Disusun Oleh :
Arya Kumbara
April 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Menjelaskan tentang Sistem
Rem,Tune up,Kelistrikan Body dan Sistem Ac"
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini,
khususnya kepada :
1. Guru Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam
pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian
penyusunan makalah ini
2. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta
yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar
kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
4. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan.
TEORI DASAR
Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Ini berarti
bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih
banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak energi untuk
menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga
empat kali lebih jau
b. Rem drum
Rem drum mempunyai ciri lapisan rem yang terlindung, dapat
menghasilkan gaya pengereman yan besar untuk ukuran rem yang kecil, dan
umur lapisan rem yang cukup panjang. Satu kelemahan rem jenis ini adalah
pemancaran panasnya yang buruk. Gaya pengereman tergantung pada letak
engsel sepatu rem dan silinder hidrolik serta arah putaran motor.
Rem cakram (Disk Brake) terdiri atas sebuah cakram terbuat dari baja yang dijepit
oleh lapisan rem (pelat gesek) dari kedua sisinya pada waktu pengereman. Kedua plat
gesek ini akan menjepit cakram untuk menghentikan putaran poros, mengatur putaran
poros, dan menghentikan putaran yang tidak dikehendaki. Dengan jepitan antara kedua
pelat gesek, maka akan terjadi gesekan antara pelat gesek dengan cakram, juga antara
roda dengan aspal.
Rem cakram mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah dikendalikan,
pengereman yang stabil, radiasi yang baik terhadap panas (berfungsi baik pada suhu
tinggi maupun rendah).
Bagian utama rem cakram adalah :
1. Kaliper (Caliper)
Kaliper terdiri atas rumah dan silinder berpistondan sil-sil di dalam silindernya.
Material gesek atau pad terdapat dalam kaliper. Cara kerjanya adalah seperti sebuah
ragum yang menjepit benda kerjanya karena adanya gaya aksi dan reaksi.
4. Minyak Rem
Suatu sistem hidrolik menggunakan fluida untuk mentransmisikan gaya dan tekanan.
Fluida yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Tidak bersifat korosif
Punya kualitas lubrikasi yang tinggi
Stabil dalam jangka waktu yang lama
Punya titik didih yang tinggi
Bersih, tidak mengandung partikel yang dapat menggangu sistem pengereman
2.4 Prinsip Kerja Rem Cakram
Rem cakram menggunakan fluida dalam prinsip kerjanya. Jika kita menekan handle
rem maka akan terjadi tekanan yang besar dalam silinder. Fluida akan bergerak untuk
menekan ke segala arah. Fluida menekan piston, piston menekan pelat gesek sebelah kanan,
maka pelat gesek akan menekan cakram. Karena handle rem masih dalam keadaan tertekan
maka tekanan fluida masih tinggi, lalu caliper akan tertekan ke sebelah kanan karena terjadi
sliding pada braket. Sehingga pelat gesek sebelah kiri juga akan terdorong ke kanan dan
akan ikut menjepit cakram. Jadi dengan jepitan kedua pelat gesek tersebut ke cakram maka
akan menghentikan putaran poros roda, dan sistem pengeremannya akan setimbang. Secara
ringkas, cara kerja rem cakram akan dijelaskan melalui urutan mekanisme seperti dibawah
ini :
1. Tangan memberi gaya pada handle rem
2. Gaya menekan tuas rem
3. Seal menekan fluida (minyak rem)
4. Fluida menjadi bertekanan tinggi dan menekan ke segala arah
5. Fluida menekan piston
6. Piston menekan pelat gesek sebelah kanan
7. Pelat gesek sebelah kanan menekan cakram
8. Tuas rem masih ditekan sehingga tekanan fluida masih tinggi
9. Fluida makin banyak dan ruang fluida makin besar sehingga caliper bergerak ke
kanan.
