasang membujur (sejajar sumbu poros)
 dipasang melintang (tegak lurus sumbu poros)

F. Pendekatan, Strategi, Metode.


1. Pendekatan : Saintific.
2. Strategi : Pembelajaran explicit instruction (model pembelajaran langsung).
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Demonstrasi dan Tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran.
1. Pertemuan Ke-satu:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Ketua kelas memimpin doa saat pembelajaran akan dimulai.
2. Siswa menjawab sapaan guru, presensi dan
mengkondisikan diri siap belajar.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
siswa, baik kemampuan proses maupun kemampuan 20 menit
produk. Serta manfaatnya bagi karir siswa (motivasi).
4. Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan.
5. Guru menyampaikan pokok–pokok/cakupan materi
pembelajaran.
Inti Mengamati :
Mengamati dan melaksanakan teknik kekuatan poros dan pasak.

Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan
pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang teknik kekuatan
poros dan pasak.

Mengekplorasi:
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan
sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen)
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang teknik 120 menit
kekuatan poros dan pasak.

Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana
sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan teknik kekuatan
poros dan pasak.

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang teknik kekuatan
poros dan pasak.
Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
2. Siswa merenungkan aktifitas pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Siswa merefleksi penguasaan materi yang
telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan 20 menit
materi.
3. Siswa mengerjakan evaluasi.
4. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi
pembelajaran yang telah dicapai.
5. Siswa menyepakati tugas yang harus dikerjakan berkaitan
dengan teknik kekuatan poros dan pasak.

2. Pertemuan Ke-dua:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Ketua kelas memimpin doa saat pembelajaran akan dimulai.
2. Siswa menjawab sapaan guru, presensi dan
mengkondisikan diri siap belajar.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
siswa, baik kemampuan proses maupun kemampuan 20 menit
produk. Serta manfaatnya bagi karir siswa (motivasi).
4. Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan.
5. Guru menyampaikan pokok–pokok/cakupan materi
pembelajaran.
Inti Mengamati :
Mengamati dan melaksanakan teknik kekuatan poros dan pasak.

Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan
pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang teknik kekuatan
poros dan pasak.

Mengekplorasi:
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan
sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen)
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang teknik 120 menit
kekuatan poros dan pasak.

Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana
sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan teknik kekuatan
poros dan pasak.

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang teknik kekuatan
poros dan pasak.
Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
2. Siswa merenungkan aktifitas pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Siswa merefleksi penguasaan materi yang 20 menit
telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan
materi.
3. Siswa mengerjakan evaluasi.
4. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi
pembelajaran yang telah dicapai.

H. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar.


1. Media : Artikel terkait dari Internet.
2. Bahan : Notebook / LCD Proyektor, Whiteboard, Spidol.
I. Sumber Pembelajaran : LKS, buku – buku dan referensi lainnya.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan.


1. Instrumen dan Teknik Penilaian.
a. Penilaian pengetahuan.
Kompetensi Bentuk Butir
Indikator (IPK) Materi Indikator Soal
Dasar Tes Soal
1.12 Mene 1. Menjelaskan 1. Fungsi dan 1. Peserta didik Tertulis Terlampir
rapkan macam- macam- dapat
teknik macam poros macam menjelaskan
dan pasak. macam-macam
kekuatan poros.
2. Mengidentifika poros dan
poros dan si macam- 2. Macam- pasak dengan
pasak macam poros macam benar.
dan pasak. pasak. 2. Peserta didik
3. Gaya yang dapat
bekerja mengidentifika
pada pasak. si macam-
macam poros
dan pasak
dengan benar.

b. Penilaian Keterampilan
Kompetensi Bentuk Butir
Indikator (IPK) Materi Indikator Soal
Dasar Soal Soal
1.11 Mengh 1. Melaporkan 1. Fungsi dan 1. Peserta didik Tertulis Terlampir
itung hasil macam- dapat
kekuatan perhitungan macam melaporkan
kekuatan poros hasil
poros dan poros.
dan pasak. perhitungan
pasak 2. Macam- kekuatan
macam poros dan
pasak. pasak dengan
3. Gaya yang benar.
bekerja
pada pasak.

Mengetahui, Ajibarang, Agustus 2019


Kepala SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang Guru Mata Pelajaran

Budi Krisnandi, S.Pd Eka Setia Budi, S.Pd


NBM. 803487 NBM.

Anda mungkin juga menyukai