M Nurohman Setiaji 1
Gambar 1.1 Hubungan belt terbuka
M Nurohman Setiaji 2
Panjang sabuk kesuluruhan:
(r 1−r 2)²
L = π (r1+r2)+2x
x
π (d 1+d 2) ²
= 2 (d1+d2)+2x+
4x
r 1−r 2
Sin α =
x
M Nurohman Setiaji 3
Ɵ= (180°+2α)………(cross belt drive)
(r 1−r 2)²
L = π (r1+r2)+2x
x
π (d 1+d 2) ²
= (d1+d2)+2x+
2 4x
Daya yang di transmisikan:
P=(F1-F2)V.W
Rasio Tegangan
F1
2,3Log = μ.Ɵ
F2
Keterangan:
M Nurohman Setiaji 4
c. Quarter turn belt drive (hubungan belt belokan)
Hubungan penggerak belt belokan (quarter turn) seperti gambar a
digunakan dengan poros yang dipasang pada sudut tegak lurus dan
berputar dalam salah satu arah yang ditetapkan. Untuk mencegah belt
lepas dari puli, lebar permukaan puli sebaiknya lebih besar atau 1,4 b, di
mana b adalah lebar belt.
Dalam hal ini puli-puli tidak dapat diatur seperti pada gambar a atau
ketika diinginkan gerakan berputar balik, maka dapat digunakan puli
penghanta seperti ditunjukkan pada gambar b.
M Nurohman Setiaji 5
Gambar 1.5 Belt drive with idler pulleys
Jika diinginkan untuk memindah gerakan dari salah satu poros ke beberapa
poros, yang semua disusun sejajar, sebuah transmisi belt dengan banyak puli
penegang dapat dilihat pada gambar berikut ini.
M Nurohman Setiaji 6
Gambar 1.7 Hubungan belt bertingkat
M Nurohman Setiaji 7
bebas pada poros mesin dan tanpa kemampuan pemindahan power yang
ada. Ketika poros yang digerakkan diinginkan untuk berhenti, belt
didorong ke puli bebas dengan cara menggeser batang yang mempunyai
garpu belt.
Perbandingan Kecepatan
Karena kecepatan linier pada kedua puli sama, maka:
M Nurohman Setiaji 8
πD1n1 = πD2n2
n ₂ D₁
=
n ₁ D₂
Dengan:
N2 = putaran poros yang digerakkan
N1 = putaran poros penggerak
D2 = diameter pulley yang digerakkan
D1 = diameter pulley penggerak
n ₂ D₁+t
=
n ₁ D₂+t
( )
❑
n ₂ D₁+t s
=
n ₁ D₂+t
1−
100
V-belt berbuat dari karet dengan inti tenunan tetoron atau semacamnyadan
mempunyai penampang trapesium, V-belt dibelitkan disekeliling
alur puli yang membentuk V juga. Bagian sabuk yang sedang membelit pada
M Nurohman Setiaji 9
puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan
bertambah besar.
Seperti pada gambar di atas. V-belt dicetak dalam bentuk trapezium dan dibuat
melingkar tanpa ujung. V-belt sesuai terutama untuk penggerak pendek.
Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk gaji yang akan
menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relative rendah,
hal ini merupakan salah satu keunggulan V-belt bekerja lebih halus dan tidak
bersuara serta daya besar dan jarak relative.
Kelebihan:
1. Dapat mentrasmisikan daya lebih besar
2. Dalam pemakaian beberapa sabuk kondisi sabuk sama
M Nurohman Setiaji 10
3. Tidak bias digunakan untuk merubah putaran
Kelemahan:
1. Faktor slip besar karena puli yang datar
2. Kecepatan yang ditransmisikan tidak besar
3. Tidak dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang tepat
4. Tidak dapat bekerja pada tempat yang berminyak dan kotor
Hubungan V-Belt:
μ.Ɵ
(T 1−m. V ²) ( )
2 =e α
(T 2−m .V ) sin
2
Keterangan:
Tipe V-Belt
M Nurohman Setiaji 11
Gambar 2.3 Ukuran penampang sabuk V
Penampang A B C D E
Diameter 65 135 175 300 450
min. yang
diizinkan
Diameter 95 145 225 350 550
min. yang
dianjurkan
M Nurohman Setiaji 12
8. V - b e l t d a p a t d i o p e r a s i k a n d i k e d u a a r a h ,
dengan sisi ketat sabuk
d i bagian atas atau bawah. Garis tengah bisa horizontal, vertikal atau miring.
V belt dicetak dalam bentuk trapezium dan dibuat melingkar tanpa ujung. V
belt sesuai terutama untuk penggerak pendek.
M Nurohman Setiaji 13
Sumber: Machine Design, R. S. Khurmi
Puli Diameter
Berat per
pitch
Peringkat Lebar alas Tebal (t) meter
Tipe belt minimum
hp (b) mm mm panjang
puli (d)
(kg)
mm
A 5-Jan 75 13 8 0.106
E 40-500 500 38 23 -
untuk V belt bias dibuat dari besi tuang atau baja dipres untuk mengurangi berat.
Ukuran untuk puli alur V standar dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Jumlah
Tipe belt w d a c f e alur
puli
A 11 12 3.3 8.7 10 15 6
D 27 28 8.1 19.9 24 37 14
M Nurohman Setiaji 14
Catatan; Lebar muka (B)= (n-1)e+2e (Sumber; Machine Design, R.S Khurmi)
b. Rasio Tegangan belt
Sebuah V belt dengan alur puli seperti ditunjukkan pada gambar berikut
Atau
T₁
= e μ . Ɵ .cosecα
T₂
Contoh Soal:
Pada mesin bubut pemindahan tenaga dengan sabuk berpenampang, 9 x 250
[mm] diameter pulley 90 [mm] berputar 336 rpm. Sudut kontak 120°.
Tegangan sabuk 200 N/cm², berat jenis sabuk 0,0098 N/cm3, koefisien gesek
0,35. Hitung tenaga yang dapat dipindahkan? (dengan mempertimbangkan
tegangan akibat gaya sentrifugal).
Jawaban:
Gaya tegangan sabuk:
T1=200 [N/cm2] . 0.9 [cm] .25 [cm] = 4500 [N]
M Nurohman Setiaji 15
Rasio tegangan:
T₁
=e μ . Ɵ
T₂
120
Ɵ= .π = 2/3. π [rad]
180
μ= 0.35
e= 2.7182818
T₁
T2 =
e μ .Ɵ
4500
=
2.71828180.35 .2/3.π
= 2162.0116 [N]
Tegangan sabuk akibat gaya sentrifugal
w.v ²
Tc =
g
W = (0,9.25.100).[cm3/m]0,0098 [N/cm3]
= 22,05 N/m
π .d .n
v=
60
π .0,9 .336
=
60
= 15,833627 [m/s]
g = 9,81 [m/s2]
22, 05.15 , 833627²
Tc = 9,81
M Nurohman Setiaji 16
= 563,25028 [N]
M Nurohman Setiaji 17