10. Pelat gesek sebelah kiri juga terdorong ke kanan dan kut menjepit cakram.
11. Roda berputar makin lambat hingga akhirnya berhenti.
Gambar 2.12. Prinsip kerja rem cakram [1]
Karena ban bersifat elastis maka perpindahan gaya itu selalu berhubungan dengan
perubahan bentuk dari ban. Perubahan bentuk telapak kontak digambarkan seperti
berikut : gambar perubahan bentuk telapak kontak.
2.6 Persamaan yang Digunakan Dalam Perencanaan Rem Cakram
Gaya Pengereman(Pv)
bv
Pv Wtot
g . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
Ket:
Pv : gaya Pengereman (kg)
Wtot : berat total kendaraan (kg)
g : percepatan gravitrasi (m/s2)
bv : perlambatan kendaraan (m/s2
Torsi Pengereman(T)
D
T 1,1.Pv
2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
Ket:
T : Torsi Pengereman (kg.cm)
D : Diamater roda (cm)
Umur kanvas rem (pad)
Umur rem tergantung pada volume material gesek yang boleh aus(Vv),daya gesek
rata-rata (Nr) dan satu konstata keausan(qv).
Umur rem :
2
1,1.Gg .Vg Vv
Am Lb
2.g qv.Nr . . . . . . . . . . . (3)
KESIMPULAN
Setelah melakukan serangkaian tahapan proses perhitungan umur pakai rem cakram
Honda Supra X 125 R, Ada beberapa hal yang dapat kami simpulkan. Hal-hal tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Dengan asumsi spsifikasi rem cakram dan operasi penggunaan sepeda motor seperti :
km m
- Kecepatan rata-rata (V rata-rata) : 40 = 11,11
jam s
kali
- Operasi pengereman : 50
jam
m
- Perlambatan (bv) : 2,78
s2
- Material kanvas : Asbestos Pressed Hidraullically with plastic
- Koefisien gesek kering : 0,2 – 0,35
- Batas keausan (Sv) : 0,3 cm
- Keausan spesifik (qv) : 0,125 cm
Didapat nilai umur pakai rem sebesar 96,14 bulan atau setara 8 tahun.
2. Untuk prediksi maintenance dari rem cakram ini dapat dilakukan setiap ± 8 tahun
sekali. Dengan umur pakai ± 8 tahun membuat cost yang harus dikeluarkan untuk
maintenance (ganti kanvas atau piringan) sedikit lebih murah dengan waktu selama
itu.
3. Dalam mengefisiensikan penggunaan dan pemakaian rem cakram agar awet dipakai,
maka dapat mengacu pada asumsi pengoperasian rem cakram, seperti :
km m
- V rata-rata = 40 = 11,11
jam s
kali
- Operasi Pengereman = 50
jam
jam
- Pemakaian = 2,5
hari
detik
- 1 kali pengereman =3
rem
DAFTAR PUSTAKA
Solihin. Drs, Mulyadi. S.Pd., 2002 Perbaikan Chasis dan pemindahan tenaga, SMK.
Tingkat 2, Bandung, CV. ARMICO.
Toyota Astra Motor 1995, New Step I Training Manual, Jakarta PT. TAM Training
Center.
http://www.slideshare.net/triaduga/petunujk-penulisan-makalah
PENDAHULUAN SISTEM AC
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi pada era sekarang sangatlah pesat dari peningkatan
kemampuan, keterampilan dan profesionalisme sumber daya manusia. Berbagai usaha
peningkatan telah dilakukan pada semua bidang termasuk dalam bidang otomotif.
Perkembangan teknologi pada bidang otomotif berperan cukup besar terhadap kemajuan
bidang-bidang lainnya. Untuk itu perlu adanya tenaga-tenaga ahli dalam bidang ini,
apalagi menghadapi serbuan negara-negara produsen otomotif dengan pemasaran produk
mereka memasuki era pasar bebas.
Pada masa era globalisasi ini kenyamanan pada mobil sangatlah diperlukan, industri
berlomba-lomba menciptakan inovasi baru untuk menambah kenyamanan mobil yang
mereka produksi salah satunya dengan pengaturan suhu, kelembaban udara, dan
kebersihan didalam ruangan.
