Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elemen Mesin
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang
Perencanaan V-Belt pada mesin kompresor.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai kompresor dan V-belt. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.
Palangka Raya
I Made Budike
BAB I
PENDAHULUAN
V-Belt merupakan salah satu media transmisi daya pada suatu mesin yang
membentuk sebuah sabuk yang tersusun dari material karet dan memilik
penampang trapesium maupun persegi sesuai dengan tipe, jenis dan
kegunaannya. V-Belt digerakkan oleh gaya gesek penggerak, kemampuan V-belt
untuk memindahkan tenaga tergantung pada (Kecepatan V-belt, Gesekan antara V-
Belt dan pulley, Tegangan belt terhadap pulley, Sudut kontak antara belt dan
pulley).
Fungsi dari V-Belt yaitu digunakan sebagai transmisi daya dari suatu
poros ke poros yang lainnya melalui sebuah pulley yang
berputar karena adanya sumber daya tertentu, dengan kecepatan putar yang sama
ataupun berbeda bergantung pada rasio perbandingan kedua buah pulley.
Raw edge V-belt adalah karet V-belt yang digunakan untuk mobil, truk, bus,
peralatan konstruksi dan berbagai aplikasi penggerak aksesori. V-belt jenis ini
memiliki ketahanan panas, abrasi dan deformasi yang sangat baik, karena
digunakan di bawah fluktuasi beban yang tinggi dan suhu tinggi di dalam ruang
mesin.
Memiliki struktur yang identik seperti Plain Edge Plain V-belt namun
dasar sabuk (permukaan dalam) adalah beberapa lembar kain bias dilaminasi,
yang mengendalikan kebisingan dari pengulangan katrol yang berlebihan.
Sebuah sabuk kecepatan bervariasi adalah tepi mentah cogged V-belt yang
digunakan untuk aplikasi seperti skuter dan mobil salju.
1. RCVS
Sabuk yang memiliki kelenturan yang sangat baik dan daya dukung samping
dorong yang digunakan untuk beban yang ringan dan transmisi variabel kontinyu.
2. DCVS
Sangat baik untuk meningkatkan ketahanan terhadap deformasi karena gaya
dorong samping, dengan memberikan bentuk roda gigi di bagian belakang, sabuk
transmisi variabel kontinyu untuk tugas berat dengan fleksibilitas yang sangat
baik dan ketahanan terhadap gaya dorong samping.
c) Timing Belt
d.V-Ribed Belt
1. Ribstar belt
2. Tensile Member
Merupakan komponen yang dapat direnggangkan yang berupa kawat dengan
tingkat kekuatan yang tinggi serta hanya mengalami sedikit regangan ketika
ditarik. hal tersebut guna menjamin kestabilan panjang dari sabuk serta lamanya
waktu pemakaian sabuk.
Jarak sumbu poros sebesar 1,5 sampai 2 kali diameter puli bear. Di dalam
perdagangan trdapat berbagai panjang sabuk-V. nomor nominal sabuk-V
dinyataka dalam panjang kelilingnya dalam inch. Tabel 5.3a dan b menunjukan
nomor-nomor nominal dari sabuk standar utama. Dalam table 5.3c diperhatikan
panjang keliling sabuk-v sempit akan dibahas kemudian. Diameter puli yang
terlalu kecil akan memperpendek umur sabuk. Dalam tabel 5.4 diberikan
diameter puli minimum yang diizinkan dan dianjurkan menurut jeis sabuk yang
bersangkutan.
Sekarang lihatlan gambar 5.5 di mana putaran puli penggerak dan yang
dpn1
Kecepan linear sabuk-V (m/s) adalah v=
60.100
Jarak sumbu pors dan panjang keliling sabuk berturut-turt adalah C (mm)
dan L (mm).
<a01A=<b02B=π-2y
sin 𝑦
ab = AB = C cos y = C√1 − sin 𝑦 = C (1 - )
2
Maka
𝑑𝑝 𝑠𝑖𝑛2 𝑦 𝐷𝑝
L= (n – 2y) + 2c (1 - )+ (𝑛 + 2𝑦)
2 2 2
𝑥
= 2c + + (dp + Dp) + y(Dp – dp)2 – Csin y
2
Oleh karena
Jika naf tidak dapat dibuat cukup besar untuk mengtahui persamaan
tersebut ambillah bahan poros yang lebih kuat untuk mengecilkan diameternya ,
atau ambil cara lain untuk memsang poros naf. Cara pemilihan sabuk-V dinrikan
dalam diagram 20 dan contoh berikut.
