A. Pendahuluan
Sebagian besar mesin-mesin fluida adalah mesin-mesin turbo (kecuali, pompa torak).
Dalam bab ini akan dibahas hal-hal yang terkaitkan dengan mesin-mesin turbo hidrolis. Pada
mesin turbo hidrolis, fluida mengalir melalui sudu sudu lengkung, atau ruangan antar sudu
sudu yang terdapat di bagian rotor.
Gaya yang terjadi pada sudu sudu tersebut berasal dari perubahan momentum dari
fluida yang mengalir dan akan menghasilkan torsi pada poros rotor. Daya yang dihasilkan
adalah merupakan perkalian dari torsi dan kecepatan sudutnya. Apabila daya dihasilkan oleh
mesin mesin turbo tersebut, maka mesin tersebut disebut turbin dan bila daya diserap oleh
mesin untuk menaikan tekanan, maka mesin tersebut dinamakan pompa.
a. Pengelompokan Turbin-Turbin Air
Turbin-Turbin Air dapat dikelompokan menurut;
1. Tinggi angkat (head) dan jumlah air yang diperlukan
Turbin impuls, memerlukan tinggi angkat yang besar dan laju air yang kecil.
Turbin Reaksi, memerlukan tinggi angkat dan fluks air yang besar.
2. Nama dari penemunya
Turbin pelton dinamakan demikian sebagai penghargaan bagi Loster Allen Pelton
(1824 – 1908) dari California (USA), merupakan turbin impuls yang tinggi dan fluks
air yang kecil.
Turbin Francis, dinamakan sama dengan penciptanya yaitu James Francis Bichens
(1815-1892) yang lahir diinggris dan kemudian pindah ke USA.
Turbin Francis ini merupakan jenis turbin reaksi yang sesuai tinggi angkat
(head)
medium dan laju air yang medium juga.
Turbin Kaplan, dinamakan untuk penghargaan, untuk Dr Victor Kaplan
(1876-1934)
Dari Bruenn (jerman). Turbin ini merupakan reaksi yang sesuai untuk tinggi angkat
dan laju air yang rendah.
3. Gerakan air pada sudu gerak
4. Letak dari poros turbin
5. Kecepatan spesifik, dll.
c). Pengelompokan berdasarkan gerakan dari air atau gerakan sudu sudu
d). Pengelompokan berdasarkan letak dari proses turbin.
Proses turbin dapat diletakkan secara vertical atau horizontal. Turbin turbin modern yang
praktis, misalnyaTurbin pelton biasanya porosnya dipasang secara horizontal, sedangkan
untuk unit unit besar poros biasanyadipasang vertical.
Turbin Impuls (Turbin Pelton)
Turbin Impuls, adalah sebuah turbin yang berputar karena adanya impuls dari air.
Pada turbin impuls, air dari sebuah bendungan /dam dialirkan melalui pipa, kemudian melalui
mekanisme pengarah dan terakhir melewati nosel. Dalam suatu proses, seluruh energi dari air
diubah kedalam enegsi kinetic, dengan jalan melewatkan melalui suatu nosel yang letaknya
dekat dengan runner.
Air memasuki sudu sudu yang berputar dalam bentuk aliran tersebut menumbuk sudu
(burkets) yan terpasang pada bagian luar sekeliling rotor.
Aliran jet air menumbuk sudu dengan kecepatan tinggi, kemudian mengalir meliputi sududan
meninggalkannya dengan kecepatan rendah, yang berarti
Sebagian enerjinya tidak diserap oleh runner. Tekan air masuk dan keluar sudu adalah
tekanan atmosfir contoh yang paling umum dari Turbin impuls adalah Turbin Pelton.
Turbin Pelton adalah sebuah Turbin impuls yang sesuai untuk head air yang besar, Turbin ini
mempunyai bagian –bagian utama sbb:
1. Nosel
Nosel merupakan mekanisme pengarah terbentuk melengkung, yang mengarahkan
sesuai dengan arah aliran yang direncanakan, juga untuk mengatur aliran air.
Aliran air dalam bentuk jet, menumbuk bucket. Sebuah jarum konis dibagian dalam nosel
berfungsi untuk mengatur jumlah air yang dialirkan. Apabila jarum didorong kesrsh nosel;
Akan mengakibatkan berkurangnya penampang dari jet sebagai akibatnya jumlah air yang
mengalir melalui jet juga berkurang.
Sebaliknya bila jarum ditarik keluar menjauhi nosel, jumlah air yang mengalir
melalui jet akan bertambah. Gerakan dan jarum diatur dengan tangan atau secara otomatik,
sesuai dengan keperluan yang dikehendaki. Kadang-kadang diperlukan untuk menutup
nosel secara tiba tiba. (misalnya bila terjadi pengurangan beban secara tiba tiba pada
turbin). Seandainya hal ini dilakukan dengan pertolonagn jarum tersebut, peristiwa ini
dapat menyebabkan pecahnya pipa penyalur akibat kenaikan tekanan secara tiba tiba.
Untuk menghindari hal ini diperlukan nosel tambahan (dikenal sebagai Bypass nosel)
dimana air dapat mengalir tanpa harus menumbuk bucket. Kadang kadang, sebuah plat
(dikenal sebagai Deflektor) dipasang pada nosel, yang digunakan untuk membelokan aliran
jet dan mencegah aliran jet menumbuk bucket. Nosel diusahakan diletakan sangat dekat
dengan bucket, sebagai usaha untu memperkecil kerugian akibat pusaran.
2. Runner dari burket
Runner dari sebuah turbin pelto harus merupakan piringan melengkung yang
dipasang pada poros horizontal, pada bagian keliling luar dari Runner di pasang sejumlah
bucket secara uniform. Bucket mempunyai bentuk menyerupai mangkuk hemisspherikal
atau jambangan dengan dinding disebelah(dikenal sebagai splitter). Bagian ini terletak
pada bagian tengah dari arah radial runner.
Permukaan dari bucket dibuat sangat halus dan rata. Untuk tinggi angkat yang
rendah bucket lazimnya terbuat dari besi cor. Tetapi untuk pemakaian tinggi angkat yang
besar bucket dibuat dari Bronze baja tahan karat(stainless steel) atau paduan lainya. Bila
air se cara kimiawi tidak murni, bucket umumnya dibuat dari paduan khusus. Pemasangan
bucket pada piringan runner biasanya dilakukan dengan baut. Tetapi kadang kadang bucket
dan piringan dicor sebagai satu kesatuan, dengan anggapan seluruh bucket harus dalam
waktu bersamaan, tetapi dalam kenyataan keausan tidaklah seragam. Bucket rusak terlebih
dulu dan perlu diganti, hal ini dapat dilakukan hanya bila bucket dibuatkan pada piringan.
3. Rumah Turbin (casing)
Dalam sebuah turbin pelton casing dapat dikatakan tidak berperan apapun secara
hidrolis. Tetapi selalu dipelukan untuk melindungi runner dari benturan, dan juga untuk
mencegah semburan air serta untuk menggarahkan air melewati saluran buang. Casing
biasanya dibuat dari coran atau proses fabrikasi lainnya.
4. Pemecah jet (Breaking jet)
Bila turbin akan berhenti operasi, nosel ditutup sama sekali. Pada keadaan
demikian dapat diamati bahwa runner masih berputar untuk sekian waktu tertenyu, hal ini
akibat adanya gaya inersia. Untuk membuat runner berhenti dalam waktu singkat
diperlukan sebuah nosel yang akan mengarahkan aliran jet air dari belakang bucket.
Gerakan ini akan berfungsi sebagai rem untuk mengurangi kecepatan runner.
Kerja yang dilakukan turbin lmpuls
Aliran jet dari air, yang dikeluarkan nosel, menunbuk bucket pada bagian splitter.