Sistem AC dipergunakan untuk mempertahankan kondisi udara baik suhu dan
kelembabanya dengan cara sebagai berikut:
1. Pada saat suhu ruangan tinggi AC akan menyerap panas dari lingkungan sehingga suhu
di ruangan itu akan turun dan sebaliknya saat suhu ruangan rendah AC akan
melepaskan panas ke udara sehingga suhu akan naik.
2. Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang sehingga kelembaban udara di
pertahankan pada tingkat yang nyaman.
Prinsip dasar AC adalah proses penyerapan dan pelepasan panas dengan
menggunakan suatu zat yang mudah menyerap (refrigerant). Kondisi refrigerant di
pengaruhi oleh pengatur dan tekanan yang diberikan kepadanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemilihan judul di atas maka permasalahan yang diangkat dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja komponen-komponen pada sistem AC mobil dan apa fungsinya?
2. Bagaimana prinsip kerja sistem AC mobil?
3. Apakah refrigerant itu dan apa saja persyaratan untuk refrigerant dan oli pelumas pada
sistem AC mobil?
4. Apakah mesin 3R itu dan bagaimana prinsip kerjanya?
5. Bagaimana cara merawat AC mobil?
C. Tujuan
Tujuan penulis menyusun makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami komponen-komponen pada sistem AC mobil dan
fungsinya.
2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja sistem AC mobil.
3. Mengetahui dan memahami apa itu refrigerant dan persyaratan untuk refrigerant dan oli
pelumas pada sistem AC mobil.
4. Mengetahui dan memahami apa itu mesin 3R dan bagaimana prinsip kerjanya.
5. Mengetahui dan memahami bagaimana cara merawat AC mobil.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih tentang sistem AC
mobil.
2. Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk dapat memahami dan
mempelajari fungsi komponen-komponen dan prinsip kerja sistem AC mobil,
persyaratan refrigerant dan pelumas yang digunakan, serta tentang mesin 3R.
3. Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk dapat memahami dan
mempelajari bagaimana cara merawat AC mobil.
BAB II
DASAR TEORI
Keuntungan:
a) Karena setiap putaran menghasilkan langkah-langkah isap dan tekan secara
bersamaan, maka moment putar lebih merata akibatnya getaran/kejutan lebih
kecil.
b) Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil dan menghemat tempat.
Kerugian:
Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada
volume besar, rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada rotor tidak
cukup kuat menahan menahan gesekan. Gerakan rotor di dalam stator
kompresor akan menghisap dan menekan zat pendingin. Kompresor berfungsi
untuk menaikkan tekanan refrigerant, kompresor menghisap refrigerant
bertekanan rendah dari evaporator dan memampatkannya sampai 100-250 psi.
Dengan bertambahnya refrigerant tersebut maka suhu refrigerant pun akan
bertambah, uap refrigrant yang bertekanan tinggi dalam kompresor akan lebih
cepat mengembun dengan cara melepaskan panas ke sekelilingnya.
b. Magnetic Clutch
Magnetic Clutch digunakan untuk melepaskan dan menghubungkan kompresor
dengan putaran mesin. Komponen utamanya terdiri dari : stator, rotor, dan plat
penekan. Prinsip kerja magnetic clutch adalah melekatkan dua keping logam besi
karena gaya elektromagnet, dua keping logam tersebut adalah penekan drive pulley.
c. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk pengembunan gas/uap refrigerant. Semakin besar
jumlah panas yang di lepaskan oleh kondensor maka semakin besar pula efek
pendinginan yang di peroleh evaporator. Kondensor di letakan di bagian depan
kendaraan agar proses pendinginanya sempurna.
Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-heated (panas
lanjut) bertekanan tinggi ke cairan sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar
terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini adalah pengembunan/
condensing), maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran.
