PENDAHULUAN
Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi
jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu
kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan
kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan
momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan
rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup
gas dibuka penuh namun putaran mesintersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau
laju yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan
diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar. Komponen kopling sentrifugal dirancang
untuk pemakaian dalam jangka waktu lama. Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang
akan dibahas yakni tentang kopling sentrifugal, maka sebagai kesimpulan awal bahwa
sistem kopling sentrifugal masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh karena
1
itu pada pembahasan kali ini kami akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya
dengan sistem kopling sentrifugal.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mekanisme kerja kopling primer adalah saat putaran mesin lambat, kanvas belum
mengembang, masih tertahan oleh pegas. Rumah kopling yang berhubungan dengan kopling
sekunder pun belum bergerak. Begitu digas dan putaran mesin bertambah tinggi, gaya
sentrifugal pada kopling primer pun bekerja. Kanvas akan mengembang mendekati rumah
kopling. Akhirnya, kedua komponen ini akan merapat dan saling mengunci. Arus tenaga
yang berasal dari poros engkol akan disalurkan ke kopling sekunder. Cara kerja kopling
sekunder ini sama dengan model konvensional.Letak kopling sekunder berada pada poros
gigi utama. Antara koplingprimer dengan kopling sekunder dihubungkan melalui drive gear.
Karena proses kerjanya yang berdasarkan putaran mesin atau rpm itu, kopling ganda juga
disebut sebagai kopling otomatis. Semuanya sudah diatur secara langsung oleh kopling
3
primer. Pada sepeda motor bebek tipe terbaru, terutama yang memakai mesin berkapasitas
125 cc, dilengkapi dengan teknologi EPBS (Extra Primary Brake System). Dengan teknologi
ini putaran kopling bisa diperlambat terlebih dahulu sebelum perpindahan gigi, sehingga
pergeseran gigi jadi lebih lembut. Komponen kopling sentrifugal dirancang untuk pemakaian
dalam jangka waktu lama. Bila pemilik kendaraan merawat sepeda motornya secara telaten
sesuai buku manual, komponen kopling sentrifugal bisa tahanhingga lebih dari 10 tahun.
Kopling sentrifugal alias otomatis pada awalnya diterapkan di motor bebek. yang
diperuntukan bagi pengendara wanita dengan tujuan agar lebih mudah dalam
pengoprasiannya. Lalu seiring dengan jalannya waktu pada saat ini motor bebek tidak hanya
digunakan oleh kaum wanita saja, banyak kaum pria yang menggunakan motor bebek.
Dengan maksud untuk mendapatkan akselerasi yang lebih reponsif, banyak kaum pria yang
memodifikasi motor bebek yang pada awalnya menggunakan kopling sentrifugal (otomatis)
mengganti menjadi kopling manual, tidak sedikit bengkel dan speed-shop yang gencar
menawarkan perangkat kopling tangan. Bisa terdiri bak mesin kanan, stut pendorong, kopling
jedek dan hendelnya.
Melihat tren seperti ini pabrikanpun meliriknya, kemudian mereka memproduksi
motor bebek dengan menggunakan kopling manual, dengan embel-embel tunggangan anak
muda. Silsilah bebek sesungguhnya dilupakan. Setelah dipasarkan para konsumen yang
kurang begitu pahamdengan perbedaan antara kopling sentrifugal dengan kopling
4
manualmenjadi bingung. Agar pabrikan lancar mejual hasil produksinya di pasaran maka
dengan promosi yang tidaksesuai dengan kenyataan mereka mengatakan bahwa kopling
manual adalah perangkat modern dan lebih canggih. Sehingga pabrikan dapat menjual motor
bebek dengan kopling manual lebih tinggi harganya dari motor bebek yang menggunakan
kopling sentrifugal. Padahal, itu sama saja pengurangan teknologi dan menyebabkan kerugian
di pihak konsumen. Pada kenyataannya :
Memang kopling manual lebih responsif di akselerasi tetapi pada pemakaian di jalan
macet lebih akurat pakai kopling sentrifugal tidak direpotkan tarik ulur hendel
kopling.
