Anda di halaman 1dari 13

PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK

Disusun oleh :

ALI SYARIFUDDIN

(41618120019)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Ucapan rasa syukur dan puji tidak bosan-bosan selalu di panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena setiap curahan rahmat serta anugerah-Nya, sehingga saya mampu merampungkan Tugas
Pengetahuan Bahan Teknik ini dengan benda yang saya pilih yaitu Velg Mobil Alumunium .
Terkait membuat tugas ini, penulis benar benar menyadari ditemukan banyak
keterbatasan yang ada pada tugas ini. Dengan sebab itu, penulis sungguh-sungguh meminta saran
beserta kritik yang membangun dari segenap pihak supaya tugas ini tambah baik lagi dan dapat
berguna bagi kita semua.
Mungkin hanya sekian pengantar ini saya buat, besar harapan bahwa Tugas saya ini dapat
di terima, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Jakarta, 12 November 2019


Penyusun
Untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan pada awal pertemuan mata kuliah
Pengetahuan Bahan Teknik ini, saya menentukan sebuah benda yang sering ditemui pada
kehidupan sehari-hari yaitu Velg Mobil berbahan Alumunium (Alloy).

a. Jenis / klasifikasi benda tersebut, apakah logam / ceramic / glass / wood / composites /
concrete, dan sebagainya?
Jawab :
Klasifikasi benda tersebut termasuk ke dalam ketagori logam material.

b. Apa saja sifat material (material properties) penyusun benda tersebut?


Jawab:
a. Sifat-sifat Ekstraktif/kimia (Chemical Properties)

Meliputi ciri-ciri dari komposisi kimia dan pengaruh unsur terhadap metal
(logam). Beberapa contoh sifat kimia adalah
 segregasi dan ketahanan korosi.
Logam seprti baja memiliki nilai ketahanan terhadap korosi yang baik, karena
memiliki kandungan karbon. Pada suhu kamar logam berwujud padat kecuali raksa
(berwujud cair). 
 Titik leleh dan titik didih
Logam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena
kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam
yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan
pada susunan atom-atomnya.

b. Sifat –sifat mekanik (Mechanical Properties)


Yang disebut sifat mekanik ialah sifat bahan bilamana dipengaruhi gaya dari luar,
yaitu : kekuatan tarik, kuat bengkok, kekerasan, kuat pukul, kuat geser, dan lain-lain.
Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan lebih detail:
 Sifat dapat ditempa dan sifat dapat diregang
Logam digambarkan sebagai sesuatu yang dapat ditempa (dapat dipipihkan
menjadi bentuk lembaran) dan dapat diregang (dapat ditarik menjadi kawat). Hal ini
karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu
dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam.
 Kekerasan logam
Penggelimpangan lapisan atom antara yang satu dengan yang lain ini dihalangi
oleh batas butiran karena baris atom tidak tersusun sebagai mana mestinya. Hal ini
mengakibatkan semakin banyak batas butiran (butiran-butiran kristal lebih kecil),
menyebabkan logam lebih keras.
 Pengontrolan ukuran butiran kristal
Jika kamu memiliki bagian logam yang murni, kamu dapat mengontrol ukuran
butiran kristal melalui perlakuan panas atau melalui pengerjaan logam.Pemanasan logam
cenderung untuk mengocok atom-atom logam menjadi susunan yang lebih rapi –
penurunan jumlah batas butiran, dan juga membuat logam lebih lunak. Pembantingan
logam ketika logam tersebut mendingin cenderung untuk memhasilkan butirn yang kecil.
Pendinginan membuat logam menjadi keras. Untuk memperbaiki kinerja ini, kamu dapat
memanaskannya lagi.
Kita juga dapat memutuskan susunan yang atom teratur melalui penyisipan atom
yang memiliki ukuran sedikit berbeda pada struktur logam. Alloy seperti kuningan
(campuran tembaga dan seng) lebih keras dibandingkan logam asalnya karena
ketidakteraturan struktur membantu pencegahan barisan atom tergelincir satu sama lain.

c.  Sifat – sifat Fisik (Physical Properties)