Splitter kemudian akan membelah aliran jet menjadi dua bagian. Satu bagian dari aliran jet
mengalir pada permukaan dalam sudu dan meninggalkan dengan sudut yang tajam. Bagian
lain dari aliran jet mengalir melalui dalam dari bagian sudu yang lain dan meninggalkan
dengan sudu yang tajam.
Pada bagian tengah dari buckat, dimana aliran jet menumbuk splinter dan
membuat aliran terpisah. Aliran jet tersebut meninggalkan bucket dengan sudut yang
tajam. Pertama tama, gambarkan segitiga kecepatan pada splinter (akan berupa sebuah
garis lurus saja), sedangkan pada ujung luar dari bucket hemispheric adalah seperti
ditunjukkan pada gambar 2-3 seluruh notasi dan teori dari peristiwa tumbukan jet tersebut
dapat diterapakn untuk seluruh bucket/sudu.
Notasi,
V = Kecepatan absolute dari air masuk.
Vr = Kecepatan relative dari air terhadap bucket pada inlet.
Vf = Kecepatan aliran pada inlet.
V1,Vr1,Vf1 = Harga-harga kecepatan pada ujung keluar (pada titik pelepasan)
D = Diameter runner/roda
d = diameter nosel
N = putaran, dalam rpm
= sudut sudu pada ujung outlet
H = head total air, dalam keadaan turbin beroperasi.
Karena segitiga kecepatan pada bagian masuk berup garis lurus, maka kecepatan pusaran pada
bagian masuk ini adalah,
V V dan Vr V v
Karena Turbin Pelton mempunyai aliran aksial, maka,
V V1 atau Vr1 Vr Vr V V
Dari segitiga kecepatan outlet, kita dapatkan kecepatan pusar pada ujung keluar
V 1 Vr1 cos v V v cos v
Gaya per kg air sebesar,
1
V V1 1 V v1 V V V1 berharga negative hal ini karena arah dari
g g
V1 berlawanan dengan V , dengan demikian gaya per kg air menjadi,
1
V V1
g
Dan kerja yang dilakukan per air adalah,
= Gaya x jarak
1
V .V1 V1 .V
g
V .v V 1 .v
................v1 v
g g
V .v Vr1 . cos v v
.............. V1 Vr1 cos v
g g
=
v
V V v cos v..........Vr1 Vr V v
g
v
v v cos v cos v ..........v v
g
v
V 1 cos v1 cos
g
vV v 1 cos φ
g
Telah kita ketahui bahwa efesiensi hidrolis adalah,
Kerja yang dilakukan per kg air
h
Enersia yang tersedia per kg air
vV v 1 cos
g
V2
2g
2vV v 1 cos
V2
Untuk mendapatkan Efesiensi maksimum, deferensiasikan pembilang dari persamaan di atas
terhadap V dan jamakan dengan nol, maka diperoleh,
d
2vV v 1 cos 0
dv
d
dv
2Vv 2v 2 1 cos 0
v
2V 4v 0 atau v
2
Ini berarti efisiensi hidrolis maksimum dicapai bila kecepatan roda adalah setengah dari harga
kecepatan aliran jet. Jadi kerja maksimum per kg air adalah:
V V
V 1 cos
2 2
g
V2
1 cos
4g
Efisiensi hidrolis maksimum,
V2
1 cos
h max
4g
1 cos
2
v 2
2g
Catatan;
1. Efisiensi maksimum dicapai bila cos 1 atau 180 0 , tetapi dalam prakteknya,
aliran jet hanya diberikan sebesar 160 0 sampai 1650 saja. Karena jika aliran jet
dibelokkan sebesar 1800 air keluar dari bucket akan menumbuk bucket didepannya.
2. Dalam prakteknya, efisiensi maksimum terjadi bila kecepatan putar runner 0,46 kali
kecepatan aliran jet.
Daya yang dihasilkan oleh tubin impuls
Dalam bab-bab sebelumnya tekah kita tunjukkan besarnya kerja yang dilakukan oleh
tiap kg air ketika al.iran jet menumbuk bucket dari sebuah turbin impuls. Jika kita mengetahui
jumlah air yang mengalir melalui jet per detiknya, dan kerja yabg dilakukan per dalam kg air
yang mengalir, maka daya yang dihasilkan turbin dapat dihitung dengan hubungan dibawah
ini.
ker ja yang dilakukan per kg air x berat air yang mengalir per dt dalam kg
P
75
WQH
75
Dalam unit SI, daya yang dihasilkan;
P=9,81 QH (kW)
Efisiensi dari turbin impuls
Secara umum, istilah efisiensi dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja
yang dilakukan dengan energi yang tersedia. Pada turbin impuls dikenal tiga jenis efesiensi
yaitu;
1. Efisiensi hidrolis
2. Efisiensi mekanis, dan
3. Efesiensi total
Efesiensi Hidrolis
Efisiensi hidrolis adalah perbandingan dari kerja yang dilakukan pada runner/ roda dengan
energi yang terkandung dalam aliran jet. Telah kita ketahui bahwa efisiensi hidrolis dari
turbin adalah;
2vV v 1 cos
h
V2
Dan efisiensi hidrolis maksimum,
h max
1 cos
2
Efisiensi Mekanis
Telah kita ketahui, bahwa energi yang diberikan pada roda/ runner tidak semuanya
menjadi kerja berguna. Sebagian energi tersebut diubah untuk mengatasi gesekan pada
bantalan- bantalan dan bagian bagian berputar lainya. Efisiensi mekanis didefinisikan sebagai
perbandingan antara kerja turbin dengan energi yang diterima runner/ roda.
Efisiensi Total (Overall Efficiency)
Besaran ini dipakai untuk penilaian terhadap performance dari sebuah turbin dan merupakan
perbandingan antara daya actual yang dihasilkan turbin dengan energi yang diterima turbin,
yang besarnya adalah,
P
o
WQH
75
Contoh 1
Sebuah turbin Pelton menghasilkan 4500 hp pada tinggi angkat sebesar 100 meter dengan
efisiensi total 85 %. Hitung diameter nosel, jika koefisien kecepatan nosel berharga 1.
Jawab
Diketahui, daya P=4500 hp
Tinggi angkat dari air, H=100 m
Efisiensi total, o 85% 0,85
Koefisien kecepatan, Cv=1
d= diameter nosel
Kecepatan aliran jet dapat dihitung dari,
V Cv 2 g H 1 2 9,81100 m/detik
=44,27 m/detik
Dengan hubungan dibawah ini,
P
o
WQH
75
4500 3,375
0,85
1000 Q 100 Q
75
3,375
Q 3,97 m 3 /detik
0,85
Total pengeluaran dari runner/roda sama dengan keluaran yang melalui jet, maka
Q V d2
4
3,97 44,27 d 2 34,77d 2
4
3,97
d 0,338 33,8 cm
34,77
=34 cm
Contoh 2
Turbin pelton, dengan bucket setengah lingkaran yang beroperasi pada tinggi angkat 140
meter, berputar pada 600 rpm. Keluaran (discharge) yang melewati nosel sebesar 50 liter/det
dan diameter rodanya 60 cm.
