Anda di halaman 1dari 17

1.

Bentuk hubungan sabuk (belt)


Tenaga dari satu puli dapat dipindahkan ke puli lainnya melalui hubungan belt
seperti berikut ini:
a. Open belt drive
Untuk poros sejajar dan berputar dalam arah yang sama

M Nurohman Setiaji 1
Gambar 1.1 Hubungan belt terbuka

O1 = Pusat dari puli penggerak

O2 = Pusat dari puli yang digerakkan

r1 = Jari-jari puli penggerak

r2 = Jari-jari puli yang digerakkan

X = jarak antara kedua pusat sumbu puli (O1-O2)

L = Panjang total sabuk

L =Arc GJE + EF + Arc FKH +HG

= 2(Arc JE+EF+Arc FK)

Dari geometri gambar, kita juga temukan bahwa:

O1M O1E−E M r 1−r 2


Sin α= = =
O1 O2 O 1O 2 x

M Nurohman Setiaji 2
Panjang sabuk kesuluruhan:
(r 1−r 2)²
L = π (r1+r2)+2x
x
π (d 1+d 2) ²
= 2 (d1+d2)+2x+
4x

b. Crossed or twist belt drive


Pada jenis hubungan belt ini, poros pada puli sejajar dan berputar
berlawanan arah. Dapat ditemukan bahwa terdapat titik belt yang
bersilangan yang berakibat pada belt menjadi cepat aus dan robek. Untuk
menghindari hal tersebut jarak poros dibatasi maksimum 20 kali lebar belt
dan kecepatan belt sebaiknya tidak lebih dari 20 m/s.

Gambar 1.2 Hubungan belt bersilangan

r 1−r 2
Sin α =
x

M Nurohman Setiaji 3
Ɵ= (180°+2α)………(cross belt drive)

Panjang belt keseluruhan:

(r 1−r 2)²
L = π (r1+r2)+2x
x
π (d 1+d 2) ²
= (d1+d2)+2x+
2 4x
Daya yang di transmisikan:

Gambar 1.3 Power Transmited by a belt

F1= Tegangan pada sisi kencang (N)

F2= Tegangan pada sisi kendor (N)

Daya yang di transmisikan:

P=(F1-F2)V.W

Rasio Tegangan

F1
2,3Log = μ.Ɵ
F2

Keterangan:

μ = koefisien gesek antara puli dengan belt

Ɵ = sudut kontak (radian)

M Nurohman Setiaji 4
c. Quarter turn belt drive (hubungan belt belokan)
Hubungan penggerak belt belokan (quarter turn) seperti gambar a
digunakan dengan poros yang dipasang pada sudut tegak lurus dan
berputar dalam salah satu arah yang ditetapkan. Untuk mencegah belt
lepas dari puli, lebar permukaan puli sebaiknya lebih besar atau 1,4 b, di
mana b adalah lebar belt.

Gambar 1.4 Quarter turn belt drive

Dalam hal ini puli-puli tidak dapat diatur seperti pada gambar a atau
ketika diinginkan gerakan berputar balik, maka dapat digunakan puli
penghanta seperti ditunjukkan pada gambar b.

d. Belt drive with idler pulleys


Sebuah transmisi belt dengan puli penegang. Lihat gambar berikut ini,
digunakan untuk dengan poros yang dipasang sejajar dan ketika sebuah
hubungan belt terbuka tidak dapat digunakan karena sudut kontak yang
terlalu kecil pada puli yang lebih kecil. Tipe transmisi digunakan untuk
memperoleh ratio kecepatan tinggi dan ketika tegangan belt yang
diperlukan tidak dapat diperoleh dengan cara lain.

M Nurohman Setiaji 5
Gambar 1.5 Belt drive with idler pulleys

Jika diinginkan untuk memindah gerakan dari salah satu poros ke beberapa
poros, yang semua disusun sejajar, sebuah transmisi belt dengan banyak puli
penegang dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1.6 Hubungan belt banyak poros dan puli penegang

e. Compound belt drive (Transmisi penggerak belt bertingkat)


Pada transmisi belt ini digunakan untuk transmisi daya dari sebuah poros
ke beberapa roda atau digunakan ketika power yang dipindahkan dari
salah satu poros ke poros lainnya melalui sejumlah puli.

M Nurohman Setiaji 6
Gambar 1.7 Hubungan belt bertingkat

f. Transmisi belt dengan puli bertingkat


Transmisi pada puli ini digunakan untuk mengubah putaran pada poros
yang digerakkan, sementara putaran pada poro penggerak tetap.

Gambar 1.8 Hubungan belt dengan puli bertingkat

g. Fast and loose pulley drive


Pada puli ini digunakan ketika poros mesin yang digerakkan harus
digerakkan awal atau dihentikan kapan saja jika diinginkan tanpa
mempengaruhi poros yang menggerakkan. Sebuah puli yang dikunci
dengan pasak terhadap poros mesin disebut puli cepat dan berputar pada
kecepatan yang sama dengan kecepatan poros mesin. Puli lepas berputar

M Nurohman Setiaji 7
bebas pada poros mesin dan tanpa kemampuan pemindahan power yang
ada. Ketika poros yang digerakkan diinginkan untuk berhenti, belt
didorong ke puli bebas dengan cara menggeser batang yang mempunyai
garpu belt.

Gambar 1.8 Hubungan belt lepas cepat

Digunakan ketika porors mesin yang digerakkan harus digerakkan awal


atau dihentikan jika diinginkan tanpa mempengaruhi poros yang
menggerakkan. Sebuah puli yang dikunci dengan pasak terhadap poros
mesin disebut puli cepat dan berputar pada kecepatan yang sama dengan
kecepatan poros mesin. Puli lepas berputar bebas pada poros mesin dan
tanpa kemampuan pemindahan power yang ada. Ketika poros yang
digerakkan diinginkan untuk berhenti, belt didorong ke puli bebas dengan
cara menggeser batang yang mempunyai garpu belt.

 Perbandingan Kecepatan
 Karena kecepatan linier pada kedua puli sama, maka:

M Nurohman Setiaji 8
πD1n1 = πD2n2

 Dan perbandingan putaran antara kedua puli menjadi:

n ₂ D₁
=
n ₁ D₂

Dengan:
N2 = putaran poros yang digerakkan
N1 = putaran poros penggerak
D2 = diameter pulley yang digerakkan
D1 = diameter pulley penggerak

 Jika tebal belt (t) perlu dipertimbangkan, maka:

n ₂ D₁+t
=
n ₁ D₂+t

 Jika faktor slip (s) dimasukkan, maka:

( )

n ₂ D₁+t s
=
n ₁ D₂+t
1−
100

Dengan s = factor slip total untuk kedua roda

2. Transmisi penggerak V Belt

a. Bentuk dan tandard V belt

V-belt berbuat dari karet dengan inti tenunan tetoron atau semacamnyadan
mempunyai penampang trapesium, V-belt dibelitkan disekeliling
alur  puli yang membentuk V juga. Bagian sabuk yang sedang membelit pada

M Nurohman Setiaji 9
puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan
bertambah besar.

Gambar 2.1 V-Belt

Gambar 2.2 Penampang sabuk V

Seperti pada gambar di atas. V-belt dicetak dalam bentuk trapezium dan dibuat
melingkar tanpa ujung. V-belt sesuai terutama untuk penggerak pendek.

Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk gaji yang akan
menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relative rendah,
hal ini merupakan salah satu keunggulan V-belt bekerja lebih halus dan tidak
bersuara serta daya besar dan jarak relative.

 Kelebihan:
1. Dapat mentrasmisikan daya lebih besar
2. Dalam pemakaian beberapa sabuk kondisi sabuk sama

M Nurohman Setiaji 10
3. Tidak bias digunakan untuk merubah putaran
 Kelemahan:
1. Faktor slip besar karena puli yang datar
2. Kecepatan yang ditransmisikan tidak besar
3. Tidak dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang tepat
4. Tidak dapat bekerja pada tempat yang berminyak dan kotor

Hubungan V-Belt:

μ.Ɵ
(T 1−m. V ²) ( )
2 =e α
(T 2−m .V ) sin
2

Keterangan:

T1 = Gaya sisi Tarik (N)

T2 = Gaya sisi kendor (N)

m = massa belt (kg/m)

V = kecepatan belt (m/s)

e = bilangan natural = 2.72

μ = koefisien gesek ban dengan pulley

Ɵ = sudut kontak belt (radian)

α = sudut kemiringan v-belt dalam derajat

Tipe V-Belt

M Nurohman Setiaji 11
Gambar 2.3 Ukuran penampang sabuk V
Penampang A B C D E
Diameter 65 135 175 300 450
min. yang
diizinkan
Diameter 95 145 225 350 550
min. yang
dianjurkan

Sabuk V dibelitkan di keliling alur puliyang berbentuk V pula. Gaya gesekan


juga
akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan
transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah.

Keuntungan dari sabuk V dibandingkan sabuk datar adalah :


1 . Drive V-belt memberikan kekompakan karena jarak antar
p u s a t - p u s a t  puli kecil.
2. Slip antara sabuk diabaikan
3. lifetime lebih lama, 3sampai 5 tahun.
4. Dapat dengan mudah di bongkar pasang.
5 . Pengoperasian sabuk dan pulley halus
6. Rasio kecepatan tinggi.
7. T i n d a k a n w e d g i n g d a r i s a b u k d i a l u r m e m b e r i k a n n i l a i t i n g g i
u n t u k   membatasi rasio ketegangan. Oleh karena itu daya yang ditransmisikan
oleh V-belt
l e b i h   d a r i   b e l t s   d a t a r   u n t u k   k e t e g a n g a n   y a n g   s a m a koefisien
gesekan, busur dari kontak dan diijinkan di sabuk.

