Transmisi sabuk ban dan belt adalah suatu peralatan yang digunakan untuk
memindahkan daya dari suatu poros penggerak ke poros yang digerakkan
dengan arah serta besar putaran yang sama atau berlainan, dimana sistim
pemindahan daya dan putaran seperti terlihat pada gambar 4-1 dibawah ini.
1. Transmisi sabuk (belt) rata (flat belt drive) seperti terlihat pada gambar
4-2 :
82
Gambar 4-2 Transmisi sabuk rata.
83
4.1.1. Bahan sabuk (belt)
Dalam pemilihan bahan dari pada sabuk (belt) harus memenuhi
persyaratan yaitu :
- kuat
- Lentur
- Mempunyai koefisien gesek yang tinggi.
Untuk bahan sabuk (belt) biasanya dibuat dari :
- Karet yang diperkuat dengan anyaman kawat/benang nilon.
- Kulit
- Cotton or fabric belt.
- Balata (ballata) yait karet ditambah anyaman.
- Untuk bahan kulit tegangannya 2100 s/d 3500 N/cm 2, dengan faktor
keamanan diambil 8 s/d 10.
- Untuk bahan lain tergantung dari bahan campuran yang dipergunakan
dan biasanya sudah dicantumkan dari pabrik yang membuatnya.
Untuk beberapa macam bahan sabuk dan bahan pulley, harga koefisien
geseknya dapat dilihat pada table 4-1 berikut ini:
Tabel. 4-1. Harga koefisien gesek untuk berbagai jenis material.
84
Bahan Pulley
Penam Penam
Bahan sabuk (belt) Besi, Baja tuang Kertas
Kayu pang pang
dipress
Dry Wet Greasy kulit karet
1. Leather oak tanned 0,25 0,2 0,15 0,3 0,33 0,38 0,40
2. Leather chrome tanned 0,35 0,32 0,22 0,4 0,45 0,48 0,50
3. Convass Stiched 0,20 0,15 0,12 0,23 0,25 0,27 0,30
4. Cotton Woven 0,22 0,15 0,12 0,25 0,28 0,27 0,30
5. Rubber (karet) 0,30 0,18 - 0,32 0,35 0,40 0,42
6. Balata 0,32 0,20 - 0,35 0,38 0,40 0,42
85
Sabuk jenis ini digunakan untuk memindahkan daya antara dua poros
parallel dengan arah putaran yang berbeda.(lihat gambar 4-6.)
86
d. Sabuk terbuka dengan pulley penegang (Belt drive and idler
pulley)
Pulley penegang ini digunakan bila sudut kontaknya terlalu kecil
dibagian pulley yang kecil, dikarenakan perbandingan putarannya
terlalu besar. (lihat gambar 4-8).
87
f. Sabuk dengan pulley bertingkat (Stepped or cone pulley drive)
Biasanya digunakan untuk memindahkan daya dari poros penggerak
ke poros yang digerakkan dengan penggunaan pulley yang bertingkat,
hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat perbandingan
transmisi lebih dari satu macam.(lihat gambar 4-10).
.D1.N1
v1 (m/det) atau v1 .D1.N1 (m/menit)
60
Untuk kecepatan tangensial pulley 2 : (pulley yang digerakkan).
.D2 .N 2
v2 (m/det) atau v2 .D2 .N 2 (m/menit)
60
Bila tidak terjadi slip antara sabuk dengan pulley maka kecepatan sabuk :
v v1 v 2
88
Bila terjadi slip antara kedua sabuk dengan pulley maka :
v v1 v 2
Maka besar kecepatannya bila diperhitungkan terjadi slip yaitu :
v v1 Slip v1 v1.S1 %
S S1
v v1 v1 1 v1 (1 100 ) …………………………1)
100
v2 v slip v v.S 2 %
S S2
v2 v v 2 v(1 100 ) …………………………2)
100
89
Gambar 4.11. Sabuk ban
Dimana :
L = panjang sabuk ban
L = busur GJE +EF +busur FKH + HG
Atau L = 2 (busur JE + EF + busur FK)
r1 r2 D1 D2
Sin karena kecil sekali
A 2. A
Untuk panjang busur JE:
D
JE 1 ( 2 )
2
Panjang busur FK:
D
FK 2 ( 2 )
2
Panjang EF:
D D
EF M .O2 A2 ( 1 2 ) 2
2 2
D D2 2
EF A 1 ( 1 ) diselesaikan menurut teori binomial yaitu:
2. A
D D2 2
EF A[1 1 2 ( 1 ) .....................................]