Sifat fisik adalah sifat bahan karena mengalami peristiwa fisika, seperti adanya
pengaruh panas dan listrik. yaitu berat jenis, daya hantar listrik dan panas, sifat magnet
dan struktur mikro logam. lebih jelas berikut akan dijelaskan lebih detail .
 Daya hantar listrik
        Logam menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas bergerak di
seluruh bagian struktur tiga dimensi. Elektron-elektron tersebut dapat melintasi batas
butiran kristal. Meskipun susunan logam dapat terganggu pada batas butiran kristal,
selama atom saling bersentuhan satu sama lain, ikatan logam masih tetap ada Cairan
logam juga menghantarkan arus listrik, hal ini menunjukkan bahwa meskipun atom
logam bebas bergerak, elektron yang terdelokalisasi masih memiliki daya yang tersisa
sampai logam mendidih.
 Daya hantar panas
         Logam adalah konduktor panas yang baik. Energi panas diteruskan oleh elektron
sebagai akibat dari penambahan energi kinetik (hal ini memnyebabkan elektron bergerak
lebih cepat). Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang
bergerak.

d. Sifat Tekhnologi
Sifat pengerjaan logam adalah sifat suatu bahan yang timbul dalam proses
pengolahannya.sifat itu harus diketahui lebih dahulu sebelum pengolahan bahan
dilakukan. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujiian mampu las, mampu mesin,
mampu cor, dan mampu keras. Logam merupakan bahan yang baik untuk diaplikasikan
dalam teknologi, karena logam memiliki struktur yang kuat dan tidak mudah patah.

c. Kegunaan material untuk benda tersebut


Jawab:
 Alloy merupakan bahan utama dari pembuatan velg mobil.
 Alloy lebih efektif dalam meredam panas daripada kaleng karena komposisi mereka.
 Keuntungan terbesar dari material alloy adalah pengurangan berat pada unsprung.
 Velg dengan bahan alloy juga biasanya dibuat untuk memungkinkan pengguna
menyesuaikan mobil dengan rem yang lebih besar.
d. Kemampuan (capabilities) material untuk benda tersebut
Jawab:
 Tidak mudah berkarat karena terbuat dari bahan dasar aluminium dan besi.
Dengan demikian cara perawatannya pun juga menjadi lebih mudah meskipun
mobil baru saja digunakan saat turun hujan.
 Terbuat dari bahan campuran terutama dari alumunium atau magnesium. Pada
umumnya digunakan untuk mengurangi berat, dan menambah penampilan
kendaraan.
 Mampu me ngurangi distorsi sudut camber dan dapat membuat respon setir
menjadi lebih baik.
 Dapat mengurangi rolling resistance yang tentu saja membuat tingkat efisiensi
bahan bakar semakin baik.

e. Keterbatasan (limitations) material untuk benda tersebut


Jawab:
 Bila terkena benturan sangat keras bisa pecah.
 Harga lebih mahal dari velg kaleng.
 Masih tergolong berat di banding dengan velg carbon.

f. Bagaimana proses manufaktur untuk benda tersebut?


Jawab:
1. Gravity Casting
Gravity casting merupakan proses casting paling basic, yaitu cuma dengan
menuangkan lelehan aluminium ke dalam cetakan dengan memanfaatkan gravitasi bumi
untuk memenuhi cetakannya. Jadi kunci utama adalah di desain cetakan yang benar-benar
memperhitungkan arah gravitasi sehingga kepadatan bentuk bisa didapat. Keuntungannya
jelas: harga produksi lebih murah. Tapi tentu desain seperti ini tidak bisa mengakomodir
faktor “weight reduction”, karena kepadatan hasil gravitasi membutuhkan lelehan dalam
jumlah banyak, yang otomatis akan menambah berat velg. Kepadatan aluminium juga
tidak bisa diatur sedemikian rupa, udara masih mudah ikut tercampur . Makanya biasanya
proses model ini akan menambah berat velg jika ingin menambah kekuatannya.Produsen
kawakan seperti Enkei sendiri hingga saat ini masih melakukan proses 1-piece casting
ini, namun dengan berbagai modifikasi yang dikembangkan.

2. Low Pressure Casting


Low pressure casting merupakan proses penuangan aluminium cair
kedalam moulding  dengan alat yang menghasilkan tekanan low pressure untuk
menciptakan finished product yang mempunyai tingkat kepadatan lebih tinggi
dibandingkan gravity casting. Low pressure casting sendiri memerlukan biaya produksi
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan proses gravity casting. Langkah ini
merupakan proses paling umum yang digunakan untuk memproduksi velg Original
Equipment Manufactured (OEM).Low pressure casting menggunakan tekanan tambahan
untuk menuangkan lelehan aluminium ke dalam cetakan, sehingga proses penuangan
lebih cepat dan kondisi aluminium bisa lebih padat daripada gravity casting.