Kalor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :
1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang didinginkan
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja
d. Receiver (Filter/Dryer)
Berfungsi untuk menampung sementara refrigerant, dalam bentuk cairan,
kemudian disalurkan sesuai dengan beban pendinginan. Dalam receiver, terdapat
filter, desiccant, receiver, dan dryer, juga sight glass pada bagian atas untuk melihat
kondisi aliran refrigerant.
Keterangan
1. Tutup pengaman
2. Saklar tekanan
3. Kaca pengontrol
4. Filter penyaring
5. Sel silika
f. Evaporator
Evaporator ini berfungsi untuk menguapkan gas/uap refrigerant yang
bertemperatur dan bertekanan rendah. Bila udara melewati evaporator menjadi
dingin sampai temperatur tekanan dibawah pengembunan, uap air akan mengembun
dan menempel pada sirip evaporator dalam bentuk tekanan air. Bila pada saat ini
temperatur sirip sampai dibawah 0° C, tetesan air akan berubah menjadi es.
g. Blower
Blower digunakan untuk menghisap udara segar atau udara yang telah
disirkulasikan ke dalam ruangan. Blower terdiri dari motor dan kipas (fan).
h. Thermostat
Bila mesin pendingin bekerja terus-menerus maka suhu ruang akan turun tak
terkendali. Oleh karena itu, diperlukan suatu peralatan kontrol yang dapat
mengontrol siklus operasi sistem AC, yaitu thermostat. Pada unit tertentu
penggunaan thermostat dilkombinasikan dengan pengontrol waktu (timer switch).
Thermostat dapat diletakkan di dalam ruang atau di dalam duct untuk
mendeteksi suhu udara dan dapat pula diletakkan di dalam pipa untuk mendeteksi
suhu air (chilled water). Bila thermostat diletakkan di dalam ruang maka
ketinggiannya kurang lebih 4 atau 5 kaki dari lantai.
2. Pelumas
Oli pelumas mesin refrigerasi bersirkulasi hanya untuk melumasi bagian-bagian
kompresor yang saling bergesekan. Sebagaian dari oli pelumas itu bercampur dengan
refrigeran dan masuk ke dalam kondensor dan evaporator.
Oleh karena itu, oli pelumas mesin refrigerasi herus memiliki sifat, selain sebagai
pelumas yang baik, juga tidak menyebabkan gangguan atau kerusakan refrigeran dan
bagian-bagian yang dilaluinya. Di samping itu, oli pelumas mesin refrigerasi harus
tahan temperatur tinggi, karena gas refrigerasi pada akhir langkah kompresi di dalam
silinder bertemperatur tinggi.
Seperti diterangkan di atas, oli pelumas mesin refrigerasi harus memenuhi
beberapa persyaratan tersebut di bawah ini, yaitu sesuai dengan temperatur kerja mesin,
jenis refrigeran dan jenis kompresor yang dipergunakan.
Persyaratan oli pelumas mesin refrigerasi:
a. Titik beku yang rendah
b. Titik nyala yang tinggi (stabilitas termal yang baik)
c. Viskositas yang baik
d. Dapat dipisahkan dengan mudah dari refrigeran tanpa reaksi kimia
e. Tidak mudah membentuk emulsi
f. Tidak bersifat sebagai oxidator
g. Kadar parafin rendah (untuk mencegah pembekuan pada temperatur rendah)
h. Kemurnian tinggi (tidak mengandung kotoran, air, asam dan sebagainya)
i. Bersifat isolator listrik yang baik, terutama untuk pengunaan pada kompresor
hermetik)
j. Kekuatan lapisan minyak yang tinggi.
7 6
5
4
2
Langkah 2:
Buat gbr di p-h diagram (note: lihat photo)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air Conditioner merupakan sebagian yang penting untuk menambah kenyamanan
pada satu mobil. Kerusakan pada satu bagian komponen dari sistem Air Conditioner akan
membuat kerja dari sistem itu tidak sempurna.
