V-Belt
Transmisi Sabuk-V (V-Belt)
Jarak yang cukup jauh yang memisahkan antara
dua buah poros mengakibatkan tidak
memungkinkannya mengunakan transmisi
langsung dengan roda gigi. Sabuk-V merupakan
sebuah solusi yang dapat digunakan. Sabuk-V
adalah salah satu transmisi penghubung yang
terbuat dari karet dan mempunyai penampang
trapesium. Dalam penggunaannya sabuk-V
dibelitkan mengelilingi alur puli yang berbentuk V
pula. Bagian sabuk yang membelit pada puli akan
mengalami lengkungan sehingga lebar bagian
dalamnya akan bertambah besar (Sularso,
1991:163).
Belt berpenampang trapesium, terbuat dari
tenunan dan serat-serat yang ditanam pada karet
kemudian dibungkus dengan anyaman dan karet;
digunakan untuk meneruskan daya dari satu
poros ke poros lainnya melalui Pulley yang
berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.
Komponen Utama V-Belt:
1. Belt Body: Badan Sabuk dibuat dari suatu campuran karet khusus
yang menghasilkan sifat mekanik yang baik, efisiensi transmisi tinggi
dan menjamin keausan karet seminimum mungkin.
2. Tensile Member: Komponen yang dapat diregangkan berupa kawat
kekuatan tinggi yang hanya sedikit meregang ketika ditarik. hal ini
menjamin kestabilan panjang sabuk serta waktu pakai sabuk.
3. Jaket/Sampul atau tutup yang terbuat dari serat tenunan,
melindungi bagian yang yang dapat diregangkan.
JENIS V-BELT
R
R1
2 Sin
Gaya gesek yang terjadi :
1
u
i
d p n1
v
60 1000
Aplikasi V-Belt
N d d N
1 2 2 2 1 250 0,33 m
d
N2 d1 1 N1 750
O M r r d d 1 0,33
sin 2 2 1 2 1 0,1914 11,04o
O1O2 x 2x 2 1,75
Sudut singgung pada puli yang kecil (puli poros motor listrik):
θ o o o o
= 180 – 2α = 180 – 2 x 11,04 = 157,92
= 157,92 x (π/180)= 2,76 rad
Massa sabuk tiap 1 meter:
–6
m = Luas x panjang x density = 375 x 10 x 1 x1000 = 0,375 kg/m
Gaya tarik/sentrifugal:
2 2
TC = m.v = 0,375 (26,67) = 267 N
Gaya/Tarikan maximum pada belt:
T = σ x a = 2,5 × 375 = 937,5 N
Tegangan pada sisi kencang sabuk:
T1 = T – TC = 937,5 – 267 = 670,5 N
T2 = Tarikan/tegangan pada sisi kendor sabuk
Daya yang diteruskan oleh sabuk:
(T1 – T2) v = (670,5 – 67,4) 26,67 = 16085 W = 16,085 kW
Solusi:
o o 2 –6 2
n = 2; 2β = 30 ; β = 15 ; a = 750 mm = 750 x10 m ; μ =
3 3 6 2
0,12 ρ = 1,2 Mg/m = 1200 kg/m ; σ = 7 MPa = 7 x 10 N/m ;
d = 300 mm = 0,3 m; N = 1500 rpm.
T1 o
2,3 log T cosec0,12cosec 15
2
0,377 3,8637 1,457
T1 1,457 T1
log T 2,3 0,6335 T 4,3
2 2
T2 T1 / 4,3 4750 / 4,3 1105 N
Daya yang diteruskan:
P =(T1 – T2) v x n = (4750–1105) x 23,56 x 2 = 171750 W= 171,75 k W
Kecepatan putar poros:
N1 = kecepatan Putar poros 1 (rpm)
v1 = kecepatan linear sabuk (m/s)
Tegangan/Gaya sentrifugal:
2 2
TC = T /3; m (v1) = T/3= 0,9 (v1) = 5250/ 3 = 1750
2
N (v1) = 1750/0,9 = 1944,4 v1 = 44,1 m/s
dN 0,3 N
44,1 1 1 0,0157N1
60 60
N1 = 44,1 / 0,0157 = 2809 rpm.