Hitung:
(a). Daya yang tersedia di nosel
(b). Efisiensi hidrolis dari roda turbin, jika koefisien kecepatannya = 0,98
Jawab
Diketahui, karena bucket berbentuk setengah lingkaran, biasanya sudut yang membelokan
aliran jet sebesar,
180 0
Head air, H = 140 m
Kecepatan roda, N = 600 rpm
Keluaran Q = 50 liter/det = 0,05 m3/det
Diameter roda, D = 60 cm = 0,6 m
Koefisien kecepatan, Cv = 0,98
- Daya yang tersedia pada nosel,
P = daya yang tersedia pada nosel
Dengan hubungan,
WQH
P , dengan notasi yang umum dipakai
75
1000 0,05 140
= 93,3 hp
75
- Efisiensi hidrolis dari roda, h
Kecepatan aliran jet dapat kita ketahui sebesar,
V Cv 2 gH 0,98 2 9,81140 m/det
51,36 m/det
Dan kecepatan tangensial dari roda,
DN 0,6 600
V 18,85 m/det
60 60
Dengan menggunakan hubungan,
2vV v 1 cos
h , dengan notasi yang biasa dipakai
v2
2 18,8551,36 18,85 1 cos 180 0
51,36 2
0,4651 1 cos 180 0
1
0,929 92,9%
Contoh 3
Sebuah turbin Pelton, beroperasi pada tinggi angkat sebesar 500 meter, menghasilkan 13000
kW pada 430 rpm. Jika efesiensi rodanya 85 %. Tentukan :
(a). Keluaran (discharge) dari turbin
(b). Diameter roda
(c). Diameter nosel
Jawab
Dengan menggunakan hubungan,
Diketahui tinggi angkat dari air, H = 500 m
Daya, P=13000 kW
Kecepatan, N = 430
Efisiensi, o 85% 0,85
3,12
d 0,2 m = 200 mm
76,23
Contoh 4
Sebuah turbin pelton diperlukan untuk membangkitkan daya 3750 kW pada tinggi angkat
efektif 400 meter. Hitung aliran total dalam liter/detik dari jet. Asumsikan efisiensi generator
95%, efisiensi total 80%, koefisien aliran 0,97 dan perbandingan kecepatan 0,46.
Jika perbandingan jet adalah 10, hitung kecepatan sinkron pada 50 siklus per detik diameter
rata rata runner nya.
Jawab
Diketahui,
Daya P = 3750 kW
Tinggi angkat dari air H = 400 m
Efisiensi generator = 95% = 0,95
Efisiensi total o 80% = 0,8
Koefisiensi kecepatan Cv = 0,97
v
Perbandingan kecepatan 0,46
2 gH
Q 1,26 m 2 / detik
1260 liter/detik
- Ukuran (dimensi) jet, d
Kecepatan dari aliran jet dapat dihitung dari,
V Cv 2 gH
85,93 m/detik
1,26 d 2 85,93 67,5 d 2
4
Q d 2 V atau d = 0,137 m
4
= 13,7 cm
- Kecepatan sinkron,
Frekuensi, f = 50 siklus/detik
Notasikan, n = kecepatan sinkron dalam rpm
N = kecepatan rotor dalam rpm
P = jumlah kutup
Kecepatan tangensial roda dapat kita hitung sebesar,
v 0,46 2 gH
Turbin reaksi dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok menurut arah aliran air melalui
piringan yaitu:
Dalam uraian berikut ini akan dijelaskan ketiga jenis turbin diatas.
Turbin aliran radial
Turbin aliran radial adalah turbin dengan arah aliran air radial (sepanjang rad\ius piringan).
Turbin aliran radial dapat dibagi lagi dalam dua kelompok yaitu:
1. Turbin aliran kedalam, yaitu turbin dimana air masuk piringan dari lingkaran luar
(peripheri luar) dan mengalir kearah dalam (kearah pusat piringan).
2. Turbun aliran keluar, yaitu turbin dimana air masuk pada pusat piringan dan mengalirl
kearah luar secara radial.
Turbin aliran aksial adalah turbin dimana air mengalir sejajar sumbu piringan. Turbin yang
demikian juga dinamakan turbin aliran parallel.
Turbin ini merupakan jenis turbin terbaru dimana aliran airnya sebagian kearah radial dan
sebagian lagi mengalir dalam arah aksial.
Turbin reaksi aliran kedalam sesuia dengan namanya adalah suatu turbin reaksi dimana air
masuk piringan pada peripheri luar piringan kemudian mengalir kearah dalam melalui sudu
(kearah pusat piringan) seperti yang ditunjukkan pada gambar 2-8.
Sebuah turbin reaksi aliran kedalam pada dasarnya terdiri dari sudu pengarah diam, yang
fungsinya mengarahakn aliran air agar masuk kepiringan putar pada sudut yang dikehendaki
untuk menghilangkan kejut aliran masuk dilakukan dengan jalan mengatur sudut sudu
sedemikian rupa sehiangga kecepatan relatip air tangentsial terhadap piringan putar. pada saat
air mengalir disekeliling sudu, air akan memberiakan sebagian gaya kepiringan putar melalui
sudu. Gaya inilah yang menyababkan piringan putar dapat berputar.
Perlu diketahui bila beban pada turbin berkurang poros cenderung untuk berputar lebih cepat.
Gaya sentryfugal yang juga bertambah akibat kecepatan poros yang lebih besar atau
mengurangi laju alirn air pada sudu-sudu tersebut, sehingga akan menyebabkan kecepatan air
masuk piringan putar juga berkurang. Akhirnya ini akan menyebabkan daya yang dihasilkan
turbin berkurang. Ini merupakn keuntungan dari turbin reaksi aliran ke dalam, yaitu dapat
secara otomatik mengatur beban yang dibutuhkan turbin. Efesiensi tertinggi diperoleh bila
kecepatan air meninggalkan sudu sekecil mungkin.
Kerja yang dilakukan dan karakteristik-karakteristik lain dari runner turbin dapat diperoleh
melalui penggambaran segitiga kecepatan dari masuk dan sisi keluarnya. Seperti ditunjukan
dalam gambar 2-9.
V = Kecepatan absolut air masuk.
D = Diameter luar piringan.
N = Putaran per menit dari piringan.
V = kecepatan tangensial piringan pada sisi masuk (dikenal juga sebagai kecepatan
peripheri Pada sisi masuk.
DN
60
Vr = Kecepatan relative air terhadap piringan, pada sisi masuk
Vf = kcepatan aliran pada sisi masuk
Vw V cos
Vf V sin
1
perubahan kecepatan pusaran
g
Vw V w1
1
g
Harga Vw1 adalah negatip, karena Vw1 berlawanan arah dengan Vw.
Kerja yang dilakukan per kg air
= Gaya x jarak
= (Kecepatan pusaran pada sisi masuk x kecepatan tangensial piringan
pada
sisi masuk) – (kecepatan pusaran pada sisi keluar x kecepatan
tangensial
piringan pada sisi keluar)
1
Vw .v Vw1 .v1 Vw .v Vw1 .v1 ...................i
g g g
Catatan :
1. Jika tidak ada kerugian energi, maka
Vw .v Vw1 .v1 V 21
H
g g 2g
2. Jika bagian keluar dari turbin adalah radial, maka
90 0 ; Vw1 0 dan V1 Vf1
Sehingga kerja yang dilakukan per kg air,
V w .v
g
Vw .v V 21 V 2 f1
Dan H H
9 2g 2g
3. Jika sudut sudu berarah radial pada sisi masuk, sisi keluar atau keduanya,
maka
Kecepatan pusaran dan ujungnya berharga nol.
Contoh 2-5
Sebuah Turbin reaksi aliran kedalam, mempunyai diameter dalam 1,5 meter berputar
pada 400 rpm. Kecepatan a;iran pada sisi masuk 10 m/det. Jika sudut sudu arahnya
sebesar 150, Hitung:
Penyelesaian
Diketahui,
D = 1,5 m
Kecepatan Turbin
N = 400 rpm
Vf = 10 m/det
Sudut sudu arah pada sisi masuk,
15 0
Kecepatan vane pada sisi masuk
V V
V m/det .................... f sin 15 0
V
0
sin 15
10
= 38,64 m/det
0,2588
- Kecepatan pusaran pada sisi masuk, Vw
Dari segitiga kecepatan pada sisi masuk, dapat kita hitung kecepatan pusaran pada
sisi masuknya.
= 37,32 m/det
Vf 10
1,695
Vw v 37,32 31,42
59 0 27'
Vf 10
Vf 0
m / det
sin 59 27' 0,8611
= 11,61 m/det
Contoh 2-6
Sebuah Turbin reaksi, mempunyai diameter luar dan dalam piringan masing masing
1 meter dan 0,5 meter. Vane tersudut radial pada sisi masuk dan akiran keluarnya
radial pada sisi keluar, air memasuki vane pada sudut 100. asumsi kecepatannya
konstan sebesar 3m/det, hitung;
Penyelesaian
Diketahui
Diameter luar,
D=1m
Diameter dalam,
D1= 0,5 m
100
V f V f 1 3m / det
Karena sudut vane radial pada sisi masuk dan keluarnya, maka kecepatan pusaran pada sisi
masuk dan keluarnya berharga nol, dan bentuk dari kedua segitiga kecepatannya ditunjukkan
pada gambar 2-11
- Kecepatan piringan
Vf 3
V 0
17m / det
tan 10 0,1763
Vf 1 3
Tan 0,3529
v1 8,5
190 26'
p.Q.H
p
75
Q DbV f
Q D1b1V f 1
Catatan: karena laju air masuk sama dengan laju air keluar piringan, maka:
DbV f D b V f 1
1
1
Contoh 2-7
Sebuah turbin reaksi aliran kedalam mempunyai diameter luar dan dalam masing masing 1 m
dan 0,5 m. Air masuk piringan dengan keepatan 30 m/det pada sudut 100, tebal piringan pada
sisi masuk dan keluar masing masing 150 mm dan 300 mm. Sudut vane 900 pada sisi masuk
dan 250 pada sisi keluar. Tentukan:
Penyelesaian:
Diketahui,
= 6,32 m/det
D=1m
Diameter dalam,
D1=0,5 m
V = 30 m/det
90 0
25 0
Kecepatan tangensial runner pada sisi masuk, v
Dari segitiga sisi masuk, kita dapat hitung v yaitu;
D1 0,5
v1 v 29,5 14,75 m/det
D 1,0
Karena keluaran pada sisi masuk dan keluar sama besar, maka
DbV f D1 b1 Vf1 atau
Vf 1 5,21 m/det
5,21
tan 250= atau
14,75 Vw1
5,21 5,21
14,75-Vw1 = 0
11,17
tan 25 0,4663
Telah dibahas apda bagian terdahulu, bahwa dihasilkan kerja per kg air ketika air tersebut itu
mengalir melalui vane. Jadi jika jumlah air yang mengalir ke vane per detik diketahui, maka
daya yang dihasilkan turbin dapat dihitung dari.
p 9,81 QH kW
Efisiensi hidrolik
Efisiensi mekanik, dan
Efisiensi total
Efisiensi Hidrolik
Efisinsi Hidrolik didefisinikan sebagai perbandingan antara kerja yang dilakukan pada
piringan dengan tinggi angkat (energi) air sebesar yang tersedia,
Jika arah kecepatan pada keluaran dari piringan adalah radial, maka kecepatan pusaran pada
sisi keluar berharga nol,
Vw1=0
Vw .w
h
gH
Efesiensi Mekanik
Efesiensi mekanik didefinisikan sevagai perbandingan antara kerja sebenarnya yang dapat
disediakan turbin dengan energi yang diserap piringan.
VW .v .Q
Pab
g 75
Jika, P= Daya yang tersedia pada turbin (Brake horse Power), maka
p
nm
Vw .v .Q
g 75
Efisiensi Total
Besaran ini merupakan ukuran dari performansi suatu turbin yang didefinisikan sebagai
perbandingan antara daya yang dapat dihasilkan oleh turbin dengan energi sebenarnya yang
diberikan pada turbin oleh air,
Vw .v P
0 n m
g H Vw.v W Q
g 75
=
P
QH
.W
P
9,81.Q. H
Q dm 3 / dt
W= kg / dm 3
Contoh 2-8
Sebuah Turbin reaksi aliran kedalam mempunyai kecepatan tangensial runner, kecepatan
aliran dan kecepatan pusaran pad sisi masuk, masing-masing sebesar 30 m/det, 3 m/det dan 24
m/det. Anggap bahwa kecepatan keluar mempunyai arah radial terhadap sisikeluar dan
efisiensi hidrolik adalah 78%, Tentukan tinggi angkat total pada turbin, dan sudut vane pada
sisi masuknya.
Penyesuaian :
Diketahui,
Kecepatan tangensial runner
v = 30 m/det
Vf = 3 m/det
Vw = 24 m/det
Efisiensi hidrolis
h 78% 0,78
Karena keluaran berarah radial pada sisi keluarnya, maka kecepatan pusaran pada sisi
keluarnya berharga nol.
Vw.v
h
gH
24 30 73,39
0,78 =
9,81 H H
73,39
H= 94,1 m
,78
- Sudut vane pada sisi masuk, dari segitiga kecepatan pada sisi masuk, didapat
tan 180 0 Vf
v Vw
3
30 24
0,5
180 0 - 26 0 34'
153 0 26'
Contoh 2-9
Buktikan bahwa dalam sebuah turbin dengan sudut vane pada sisi masuk dan sisi keluarnya
redial, mempunyai efisiensi hidrolik sebesar :
2
h
2 tan 2
Dimana adalah sudut sudu pengarah. Anggap kecepatan alirannya konstan.
Penyelesaian :
Diketahui,
Vw1= 0
Vf = Vf1
2
Vw .v V
H 1
g 2g
……………….. V1 V f 1
V 2 f1
=H
2g
H2
=H ………………… V f V f 1
f
2g
=H
v tan
.................. V f v tan
2
2 g
Vw .v v 2 tan 2
H=
g 2 g
v 2 v 2 tan 2
= ……………. Vw v
g 2 g
Dari :
Vw .v
h
gH
.................Vw v
v2
gH
Turbin Prancis adalah sebuah sebuah turbin reaksi aliran kedalam yang mempunyai keluaran
radial pada sisi keluarnya. Ini adalah turbin reaksi aliran kedalam dan pertama kalinya
dirancang oleh Francis.
Jenis turbin ini paling banyak digunakan sampai saat ini, untuk menghasilkan daya pada
tinggi angkat menengah.
Turbin Francis modern mempunyai aliran canmpurn (kombinasi antara radial dan axial),
runner dari turbin jenis ini seperti ditujukan pada gambar 2-14.
Tinggi atau panjang runner tergantung pada kecepatam spesifik dari turbin. Sebuah turbin dari
Francis yang memiliki kecepatan spesifik yang besar, mempunyai runner yang lebih panjang
dari pada turbin dengan kecepatan spesifik yang lebih kecil. Runner dari turbin Francis dapat
dibuat secara tuang dalam satu kesaatuan, atau dibuat terpisah dari plat baja yang disatukan
dengan las. Runner dari besi lazimnya dibuat untuk daya keluaran yang kecil, untuk daya
yang besar dari baja tuang, dan baja tahan karat atau logam non-ferro seperti Bronze, Jika air
secara kimia tidak murni dan dapat menimbulkan korosi. Sudu-sudu dari runner harus
dikerjakan dengan hati-hati dalam pembuatanya.
Semua hubungan untuk menentukan berbagai sudut dan katakteristik lain yang digunakan
daalam turbin reaksi aliran dalam, juga dapat diterapkan untuk Turbin Francis.
Catatan
James Frances(1875-1892), seorang ahli dan insinyur berkebangsaan Inggris, yang pindah ke
Amerika Serikat tahun 1833, ia melakukan experiment secara intensif dan mengembangkan
turbin aliran kedalam, yang kemudian dinamakan sesuai dengan namanya.
Turbin Francis terbesar didunia saat ini terdapat di Krasnoyarsk(Rusia) yang menghasilkan
690.000 BHP pada tinggi angkat 75 m. Turbin Francis raksasa lainya terdapat di Nohap
(Swedia) menghasilkan 313.000 BHP pada head 100 m.