Berdasarkan uraian sistem AC mobil di atas, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Komponen-komponen Air Conditioner dan fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Kompresor untuk mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi.
b. Magnetic Clucth untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan kompresor ke
mesin/motor listrik.
c. Kondensor untuk mengkondensasikan atau pengembunan gas/uap refrigerant
sehingga menjadi cair.
d. Receiver (filter/dryer) untuk menyaring antara refrigerant dengan oli.
e. Katup ekspansi untuk menurunkan tekanan dan suhu.
f. Evaporator untuk penguapan refrigerant dan pengkabutan udara sehingga suhu di
luar dingin.
g. Blower digunakan untuk menghisap udara segar atau udara yang telah disirkulasikan
ke dalam ruangan.
h. Thermostat merupakan suatu peralatan kontrol yang dapat mengontrol siklus operasi
sistem AC.
2. Prinsip kerja sistem AC adalah:
a. Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertemperatur tinggi dan
bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas yang
dihasilkan saat langkah pengeluaran (discharge).
b. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor gas refrigerant
dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan
refrigerant.
c. Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara cairan
refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk diuapkan.
d. Katup ekpansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan refrigerant yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam evaporator.
Refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara luar atau terjadi pengkabutan
udara sehingga suhu di luar akan dingin.
3. Pada umumnya refrigerant ialah suatu zat yang berupa cairan yang mengalir di
refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen fungsionalis untuk menghasilkan efek
mendinginkan dengan cara menyerap panas melalui ekspansi dan evaporasi
(penguapan). Kelompok refrigeran yang banyak digunakan dan mempunyai aspek
lingkungan yang penting adalah refrigeran halokarbon, yaitu refrigeran dengan molekul
yang memiliki atom-atom halogen (fluor atau khlor) dan karbon.
4. Oli pelumas mesin refrigerasi bersirkulasi hanya untuk melumasi bagian-bagian
kompresor yang saling bergesekan. Sebagaian dari oli pelumas itu bercampur dengan
refrigeran dan masuk ke dalam kondensor dan evaporator. Oleh karena itu, oli pelumas
mesin refrigerasi herus memiliki sifat, selain sebagai pelumas yang baik, juga tidak
menyebabkan gangguan atau kerusakan refrigeran dan bagian-bagian yang dilaluinya.
Di samping itu, oli pelumas mesin refrigerasi harus tahan temperatur tinggi, karena gas
refrigerasi pada akhir langkah kompresi di dalam silinder bertemperatur tinggi.
5. Mesin 3R adalah suatu mesin yang berfungsi sebagai recovery, recycling, dan
recharging. Mesin ini bekerja mengeluarkan serta menangkap refrigeran, kemudian
mendaur ulang refrigeran yang di tangkap dengan cara memisahkannya dari pelumas
dan menyaring kotoran padat yang terdapat dalam refrigerant tersebut.
6. Secara umum masalah yang sering terjadi pada sistem AC mobil yaitu bau busuk dari
AC, AC kurang dingin tali penggerak (belt) kendor, suara berisik dekat kompresor,
sirip kondensor dan evaporator tertutup debu/kotoran, saringan udara tersumbat, noda
oli dapat terlihat pada sambungan siklus pendinginan, dan suara berisik dekat blower.
B. Saran
1. Mengingat pentingnya sistem AC, maka setiap pemilik mobil yang berfasilitas AC
harus merawat setiap komponen AC secara teratur.
2. Dalam pengisian refrigerant diusahakan menggunakan refrigerant yang ramah
lingkungan yaitu R-134a, yang tidak mempunyai sifat perusak ozon dan juga tidak
mengandung racun (karena tidak mengandung clor).
.