3. Spun-Rim, Flow-Forming atau Rim Rolling Technology


Ini salah satu pengembangan dari  low pressure  casting; dengan menggunakan
sebuah mesin khsuus yang memutar casting awal; memanaskan bagian terluar casting
nya; kemudian menggunakan tekanan roller baja sehinggga meenghasilkan bentuk akhir
velg. Kombinasi panas, tekanan dan pemutaran itu menghasilkan penampang velg yang
kuat — hampir mirip dengan forged, tapi dengan biaya lebih murah. Banyak velg yang
menggunakan metode ini berhasil mencapai ‘cita-cita’ light wheel dengan cost yang
masuk akal, walau gak murah. BBS telah menggunakan teknologi ini untuk lini F1 dan
Indy Cars nya. Contoh tipe aftermarket nya adalah BBS RC.  Enkei juga telah mencoba
teknik ini, seperti di Enkei J Speed 3 nya. Bahkan sebenarnya, MAT (The Most
Advanced Technology) nya Enkei merupakan pengembangan dari teknologi ini.
4. Forging dan Semi Forging
 Forging
Forging adalah sebuah proses metal/logam yang mengalami proses penempaan,
bukan dicor (casting). Secara teknik, metal yang ditempa mempunyai penguatan struktur 
‘work hardening’ yaitu melalui efek penguatan material akibat dislokasi molekul dengan
kata lain struktur urat mikronya dimampatkan agar lebih kuat.
Forging dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cold forming dan hot forming.
Efek penempaan pada benda dingin/tidak panas berakibat rawan getas. Solusinya adalah
dengan hot forming, material ditempa dengan pemanasan (tidak sampai pada titik leleh,
cukup pada titik bara) sehingga didapat efek percipitation hardening. Serat makin rapat
namun dengan grain/bulir molekul yang lebih lembut, tidak tajam berserabut. Dengan
demikian, hasilnya makin kuat tanpa beresiko getas, sehingga in-case bisa jadi sangat liat
(ductile).
 Semi forging
Secara teori, beberapa pabrikan mengganggap teknologi Semi-Solid Forging
(SSF) itu yang paling bagus, karena bisa menggabungkan kelebihan casting, khususnya
dalam kemungkinan desain yang kreatif, dan kelebihan forging, khususnya untuk tujuan
lightweight dan kekuatan. Tentunya harga juga akan lebih murah daripada forged. Salah
satu yang menerapkan ini adalah SSR (Speed Star Racing) di Jepun. Beberapa lini SSF
yang terkenal antara lain SSR Type C, SSR Type F, SprintHart CPF.
Secara pembuatan, sebenarnya masih dengan mekanisme casting, tapi dengan
flow-forming khusus dan beberapa teknik lain, dia mengkompres struktur aluminium
menyerupai forging.

5. Proses Pemotongan & Finishing


Tantangan teknologi velg forged bukan hanya di proses penempaan
saja.“Kekuatan pabrikan velg forged ada di bahan, proses, engineering hingga
machining,”. Hal ini terlihat pada proses pemotongan & finishing. Pembentukan secara
presisi dituntaskan dengan menggunakan mesin CNC yang berkolaborasi dengan
perangkat lunak 3D, seperti AutoCAD, Catia hingga SolidWorks. Sebelumnya harus
disimulasikan dengan FEA (finite element analysis) untuk menggambarkan titik kekuatan
desain dan balancing yang didapat, adalah dengan menggunakan  MSC Patran atau SMC
Superforge Simulator. Melalui CNC multi-axis (4, 5 bahkan 6 axis) pemotongan,
kemampuannya ini dijadikan tolok ukur kualitas suatu hasil produk terhadap detail
desain, bobot, konsentrisan (ketepatan sumbu), hingga kestabilan terhadap getaran.
Setelah proses pemotongan velg forged maka dilanjutkan dengan proses
pembentukan, baik assembly nya maupun finishing. Finishing velg ini menggunakan high
polish, sedangkan yang lain hanya di mirror polish dan brilliant polish (sentuhan pelangi).