Contoh 2-10
Sebuah turbin Francis, bekerja pada tinggi angkat 14 m, mempunyai sudut sudu pengarah 200
dan bersudut radial pada sisi masuknya. Perbandingan antara diameter sisi keluar adalah 3
banding 2 dan kecepatan aliran pada sisi keluar adalah 4 m/detik. Anggap kecepatan aliran
adalah konstan, tentukan kecepatan keliling air pada sisi masuk dan sudut vane pada sisi
keluar.
Penyelesaian :
Vf1 = 4 m/det
Vf = Vf1
Kecepatan keliling piringan pada sisi masuknya, v dari segitiga sisi masuk, didapat :
V
f
tan 200
v
4
v= 11 m/det
0,3640
Sudut vane pada sisi keluar,
Untuk Turbin Francis, maka sudut keluaran adalah radial, karena diketahui diameter luar dari
2
turbin adalah dari diameter dalam, maka kecepatan keliling piringan pada sisi keluar dapat
3
ditentukan yaitu,
2v 2
v1 11 7,33 m/det
3 3
280 37'
Contoh 2-11.
Sebuah turbin Francis, mempunyai efisiensi total 75%, memberikan daya 180 HP pada tinggi
angkat 9 meter pada putaran 120 rpm. Diketahui kecepatan keliling piringan dan keceptan
aliran pada sisi masuk masing-masing adalah 3,47 H and 1,15 H. Jika kerugian hidrolik pada
turbin sebesar 20% dari energi yang tersedia, tentukan,
Diketahui :
v 3,47 H
3,47 9 m/dt
10,45 m/det.
Efisiensi hidrolis,
h 100 - 20 80% 0,8
Vw , V
h
g H
V 10,41
0,8 w 0,118 Vw
9,81 9
Vw 6,78 m/det
Karena Vw lebih kecil dari v, maka bentuk segi tiga kecepatan akan serupa seperti gambar 2-
16.
vf 3,45
tan 0,5088
Vw 6,78
26 0 55'
Sudut vane piringan pada sisi masuk, dari segitiga kecepatan, didapat
tan 180 0
Vf 3,45
0,9504
v Vw 10,41 6,78
180 430 39'
0
136 0 21'
Diameter piringan, D.
DN
v
60
DN
10,41
60
60 10,41
D 1,66 m
120
Contoh 2-12
Sebuah turbin campuran aliran kedalam dengan sudut keluaran radial, diperlukan untuk
membangkitkan daya 2.580 kW pada head 30 m, dengan efisiensi total 83%.
Kecepatan keliling piringan 0,95 2 gH dan kecepatan aliran 0,30 2 gH . Jika piringan
berputar 300 rpm dan kerugian-kerugian hidrolik adalah 12%, Tentukan L
Penyelesaian :
Diketahui:
Daya p = 2.580 kW , H = 30 m
Efisiensi total, % = 82% = 0,82
Kecepatan keliling piringan,
v 0,95 2 gH
0,95 2 9,81 30
23,04 m/det
V f 0,3 2 g H
0,3 2 9,81 30
7,28 m/det
Karena pada sisi keluar arah aliran radial, maka kecepatan pusaran pada keluaran nol.
Vw .v
h
g.H
V 23,04
0,88 w 0,078 Vw
9,81 30
Vw 11,28 m/det
Karena Vw < v : maka bentuk segitiga kecepatan nya seperti yang ditunjukan gambar 2-17.
Dari segitiga kecepatan sisi masuk, kita dapatkan
Vf 7,28
tan 0,6454
Vw 11,28
32 0 50'
tan 180 0
Vf 7,28
0,6190
v Vw 28,04 11,23
180 0 310 45' atau
148 015'
2. 2. 4 Turbin Kaplan
Turbin Kapln adalah sebuah turbin reaksi axial, dimana air mengalir paralel dengan poros
turbin. Turbin Kaplan biasa digunakan untuk laju aliran air yang besar dan tinggi angkat
rendah.
Runner dari turbin Kaplan bentuknya menyerupai propeller kapal laut, oleh karena itu turbin
Kaplan juga disebut sebagai turbin propeller.
Air mengalir melewati sudu-sudu pengarah dan kemudian mengalir melewati vane.
Pada saat air mengalir melalui vane, sejumlah daya diserap poros turbin,sehingga
menyebabkan poros berputar.
Dua perbedaan utama antara runner dari turbin Kaplan modern dengan turbin Francis yaitu :
1. pada Turbin Francis, air masuk secara radial, sedangkan pada runner turbin Kaplan air
menumbuk sudu secara aksial
2. Sudu pada runner turbin Francis, lazimnya berjumlah antara 16 dan 24, sedangkan
pada runner turbin Kaplan antara 3 da 8, sehingga tahanan friksi umumnya lebih kecil.
Runner dari turbin Kaplan, berupa boss dan tidak lain adalah perpanjangan dari poros (pada
sisi bawah) seperti yang ditunjukan gambar 2-18 dan 2-19
D = Diameter Turbin
Db= diameter boss, dan
Vf= Kecepatn aliran pada sisi masuk.
Q Vf ( D 2 Db )
2
Untuk analisa turbin Kaplan semua notasi sama seperti yang diterapkan pada turbin Reaksi,
demikian pula persamaan-persamaan untuk turbin reaksi juga berlaku untuk turbin Kaplan.
Tabel berikut ini memberikan angka-angka perbandingan diameter boss terhadap diameter
terluar dan jumlah sudu dari turbin Kaplan untuk berbagai tinggi angkat (heat) air.
Tabel 2 - 1
Victor Kaplan (1815 – 92) adalah seorang ahli pengetahuan Jerman yang merancang turbin
untuk tinggi angkat yang rendah dan laju aliran besar.
Turbin Kaplan terbesar didunia terdapat pada aliran sungai Volga (Rusia) menghasilkan
172.000 bhp pada tinggi angkat 22,5 m, pada putaran 68,2 rpm.
Turbin ini mempunyai runner dengan diameter 9,3 m. Turbin Kaplan terbesar kedua terdapat
di dalles, menghasilkan daya terbesar 125.000 bhp pada tinggi angkat 24,7 m.
Tinggi angkat terbesar yang digunakan oleh turbin Kaplan terdapat di Tres Marais (brazil),
sebesar 55 m dan menghasilkan 100.000 bhp, turbin ini berdiameter 8,4 m.
Tinggi angkat terendah yang digunakan untuk turbin Kaplan terdapat di Vargon (Swedia)
yaitu 4,3 m dan menghasilkan daya 15.000 bhp, turbin ini berdiameter 8 m.
Contoh 2-13.
Sebuah terbin Kaplan, beroperasi pada tinggi angkat neto 20 m, menghasilkan sebesar 50.000
hp efisiensi total 36%. Bila perbandingan kecepatan 2,0 dan perbandingan aliran 0,60
kemudian diameter hub piringan adalah 0,35 kali diameter luar piringan.
Penyelesaian:
Diketahui
Head, H = 20 m
Daya, P = 50.000 hp
Efisiensi total, % = 56% = 0,56
v
Perbandingan kecepatan, 2,0
2 gH
Vf
Perbandingan aliran, 0,60
2 gH
Vf 0,60 2 9,81 20 11,88 m/det
P
W QH
75
50.000 187,5
0,86
1000 Q 20 Q
75
Q 218 m 3 /det
Dengan menggunakan persamaan
Q Vf
4
D 2
Db
2
218 11,88 D 2 - 0,35 D 8,188 D 2
2
4
D 5,16 m
Kecepatan turbin, N
DN
v 39,62
60
5,16 N
60
60 39,62
N 146,6 rpm
5,16
Pipa Draft
Pipa Draft adalah sebuah pipa yang menghubungkan turbin dengan bagian pelepasan air.
Selain sebagai saluran air, pipa draft juga mempunyai dua fungsi penting lainnya yaitu :
1. Memungkinkan turbin di tempatkan diatas saluran bagian belakang (tail rare), sehingga
pemeriksaannya dapat dilakukan dengan mudah.