(Contoh 5.1) Sebuah kompresor kecil digerakan oleh sebuah motor listrik
drengan daya 3,7(kw), 4 kutup, 1450 (rpm) dan diameter poros 25 (mm). diameter
poros dan putaran kompresor yang dihendaki adalah 30(mm) dan 870(mm).
kompresor bekerja selama 8 jam sehari. Carilah sabuk-V dan puli yang sesuai.
[penyelesaian]
(kW)
(242−145)2
14. L = 2 . 300 + 1,57 (242 + 145) + = 1215 (mm)
4 . 300
B.KOMPRESOR
2. Tangki Udara
Tangka udara adalah berfungsi untuk menyimpan udara yang telah dihisap
dari luar.
5. Torak/Piston
Fungsi torak adalah sebagai elemen yang mengontrol gas/udara pada proses
pemasukan (suction). Kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge)
6. Motor
Motor berfungsi sebagai penggerak dari system kompresor yang
akandihubgkan oleh sabuk -V supaya pergerakan motor akan menyebabkan
pergerakan pada silinder.
8. Batang Penghubung
Berfungsi untuk meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui
kepala silang batang penghubung. Batang penghubung ini harus kuat dan tahan
bengkok karena harus menahan beban pada saat kompresi.
9. Kepala Silang
Berfungsi untuk meneruskan batang penghubung ke batang torak. Kepala
silang dapat meluncur pada bantakan luncuranya
14. Filters
Setiap mesin mempunyai satu bagian yang mempunyai fungsi sebagai
penyaring. Pada kompresor, filter yang digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu filter
udara dan filter oli. Filter udara mempunyai fungsi untuk menyaring udara yang
masuk ke dalam intake kompresor. Filter ini mempunyai fungsi untuk mencegah
debu dan kotoran tersebut masuk ke dalam kompresor. Filter oli pada dasarnya
mempunyai sistim kerja yang sama dengan filter udara. Fungsi dari filter oli ini
adalah untuk menyaring minyak pelumas yang digunakan untuk melumasi bagian
dari mesin kompresor. Hal ini akan semakin menambah kinerja dari kompresor
dalam melakukan kompresi udara.
START
a
1.Daya yang akan
13.Pemilihan sabuk-V
ditransmisikan p (kw)
(standar/sempit
putaran poros 𝑛1 (rpm)
Kapasitas daya transmisi dari
Perbandingan putaran satu atau sabuk 𝑝0 (kw)
jarak sumbu poros C
14.Perhitungan panjang
(mm)
p keliling L (mm)
2.Faktor Koreksi 𝑓𝑐
15.Jarak sumbu poros C
3.Daya rencana 𝑝𝑑 (kw) (mm)
𝐷𝑝+ 𝑑𝑝
4.Momen rencana 17.
𝐶
𝑇1 , 𝑇2 (kg mm)
Sudut kontak
5.Bahan poros dan Focus koreksi𝑘0
perlakuan panas
18.Jumlah Sabuk N
6.Prhitungan diameter
𝑑1 , 𝑑2 (mm)
19.Daerah penyetelan
7.Pemilihan penampang jarak poros
sabuk
Diameter naf 𝑑𝑎 ,
𝐷𝑎 (mm)
10.Kecepatan sabuk p
(m/s)
11.𝑣 = 30
𝑑1 +𝐷1
12.𝑐: 2
Pada perencanaan V-belt, hal yang perlu dilakukan memperhatikan , .daya
yang akan ditransmisikan p (kw) putaran poros 𝑛1 (rpm) perbandingan putaran
jarak sumbu poros C (mm), menghitung faktor koreksi 𝑓𝑐 , menghitung daya
rencana 𝑝𝑑 (kw), menghitung momen rencana 𝑇1 , 𝑇2 (kg mm), menghitung Bahan
poros dan perlakuan panas, menghitung diameter 𝑑1 , 𝑑2 (mm), Pemilihan
penampang sabuk, membuat diagram minimum puli 𝑑𝑚𝑖𝑛 (mm), menghitung
Diameter lingkaran jarak bagi puli 𝑑𝑝1 , 𝐷𝑝 (mm) Diameter luar puli 𝑑𝑝1 , 𝐷𝑝 (mm),
Diameter naf 𝑑𝑎 , 𝐷𝑎 (mm), menghitung Kecepatan sabuk p (m/s).