BENAM
3. Dasar Teori
Pasak benam umumnya digunakan pada hubungan poros – naf. Pada
sambungan ini ada celah alur dibuat baik pada poros maupun pada naf,
sehingga bentuk lingkaran poros dan lubang terputus pada bagian
sambungannya. Dengan menggunakan pasak benam, sambungan antara poros
dan naf akan lebih kuat dan mampu menahan gaya yang lebih besar. Selain itu
banyak sambungan pasak lain yang juga digunakan pada hubungan poros –
naf. Pada gambar di bawah ini diperlihatkan gambar beberapa pasak.
1
Gambar Beberapa Jenis
Pasak
A = pasak benam
B = pasak tangensial / siku – siku
C = pasak berkepala / siku – siku
D = pasak kait
E = pena konis
F = pena silinder
G = pasak tembereng
H = pasak bintang
2
menyebabkan kelonggaran sebesar 0,6 mm, dapat dilihat pada gambar di
bawah.
• Panjang pasak
Pasak tak pernah di dorong ke ujung alur pasak, sebab poros akan tertekan
dan pasaknya menjadi bengkok.
Roda gigi, sabuk v dan pulli, dipasang pada poros dengan menggunakan
pasak benam. Satu yang paling dikenal pada sambungan pasak, yaitu pasak
engkol, yang digunakan untuk sambungan pedal dan poros engkol sepeda.
Selain sambungan pasak kita menemukan lebih banyak bentuk sambungan
gaya pada hubungan pedal dan poros engkol. Poros engkol berbentuk
konis dan pedal dijepit pada poros engkol.
3
5. Persiapan Kerja
Perangkat praktek ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Gambar Perangkat
Praktek Pasak Benam
4
r. Mikrometer 0 - 25 mm
s. Mikrometer dalam 25 – 50 mm
7. Pembongkaran
• Longgarkan baut kepala soket hoksagon dengan bantuan kunci L
• Bila naf terpasang pada poros, naf dapat ditarik dari poros dengan bantuan
penarik naf
• Lepaskan pasak dengan menggunakan baut dalam lubang ulir. Kencangkan
baut dengan kunci L. sekarang pasak dapat dikeluarkan dari alur pasak
• Pindahkan tabung antara poros
8. Pemeriksaan
Periksa poros, naf dan bahan pasak, bila ukuran sudah tepat. Cara pemeriksaan
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Pengukuran diameter poros termasuk pasak, harus mempunyai ukuran 0,1 –
0,2 mm lebih kecil dari pada ukuran lubang naf, atau pada gambar pengukuran
lubang naf.
5
Gambar Pengukuran Lubang Naf Dengan
Jangka Sorong
6
Ukuran batang lubang = ……. Mm
3. Tentukan lebar dan tinggi pasak dengan bantuan mikrometer.
Lebar = …… mm
Tinggi = …… mm
4. Mengapa pasak harus siap sebelum naf dirakit?
5. Apa akibatnya jika alur dan pasak rata dirakit?
6. Apa akibatnya bila alur pasak terpasang miring terhadap garis sumbu?
Pertanyaan Tugas :
1. Isilah : pasak benam termasuk sambungan ….
2. Tentukan ukuran sebenarnya untuk poros, pasak, naf dan alur pasak.
Ukuran batas poros = … mm
Ukuran batas lubang = … mm
3. Tentukan lebar dan tinggi pasak dengan bantuan mikrometer?
Lebar = … mm
Tinggi = … mm
4. Mengapa pasak harus siap sebelum naf dirakit?
5. Apa akibatnya jika alur dan pasak rata dirakit?
6. Apa akibatnya bila alur pasak terpasang miring terhadap garis sumbu?
7
Data pengukuran :
Hasil : Celah/Defleksi/Gaya/dll
Penyetelan :
ANALISA DATA :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
KESIMPULAN :
.......................................................................................................................................
8
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Semarang, ...................................