V1 2
2. Untuk merubah energi kinetic dari air yang dikeluarkan oleh runner ke dalam
2g
bentuk energi tekanan pada pipa.
Walaupun terdapat beberapa jenis pipa draft, dibawah ini akan dibahas dua jenis pipa draft
yang paling umum digunakan saat ini yaitu,
1. Pipa draft konis dan
2. Pipa draft Elbow
Pada jenis konis, diameter pipa draft membesar kearah out let mmbentuk pada jenis konis,
diameter pipa draft membesar kearah outlet membentuk difusor. Pipa draft konis umumnya
digunakan pada turbin Francis. Untuk mencapai efisiensi yang baik, sudut pelebaran
diameternya diusahakan sebesar 80. pipa draft konis yang ditunjukkan Gbr 2-20 (b) yang
mempunyai ujung sisi keluar seperti bell/lonceng dan cocok digunakan pada turbin aliran
kedalam maupun aliran keluar dimana aliran biasanya terbentuk akibat kecepatan pusaran
pada sisi keluar runner.
Efisiensi dari pipa draft konis sebesar 90%.
Pipa draft jenis Elbow, umumnya mempunyai balokan 900 dengan penampang pipa
membesar kearah outlet seperti ditunjunkan pada gambar 2-21 (a) dan (b).
Pipa draft elbow umumnya digunakan pada turbin Kaplan seperti ditunjukan dalam gambar 2-
21 (a) pipa draft elbow mempunyai penampang lingkaran baik pada sisi masuk maupun
keluar. Tetapi pipa draft yang ditunjukan dalam gambar 2-21 (b) dipakai juga pipa draft
Elbow penampang melintabg lingkaran pada sisi masuk dan penampang empat persegi
panjang pada sisi keluar.
Efisensi dari pipa draft elbow umumnya berkisar antra 60 % - 70%.
2 2
V2 V
3
2 g 2 g V2 V3
2 2
t 2
2
V2 V2
2 g
Dimana :
Contoh : 2 – 14
Sebuah turbin Kaplan menghasilkan daya 2000 hp pada tinggi angkat 6 m dipasang 2,5 m
diatas permukaan air pada sisi pembuangan. Instrumen pengukur hampa yang dipasang pada
sisi keluar turbin mencatat tinggi angkat sebesar 3,1 m.
Jika efisiensi turbinnya adalah 85%, tentukan efisiensi draft yang memiliki diameter sisi
masuknya 3 m?
Penyelesaian :
Diketahui :
Daya, P = 2000 hp
Tinggi angkat = 6 m
Tinggi turbin dari permueaan air, z = 2,5 m
Pengukuran hampa pada sisi keluar turbin,
P2
3,1 m
P2
Untuk penyesuaian tanda maka 3,1 m
P
QH
75
Diperoleh
2000 25
0,85 atau
1000 Q 6 Q
75
Q 29,4 m 3 /det Q1 Q 2
Q 29,4
V2 4,16 m/det
d 2 / 4 32
2 2
V V
2,5 3,1 2 0 0 3 atau
2g 2g
2 2
V2 V
3 0,6
2g 2g
2 2
V2 V
3
2g 2g
t 2
V2
2g
0,6 V2 2 V3 2
= .................... 0,6
4,16 2 2g 2g
2 9,81
= 0,6802 %
Pendahuluan
Pada bab terdahulu (Turbin impuls dan Turbin Reaksi) secara umum disesuaikan, disebuah
turbin bekerja pada tinggi angkat (head, kecepatan dan aliran keluar konstan dalam keadaan
sebenarnya, asumsi-asumsi tersebut jarang terpenuhi. Oleh karena itu penting untuk diketahui
asal dari beberapa variasi yang terjadi secara umum.
Walaupun pada hakekatnya terdapat berbagai macam variasi, dibawah ini akan disebutkan
variasi-variasi terpenting yang berhubungan dengan permasalahan.
1. Dengan menjaga keluaran ( discharge) konstan, tinggi angkat (head) dan daya keluaran
dapat bervariasi. Kecepatan dapat diatur, sehingga perubahan efisiensinya tak akan
nampak.
2. Dengan menjaga tinggi angkat (head) air dan kecepatan konstan, aliran keluaran tempat
bervariasi. Aliran keluar turbin dapat diatur.
3. Pada turbin-turbin yang bekerja dengan tinggi angkat (head) rendah, tinggi angkat (head)
air dan kecepatanya dapat bervariasi. Akan tetapi walaupu kecepatan memperbolehkan
untuk berfluktuasi pad batas-batas tertentu, tinggi angkat (head) masih dapat bervariasi
sampai 50%.
4. Dengan menjaga tinggi angkat (head) dan keluaran konstan, kecepatan dapat bervariasi
dengan mengatur beban turbin. Hal ini umumnya hanya dilakukan di laboratorium.
Karakteristik Turbin
Kadang-kadang pula untuk membandingkan unjuk kerja turbin, aliran keluaran dan putaran
yang berbeda dan beroperasi pada tinggi angkat (head) yang berbeda pula.
Untuk menyederhanaka perbandingan umumnya dilakukan dengan mengambil acuan tinggi
angkat (head) air sebesar satu liter. Tiga karakteristik turbin yang didasarkan pada tinggi
angkat (head) satuann yaitu satu meter adalah :
1. Unit daya
2. Unit kecepatan
3. Unit keluaran
Unit daya
Daya yang dihasilkan sebuah turbin, yang bekerja pada tinggi angkat sebesar satu meter,
dikenal sebagai unit daya.
Daya dapat dihitung seperti berikut :
Bila,
H = Tinggi angkat air, dimana Turbin beroperasi
P = Daya kuda yang dihasilkan turbin pada tinggi angkat H
Q = Keluaran Turbin pada tinggi angkat H.
Pu = Daya yang dihasilkan oleh turbin yang sama pada tinggi angkat.
Jadi keluaran,
Q 2 gh
Unit Kecepatan
Kecepatan turbin yang bekerja pada tinggi angkat sebesar satu meter, dikenal sebagai unit
keceptan.
Unit kecepatan suatu turbin dapat ditentukan melalui,
= H
60V DN
N ...................................V
D 60
v
H ....................................V H
Nu H
N
Nu
H
Unit aliran keluar
Aliran keluaran suatu turbin yang bekerja pada tinggi angkat (head) sebenarnya satu meter,
dikenal sebagai unit keluaran.
Unit aliran keluar dapat dihitung sebagai berikut :
Bila
H : tinggi angkat (head) dimana turbin bekerja
Q : keluaran turbin pada tinggi angkat H, dan
Q : keluaran turbin dari turbin yang sama, pada unit tinggi angkat.
V 2g h
Keluaran,
Qa Va 2 g h
~ h
Q
Q
Qu
H
Konsep unit daya, kecepatan dan keluaran, sangat penting di bidang hidrolika. Konsep-konsep
tersebut dapat membantu untuk menentuan karakteristik turbin, dengan dasar tinggi angkat
(head) yang berbeda.
1. arti unit daya
P ~ H 2/3
p H 3/ 2
Atau
P1 H 13 / 2
3/ 2
H
P1 p 1 ................................1)
H
N~ H
N1 ~ H 1 atau
N H
N H1
1/ 2
H
N1 N 1 .........................2
H
3. Arti unit keluaran
Q~ H
jadi Q1 ~ H 1
Q H
atau
Q1 H1
1/ 2
H
Q1 Q 1 ............................3
H
Contoh 2 - 15
Sebuah turbin Impuls, dengan kecepatan yang terbaik menghasilkan 125 hp pada angkat
64m. Tentukan berapa persen kecepatan harus ditambah untuk tinggi angkat 81m.
