Gambar berikut menunjukkan puli-penggerak A dan puli pengikut B. Pulipenggerak menarik sabuk dari satu sisi dan membawanya kepada sisi
lainnya. Kekencangan/tegangan pada sisi bawah (sisi kencang) akan lebih
besar dari sisi bagian atas (sisi kendor ).
Gaya putar pada lingkaran puli penggerak (driver) dan puli pengikut
(follower) adalah perbedaan pada kedua tegangan:
(T1 T2)
..........(i)
T T T
T
2
2
2
2
2
...........(ii)
..........(iii)
RN (T T ) T RN
..........(iv)
T2 T
0
T1
log e
T2
..............(v)
T1
e
T2
Persamaan (v) dapat dinyatakan dalam bentuk logaritma basis 10, yaitu:
Catatan:
Jika Puli terbuat dari bahan yang berbeda (koefisien gesek puli maupun
sudut kontak akan berbeda) maka disain mengacu pada puli yang memiliki
harga . kecil.
Contoh:
Dua buah Pulley masing-masing bediameter 450 mm dan 200 mm.
Kedua Pulley tersebut disusun parallel dengan jarak antara dua
pusat puli tersebut 1,95 m. Kedua Pulley tersebut dihubungkan
dengan cross belt drive. Tentukan panjang sabuk dan sudut kontak
yang terjadi antara sabuk dan masing-masing Pulley. Tentukan pula
berapa daya yang ditransmisikan oleh sabuk jika Pulley besar
berotasi dengan kecepatan 200 rpm. Tegangan/tension ijin
sabuk/belt = 1 kN, koefisien gesek antara sabuk dan puli diketahui
0,25.
Solusi:
d1 = 450 mm = 0,45 m; r1 = 0,225 m ; d2 = 200 mm = 0,2 m; r2 = 0,1 m ;
x = 1,95 m; N1 = 200 rpm; T1 = 1 kN = 1000 N; = 0,25
v2
FC ( m r d )
r
m d v 2
...........(i)
d d
sin
2 2
d
2
2TC
m d v
2
TC m v 2
Tt1 TC
2,3 log
Tt 2 TC
TC = Tegangan Sentrifugal
Tt1 = Tegangan Total/Tegangan maximum pada Belt
...................(i)
T1
T1
e T2
T2
e
..............(ii)
T1
1
P T1
v T1 1
e
1
C 1
v T1 v C
..............(iii)
T1 = T TC
T = Tegangan Maximum yang mampu ditahan sabuk (N)
TC = Tegangan Sentrifugal(Centrifugal Tension) (N)
Substitusi harga T1 pada persamaan (iii), didapat:
P =(T TC ) v C
=(T mv2 ) v C = ( Tv mv3) C
(Substitusi TC = m v2)
dP
d
0
(Tv mv 3 ) C 0
dv
dv
T 3 m v2 0
T 3TC 0 T 3TC
..............(iv)
TC = m.v2
T 2T
T1 T
3
3
Dari persamaan (iv) diperoleh kecepatan sabuk pada Daya Maximum:
T
3m
Contoh:
Belt dari kulit dengan luas penampang (9 mm 250 mm) digunakan
untuk menggerakkan Pulley dari besi tuang berdiameter 900 mm.
Kecepatan putar Pulley 336 rpm. Jika sudut busur yang aktif pada
Pulley sebesar 120 dan Tegangan pada sisi kencang (tight side) 2
MPa, tentukan daya yang diteruskan oleh sabuk. Density bahan
sabuk 980 kg/m3 dan koefisien gesek antara sabuk kulit dengan besi
tuang(cast iron) = 0,35.
Solusi:
t = 9 mm = 0,009 m; b = 250 mm = 0,25 m; d = 900 mm = 0,9 m;
N = 336 rpm; = 120= 120 (/180)= 2,1 rad ;
= 2 MPa = 2 N/mm2; = 980 kg/m3; = 0,35
d n 0,9 336
v
15,8 m/s
60
60
Luas penampang melintang Belt :
a = b.t = 9 250 = 2250 mm2
Tegangan Maximum /Total pada sisi kencang sabuk :
log
0,3196
2,085
2,3
T2
T2
T1
3950
T2
1895 N
2,085 2,085
Antilog 0,3196 =2,085
Contoh:
Sebuah flat belt digunakan untuk meneruskan Daya 30 kW dari
suatu pulley berdiameter 1,5 m. Kecepatan putar Pulley 300 rpm.
Sudut kontak sebesar 11/24 keliling permukaan Pulley.
Koefisien gesek antara Belt dengan permukaan Pulley = 0,3.
Tentukan lebar Pulley dengan mempertimbangkan tegangan
sentrifugal. Tebal belt = 9,5 mm, density bahan belt = 1100 kg / m3
dan tegangan kerja ijin sabuk adalah 2,5 MPa.
Solusi:
P = 30 kW = 30 103 W; d = 1,5 m; N = 300 rpm;
= 0,3 ; = (11/24) 360 = 165= 165 (/180) = 2,88 rad;
= 1100 kg/m3; t = 9,5 mm = 0,0095 m;
= 2,5 MPa = 2,5 106 N/m2
d N 1,5 300
v
23,57 m/s
60
60
Daya yang Diteruskan (P) :
.................(i)
T1
2,3 log 0,3 2,88 0,864
T2
.................(ii)
T1 0,864
T1
log
0,3756
2,375
2,3
T2
T2