Anda di halaman 1dari 31

Turbin Reaksi.

Pendahuluan
Pada turbin reaksi, air masuk ke jaringan
dalam keadaan bertekanan dan mengalir
ke sudu. Pada waktu air bertekanan
mengalir ke sekeliling sudu piringan, turbin
akan berputar penuh dan saluran belakang
(tail race) akan terendam air seluruhnya.
Tinggi angkat air sewaktu mengalir
disekeliling sudut akan diubah menjadi
tinggi angkat kecepatan, dan akhirnya
berkurang hingga tekanan atmosfir
sebelum meninggalkan piringan turbin.
Komponen-komponen utama dari
Turbin Reaksi
Suatu Turbin reaksi terdiri dari
komponen-komponen utama:
Rumah turbin spiral (spiral casing)
Mekanisme pengarah
Runner turbin, dan
Draft tube.
Rumah Turbin Spiral (spiral casing)
Air yang berasal dari pipa penyalur,
didistribusikan oleh sudu-sudu pengarah
dalam rumah turbin. Rumah turbin ini
dirancang sedemikian rupa sehingga
penampang melintangnya secara seragam
mengecil sepanjang keliling lingkaran.
Penampang melintang maksimum pada sisi
masuk dan minimum pada ujungnya
seperti diperlihatkan pada gambar 6. Ini
menjadikan umah turbin berbentuk spiral,
oleh karena itu disebut rumah turbin spiral.
Casing
Spiral Poros

Pengatur
Sudu
pengarah

Sudu
pengarah

Draft
tube runner
Spiral casing dilengkapi dengan lubang-
lubang dan pengukur tekanan, bahan casing
disesuaikan dengan besarnya head air pada
waktu turbin beroperasi, sebagai contoh:
Beton sampai dengan 30
m
Pelat baja rol sampai dengan 100
m
Baja tuang sampai dengan 100
m
Mekanisme Pengarah
Sudu-sudu pengarah dipasang tetap diantara dua buah cincin dalam
bentuk piringan yang dipasang tetap pada spiral casing. Sudu
pengarah dirancang sedemikian rupa sehingga:
Air dapat masuk ke runner tanpa mengalami kejutan (shock). (Hal ini

dilakukan dengan menjaga kecepatan relatipnya pada sisi masuk


runner, tangensial terhadap sudu).
Air dapat mengalir melalui runner, tanpa timbul arus pusar.

Dapat melewatkan jumlah air yang diperlukan turbin.

Seluruh sudu pengarah dapat berputar pada masing-masing


engselnya, yang dihubungkan ke cincin pengatur oleh suatu peralatan
mekanis. Cincin pengatur dihubungkan dengan poros pengatur oleh
dua buah batang pengatur, sudu-sudu pengarah dapat ditutup atau
dibuka dengan memutar poros pengaturnya, sehingga jumlah air
diperlukan dapat diatur. Poros pengatur dioperasikan oleh suatu
governor, yang fungsinya sebagai pengatur turbin (untuk menjaga
kecepatan konstan pada bermacam-macam beban). Sudu pengarah
umumnya dibuat dari baja tuang.
Runner Turbin Reaksi

Runner dari turbin reaksi terdiri dari sudu-sudu runner yang


terpasang tetap pada suatu poros atau cincin, tergantung pada
jenis turbinnya. Sudu-sudu dirancang secara sempurna sehingga
air dapat masuk dan keluar tanpa terjadi gelombang kejut.
Runner dipasangkan pada suatu poros,dapat secara horizontal
maupun vertikal. Jika poros dipasang vertikal maka dinamakan
turbin vertikal, sedang bila dipasang horizontal dinamakan
turbin horizontal.
Permukaan runner dibuat sehalus mungkin, runner dapat dibuat
dituang menjadi satu bagian atau dibuat dari pelat-pelat baja
terpisah yang kemudian disatukan dengan las. Untuk tinggi angkat
yang rendah,runner dibuat dari besi tuang. Tapi untuk tingkat
tinggi angkat yang besar, runner dibuat dari baja atau paduan. Bila
air secara kimiawi tidak murni, runner dibuat dari paduan khusus.
Draft Tube

Setelah melalui runner air akan mengalir


kebawah melalui sebuah pipa yang disebut
pipa draft (draft tube). Umumnya pipa ini
mempunyai panjang hingga 1 meter dibawah
permukaan tail race. Pipa draft mempunyai
bermacam-macam fungsi yaitu :
Menambah tinggi angkat,yang besarnya

