TINJAUAN PUSTAKA
4 Univeristas Trisakti
5
a. Biaya pembuatan relatif murah dan sumber energi yang dibutuhkan tersedia
di alam karena berasal dari energi terbarukan.
b. Turbin-turbin pada PLTMH dapat dioperasikan atau dihentikan dengan
mudah pada saat tersedia atau tidaknya sumber energi.
c. Dengan perawatan yang baik, turbin dapat beropasi dalam waktu yang cukup
lama.
d. Sumber energi yang digunakan adalah energi air sehingga ramah lingkungan.
2.3 Turbin
Turbin adalah komponen terpenting dalam sistem pembangkit listrik tenaga
mikrohidro (PLTMH). Turbin adalah komponen yang mengubah energi potensial
menjadi energi mekanik, air yang mengalir menggerakkan turbin menghasilkan
energi mekanik berupa putaran yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik
oleh generator [4]. Pemilihan turbin didasarkan pada kebutuhan dan juga kondisi
alam. Ada beberapa jenis turbin yakni :
1. Berdasarkan arah masuk dan keluar aliran :
a. Turbin aliran aksial
Turbin aliran aksial merupakan turbin dengan arah aliran air yang masuk
runner dan keluar runner sejajar dengan poros runner. Contoh turbin dengan
aliran aksial adalah turbin kaplan.
b. Turbin aliran radial
Turbin aliran radial merupakan turbin dengan arah aliran air yang masuk
runner dan keluar runner tegak lurus terhadap poros turbin sehingga
menyebabkan runner bergerak secara memutar.
c. Turbin aliran aksial radial
Turbin aliran aksial radial merupakan turbin dengan aliran air masuk ke
dalam runner secara radial dan keluar dari runner secara aksial.
d. Turbin aliran conical
Turbin aliran mengerucut merupakan turbin dengan aliran air melalui sudu
pengarah dan runner dalam arah menyudut terhadap poros.
e. Turbin aliran tangensial
Turbin aliran aksial radial merupakan turbin dengan aliran air menyempit
sudu runner sebagai semprotan bebas dalam arah tangensial terhadap jalan roda.
Univeristas Trisakti
6
Univeristas Trisakti
7
Dimana :
Pout = Daya output
τ = Torsi
ω = Omega
Pout =τ . ω
Pout =τ ( 2. π .n
60 )
( Christine Power, 2016 ) ( 2.1 )
Univeristas Trisakti
8
VR
Re =
v Er. R.K. Rajput Hal 884 ( 2.4 )
Dimana :
Re : Bilangan Reynolds
V : Kecepatan Aliran (m/s)
R : Hidraulic Radius (m2)
v : Viskositas (m2/s)
Besaran R sesuai dengan bentuk saluran yang dilalui oleh fluida, dapat dilihat
pada gambar 2.3 dan persamaan 2.5.
Gambar 2.2 Bentuk Saluran Fluida ( Sumber : Er. R.K. Rajput Hal 884 )
A by
R= = Er. R.K. Rajput Hal
P b+ 2 y
884 ( 2.5 )
Dimana :
A = Luas Penampang Aliran
P = Keliling Basah
Kecepatan aliran dihitung dengan cara menghitung beda ketinggian air
sebelum dan sesudah fluida mengalir. Perhitungan ini didasarkan dengan Hukum
Kekekalan Energi yang menunjukkan energi mekanik adalah konstan.
V = √2𝑔(ℎ𝑠 − ℎ0) 𝑎𝑡𝑎𝑢 √2𝑔∆ℎ Er. R.K. Rajput Hal 949 ( 2.6 )
Dimana :
V = Kecepatan aliran bebas (m/s)
Univeristas Trisakti
9
Univeristas Trisakti
10
2.9 Hydrofoil
Hydrofoil dan airfoil adalah sama, yang menjadi pembeda antara airfoil dan
Hydrofoil adalah lokasi penggunaanya yakni, akan disebut airfoil apabila fluida
yang bekerja pada sistem adalah udara, sedangkan akan disebut Hydrofoil apabila
sistem yang bekerja menggunakan fluida air. Hydrofoil adalah suatu benda yang
memiliki bentuk dengan geometri spesifik yang akan menghasilkan gaya mekanik
yang disebabkan dari gerakan fluida yang bekerja pada sistem dan Hydrofoil itu
sendiri [11].
Univeristas Trisakti
11
Univeristas Trisakti
12
Univeristas Trisakti
13
Univeristas Trisakti