Bagi yang jam terbangnya tinggi, kopling sentrifugal tak gampang capek. Karena
tidak perlu menarik hendel kopling jika mengharuskan melalui rute macet.
Umur kampas kopling sentrifugal lebih hemat. Karena pada rpm 1.300 yang bekerja
hanya kopling sentrifugal. Maka biaya perawatan lebih murah.
Kalau untuk road race memang diperlukan kopling manual demi keamanan
menstabilkan akselerasi meletupnya rpm. Tetapi di arena balap berbeda dengan
dengan pemakaian sehari-hari.
Setelah mengetahui perbandingan ini maka sesuaikan kebutuhan dan karakter jiwa anda
dalam mengendarai sepeda motor, kalau ingin motor yang responsif silakan pilih motor yang
menggunakan kopling manual, tetapi bila ingin nyaman pilih motor yang
menggunakankopling sentrifugal.
5
2.3 Aplikasi Kopling Sentrifugal
Kopling sentrifugal biasanya diaplikasikan pada sepeda motor matic. Pada kasus ini kami
menggunakan sepeda motor Honda Scoopy.
Berikut adalah sistem kerjanya:
6
Saat Putaran Mesin Kecepatan Tinggi
Jika mesin mencapai putaran tinggi, maka gaya sentrifugal yang diterima roller
pemberat pada drive puli semakin kuat sehingga roller terlempar kesisi terluar, semakin kuat
menekan puli geser pada bagian drive puli untuk bergerak kearah menyempit dan mendorong
sabuk ke bagian diameter drive puli yang paling besar. Tarikan sabuk pada bagian driven puli
akan semakin besar, menekan pegas driven puli untuk menggeser drive puli ke posisi yang
paling lebar (diameter terkecil). Keadaan ini membuat rasio transmisi semakin kecil sehingga
laju kecepatan sepeda motor semakin tinggi.
Saat Sepeda Motor Membawa Beban Berat, Berakselerasi atau Jalanan Menanjak
Pada saat sepeda motor membawa beban berat, berakselerasi dengan cepat atau saat
berjalan menanjak, dibutuhkan torsi yang besar agar sepeda motor dapat terus melaju.
Kondisi yang sering ditemui pada keadaan ini adalah sepeda motor sedang melaju dengan
kecepatan rendah, padahal saat ini dibutuhkan torsi yang besar. Biasanya pengendara akan
berusaha meningkatkan torsi yang dihasilkan mesin dengan cara membuka katup lebar-lebar
agar putaran mesin naik dan menghasilkan torsi yang besar. Pada CVT(Continuous Variable
Transmission) yang bekerja secara otomatis berdasarkan penngaturan putaran mesin, hal ini
akan menjadi kendala. Secara normal, saat putaran mesin dinaikkan, maka rasio transmisi
akan menurun sehingga hal ini justru akan merepotkan karena torsi yang dihasilkan justru
berkurang. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan tersebut, CVT dilengkapi dengan suatu
perangkat yang disebut sebagai kickdown mechanisme. Konstruksi dari kickdown
7
mechanism terletak pada bagian driven puli, terdiri atas alur yang dibuat pada pulli geser dan
nok / torque cam yang ditanamkan pada puli tetap.
Pada saat roda belakang memperoleh tahanan jalan yang besar (diakibatkan karena
sepeda motor sedang membawa beban berat, berakselerasi dengan cepat, atau saat menempuh
jalan mendaki) akan terjadi tarikan yang kuat oleh sabuk pada bagian driven puli. Hal ini
terjadi sebagai akibat perlawanan antara tahanan jalan dan tegangan sabuk saat putaran mesin
dinaikkan. Alur pada puli geser tersebut memaksa puli bergeser kearah penyempitan driven
puli. Dengan demikian diameter driven puli akan tetap membesar, dan drive puli akan tetap
pada diameter kecil meskipun gaya sentrifugal yang diterima roller pemberat sangat tinggi
pada putaran mesin dinaikkan. Dengan demikian pada kondisi posisi CVT akan dipaksa pada
rasio terbesar, agar memperoleh perbandingan putaran yang ringan dan torsi yang besar.