Proses Pembuatan Velg Mobil

g. Material jenis apa yang bisa meningkatkan kemampuan (capabilities) benda tersebut?
Jawab:
 Aluminium merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi
lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-
macam penampang. Tahan korosi.
 Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan.
Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
 Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat)
dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel
menghasilkan baja tahan karat.
 Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ti dan nomor atom 22. Dia merupakan logam transisi yang ringan, kuat, 'lustrous',
tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut dan chlorinedengan warna putih-metalik-
keperakan. Titanium digunakan dalam alloy kuat dan ringan (terutama
dengan besi danaluminum) dan merupakan senyawa terbanyaknya, titanium dioxide,
diguankan dalam pigmen putih.
 Zirkonium adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai di alam bebas. Ia memiliki
lambang kimia Zr, nomor atom 40, massa atom relatif 91,224. Logam zirkonium
digunakan dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan tidak menyerap
neutron. Zirkonium banyak terdapat dalam mineral seperti zirkon dan baddelyit.
Baddeleyit sendiri merupakan oksida zirkonium yang tahan terhadap suhu luar biasa
tinggi sehingga digunakan untuk pelapis tanur.

h. Bagaimana melakukan proses pemilihan untuk material tersebut?


Jawab:
1. Menentukan sifat material yang harus dimiliki
Velg mobil harus memiliki kekuatan yang cukup tinggi, berat dari velg sangat
berpengaruh pada performa mobil. Semakin ringan velg maka performa mobil akan
meningkat. Selain kekuatan dan berat, ketahanan terhadap korosi dan harga juga penting.
Untuk daerah tropis yang memiliki musim hujan, tentu saja velg harus memiliki sifat
tahan korosi agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Terakhir tentu saja
harga yang ditawarkan haruslah seminimal mungkin.
2. Menentukan material yang akan digunakan
Ada 4 pilihan material yang bisa digunakan untuk pembuatan velg mobil:

 Velg Baja
Meskipun terbuat dari material baja yang merupakan perpaduan dari besi dan karbon,
velg jenis ini di Indonesia lebih dikenal dengan sebutkan velg kaleng. Hal tersebut
dikarenakan variasi desain velg baja memiliki bentuk yang seperti kaleng.

 Velg Alumunium
Velg alumunium merupakan perpaduan dari material alumunium, magnesium dan
nickel. Velg jenis ini memiliki memiliki desain yang sangat bervariasi karena lebih
mudah dibentuk.

 Velg Magnesium
Velg magnesium juga mmeiliki desain yang cukup bervariasi, namun velg jenis ini
tidak terlalu banyak dijumpai. Alasannya, jenis velg magnesium rentan terhadap
korosi. Biasanya jenis velg ini lebih banyak digunakan untuk keperluan balap.

 Velg Carbon
Velg Carbon merupakan jenis velg yang memiliki daya tahan atau kekuatan yang
cukup tinggi dan memiliki bobot yang ringan.

 Aspek-aspek yang diperlukan untuk pembuatan velg mobil antara lain:


 Biaya yang dibutuhkan sedikit (murah)
 Toleransi kecil
 Memiliki permukaan benda yang halus
 Kekuatan benda cukup tinggi
 Ringan
 Mampu produksi massal
i. Material alternative apa yang memiliki kegunaan yang sama untuk membuat produk
tersebut?
Jawab:
Baja, alumunium, magnesium, carbon. Merupakan material alternative yang dapat dipilih
untuk pembuatan velg mobil, sesuai propertie dan kegunaan yang ingin kita dapatkan
dalam pembuatan velg.

j. Bandingkan biaya antara material alternative dengan material saat ini pada produk
tersebut! Biaya bisa dinyatakan dengan nilai mata uang ataupun index
Jawab:
Perbandingan harga ini saya dapat dari berbagai sumber dengan keterangan, sudah
menjadi sebuah produk dengan material utama yang saya pilih, dan material alternative:

MERK MATERIAL HARGA

Velg Kaleng Mobilio r 15 Baja Rp 1.200.000

Velg HSR Ring 18 Takikawa Alumunium Rp8.500.000


10453 PCD

Velg ring 15 OZ Magnesium Magnesium Rp 3.800.000

Carbon $11,850.00 atau Rp 166.917.322


Carbon Revolution Carbon
Fiber Squared CR-9 Wheel
Set Nissan GT-R 

Daftar pustaka / referensi


https://fiqrotul.wordpress.com/2011/12/13/logam-lebih-dalam-mengenai-material-logam/

https://www.liputan6.com/otomotif/read/2221435/5-alasan-memilih-velg-alloy

https://hargamobil.com/tips-trik-mobil/mengenal-jenis-velg-mobil-berdasarkan-bahan-material-
yang-digunakan-aid1050

https://hsrwheel.com/material-dan-proses-pembuatan-velg-mobil/

https://carreview.id/versus/versus-pelek-besi-vs-pelek-alloy/9556

www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai