A. V-Belt
Belt yang berpenampang trapesium, terbuat dari tenunan dan serat-
serat yang dibenamkan pada karet kemudian dibungkus dengan anyaman dan
karet; digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang
lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.
Bahan V - Belt
Kulit
Ayaman benang
Karet
1
Jenis-Jenis V-Belt
1. Tipe standar; ditandai huruf A, B, C, D, & E
2. Tipe sempit; ditandai simbol 3V, 5V, & 8V
3. Tipe untuk beban ringan; ditandai dengan 3L, 4L, & 5L
2
Ukuran V-Belt tipe sempit
Kelebihan V-Belt
3
1. V-belt lebih kompak
2. Slip kecil dibanding flat belt
3. Operasi lebih tenang
4. Mampu meredam kejutan saat start
5. Putaran poros dapat dalam 2 arah & posisi kedua poros dapat sembarang
Kelemahan V-Belt
1. Tidak dapat digunakan untuk jarak poros yang panjang
2. Umur lebih pendek
3. Konstruksi pulley lebih kompleks dibanding pulley untuk flat belt
C 3R 1 R 2 atau C 2R 2
R 1 jari jari pulley kecil
R 2 jari jari pulley besar
5. Menghitung torsi pada pulley kecil berdasarkan daya desain & putaran.
Kemudian dihitung tarikan pada belt yang tegang berdasarkan persamaan :
F1
e 1 cos ec
F2
6. Tarikan belt maks Tarikan maks yang diijinkan belt Jika tidak terpenuhi,
maka:
Pilih penampang belt yang lebih besar
Gunakan lebih dari satu belt
4
V BELT Variable Speed Drives :
1. Posisi V-Belt dapat berubah di dalam groove jika jarak shaft driven dan
driving bergeser
2. Pulley dapat meregang dan merapat
3. Kecepatan belt direncanakan antara 10 20 m/s, maks 25 m/s.
4. Daya Maks yang dapat ditransmisikan + 500 KW
5. Driven pulley dapat berupa flat atau faced pulley
6. V-Belt tidak dapat digunakan pada center distance yang terlalu besar
7. V-belt biasa digunakan untuk menurunkan putaran, perbandingan reduksi i
(i > 1)
n1 Dp 1 1
i u
n2 dp u i
Aplikasi V-Belt
1. Penerus daya pada mesin-mesin kecepatan tinggi, seperti kompresor, dll.
5
2. Kipas radiator mobil
3. Mesin-mesin pertanian
4. Mesin-mesin industri
5. Mesin perkakas
6. Mesin kertas, mesin tekstil, dsb.
Contoh-Contoh V-Belt
6
B. FLAT BELT
7
Belt (sabuk) dan tali digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros
yang satu ke poros yang lainnya melalui roda (pulley) yang berputar dengan
kecepatan sama atau berbeda.
Flat belt umumnya dipakai pada crowned pulleys, sabuk ini lebih tenang
dan efisien pada kecepatan tinggi, dan juga mampu mentransmisikan sejumlah
daya yang besar pada jarak pusat pulley yang panjang.
Flat belt ini dapat dibeli dalam bentuk rol dan potongan yang nanti
ujungnya disambung dengan special kits furnished oleh pabriknya.
Daya yang ditransmisikan ditentukan oleh :
1. Kecepatan sabuk
2. Tarikan oleh sabuk pada pulley
3. Sudut kontak antara sabuk dengan pulley yang kecil
4. Kondisi pemakaian
8
1. Lem
2. Dijahit
3. Straples
4. Kait
Tegangan pada belt kulit: 210 350 kg/cm2, dan dengan angka keamanan 8 10.
Dengan tegangan yang diijinkan 17,5 kg/cm 2, maka umur belt dapat mencapai 15
tahun. Kecepatan belt dibatasi 20 22,5 m/s. Jika kecepatan meningkat, maka
gaya sentrifugal akan bertambah besar, dan akan mengurangi daya yang
diteruskan.
Koefisien gesek sabuk ditentukan oleh:
a. Bahan sabuk
b. Bahan pulley
c. Kecepatan sabuk
d. Faktor slip
Untuk sabuk kulit dan roda besi cor, koefisien gesek dapat diprediksi dengan
persamaan:
42,6
0,54
152,6 v
9
2. Crossed or twist belt drive
Untuk poros sejajar dan berputar berlawanan arah. Karena belt saling
bergesekan maka belt menjadi cepat aus dan sobek. Jarak poros dibatasi
maksimum 20 kali lebar belt dan kecepatan maksimim 20 meter/s.
10
4. Belt drive with idler pulleys
Untuk memperbesar sudut kontak jika jarak poros cukup panjang. Dengan
cara ini dapat digunakan untuk perbandingan kecepatan tinggi, dan untuk
menambah tarikan belt.
11
6. Stepped or cone pulley drive
Digunakan untuk mengubah putaran poros yang digerakkan sementara putaran
poros penggerak tetap.
12
Perbandingan Kecepatan
Karena kecepatan linier pada kedua puli sama, maka:
D1n1 D2 n2
Dan perbandingan putaran antara kedua puli menjadi:
n2 D1
n1 D2
Dengan:
N2 = putaran poros yang digerakkan
N1 = putaran poros penggerak
D2 = diameter pulley yang digerakan
D1 = diameter pulley penggerak
Jika tebal belt (t) perlu dipertimbangkan, maka:
n2 D1 t
n1 D1 t
13
Panjang sabuk
1. Transmisi terbuka
(r r ) 2
L (r1 r2 ) 2 x 1 2
x
(r r ) 2
L (r1 r2 ) 2 x 1 2
x
14
F1
e
F2
F1 Fc
e
F2 Fc
Dengan Fc = tarikan sentrifugal, dan
w 2
Fc V
g
Torsi pada puli penggerak = (F1 - F2) r1, dan pada puli yang digerakkan
= (F1F2) r2
Lebar sabuk ditentukan berdasarkan tarikan maksimum, dan tegangan
yang diijinkan, karena:
15
F1 = Sw.b.t
Dengan: Sw = tegangan yang diijinkan
b = lebar sabuk
t = tebal sabuk
16
Tabel kapasitas daya untuk belt dari kanvas berlapis karet (HP/cm lebar)
17
Tabel faktor koreksi untuk dimensi puli yang kecil
18
DAFTAR PUSTAKA
Prajitno. 2001. Elemen Mesin Pokok Bahasan Transmisi sabuk dan Rantai.
Jurusan Teknik Mesin UGM.
19