Penyusun
i
i
PENDAHULUAN TUNE UP
A. Latar Belakang
Jumlah kendaraan mobil sampai saat ini terus bertambah. Seiring dengan itu
jumlah mobil yang mengalami gangguan juga meningkat. Oleh karena itu jasa pelayanan
servis mobil semakin banyak dibutuhkan. Servis pada kendaraan banyak ragamnya, dari
servis mesin, servis chasis, servis kelistrikan, maupun servis bodi dan itu masih dapat
dibagi – bagi lagi misalnya masalah mesin macamnya adalah overhaul total, overhaul
kepala silinder, overhaul karburator, overhaul distributor, radiator, tune up dan lain –
lain.
Salah satu jenis servis yang telah disebut dan untuk selanjutnya menjadi inti
bahasan dalam buku ini adalah servis dengan istilah Tune Up. Tune Up adalah pekerjaan
servis ringan mesin untuk mengembalikan tenaga motor sesuai standartnya. Istilah tune
up sudah menjadi bahasan sehari – hari pada setiap bengkel kendaraan, bahkan selalu
terpampang dalam jenis servis yang ditawarkan, karena pekerjaan ini sering kali
dibutuhkan dan dilakukan. Setiap pemilik kendaraan selalu menginginkan kendaraannya
menghasilkan daya kerja yang baik pada setiap kondisi pengendaraan, apalagi pada
waktu dipakai bepergian jauh atau keluar kota.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
40
A. PENGERTIAN TUNE UP
Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan
performa mesin yang maximal, dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi yang
baik dan prima. Karena mesin dioperasikan secara terus menerus, maka akan
memungkinkan terjadinya penurunan peforma mesin. Oleh karena itu agar motor tetap
menghasilkan daya kerja yang maksimum, maka perlu dilakukan tune up motor secara
periodik. Pekerjaan tune up harus dilakukan sesuai prosedur dari pabrik pembuatnya,
baik urutan pengerjaannya, pemeriksaannya, ukuran penyetelannya dan lain – lain. Ini
dimaksudkan untuk efisiensi proses kerja dan supaya hasilnya sesuai standart yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya. Sebelum kegiatan tune up dilakukan, lebih
baiknya kita memanaskan mesin (menghidupkan mesin) terlebih dahulu untuk
mengidentifikasi keadaan dari mesin itu sendiri, identifikasi dilakukan misalnya putaran
idle terlalu besar ataupun terlalu kecil, mesin pincang, mbrebet, adanya suara yang tidak
normal pada mesin dan lain sebagainya.
Jadi Secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan servis ringan
engine/mesin/mobil yang bertujuan agar performa mesin/engine/mobil tersbut lebih
maksimal, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan, pengukuran dan pencocokan
dengan standar pabrik, penyetelan, perbaikan, perawatan dan atau penggantian
komponen jika diperlukan.
Oleh karena itu agar motor tetap menghasilkan daya kerja yang maksimum
seperti dalam keadaan standart, maka perlu dilakukan tune up motor secara periodik.
Tune up merupakan servis ringan pada mesin kendaraan yang pekerjaannya berupa
pemeriksaan, penyetelan, ganti komponen, dan perawatan mesin. Pekerjaan tune up
diperlukan, manakala sebuah kendaraan mengalami gangguan pada mesinnya sewaktu
berjalan, seperti ada bunyi kasar, kurang tenaga, atau untuk perawatan berkala dan
sebagainya. Pekerjaan tune up harus dilakukan sesuai prosedur dari pabrik pembuatnya,
baik urutan pengerjaannya, pemeriksaannya, ukuran penyetelannya dan lain – lain. Ini
dimaksudkan untuk efisiensi proses kerja dan supaya hasilnya sesuai standart yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya. Pekerjaan tune up harus dilakukan oleh
tenaga mekanik yang terampil dan memiliki pengetahuan teknik otomotif minimal
diantaranya yaitu :
41
Sistem pendinginan mesin.
Sistem pelumasan mesin.
Urutan pengapian / Firing order (FO).
Top Kompresi.
Langkah penyetelan katup.
Saat / derajat pengapian.
Peralatan yang diperlukan.
Urutan pengerjaan tune up.