Penyelesaian
Diketahui
Daya, P = 125 hp
Head, H = 64 m
Head yang baru, H1 = 81 m
9N
N
N1 N 8
0,125
N N
12,5 %
Contoh 2 – 16.
Sebuah turbin Pelton menghasilkan 7500 hp pada tinggi angkat 240m dengan efisiensi total
83 % ketika berputar pada 200 rpm. Hitung unit keluaran, unit daya dan unit kecepatan.
Asumsikan koefisien peripheral = 0,46.
Jika pada musim kering tinggi angkat menjadi 150 m, hitung keluaran, daya dan kecepatan.
Penyelesaian :
Diketahui
Daya, P = 7500 hp
Head, H = 240 m
Efisiensi total, 83% o,83
Q 2.824 m 3 /det.
Unit keluar
Q
Q4
H
2,824
0,182 m 3 /det.
240
Unit Daya
Keluaran Normal
Daya Normal :
3/ 2
H1
P1 P
H
3/ 2
150
7.500 3706 hp
240
Kecepatan normal
1/ 2
H1
N1 N
H
1/ 2
150
200 158,1 rpm
240
Sifat turbin pada kondisi satuan telah dibahas, langkah beridentik (serupa geometrisnya, juga
mempunyai sudut sudu yang sama) dengan turbin sebenarnya, tetapi ukurannya diperkecil
sehingga (head) satuan daya yang dihasilkan oleh satuan tinggi angkat kecil (daya 1 hp
dihasilkan oleh tinggi 1 meter). Turbin imaginer ini disebut turbin spesifik dan kecepatannya
dikenal sebagai kecepatan spesifik.
Jadi kecepatan spesifik turbin dapat didefinisikan sebagai kecepatan turbin maginer yang
identik dengan turbin yang diketahui, yang akan menghasilkan daya satuan hp pada satuan
tinggi angkat (head).
v ~V
~ 2 gh V ~ 2 gh
v~ H
DN
v
60
atau DN ~ v
Dapat ditentukan
Q Db.Vf
Tetapi b~D
Dan Vf ~ 2 gh
~ H
Q ~ D. D 2 gh
~ D2 H
Perlu dicatat bahwa persamaan kecepatan spesifik diatas bila dipakai satuan meter maka p
dalam hp, H dalam meter dan N dalam rpm.
Dalam satuan SI, daya dinyatakan dalam kilowatt satuan untuk H dan N tidak seperti dalam
system metrik. Sudah barang tentu hal ini menyebabkan harga kecepatan spesifik dalam
satuan SI akan akan berbeda dengan harga dalam satuan MKS.
Hubungan kedua satuan untuk kecepatan spesifik adalah
Kegunaan dari persamaan diatas dibahas secara lebih terperinci dalam bagian selanjutnya
yaitu tentang persamaan pemilihan turbin berdasarkan kecepatan spesifik.
Contoh 2-17
Suatu posisi hidrolis memberikan tinggi angkat 9 meter dan keluaran rata-rata 11200 l/s untuk
satuan generator dengan kecepatan 200 rpm. Tentukan kecepatan spesifik asumsikan efesiensi
= 92 %.
Penyelesaian
p
QH
75
Diperoleh
P P
0,92
1000 11,2 9 1.344
75
P 0,92 1,344 1.236hp
Contoh 2 – 18
Sebuah turbin menghasilkan 10.000 kW pada tinggi angkat 25 meter dan putaran 135 rpm.
Tentukan kecepatan spesifikasinya? Tentukan juga kecepatan normal dan keluaran pada
tinggi angkat 20 meter.
Penyelesaian,
Diketahui
Daya, P = 10.000 kW
Tinggi angkat H = 25 m
Kecepatan, N = 135 rpm
Head yang baru, H1 = 20 m
- Kecepatan spesifik, Ns
N P
Ns
H 5/4
135 10.000 kW
241,5 rpm.
255/4
- kecepatan normal,
Jika, Ni = kecepatan pada tinggi angkat 20 m
1
H 2
Ni N i
H
1
20 2
= 135 120,7 rpm
25
- Daya normal.
Jika, P1 = output tinggi angkat 20 meter.
3/ 2
H
P1 P 1
H
3/ 2
20
10.000 7.155 Kw
25
Kecepatan spesifik sebuah turbin mempunyai arti, bahwa besaran tersebut tidak tergantung
pada dimensi atau ukuran dari turbin yang sebenarnya ataupun turbin spesifik. Hal ini sudah
barang tentu menyebabkan semua turbin yang serupa secara geometris,yang bekerja pada
tinggi angkat yang sama dan mempunyai perbandingan kecepatan aliran yang sama pula, akan
mempunyai kecepatan spesifik yang sama. Dalam penggunaan praktis, konsep dari kecepatan
spesifik memegang peranan yang cukup penting dalam membantu memprediksi untuk kerja
dari suatu turbin.
Pemilihan Turbin.
Adalah suatu pekerjaan teknik yang berat, dan memerlukan pengalaman yang luas serta
kesabaran. Pemilihan turbin secara umum didasarkan pada dua hal : yaitu
1. Pemilihan yang didasarkan pada kecepatan spesifik, dan
2. Pemilihan yang didasarkan pada tinggi angkat air.
Pemilihan berdasarkan kecepatan spesifik adalah suatu metode ilmiah, dan akan memberikan
informasi yang tepat, sedangkan pemilihan berdasarkan tinggi angkat umumnya didasari
hanya oleh pengalaman dan observasi.
Kecepatan spesifik turbin harus dihitung lebih dahulu untuk dapat memilih jenis Turbin, tabel
2.1 menunjukan jenis turbin, beserta kecepatan spesifik masing-masing.
Tabel 2.1
Kecepatan spesifik Jenis-Turbin
1. 10 sampai 35 Turbin Pelton dengan nosel tunggal
2. 35 sampai 60 Turbin Pelton dengan 2 nosel atau lebih
3. 60 sampai 300 Turbin Francis
4. 300 sampai 1000 Turbin Kaplan
Catatan : Untuk dapat memakai table bila persoalan dalam satuan SI, disarankan untuk
mengubah kecepatan spesifik dalam satuan MKS.
Tabel 2.2 menunjukkan jenis turbin dan rangkuman tinggi angkat yang diperlukan.
Tabel 2.2
Tinggi angkat dlm m Jenis Turbin
1. 0 sampai 25 Kaplan atau Francis (lebih cocok kaplan)
2. 25 sampai 50 Kaplan atau Francis (lebih cocok Francis)
3. 50 sampai 150 Francis
4. 150 sampai 250 Francis atau pelton (lebih cocok francis)
5. 250 sampai 300 Francis atau pelton (lebih cocok pelton)
6 Diatas 300 Pelton.
Contoh 2.19
Tentukan jenis turbin yang dapat digunakan pada tinggi angkat 150 meter untuk
menghasilkan daya 2000 hp pada putaran 300 rpm.
Penyelesaian.
Karena kecepatan spesifik turbin adalah 25,6 ; maka dapat dipilih turbin pelton dengan nosel
tunggal.
Contoh 2-20
Tentukan kecepatan speifik dan jenis turbin yang dapat mengasilkan 7000 kilowatt pada head
20 meter dan putaran 100 rpm. Tentukan hubungan kecepatan normal dan aliran keluaran
yang terjadi pada tinggi angkat 25 meter.
Penyelesaian
Diketahui, p = 7000 kw
Tinggi angkat H = 20 m
Kecepatan N = 100 rpm
Tinggi angkat yang baru H1 = 25 m.
Kecepatan spesifik, Ns
N p
Ns
H5 4
100 7000
197,8 rpm
20 5/4
- Jenis Turbin
- Output Normal
Jika,
N P
Ns
H 5/ 4
Karena untuk suatu pusat pembangkit tenaga, daya yang dihasilkan sebuah turbin tinggi
tinggi angkat (head) air yang tersedia adalah hamper konstan, maka kecepatan spesifik akan
berbanding lurus dengan kecepatan runner turbin.
