Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN SISTEM
IDENTIFIKASI/PENOMORAN BANTALAN
GELINDING

Disusun Oleh :
NAMA :
NIM :
KELAS :
KELOMPOK :

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2020
Tujuan Praktik :
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sistem identifikasi atau
penomoran dari bantalan gelinding dari nomor bantalan termasuk di
dalamnya adalah awalan maupun akhiran yang terdapat pada nomor
tersebut.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan nomor yang terdapat pada bantalan
gelinding baik tipe, jenis pembebanan atau beban yang mampu dihandle,
ukuran lubang, jenis dari kelengkapan (seal, shield, snaps ring dan lain-
lain) yang berhubungan dengan bantalan gelinding serta ukuran dari
celah kelonggaran bantalan (Internal Clearance).
Teori Dasar :
Bantalan gelinding dibedakan berdasarkan jenis, desain, bagian khusus,
ketelitian dan clearance. Kebanyakan bantalan yang diproduksi menggunakan
standar AFBMA (Anti Friction Bearing Manufactures Association) dalam sistem
penomorannya. Sistem penomorannya termasuk standarisasi awalan, akhiran dan
kode desain dalam membantu untuk mencari bantalan yang tepat sesuai dengan
penggunaan.
Digit pertama atau dua digit pertama dari nomor utama bantalan
mengidentifikasikan jenis bantalan. Digit nomor selanjutnya menunjukkan seri
atau jenis pembebanan contohnya 100 untuk beban sangat ringan, 200 untuk
beban ringan, 300 untuk beban sedang atau 400 untuk beban berat. Dua (2) nomor
digit terakhir menunjukkan ukuran dari diameter lubang bantalan dalam ukuran
milimeter. Cara mencari ukuran diameter lubangnya adalah mengalikan 2 digit
terakhir dengan 5mm. Pengalian ini berlaku hanya untuk nomor 04 keatas. Contoh
jika 2 digit terakhir nomornya 04 maka diameter lubang dari bantalan adalah
04×5mm = 20mm, dan seterusnya. Untuk 2 digit terakhir dibawah nomor 04 tidak
mengikuti aturan diatas tetapi ditetapkan sebagai berikut:
 00 = 10mm
 01 = 12mm
 02 = 15mm
 03 = 17mm
Karakter huruf maupun nomor yang berada diujung digit utama
menunjukkan kelengkapan atau desain dari bantalan seperti shields, seals, snap
rings atau desain lainnya. Sedangkan clearance bantalan basanya ditunjukkan
dengan kode C1, C2 dimana clearance dibawah clearance normal. Sedangkan jika
clearancenya lebih besar dari clearance normal ditunjukkan dengan kode C3, C4
dan C5. Dan masih ada beberapa kode yang berada pada ujung digit utama
bantalan dapat kita pelajari lebih lanjut sehingga memudahkan dalam pemilihan
bantalan untuk penggunaan tertentu.
Pembahasan:

1. Penjelasan tentang sistem penomoran bantalan

Dari kode pada bantalan, kita bisa mengetahui spesifikasi, ukuran,


dan jenis bantalan tersebut. Sehingga kita bisa mengetahui karakter dan
kegunaan yang tepat untuk bantalan tersebut. Setiap bantalan memiliki
penomoran yang menunjukan jenis bantalan, dimensi, toleransi,
kelonggaran, dan penunjukan lainnya yang penting. Bantalan dengan
standarisasi penomoran yang sama dapat saling ditukarkan. Hanya pada
bantalan yang dapat dipisahkan kondisi saling ditukarkan tidak diijinkan
apabila buatan pabrik yang berbeda.

Penomoran dasar bantalan terdiri dari nomor seri dan nomor


referensi lubang bantalan. Awalan pada penomoran umumnya
menunjukkan bagian-bagian/komponen bantalan, dan akhiran pada
penomoran menunjukkan rancangan khusus atau ciri lain dari bantalan.
Nomor seri bantalan ditandai oleh angka, huruf, atau sejumlah angka dan
sejumlah huruf. Nomor seri tersebut menunjukkan jenis bantalan, diameter
seri, lebar seri, dan dimensi seri. Awalan yang ditempatkan sebelum
penomoran bantalan menunjukkan bagian-bagian atau komponen dari
bantalan. Akhiran yang ditempatkan setelah penomoran bantalan
menunjukkan karakteristik bantalan yang berhubungan dengan bentuk,
penyekat, sangkar pemisah, dimensi, toleransi bentuk dan pengoperasian,
kelonggaran, perlakuan panas dan lain-lain.
2.

Penjelasan tentang bantalan dengan nomor:

 6313ZZ
 Pada kode angka 63 yang menyatakan bahwa tipe bearing tersebut
adalah Single-Row Deep Groove Ball Bearing dengan ketahanan
dari bearing tersebut adalah medium.
 Pada kode angka 13 yang menyatakan diameter dalam bore
bearing. Dikarenakan diameternya 13 jadi dikalikan dengan angka
5, maka diameter lubang = 65 mm.
 Pada pengkodean terakhir menyatakan tipe jenis bahan penutup
bearing, kode ZZ menyatakan bearing dengan tipe double shields.

 7313BMG
 Pada kode angka 73 yang menyatakan bahwa tipe bearing tersebut
adalah Single-Row Angular Contact Ball Bearing dengan
ketahanan dari bearing tersebut adalah medium.
 Pada kode angka 13 yang menyatakan diameter dalam bore
bearing. Dikarenakan diameternya 13 jadi dikalikan dengan angka
5, maka diameter lubang = 65 mm.

 22212 CCK/W33
 Pada kode angka 222 yang menyatakan bahwa type bearing
tersebut adalah Spherical Roller Bearing With Tapered Bore
Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai