Anda di halaman 1dari 34

1.

Pendahuluan
Sebagian besar mesin-mesin fluida adalah mesin-mesin
turbo (kecuali torak).Pada bab ini akan dibahas hal-hal
yang berkaitan dengan mesin-mesin turbo hidrolik. Pada
mesin-mesin turbo hidrolis, fluida mengalir melalui
sudu-sudu yang lengkung, atau ruangan antara sudu-
sudu yang terdapat dalam rotor.
Gaya yang terjadi pada sudu-sudu tersebut berasal dari
perubahan momentum fluida yang mengalir dan akan
menghasilkan torsi pada poros rotor.
Daya yang dihasilkan adalah merupakan perkalian
dari torsi dan kecepatan sudutnya.
Apabila daya yang dihasilkan oleh mesin-mesin
turbo tersebut, maka mesin tersebut disebut
turbin. Bila daya diserap oleh mesin untuk
menaikkan tekanan, maka mesin tersebut
dinamakan pompa.
 2. Pengelompokkan Turbin –
Turbin Air

 Turbin Air dapat dikelompokkan menurut :


 Tinggi tekan (head) dan jumlah air yang
diperlukan
 Nama dari penemunya
 Gerakan air pada sudu gerak
 Letak dari poros turbin
 Kecepatan spesifik , dll.
a.Pengelompokan berdasarkan
tinggi tekan dan jumlah air yang
diperlukan

Turbin Impuls, memerlukan tinggi tekan yang besar


dan laju air yang kecil
Turbin Reaksi, memerlukan tinggi tekan dan laju air
yang besar
 
b.Pengelompokan berdasarkan penemunya
Turbin Pelton, dinamakan demikian sebagai penghargaan
bagi Loster Allen Pelton (1824-1908) dari California (USA),
merupakan turbin Impuls yang tinggi dengan laju air yang
kecil 
Turbin Francis, dinamakan demikian sma dengan nama
penciptanya yaitu James Francis Bichens (1815-1892) yang
lahir di Inggris dan kemudian pindah ke USA 
Turbin Kaplan, dinamakan demikian karena penghargaan
bagi Dr Victor Kaplan (1876-1934) dari Bruenn, Jerman.
Turbin ini merupakan turbin reaksi yang sesuai untuk
tingkat angkat dan laju air yang rendah.
c.Pengelompokan berdasarkan gerakan dari air
atau gerakan sudu-sudu

TURBIN

Turbin Impuls Turbin Pelton

Turbin Reaksi Turbin Francis


Turbin Proppeler
 Turbin Kaplan
d.Pengelompokan berdasarkan letak dari poros
turbin

Poros turbin dapat diletakkan secara vertikal dan


horizontal. Turbin-turbin modern yang praktis
biasanya dipasang secara horizontal, untuk unit-unit
besar porosnya dipasang secara vertikal.
2.1.Turbin Impuls

 Turbin Impuls adalah suatu turbin yang berputar


karena adanya impuls dari air. Air dari suatu
bendungan/dam dialirkan melalui pipa, kemudian
melalui mekanisme pengarah dan nosel. Dalam
suatu proses, seluruh energi dari air diubah kedalam
energy kinetik dengan cara melewatkan aliran air
melalui suatu nosel yang letaknya dekat dengan roda
turbin (runner)

 Air memasuki sudu-sudu yang berputar dalam


bentuk aliran tersebut menumbuk barisan sudu-
sudu yang terpasang di bagian luar rotor.
 
Aliran jet air menumbuk sudu dengan kecepatan
tinggi, kemudian mengalir melalui sudu dan
meninggalkannya dengan kecepatan rendah, yang
berarti sebagian energinya tidak diserap oleh roda
turbin. Tekanan air yang masuk dan keluar sudu
adlah tekanan atmosfer. Contoh yang paling umum
adalah dari Turbin Impuls adalah Turbin Pelton.
Turbin Pelton adalah suatu Turbin Impuls yang
sesuai untuk tinggi angaakt air yang besar. Turbin ini
mempunyai bagian bagian utama sebagai berikut :
Nosel
Roda Turbin dari Bucket
Rumah Turbin (cashing)
Pemecah Jet (Breaking Jet)

Bucket merupakan mekanisme pengarah berbentuk lengkung,


yang mengarahkan air sesuai dengan arah aliran yang
direncanakan, juga untuk mengatur aliran air. Aliran air dalam
bentuk semburan (jet), menumbuk bucket (barisan sudu-
sudu). Sebuah jarum konis dibagian dalam nosel berfungsi
untuk mengatur jumlah air yang dialirkan seperti ditunjukkan
dalam gambar 1
Gambar 1 Bagian-bagian dari Turbin Pelton
Apabila jarum didorong ke arah nosel, penampang akan
berkurang dari semburan air (jet), akibatnya jumlah air
yang mengalir melalui nosel juga akan berkurang dan
sebaliknya.

Gerakan jarum diatur dengan tangan atau secara


otomatis, sesuai keperluan yang diinginkan. Kadang-
kadang diperlukan untuk menutup nosel secara tiba-
tiba, misalnya bila terjadi pengurangan beban secara
tiba-tiba pada turbin. Jika hal ini tidak dilakukan dapat
menyebabkan pecahnya pipa penyalur akibat naiknya
tekanan secara tiba-tiba.
Untuk menghindarkan hal ini diperlukan
nosel tambahan (lebih dikenal dengan
nama By Pass nosel) sehingga air dapat
mengalir tanpa menumbuk bucket. Kadang-
kadang suatu pelat (deflector) dipasang
pada nosel, yang berfungsi membelokkan
aliran jet dan mencegah jet menumbuk
bucket. Nosel diusahakan diletakkan
sangat dekat dengan bucket, sebagai
upaya untuk memperkecil kerugian akibat
pusaran.
Runner dan Bucket (sudu)
Runner dari Turbin Pelton merupakan piringan
melengkung yang dipasang pada poros horizontal
pada bagian keliling luar dari Runner dipasang
sejumlah sudu (bucket) yang bentuknya
seragam.Bucket berbentuk mangkok hemi spherical
atau jambangan (dikenal splitter) seperti
ditunjukkan gambar 2
http://www.turbinesinfo.com http://sclida.en.made-in-china.com/pro

Gambar 2. Runner Turbin Pelton


Permukaan bucket dibuat sangat halus dan rata. Untuk
tingkat tinggi angkat yang rendah bucket biasanya
terbuat dari besi cor. Untuk tinggi angkat yang besar
terbuat dari baja tahan karat (stainless steel) atau
paduan lainnya. Bila air secara kimiawi tidak murni,
sudu umumnya dibuat dari paduan khusus. Pemasangan
bucket pada runner bisanya dilakukan dengan baut.
Namun kadangkala bucket dan piringan dicor menjadi
satu kesatuan dalam perkiraan keausan merata, namun
dalam kenyataan tidak demikian. Beberapa bucket rusak
terlebih dahulu dan perlu diganti, ha ini memungkinkan
jika bucket dipasang pada piringan.
Casing

Casing atau rumah dapat dikatakan tidak berperan


secara hidrolis. Fungsinya untuk melindungi runner
dari benturan , mencegah semburan air serta untuk
mengarahkan air melewati saluran buang. Casing
terbuat dari coran atau fabrikasi lainnya.
Breaking Jet

Jika turbin akan berhenti nosel ditutup sama sekali.


Namun dapat diamati bahwa runner masih berputar
beberapa waktu diakibatkan adanya gaya inersia.
Untuk menghentikan runner dalam waktu singkat
diperlukan nosel lain dari belakang bucket. Gerakan
ini berfungsi sebagai rem untuk mengurangi
kecepatannya.
Kerja yang dihasilkan Turbin
Impuls

 Aliran jet air yang keluar dari nosel menumbuk


bucket pada splitter. Splitter akan membelah
aliran menjadi dua bagian yang sama. Satu bagian
dari aliran jet mengalir pada permukaan bagian
dalam sudu dan meninggalkan dengan sudut
yang tajam. Bagian lain dari aliran jet menglir
melalui permukaan dalam dari bagian sudu yang
lain dan meninggalkan dengan sudut yang tajam
seperti gambar berikut :
Gambar 3. Segitiga Kecepatan
 Pada bagian tengah dari bucket, aliran jet
menumbuk splitter dan membuat aliran terpisah.
Aliran jet tersebut meninggalkan air dengan
sudut yang tajam. Dapat dilihat pada gambar
segitiga kecepatan di atas, pada sisi masuk berupa
garis lurus saja, sedangkan pada sudut keluar
membentuk sudut Ǿ. Seluruh teori tumbukan jet
air tersebut dan notasi dapat diterapkan untuk
seluruh sudu
Notasi
Vw = Kecepatan absolute air masuk
Vr = kecepatan air terhadap bucket pada sisi masuk 
Vf = Kecepatan aliran pada sisi masuk 
Vw1 , Vr1 , Vf1= harga harga kecepatan pada ujung
keluar sisi keluar)
D = diameter roda
d = diameter nosel
N = putaran turbin
ǿ = sudut sudu pada ujung keluaran
H = head total air, dalam keadaan turbin beroperasi
Karena pada segitiga kecepatan pada sisi masuk berupa garis lurus, maka
kecepatan pusar pada sisi masuk ini adalah,
Vw =V dan V1=V-v
Karena Turbin Pelton mempunyai aliran aksial, maka:
v = v1 atau Vr1 = Vr=V-v
Dari segitiga kecepatan pada sisi keluar, kita dapatkan kecepatan pusar:
Vw1=Vr1 .cos ǿ - v = (V-v) cos ǿ - v
Gaya per kg air menjadi:
= (Vw – Vw1)
Vw1 berharga negatif disebabkan berlawanan arah dengan Vw1 sehingga
menjadi:
= (Vw + Vw1)
2. Turbin Pelton, dengan bucket setengah lingkaran beroperasi pada
tinggi angkat 140 meter, berputar pada 600 rpm. Keluaran yang
melalui nosel sebesar 50 liter/detik dan diameter roda 60 cm.
Hitunglah (a) Daya yang tersedia pada nosel (b) Efisiensi hidrolis
dari roda turbin jika koefisien kecepatan nosel 0,98.
Jawab:
Diketahui, karena bucket setengah lingkaran, biasanya sudut yang
membelokkan aliran jet sebesar, ǿ = 1800
Tinggi angkat, H = 140 m
Kecepatan roda, N = 600 rpm
Keluaran, Q = 50 liter/detik = 0,05 m 3/detik
Diameter roda, D = 60 cm = 0,6 m
Koefisien kecepatan, Cv = 0,98
Daya yang tersedia pada nosel,
P = daya yang tersedia pada nosel
Dengan hubungan,

Anda mungkin juga menyukai