2. A
diambil :
90
D1 D2 2 ( D D2 ) 2
EF A[1 1 2 ( ) ] A 12 1
2. A 4A
( D1 D2 ) 2 ( D1 D2 ) 2
L 2A 2 ( D1 D2 )
2A 4A
2( D1 D2 ) 2 ( D1 D2 ) 2
L 2 A 2 ( D1 D2 )
4A 4A
Maka panjang sabuk ban (belt) untuk pemindah daya jenis terbuka :
( D D2 ) 2
L 2 A 2 ( D1 D2 ) 1
4A
Untuk menentukan sudut kontak terkecil antara sabuk ban dengan roda
(pulley) adalah :
(180 2 ) (rad)
180o
D D2
Sin 1
2A
dimana:
D1=diameter pulley yang besar
D2=Diameter pulley yang kecil
A =Jarak antara kedia sumbu poros.
91
Untuk menentukan panjang sabuk jenis ini, dapat dihitung berdasarkan
gambar 4.12 dibawah ini :
92
D1 D2 2
EF A[1 1
2( ) .....................................]
2. A
diambil :
D1 D2 2 ( D1 D2 ) 2
EF A[1 2 (
1 ) ] A 2
1
2. A 4A
Untuk menentukan panjang sabuk jenis ini, lihat gambar 6-13 yaitu :
93
( D2 D1 ) 2 ( D2 DP ) 2
L ( A AP C ) 2 ( D1 D2 )
8A 8A
2
( D DP ) E ( D1 DP ) E ( D2 DP )
1
8C AP 2 C 2
D2 D1 ( D1 DP 2 E
(180o ) (rad)
2A 2 AP 180 o
dimana:
D1 = Diameter pulley terbesar
D2 = Diameter pulley terkecil
DP = Diametyer pulley penegang.
A = Jarak antara kedia sumbu poros
94
Gambar 4.14. Sabuk ban bersilang tegak lurus
Untuk menentukan panjang sabuk jenis ini, lihat gambar 6-14 yaitu :
( D12 D22
L 2 A 2 ( D1 D2 )
2A
Untuk menentukan sudut kontak terkecil antara sabuk ban dengan roda
(pulley) adalah :
D
(180 1 60o ) (rad)
A 180o
95
Gambar 4.15 Penampang sabuk ban dan pulley
Dimana:
F1 = Tegangan dalam sabuk ban (belt) pada bagian sisi tegang.
F2 = Tegangan dalam sabuk ban (belt) pada bagian sisi kendor.
= besar sudut kontak antara sabuk dengan pulley dalam radian.
Fn = Gaya normal
Fr = Gaya gesek
Besar gaya gesek yang terjadi pada bagian yang kecil tersebut (lihat
gambar 6-14) yaitu :
Fr .Fn
Tinjau terhadap sumbu Y:
FY 0
d d
Fn ( F dF ) sin F sin ……………………..1)
2 2
d d d
Oleh karena sin kecil sekali maka sin
2 2 2
d d d dF .d d
Fn ( F dF ) F = F F
2 2 2 2 2
dimana:
dF .d
kecil sekali maka diabaikan.
2
96
d d
Fn F F F .d ……………………………2)
2 2
Fx 0
d d
Fr ( F dF ) cos F cos ……………………..1)
2 2
d d
Oleh karena cos kecil sekali maka Cos 1
2 2
Fr ( F dF ) F = dF
dimana : Fr .Fn
dF
.Fn dF Fn ……………………………………3)
dari persamaan 2 & 3 diperoleh :
dF dF
F .d .d …………………………..4)
F
Maka tegangan keseluruhan F1 dan F2 diperoleh dengan meintegralkan
persamaan 4 yaitu :
F1
dF F1
d ln .F F2
.
F2 F
F1 F1
ln F1 ln F2 ln atau e .
F2 F2
Maksimum tegangan dalam ban pada bagian sisi yang tegang adalah :
F1 mak .b.t
P ( F1 F2 ).v (watt)
dimana:
mak = Tegangan tarik maksimum bahan sabuk akibat F 1
b = lebar sabuk ban (belt)
t = tebal sabuk ban.
P = Daya dalam watt
v = kecepatan sabuk ban
97
Dalam kondisi sabuk ban tersebut bekerja, maka akan timbul efek gaya
centrifugal yang mengakibatkan sabuk ban tersebut tertarik keluar,
sehingga akan menambah ketegangan dari sabuk tersebut.
Untuk menentukan besar gaya centrifugal yang bekerja, maka diambil
sebagian kecil penampang sabuk dengan sudut d seperti terlihat pada
gambar 4.16 dibawah ini.
v2 W v2
Fc m
r g r
98
w.d .v 2
Fc . sin d 2 Fc sin d 2
g
w.d .v 2
2 Fc sin d 2
g
d
oleh karena d kecil sekali maka dianggap sin d 2
2
d w.d .v 2 w.v 2
2 Fc Fc
2 g g
F1t F1 Fc
dan untuk sisi yang kendor adalah :
F2t F2 Fc
Contoh Soal.
Sebuah motor dengan daya sebesar 37 kW pada putaran 320 rpm
digunakan untuk menggerakkan sumesin penggiling padi, sistim transmisi
yang digunakan adalah transmisi sabuk ban terbuka seperti terlihat pada
gambar 4-1. Untuk data data system transmisi tersebut adalah :
- massa jenis ban 1,1 gr/cm3
- tebal sabuk ban 10 mm
- Tegangan tarik diizinkan untuk bahan sabuk 250 N/cm 2
- Diameter roda pulley 150 cm.
- Sudut kontak antara ban dan roda pulley terkecil 165 o
- Koefisien gesek antara ban dengan pulley 0,3
- Faktor slip diabaikan.
Ditanyakan:
a. Besar gaya tegang F1 dan F2
b. Lebar ban yang dibutuhkan
c. Besar gaya sentrifugal yang terjadi.
Penyelesaian.
Diketahui:
P = 37 kW = 37000 watt ; N = 320 rpm ; t = 10 mm = 1 cm
= 1,1 gr/cm = 1,1 x 10 kg/cm3
3 -3
; =250 N/cm2
o o
D = 150 cm ; = 0,3 dan 165 165 180o 2,88 rad
99
Massa dari sabuk ban per meter, bila lebar b dalam cm:
m = luas xpanjang x massa jenis.
m (b.t ).100.( ) b(1).100(1,1x10 3 ) 0,11 .b kg
F1
e . 2,71830,3( 2,88) 2,373
F2
F1 2,373.F2 ……………………………..1)
Dimana :
W 2
Fc .v m.v 2 0,11 .b.v 2
g
Oleh karena faktor slip diabaikan maka : v1 v v2
.D.N (1,5)320
v 25,12 m/det
60 60
100
( 250).b.(1) 2545,71 0,11 .b.( 25,12) 2
(250).b 2545,71 (69,41).b
250.b 69,41.b 2545,71
2545,71
b(250 69,41) 2545,71 b 14,1 (cm)
250 69,41
Besar gaya sentrifugal yang terjadi :
Bentuk system pemindah daya dari sabuk V (V belt) ini dapat dilihat pada
gambar 4-17 dan bentuk penampang sabuk V seperti terlihat pada
gambar 4-18 dibawah ini.