2.4 Formula
Dalam merancang kopling sentrifugal , diperlukan untuk menentukan berat sepatu,
ukuransepatu dan beban pada spring / pegas . Prosedur berikut dapat dilakukan untuk
mendesain sebuah
kopling sentrifugal .
Dimana :
m = massa setiap sepatu
n = jumlah sepatu
8
r = jarak dari pusat gravitasi sepatu ke spider
R = radius dalam puli
N = kecepatan puli dalam r.p.m
= kecepatan sudut puli dalam rad / s
= 2 N / 60 rad/s,
1 = Kecepatan sudut dimana terdapat sambungan
= kefisien gesek antara sepatu dan rumah kopling
Kita tahu bahwa gaya sentrifugal yang bekerja pada setiap sepatu memiliki kecepatan,
Pc = m.2.r
Karena kecepatan di mana sambungan berada pada umunya adalah 3 / 4 kecepatan yang
terjadi , oleh karena itu gaya dari dalam setiap sepatu yang diberikan oleh pegas ditunjukan
3 2 9
= m (1 )2 r = m(4 ) r = 16 m 2 r
Gaya radial luar bersih ( yaitu gaya sentrifugal ) yang ditekan oleh sepatu terhadap rim
pada kecepatan yang terjadi
9 7
= - = m 2 r - 16 m 2 r = 16 m 2 r
Dari persamaan- persamaan tersebut, kita dapat menentukan massa sepatu kopling.
9
2. Ukuran Sepatu Kopling
Dimana, l = panjang sepatu kontak
b = lebar sepatu
R = radius kontak sepatu. Hal ini sama dengan jari-jari dalam tepi puli
= sudut sepatu dihitung dari pusat spider dalam radian
p = Intensitas tekanan yang di berikan pada sepatu . Untuk memastikan pemakaian
wajar , dapat diambil sebagai 0,1 N / mm2 .
Kita tahu bahwa,
= atau I = . R = 3 R ...(Asumsi = 60 = / 3 rad)
Karena kekuatan yang ditekan sepatu terhadap rim pada kecepatan yang terjadi adalah ( Pc
Ps) ,oleh karena itu
l . b . p = -
10
BAB III
PEMBAHASAN
Dari data-data di atas, penulis mencoba untuk merancang kopling yang akan
digunakan untuk menghantarkan daya 15 Kw pada putaran 900 rpm.Bagian bagian yang
akan penulis rancang adalah massa sepatu kopling, ukuran sepatu dan beban pada pegas
sepatu kopling.
11
1) Massa Sepatu Kopling
Anggap m = massa sepatu kopling
Tentukan kecepatan sudut,
2 2 900 5652
= = = =94.2 rad/s
60 60 60
Karena kecepatan pada saat mulai terjadi kontak adalah 3/4 kecepatan sebenarnya, maka
kecepatan pada saat mulai terjadi kontak adalah
3 3
1 = = 94,2 = 70,65 rad/s
4 4
Dari data survei, didapat bahwa pusat gravitasi sepatu kopling terdapat pada titik yang
berjarak 5 cm dari pusat kopling.