M Nurohman Setiaji 12
8. V - b e l t   d a p a t   d i o p e r a s i k a n   d i   k e d u a   a r a h ,
dengan sisi ketat sabuk
d i  bagian atas atau bawah. Garis tengah bisa horizontal, vertikal atau miring.

V belt dicetak dalam bentuk trapezium dan dibuat melingkar tanpa ujung. V
belt sesuai terutama untuk penggerak pendek.

Gambar 2.4 Penampang alur puli

V belt dibuat dalam lima tipe A, B, C, D, dan E. Ukuran standar V belt


ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Ukuran standar V Belt

M Nurohman Setiaji 13
Sumber: Machine Design, R. S. Khurmi

Puli Diameter
Berat per
pitch
Peringkat Lebar alas Tebal (t) meter
Tipe belt minimum
hp (b) mm mm panjang
puli (d)
(kg)
mm

A 5-Jan 75 13 8 0.106

B 20-Mar 125 17 11 0.189

C 10-100 200 22 14 0.343

D 30-200 355 32 19 0.596

E 40-500 500 38 23 -

untuk V belt bias dibuat dari besi tuang atau baja dipres untuk mengurangi berat.
Ukuran untuk puli alur V standar dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Jumlah
Tipe belt w d a c f e alur
puli
A 11 12 3.3 8.7 10 15 6

B 14 15 4.2 10.8 12.5 19 9

C 19 20 5.7 14.3 17 25.5 14

D 27 28 8.1 19.9 24 37 14

E 32 33 9.6 23.4 29 44.5 20


Tabel 2.2 Ukuran puli standar

M Nurohman Setiaji 14
Catatan; Lebar muka (B)= (n-1)e+2e (Sumber; Machine Design, R.S Khurmi)
b. Rasio Tegangan belt
Sebuah V belt dengan alur puli seperti ditunjukkan pada gambar berikut

Gambar 2.5 Parameter kerja rasio tegangan sabuk V


Dimana:
R1 = reaksi normal antara belt dan sisi alur puli
R = reaksi total pada bidang alut
2α = sudut alur
μ = koefisien gesek antara belt dengan sisi alur
T₁
2.3 log ( ) = μ.Ɵ cosec β
T₂

Atau
T₁
= e μ . Ɵ .cosecα
T₂
Contoh Soal:
Pada mesin bubut pemindahan tenaga dengan sabuk berpenampang, 9 x 250
[mm] diameter pulley 90 [mm] berputar 336 rpm. Sudut kontak 120°.
Tegangan sabuk 200 N/cm², berat jenis sabuk 0,0098 N/cm3, koefisien gesek
0,35. Hitung tenaga yang dapat dipindahkan? (dengan mempertimbangkan
tegangan akibat gaya sentrifugal).
Jawaban:
Gaya tegangan sabuk:
T1=200 [N/cm2] . 0.9 [cm] .25 [cm] = 4500 [N]

M Nurohman Setiaji 15
Rasio tegangan:
T₁
=e μ . Ɵ
T₂
120
Ɵ= .π = 2/3. π [rad]
180

μ= 0.35
e= 2.7182818
T₁
T2 =
e μ .Ɵ
4500
=
2.71828180.35 .2/3.π

= 2162.0116 [N]
Tegangan sabuk akibat gaya sentrifugal
w.v ²
Tc =
g

W = (0,9.25.100).[cm3/m]0,0098 [N/cm3]
= 22,05 N/m
π .d .n
v=
60

π .0,9 .336
=
60
= 15,833627 [m/s]

g = 9,81 [m/s2]
22, 05.15 , 833627²
Tc = 9,81

M Nurohman Setiaji 16
= 563,25028 [N]

Tenaga yang dapat dipindahkan:


P = [(T1+Tc)-(T2+Tc)].v
= [(4500+563,25)-(2162,0116+536,25)].15,83
= 37010,54 [Watt]
3. Circular Belt atau round belt

Sabuk bulat, dan daya besar & jarak > 8m

Gambar 3.1 Circular Belt


Round belts terbuat dari solid rubber atau rubber dengan cord. Belt ini hanya
digunakan untuk beban ringan seperti untuk sewing machian projectofilms.
Paling jarang digunakan, biasanya dipakai untuk mentransmisikan daya yang kecil
dan jarak antar ± 5 meter.

M Nurohman Setiaji 17

Anda mungkin juga menyukai