101
Gambar 4-18 Penampang sabuk V
Bentuk dari pulley dari sabuk V ini, besar sudut alurnya dibuat sama dan
jumlah alur dari pulley tersebut disesuaikan dengan jumlah sabuk V yang
akan dipasang. Bentuk dari pulley sabuk V ini dapat dilihat pada gambar
4-19a untuk satu sabuk dan gambar 6-19b untuk penggunaan sabuk lebih
dari satu buah.
(a) (b)
Berhubung sabuk V ini bidang geseknya terdapat pada kedua sisi dari
sabuk maka gaya normal yang terjadi diuraikan menjadi dua bagian
seperti terlihat pada gambar 4-20 dibawah ini.
102
Gambar 4-20 Penampang sabuk dan Pulley
Dimana :
Fn = Gaya normal
F = Gaya tegang dari sabuk
Fn1 = Fn2 = Gaya normal pada bidang gesek.
2 = Sudut kontak (sudut alur pulley)
= koefisien gesek antara sabuk dengan bidang pulley.
Fn 1
Fg .Fn . cos ec dimana cos ec
sin sin
F1 F1
e . .Co sec atau 2,3. log . .Co sec
F2 F2
dimana:
F1 = Besar gaya tegang sabuk V pada bagian yang kencang
103
F2 = Besar gaya tegang sabuk V pada bagian yang kendor.
e = 2,7183
= sudut kontak antara sabuk dengan pulley yang terkecil
(caranya sama dengan perhitungan sabuk ban rata)
= besar sudut kemiringan alur pulley.
Contoh soal.
Sebuah motor listrik berdaya 100 kW pada putaran 750 rpm, digunakan
untuk menggerakkan kompressor dengan putaran yang diinginkan
sebesar 250 rpm. Untuk memindahkan daya motor tesebut ke kompressor
digunakan system transmisi sabuk V ( V-Belt) seperti terlihat pada gambar
4-17. Bila data-data yang lainnya diketahui sebagai berikut:
- Jarak sumbu poros motor listrik dengan sumbu kompressor 1,75 meter
- Diameter pulley kompressor 1 meter.
- Sudut alur pulley 35o
- Koefisen gesek 0,25
- Kecepatan sabuk 1600 m/menit.
- Luas penampang sabuk V sebesar 3,75 cm2
- Berat jenis sabuk V adalah 0,01 N/cm3
- Tegangan yang diizinkan untuk bahan sabuk V adalah 250 N/cm 2
- Faktor slip diabaikan.
Ditanyakan :
a. Gaya tegang sabuk V ( F1 dan F2)
b. Jumlah sabuk V yang digunakan.
c. Panjang sabuk V tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui:
a = 3,75 cm2
Berat jenis = 0,01 N/cm3
2= 350 =17,5o dan = 0,25
104
a. Menentukan gaya tegang sabuk ( F1 dan F2 )
N1 D2 D2 .N 2 100.(250)
D1 33,33 (cm)
N 2 D1 N1 750
D2 D1 100 33,33
sin 0,1907
2. A 2(175)
105
{180o 2(11o )} 2,76 rad.
180o
F1 F
e . .Co sec F2 . .Co1 sec .
F2 e
666 666
F2 0, 25.( 2, 76).Co sec .17,5
67 (N)
(2,7183) 9,931
80
P1 ( F1 F2 ).v (666 67) 15973,33 (watt)
3
besar daya untuk satu sabuk V: P1 15,9733 (kW)
P 100
z 6,26 7 buah sabuk V
p1 15,9733
( D2 D1 ) 2
L 2 A 2 ( D2 D1 )
4A
(100 33,33) 2
L 2(175) 2 (100 33,33)
4(175)
106