r = 5 cm = 0,05 m
lalu, kita dapatkan gaya sentrifugal yang bekerja pada setiap sepatu kopling,
= m 2 r = m ( 94,22 ) 0,05
= 443,682 m N
Dan gaya yang masuk ke dalam sepatu kopling yang diakibatkan pegas, yaitu gaya
sentrifugal yang terjadi karena kecepatan pada saat penyatuan , 1
12
159,23 = 0,4 ( 443,682 249,57 ) 0,06 3
159,23 = 13,98 m
m = 11,38 kg
Intenitas tekanan yang diberikan terhadap sepatu kopling adalah1 N/ 2 , maka besar
tekanan yang dilakukan sepatu aterhdap rim adalah
= A . P = 62,8 b 1 = 62,8 b N . ( i )
13
BAB IV
HASIL SIMULASI
14
15
Model Information
16
Study Properties
Study name Study 2
Analysis type Static
Mesh type Solid Mesh
Thermal Effect: On
Thermal option Include temperature loads
Zero strain temperature 298 Kelvin
Include fluid pressure effects from Off
SolidWorks Flow Simulation
Solver type FFEPlus
Inplane Effect: Off
Soft Spring: Off
Inertial Relief: Off
Incompatible bonding options Automatic
Large displacement Off
Compute free body forces On
Friction Off
Use Adaptive Method: Off
Result folder SolidWorks document
(E:\PERANCANGAN KOPLING
PULO\pulo)
Units
Unit system: SI (MKS)
Length/Displacement mm
Temperature Kelvin
Angular velocity Rad/sec
Pressure/Stress N/m^2
17
Material Properties
Model Reference Properties Components
Name: C (Graphite) SolidBody
Model type: Linear Elastic 1(Combine2[1])(Part3-
Isotropic 1)
Default failure Unknown
criterion:
Yield strength: 1.20594e+008
N/m^2
Tensile strength: 1.00826e+008
N/m^2
Elastic modulus: 2.1e+011 N/m^2
Poisson's ratio: 0.28
Mass density: 2240 kg/m^3
Thermal expansion 1.3e-005 /Kelvin
coefficient:
Curve Data:N/A
Name: Cast Carbon Steel SolidBody 1(Cut-
Model type: Linear Elastic Extrude33)(boomm 2-
Isotropic 1)
Default failure Unknown
criterion:
Yield strength: 2.48168e+008
N/m^2
Tensile strength: 4.82549e+008
N/m^2
Elastic modulus: 2e+011 N/m^2
Poisson's ratio: 0.32
Mass density: 7800 kg/m^3
Shear modulus: 7.6e+010 N/m^2
Thermal expansion 1.2e-005 /Kelvin
coefficient:
Curve Data:N/A
18
Loads and Fixtures
Fixture name Fixture Image Fixture Details
Entities: 1 face(s)
Type: Fixed Geometry
Fixed-1
Resultant Forces
Components X Y Z Resultant
Reaction force(N) 0.000987038 219.747 79.2584 233.604
Reaction Moment(N-
0 0 0 0
m)
Force-1
19
Mesh Information
Mesh type
Mesher Used: Standard mesh
Automatic Transition: Off
Include Mesh Auto Loops: Off
Jacobian points 4 Points
Element Size 2.72016 mm
Tolerance 0.136008 mm
Mesh Quality High
Remesh failed parts with incompatible mesh Off
20
Study Results
21
Sepatu Kopling-Study 2-Displacement-Displacement1
Resultant Forces
Reaction Forces
Selection set Units Sum X Sum Y Sum Z Resultant
Entire Model N 0.000987038 219.747 79.2584 233.604
Reaction Moments
Selection set Units Sum X Sum Y Sum Z Resultant
Entire Model N-m 0 0 0 0
22
Contact Information
23
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Dari rancangan mengenai kopling sentrifugal yang telah dilakukan, terlihat bahwa
untuk dapat menghantarkan daya yang lebih besar kita juga harus memanipulasi sepatu
kopling dengan meningkatkan massanya, memperbesar dimensinya serta mengubah
material kampas kopling dengan material yang lenih unggul.
24
DAFTAR PUSTAKA
R.S. Khurmi, J.K. Gupta. A textbook of Machine DesignI. New Delhi Eurasia Publishing
House (Pvt). Ltd. 2005
25
LAMPIRAN GAMBAR
26
27