Macam macam dan rancangan sabuk gilir
Ada tiga jenis belt ditinjau dari segi bentuknya adalah sebagai berikut:
1. Flat belt (belt datar). Seperti ditunjukkan pada Gambar 1 (a), adalah banyak digunakan
pada pabrik atau bengkel, dimana daya yang ditransmisikan berukuran sedang dari pulley
yang satu ke pulley yang lain ketika jarak dua pulley adalah tidak melebihi 8 meter. Daya
yang ditansmisikan dari satu pulley ke pulley lain oleh beberapa jenis belt sebagai berikut:
a. Open belt drive (penggerak belt terbuka). Seperti ditunjukkan pada Gambar 2, belt
jenis ini digunakan dengan poros sejajar dan perputaran dalam arah yang sama. Dalam kasus ini, penggerak A menarik belt dari satu sisi
(yakni sisi RQ bawah) dan meneruskan ke sisi lain (yakni sisi LM atas). Jadi tarikan pada sisi bawah akan lebih besar dari pada sisi belt
yang atas (karena tarikan kecil). Belt sisi bawah (karena tarikan lebih) dinamakan tight side sedangkan belt sisi atas (karena tarikan kecil)
dinamakan slack side, seperti pada Gambar 2.
b. Crossed atau twist belt drive (penggerak belt silang). Seperti ditunjukkan pada
Gambar 3, belt jenis ini digunakan dengan poros sejajar dan perputaran dalam arah yang berlawanan. Dalam kasus ini, penggerak
menarik belt dari satu sisi (yakni sisi RQ) dan meneruskan ke sisi lain (yakni sisi LM). Jadi tarikan dalam belt RQ akan lebih besar dari
pada sisi belt LM. Belt RQ (karena tarikan lebih) dinamakan tight side sedangkan belt LM (karena tarikan kecil) dinamakan slack side,
seperti pada Gambar 3.
c. Quarter turn belt drive (penggerak belt belok sebagian). Mekanisme transmisi dapat dilihat pada Gambar 4. Untuk mencegah belt agar
tidak keluar/lepas dari pulley, maka leba r permukaan pulley harus lebih besar atau sama dengan 1,4b, dimana b adalah lebar belt.
d. Belt drive with idler pulley (penggerak belt dengan pulley penekan). Dinamakan juga jockey pulley drive seperti ditunjukkan pada
Gambar 5, digunakan dengan poros parallel dan ketika open belt drive tidak dapat digunakan akibat sudut kontak yang kecil pada
pulley terkecil. Jenis ini diberikan untuk mendapatkan rasio kecepatan yang tinggi dan ketika tarikan belt yang diperlukan tidak
dapat diperoleh dengan cara lain.
e. Compound belt drive (penggerak belt gabungan). Seperti ditunjukkan pada Gambar 6, digunakan ketika daya ditransmisikan dari poros
satu ke poros lain melalui sejumlah pulley
f. Stepped or cone pulley drive (penggerak pulley kerucut atau bertingkat). Seperti pada Gambar 7, digunakan untuk merubah kecepatan
poros yang digerakkan ketika poros utama (poros penggerak) berputar pada kecepatan konstan.
g. Fast and loose pulley drive (penggerak pulley longgar dan cepat). Seperti pada Gambar 8, digunakan ketika poros mesin (poros yang
digerakkan) dimulai atau diakhiri kapan saja diinginkan tanpa mengganggu poros penggerak. Pulley yang dikunci ke poros mesin
dinamakan fast pulley dan berputar pada kecepatan yang sama seperti pada poros mesin. Loose pulley berputar secara bebas pada poros
mesin dan tidak mampu mentransmisikan daya sedikitpun. Ketika poros mesin dihentikan, belt ditekan ke loose pulley oleh perlengkapan
batang luncur (sliding bar).