42
1. Pemeriksaan Sistem Pendingin.
43
Periksa tinggi air pendingin pada radiator ( jika radiator tidak
dilengkapi tangki reservoir )
44
Periksa kedudukan tali kipas, bila kedudukannya pada puli terlalu
dalam sabuk harus diganti.
45
Semprot udara dari dalam dengan pistol udara.
Isi oli rumah saringan udara sampai tanda batas permukaan, pakai
oli mesin yang bersih.
Beri sedikit oli ke dalam elemen saringan.
Pasang kembali rumah saringan, perhatikan kedudukan paking –
pakingnya.
Catatan : Saringan udara jenis tandon oli dibersihkan setiap
10.000 km.
4. Pemeriksaan Baterai.
Periksa ketinggian cairan elektrolit.
Bila kekurangan cairan, Isi cairan elektrolit pada setiap sel.
46
Ukur berat jenis cairan baterai dengan Hidrometer.
Bila berat jenis kurang dari spesifikasi, isilah baterai dengan arus
listrik.
Spesifikasi : 1,25 – 1,27 pada 20oC.
47
6. Pemeriksaan Kabel Tegangan Tinggi.
Lepas stecker busi.
Catatan : jangan melepas pada kabelnya.
7. Pemeriksaan Busi.
Bersihkan sekeliling busi dengan udara tekan atau kuas, sebelum
melepas busi. Tujuannya untuk mencegah kotoran masuk ketika busi
dilepas.
48
Lepas busi dengan menggunakan kunci bisa yang tepat. Penggunaan
kunci yang kurang tepat dapat mengakibatkan isolator busi pecah.
49
Busi ini harus diganti, karena bunga api
bisa meloncat melalui isolator yang pecah.
8. Pemeriksaan Distributor.
Periksa tutup distributor, kemungkinan :
Retak, berkarat, terbakar atau lubang kabel kotor, terminal elektroda
terbakar dan pegas bagian tengah lemah.
50
Periksa platina kemungkinan terbakar atau berlubang – lubang.
Ganti platina bila terjadi kondisi diatas.
Setel celah platina dengan fuller gauge, celah platina : 0,45 mm.
51
9. Penyetelan Celah Katup.
Mesin dipanasi dan kemudian dimatikan.
Putar poros engkol searah jarum jam, tepatkan tanda pada puli
poros engkol sejajar dengan tanda pada tutup (pada 0o dengan
TOP 1).
52
Celah terlalu rapat.
Mesin dengan celah katup yang terlalu rapat, mesin akan hidup
goyang pada saat putaran idel, lengan rocker bisa patah dan
kemungkinan daun katup akan terbakar
Jika penyetelan kabel cuk tidak sesuai, setel pada klem kabel.
53
11. Penyetelan putaran idel dan campuran idel.
Sebelum menyetel idel, kontrol saat pengapian, celah katup,
sistem ventilasi karter dan saringan udara terpasang. Sewaktu
penyetelan, motor harus pada temperatur kerja, tetapi jangan
terlalu panas.
Pasang tachometer, hidupkan motor.
Bandingkan rpm idle dengan spesifikasi (biasanya 750 – 950
rpm untuk 4 silinder). Jika salah, stel rpm pada sekrup penyetel
katup gas yang terpasang pada mekanisme katup gas.
Stel campuran idel dengan sekrup penyetel yang terletak pada
rumah gas. Cara menyetel lihat langkah berikut :
Cara menyetel campuran idel tanpa pengetes gas buang.
Perbandingan campuran mempengaruhi putaran idel.
Berdasarkan pengaruh tersebut kita bisa menyetel campuran
yang sesuai.
Langkah penyetelan :
Sekrup penyetel diputar kearah luar, sampai putaran motor
mulai turun. (titik 1 pada diagram).
Kemudian, sekrup penyetel diputar ke arah dalam, sampai
putaran motor mulai turun (titik 2 pada diagram). Untuk ini,
putar kembali sekrup ½ putaran ke arah luar, tunggu sedikit
dan perhatikan reaksi pada motor. Pada saat terdengar / terasa
putaran untuk mendapat penyetelan campuran yang benar.