samn dengan ketinggian dari keluar runner


diatas tail race.
Menambah efisiensi turbin
Perbedaan antara Turbin Impuls dan
Turbin Reaksi
Turbin Impuls Turbin reaksi
1 Seluruh energy yang disediakan air diubah Energi yang tersedia tidak diubah dalam bentuk lain.
dulu kebentuk energy kinetic
2 Air mengalir melalui nozzle dan menumbuk Air diarahkan oleh sudu pengarah ke sudu-
bucket-bucket yang terpasang tetap pada sisi sudu gerak.
luar piringan
3 Air menumbuk sudu/bucket dengan energy Air mengalir sepanjang sudu gerak, dengan
kinetiknya. energy tekanannya.
4 Tekanan air tidak berubah,dan besarnya Tekanan air berkurang setelah malalui sudu-
sama dengan tekanan atmosfir. sudu gerak.
5 Piringan tidak harus beputar dengan Piringan diusahakan berputar penuh agar
kecepatan penuh,dan tidak boleh ada udara selalu digenangi air.
antara sudu dengan piringan.
6 Air dapat hanya mengisi sebagian ruangan Air harus mengisi seluruh ruangan lingkaran
dari lingkaran atau seluruh lingkaran. piringan.
7 Laju aliran air dapat diatur,tanpa terjadai Laju aliran air tidak dapat diatur dengan
kerugian-kerugian. tanpa timbulnya kerugian-kerugian.
8 Kerja diperoleh dari perubahan energy kinetic Kerja diperoleh sebagian oleh perubahan
dari aliran jet kecepatan,tapi hampir seluruhnya
disebabkan karena perubahan head tekanan
Pengelompokkan turbin reaksi

Turbin reaksi dapat dikelompokkan dalam


tiga kelompok menurut arah aliran air
melalui piringan yaitu :
Turbin aliran radial

Turbin aliran aksial

Turbin aliran campuran


A. Turbin aliran radial

Adalah turbin dengan arah aliran air radial.


Turbin aliran radial dapat dibagi lagi dalam
dua kelompok :
1.Turbin aliran kedalam, yaitu turbin yang air
masuk piringan dari lingkaran luar dan
mengalir kearah dalam (ke arah pusat
piringan)
2.Turbin aliran keluar, yaitu turbin yang air
masuk pada pusat piringan dan mengalir
kearah luar secara radial.
B. Turbin aliran aksial

Turbin aliran aksial adalah turbin yang


air mengalir sejajar sumbu piringan.
Turbin demikian juga dinamakan Turbin
aliran paralel.
C. Turbin Aliran Campuran

Turbin jenis ini merupakan jenis turbin


terbaru yang aliran airnya sebagian ke arah
radial dan sebagian lagi mengalir dalam
arah aksial.
Turbin aliran kedalam
Turbin reaksi aliran kedalam sesuai dengan
namanya adalah suatu turbin reaksi yang air masuk
piringan pada periphery luar piringan kemudian
mengalir kearah dalam melalui sudu (ke arah pusat
piringan) seperti ditunjukkan gambar 8
Suatu turbin reaksi aliran kedalam pada dasarnya
terdiri dari sudu pengarah diam, yang fungsinya
mengarahkan aliran air agar masuk kepiringan putar
pada sudut yang dikehendaki untuk menghilangkan
gelombang kejut aliran masuk dengan jalan
mengatur sudut sedemikian rupa sehingga
kecepatan relatip air tangensial terhadap piringan
putar. Pada saat air mengalir di sekeliling sudu, air
akan memberikan sebagian gaya ke piringan putar
melalui sudu. Gaya inilah yang menyebabkan
piringan putar dapat berputar.
Perlu diketahui bila beban pada turbin berkurang
pada poros cenderung berputar lebih cepat. Gaya
sentrifugal yang juga bertambah akibat kecepatan
poros yang lebih besar atau mengurangi lajuan air
pada sudu-sudu tersebut, sehingga akan
menyebabkan kecepatan air masuk piringan putar
juga berkurang. Akhirnya ini akan menyebabkan
daya yang dihasilkan turbin berkurang. Ini
merupakan keuntungan dari turbin reaksi aliran ke
dalam, yaitu dapat secara otomatik mengatur beban
yang dibutuhkan turbin. Efisiensi tertinggi diperoleh
bila kecepatan air meninggalkan sudu sekecil
mungkin.
Kerja yang dilakukan dan karakteristik-karakteristik
lain dari runner turbin dapat diperoleh melalui
penggambaran segitiga kecepatan dari sisi masuk
Vw
U

Vr Vf
V

R = D/2

Vr1
V1 Vf1


Vw1 R1 = D1/2
U1

Centre of wheel
Gambar 9. Segitiga kecepatan dari Turbin reaksi
aliran ke dalam
V = kecepatan absolut air masuk
D = Diameter luar piringan
N = Putaran per menit dari piringan
U = kecepatan tengensial piringan pada sisi masuk
(kecepatan periphery pada sisi masuk)

