DISUSUN OLEH:
NAMA : JOSUA MANIK
MOSES TARSEM TARIGAN
LUKAS BOANG MANALU
NIM : 5193520015
5193520014
5193520018
Macam-macam cacat:
1. Cacat fisik ( point defect )
2. Cacat garis ( line defect )
3. Cacat bidang ( interfacial defect )
4. Cacat ruang ( bulk defect )
E. Deformasi plastik pada kristal
Bila suatu kristal mengalami tegangan maka susunan atom pada kristal itu akan mengalami
perubahan posisi, perubahan ini bersifat sementara bila tegangan yang bekerja tidak cukup besar
dan akan bersifat permanen bila tegangan yang bekerja melampaui yield. Deformasi tersebut
dapat dikarenakan slip atau twinning ataupun kombinasi keduanya.
a. Deformasi dengan slip
Slip terjadi bila sebagian kristal tergeser relatif terhadap bagian kristal lain sepanjang bidang
kristolografi tertentu. Slip terjadi pada bidang yang paling padat atom dan arah slip juga pada
daerah yang paling padat karena untuk menggesernya perlu energi paling kecil. Sistem slip
adalah slip terjadi pada beberapa bidang dan arah tertentu. Slip terjadi dengan bergesernya garis
dislokasi sedikit demi sedikit.
Untuk dapat terjadinya slip harus ada gaya geser yang cukup, bila belum cukup distorsi yang
ditimbulkan hanya bersifat sementara dan elastik. Bila slip telah terjadi hingga seberang butir
kristal maka slip ini akan diteruskan ke butir berikutnya dan karena butir berikutnya mempunyai
orientasi yang berbeda, arah bidang slip akan berbeda, maka dislokasi akan tertahan pada batas
butir.
b. Deformasi dengan twinning
Twinning terjadi bila satu bagian dari butir kristal berubah orientasinya sedemikian rupa
sehingga susunan atom di bagian tersebut akan membentuki simetri dengan bagian kristal lain
yang tidak mengalami twinning. Susunan atom pada bagian yang mengalami twinning ini
merupakan mirror image dari bagian yang tidak mengalami twinning. Perbedaan antara slip dan
twinning, yaitu : pada slip orientasi seluruh kristal tetap sama, sedangkan pada twinning sebagian
kristal akan berubah orientasinya. Jarak pergeseran atom pada slip dapat hingga beberapa jarak
atom, sedangkan pada twinning jarak pergeseran ini hanya sedikit. Pada twinning pergerakan
atom terjadi sekaligus seluruh atom bergerak bersamaan sedangkan pada slip sebagian demi
sebagian.
Twinning dapat terjadi bila kemungkinan untuk slip kecil, yaitu bila pada slip system
terbatas seperti pada logam dengan kristal HCP. Karena itu twinning biasany tidak terjadi pada
BCC dan FCC.
Twinning dapat terjadi sebagai akibat gaya mekanik, disebut mechanical twins, dan dapat
terjadi pada kristal yang telah dideformasi lalu dianneal, disebut annealing twins
F. Pengaruh pengerjaan dingin terhadap sifat mekanik
Akibat pengerjaan dingin beberapa sifat mekanik akan mengalami perubahan, yaitu tensile
strength, yield strength, dan kekerasan akan naik, keuletan akan menurun dan sifat penghantar
listrik akan mengalami penurunan.
I. Rekristalisasi
Bila logam yang telah mengalami pengerjaan dingin ini dipanaskan kembali maka atom-
atom akan menerima sejumlah energi panas yang dapat dipakai untuk bergerak menuju atau
membentuk sejumlah kristal yang lebih bebas cacat, bebas teganan dalam. Perubahan selama
pemanasan terdapat dapat dibagi menjadi 3 tahapan :
1. Recovery
Terjadi pada awal pemanasan kembali , pada temperatur yang agak rendah, dan perubahan
yang terjadi tidak diikuti perubahan struktur mikro. Perubahan yang terjadi hanyalah perubahan
tegangan dalam.
2. Recrystallization
Pemanasan kembali hingga ke temperatur yang lebih tinggi akan menyebabkan munculnya
kristal baru dari kristal yang terdistorsi, dengan struktur lattice dengan komponen yang sama
seperti pada saat sebelum pengerjaan dingin.
3. Grain growth
Butir ( grain) kristal yang besar mempunyai free energy yang lebih rendah, karenanya butir
kristal cenderung untuk tumbuh lebih besar hingga mencapai ukuran maksimum untuk
temperatur tersebut. Mskin tinggi temperatyur pemanasan makin besar juga ukuran butir yang
terjadi.