Untuk setiap pembangkit tenaga umumnya tinggi angkat konstan, dengan demikian daya yang
dihasilkan oleh turbin pada sebuah pembangkit tenaga akan berbanding lurus dengan aliran
keluar yang terjadi.
Dengan sedikit menyimak akan diketahui bahwa untuk tinggi angkat yang rendah untuk
menghasilkan tertentu diperlukan aliran yang lebih besar. Hal ini akan dicapai dengan
penambahan luas permukaan aliran atau dengan memperbesar kecepatan aliran air. Pada
turbin reaksi hal ini dapat dicpai dengan memperbesar tinggi angkat atau kecepatan alirannya.
Gambar 2-23 (a) hingga(d) menunjukan perubahan bentuk sudu-sudu runner turbin dari
sebuah turbin reaksi aliran kearah dalam. Dalam gambar ditunjukkan pula segitiga kecepatan
pada sisi masuk.
Menunjukkan kondisi umum dari segitiga kecepatan pada sisi masuk untuk sebuah turbin
reaksi dengan putaran rendah. Pada kasus ini cirri-ciri yang umum adalah :
N s 60 120 rpm
10 0 20 0
60 0 90 0
Pada kasus ini daya yang dihasilkan (p) dan diameter dari runner turbin (D) adalah madengan
kasusu yang pertama.
Akibat penularan tinggi angkat air yang ada, maka putaran spesifik turbin dan aliran keluar
akan bertambah.
Dapat dilihat bahwa :
(i) Penularan tinggi angkat air yang ada akan mengurangi kecepatan air
jadi V 2
gh .
(ii) Kenaikkan putaran spesifik akan mempercepat putaran runner turbin akhirnya aka
memperbesar kecepatan tangensial roda pada sisi masuk
DN
jadi v
60
(iii) Kenaikan aliran keluaran akan memperbesar kecepatan. Ciri ciri dari turbin
jenis ini adalah :
Catatan :
Putaran spesifik turbin dan debit yang dikeluarkan adalah berbanding terbalik dengan tinggi
angkat air yang ada karena :
N P . Q. H P 75
Ns dan P atau Q
H 5/4
75 . H
3. Gambar 2 – 23 (c)
Pada turbin jenis ini, daya yang dihasilkan (P) dan diameter runner (D) adalah dengan jenis
terdahulu. Bila terjadi penurunan tinggi air, aka kecepatan spesifik turbin akan bertambah,
demikian pula dengan aliran keluarannya. Hal ini akan mengakibatkan
(i). kecepatan air berkurang
(ii). Memperbesar kecepatan tangensial roda pada sisi masuk, dan
(iii). Memperbesar aliran kecepatan.
Perubahan-perubahan yang telah disebutkan diatas selanjutnya akan merubah bentuk tiga
kecepatan pada sisi masuk.
Untuk jenis ini, Ns = 180 – 240 rpm
20 0 450
90 0 120 0
4. Gambar 2 . 23 (d)
Daya yang dihasilkan (P) dan diameter dari runner (D) dari turbin jenis ini adalah sama
dengan kasus terdahulu. Akibat penurunan dari tinggi angkat air yang ada, putara spesifik
turbin dan debit yang dikeluarkan akan bertambah. Kejadian ini akan mengurangi kecepatan
air, memperbesar kecepatan tangensial roda pada sisi masuk, dan memperbesar kecepatan
aliran lebiah lanjut. Hal ini mengubah bentuk dari segitiga kecepatan pada sisi masuk.
Untuk jenis ini, Ns = 240 – 300 rpm
45 0 60 0
120 0 135 0
Dari teori yang dikemukakan diatas terlihat adanya kecenderungan menuju ke pengembangan
turbin Kaplan.
Telah dibahas dalam uraian terdahulu tentang berbagai jenis turbin Impuls dan turbin Reaksi.
Sebenarnya sebuah turbin selalu direncanakan dan dibuat untuk bekerja berdasarkan kondisi-
kondisi (atau suatu daerah kondisi yang terbatas) seperti aliran keluaran tinggi angkat air,
putaran, daya yang dihasilkan efisiensi dan lain-lain ( pada kecepatan penuh atau kecepatan
satuan)
Akan tetapi untuk turbin yang telah direncanakan juga harus dapat digunakan pada kondisi-
kondisi yang lain, oleh karena itu penting sekali untuk mengetahui kelakuan turbin secara
tepat untuk kondisi-kondisi yang berlainan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari apa
yang disebut dengan kurva-kurva karakteristik. Kurva-kurva karakteristik umumnya digambar
untuk tinggi angkat yang tetap atau putaran dari runner turbin yang tetap. Kadang-kadang
kurva-kurva ini digambar juga untuk berbagai bukaan gerbang, yaitu jika terbuka penuh,
terbuka tiga per empat, terbuka setengah dan lain-lain. Walaupun terdapat berbagai cara
penyajian karakteristik, tetapi beberapa yang penting adalah :
Kurva-kurva karakteristik untuk roda Pelton
Kurva-kurva yang telah ditunjukkan dalam gambar 2.24 , 2.25 dan 2.26 dibut oleh para
insinyur yang bekerja didalam laboratium penyelidikan hidrolika diseluruh dunia. Walaupun
terdapat sedikit perbedaan pada kurva-kurva karakteristik yang digambar oleh mereka, namun
banyak yang telah diterima.
1. kurva karkteristik untuk tinggi angkat yang tepat.
(a) Ratio kecepatan terhadap percentase efisiensi maksimum.
Gambar 2.4 menunjukan prestasi dari sebuah roda pelton pada tinggi angkat dan debit
keluaran yang tetap. dapat dilihat pada dasarnya kurva berbentuk parabolic. Jadi efisiensi
bertambah dari nol dan turun melebihi harga maksimumnya yaitu
0,46
Gambar 2.25 menunjukkan prestasi dari sebuah roda pelton pada tinggi angkat dan putaran
yang tetap. Ditunjukkan bahwa efisiensi bertambah dengan kenaika daya.
Seperti hal nya dengan karakteristik roda pelton, umumnya kurva-kurva karakteristik untuk
turbi Francis (atau setiap turbin reaksi yang lain) dapat dikelompokan berdasarkan tiga
kelompok berikut :
Kavitasi
1. Menimbulkan suara yang bising dan timbulnya getaran pada beberapa bagian mesin.
2. Sebagai akibat dari pitting adalah kerugian akibat erosi pada material dan menyebabkan
permukaan menjadi kasar.
3. Akibat adanya gelembung-gelembung akan menimbulkan reduksi pada pengeluaran
(discharge) turbin. Reduksi pada pengeluaran menyebabkan penurunan secara tiba-tiba
pada daya keluar dan efisiensinya.
H b - H s H a H v H s
crit
H H
Soal no.1.;
Sebuah turbin Pelton menghasilkan 4050 hp pada tinggi angkat sebesar 75 meter + 2 angka
belakang NIM anda dengan efisiensi total 95 %.
Hitung diameter nosel, jika koefisien kecepatan nosel berharga 1.
Soal no.2
Sebuah turbin Pelton, beroperasi pada tinggi angkat sebesar 400 meter + 2 angka belakang
NIM anda, menghasilkan 14.000 pada 430 rpm + 2 angka belakang NIM anda. Jika efesiensi
rodanya 85 %. Tentukan :
Soal no.3
Sebuah turbin pelton diperlukan untuk membangkitkan daya 3750 kW pada tinggi angkat
efektif 400 meter + 2 angka belakang NIM anda. Hitung aliran total dalam liter/detik dari jet.
Asumsikan efisiensi generator 85%, efisiensi total 80%, koefisien aliran 0,97 dan
perbandingan kecepatan 0,46.
Jika perbandingan jet adalah 10, hitung kecepatan sinkron pada 51 siklus per detik diameter
rata rata runner nya.