Jika setelah penyetelan campuran, tinggi putaran tidak
54
DAFTAR PUSTAKA
Toyota. (2006). Soft Copy Manual Book Toyota. Jepang. PT. Toyota Astra Motor.
55
PENDAHULUAN SISTEM KELISTRIKAN BODY
56
Sistem Kelsitrikan body yakni system kelistrikan yang mengatur kinerjanya
komponen – komponen seperti system penerangan, dan lampu – lampu
lainnya.
1. Fuse (Sekering)
Sekering berfungsi sebagai pengaman jika terjadi kelebihan arus pada
suatu rangkaian. Sekering akan terputus saat arus listrik yang melewati
sekering melebihi arus maksimal yang tertera pada body sekering.
2. Fusible Link
Fusible link adalah alat pengaman system kelistrikan yang sam dengan
sekering, namun yang membedakannya adalah besar kapasitas arus yang bisa
dilalui lebih besar dari sekering. Fusible link ini adalah pengaman utama arus
listrik sebelum masuk ke komponen system kelistrikan lainnya.
3. Circuit Breaker
Circuit breaker adalah system pengaman yang berfungsi memutuskan
arus listrik yang berlebihan dari nilai maksimum arus yang bisa dilewati
berdasarkan kontak bimetal. Jika circuit breaker mendapat arus listrik yang
lebih besar dari nilai maksimum arus yang bisa dilewati, maka kontak bimetal
akan menerima panas yang berlebih dan akan melengkung sehingga arus
listrik tidak dapat mengalir ke rangkaian. Saat arus mengecil maka bimetal
akan kembali ke posisi semula dan arus listrik dapat terhubung ke rangkaian.
57
Sistem pengaman ini biasa digunakan dalam power window.
Pada bab ini saya akan membahas mengenai system kelistrikan body
1. Lampu Kepala
2. Lampu Posisi atau Lampu Kota
3. Lampu Sein atau Lampu Tanda Belok
4. Lampu Tanda Bahaya atau Lampu Hazard
5. Lampu Rem
6. Lampu Plat Nomor
7. Lampu Interior atau Lampu Kabin
8. Sistem Wiper dan Washer
9. Lampu Flash
10. Lampu Kabut (Fog Lamp
Sistem Lampu Kepala
Lampu kepala sangat penting pada semua kendaraan khususnya pada
saat gelap atau malam hari semua kendaraan akan membutuhkan sebuah
lampu yang dapat menerangi sepanjang perjalanan. Lampu kepala (head
lamp) adalah lampu penerangan utama pada suatu kendaraan yang digunakan
untuk menerangi jalan di sepanjang perjalanan terutama saat dalam keadaan
gelap atau malam hari.
Sistem Lampu Posisi Atau Lampu Kota :
Adalah lampu yang digunakan untuk memberikan informasi kepada
pengendara lain mengenai panjang kendaraan, ebar kendaraan, dan tinggi
kendaraan. Lampu ini sangat vital digunakan pada kendaraan besar seperti
truk – truk besar ataupun bis.
58
high beam (lampu dim) dan saklar ini langsung akan kembali ke posisi
semula sehingga lampu akan langsung mati.
Rangkaian Lampu Kota dan Kepala dan Flash
59
Lampu Pelat Nomor
Lampu Plat nomor adalah lampu yang berfungsi memberikan pencahayaan
terhadap pelat nomor suatu kendaraan biasanya lampu ini dihubungkan secra
parallel dengan lampu kota, jadi apabila lampu kota menyala maka lampu
inijuga otomatis akan menyala.
Sistem Wiper
Sistem Washer
Sistem ini berfungsi untuk memberikan cairan pembersih pada kaca
saat diperlukan. Washer memiliki sebuah pompa washer yang biasanya di
tempatkan dalam tempat cairan washer. Washer dikendalikan oleh saklar
yang ada di saklar kombinasi.
60
61
i
62