DN
U
60
Vr = Kecepatan relatip air terhadap piringan, pada sisi
masuk
Vf = Kecepatan aliran pada sisi masuk
V, D, U, Vrl, Vfl Harga-harga pada sisi keluar
= sudut air masuk pirirngan ( sudut sudu
pengarah)
= sudut air meninggalkan piringan
= sudut ujung sudu (blade) pada sisi masuk
(sudut sudu/ vane pada sisi masuk)
= sudut ujung sudu (blade) pada sisi keluar
(sudut sudu/ vane pada sisi keluar)
H =head total air
W = Laju aliran berat air yang memasuki
piringan dalam kg/det
Dari segitiga kecepatan untuk sisi masuk,
Vw = V cos
Vf = V sin
Dan dari segitiga kecepatan pada sisi keluar,
Vw1 = V cos
Vf1 = V sin
Gaya per kg air = 1/g x perubahan kecepatan pusaran
= 1/g (Vw + Vw1)
Harga Vw1 adalah negatip, karena Vw1 berlawanan
arah dgn Vw
Kerja yang dilakukan per kg air
= gaya x jarak
= ( kecepatan pusaran pada sisi masuk x kecepatan
tangensial piringan pada sisi masuk) (kecepatan
pusaran pada sisi keluar x kecepatan tangensial
piringan pada sisi keluar)
= 1/g (Vw . U Vwl . U) = Vw.U/g - Vw1.Ul / g
Catatan : 1. jika tidak ada kerugian energi, maka
Vw.U/g Vw1.U/g = H V/2g
2. Jika bagian keluar dari tubin adalah
radial, maka
= 90 ; Vw1 = 0 dan V = Vf1
sehingga kerja yang dilakukan per kg
air,
= Vw.U/g
Dan Vw.V/g = H-V2 /2g = H Vf12/g
3. Jika sudut sudu berarah radial pada sisi
masuk, sisi keluar atau keduanya, maka
kecepatan pusaran pada ujungnya
Contoh soal
1. Sebuah turbin reaksi aliran ke dalam, mempunyai
diameter 1,5 meter berputar pada 400 rpm. Kecepatan
aliran pada sisi masuk 10m/det. Jika sudut sudu arahnya
sebesar 15, hitung :
(a). Kecepatan absolut air
(b). Kecepatan pusaran pada sisi masuk
(c). Sudut masuk vane dari runner, dan
(d). Kecepatan relatip pada sisi masuk
Penyelesaian :
Diketahui,
Diameter pada sisi masuk, D
D = 1,5 m
Kecepatan turbin N = 400 rpm
Kecepatan aliran pada sisi masuk
Vf = 10 m/det
Sudut sudu arah pada sisi masuk,
= 15
Kecepatan vane pada sisi masuk
U = .D.N/60 = .1,5.400/60 = 31,42 m/det

Gambar 10 Segitiga Kecepatan Contoh Soal 1


- Kecepatan absolut air, V
Dari segitiga sisi masuk, kita dapat hitung kecepatan
absolute air,
Vf = V/sin 15 (m/det)(Vf/V = sin 15)
= 10/ 0,2588 = (38,64 m/det)
- Kecepatan pusaran pada sisi masuk, Vw
Dari segitiga kecepatan pada sisi masuk, kecepatan
pusaran pada sisi masuknya.
Vw = V cos 15 = 38,64 x 0,9659 (m/det)
= 37,32 (m/det)
- Sudut masuk vane runner,
Dari segitiga kecepatan pada sisi masuk,
tan = Vf/(Vw-U) = 10/(37,32 -31,42) = 1,695
= 5927
- Kecepatan relatip pada sisi masuk, Vr
Vr = Vf/sin 59 27 = 10/0,8611 (m/det)
Contoh 2
Sebuah turbin reaksi, mempunyai diameter luar dan dalam
piringan masing-masing 1 meter dan 0,5 meter.
Vane bersudut radial pada sisi masuk dan aliran keluarnya
radial pada sisi keluar, air memasuki vane pada sudut
10. Asumsikan kecepatan alirannya konstan sebesar 3
m/det,
Hitung:
(a) Kecepatan piringan, dan
(b) Sudut vane pada sisi keluar
Penyelesaian :
Diketahui
Diameter luar, D = 1m
Diameter dalam, D = 0,5 m
Sudut masuk air pada vane, = 10
Kecepatan aliran pada sisi masuk,
Vf = Vfl = 3 m/det
Karena sudut vane radial pada sisi masuk dan keluarnya,
maka kecepatan pusaran pada sisi masuk dan keluarnya
berharga nol, dan bentuk dari kedua segitiga kecepatannya
ditunjukkan gambar 11.
kecepatan piringan
N = kecepatan piringan dalam rpm
Dari segitiga kecepatan pada sisi masuk, kita
dapat hitung kecepatan tangensial piringan
pada sisi masuknya,
U = Vf /tan 10 = 3/0,1763 = 17 m/det
U


Vf
V

R = D/2

Vr1 V1 = Vf1

U1 R1 = D1/2

Centre of wheel

Gambar 11. Segitiga kecepatan contoh


soal 2
Maka kecepatan tangensial piringan pada sisi masuk
.D.N
U
60
Atau
60.U 60 x 17
N 324,7
.D x1
- Sudut vane pada sisi keluar,
Kecepatan tangensial piringan pada sisi keluar

.D1.N x 0,5 x 324,7


U1 8,5 m / det
60 60
Dari segitiga sisi keluar, kita dapatkan :
Vf1 3
tan 0,352
U1 8,5
19o 26'

Anda mungkin juga menyukai