Anda di halaman 1dari 11

Tujuan Pembuatan Alat :

a. Mengetahui cara pembuatan PLTA sederhana dengan menggunakan prinsip fluida dinamis.
b. Mengetahui kerja PLTA sederhana dengan menggunakan prinsip fluida dinamis.
c. Merancang sejumlah alat alternatif, membuat dan mengerjakan alat, menguji alat dan
menyempurnakan alat sebagai bentuk penguasaan konsep sehingga dapat di aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat Pembuatan Alat :


1. Bagi pelajar:
Menambah wawasan dibidang fisika terutama bab fluida dinamis.
2. Bagi Guru:
Dapat mengukur kepahaman siswa akan materi bab fluida dinamis.

Landasan Teori :
1. PENGERTIAN PLTA
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan energi terbarukan berupa air.Salah satu keunggulan dari pembangkit ini adalah
responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi
gangguan di jaringan.Selain kapasitas daya keluarannya yang paling besar diantara energi
terbarukan lainnya, pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala.Berikut
ini merupakan penjelasan singkat mengenai pembangkit listrik tenaga air serta keberadaan
potensi energi air yang masih belum digunakan.

PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik.
Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik.Kemudian generator
mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.

Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi mekanik
dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui kanal (penstock)
melewati kincir air atau turbin dimana air akanmenabrak sudu-sudu yang m enyebabkan
kincir air ataupun turbin berputar. Ketika digunakan untuk membangkitkan energi listrik,
perputaran turbin menyebabkan perputaran poros rotor pada generator.Energi yang
dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai ataupun digunakan
untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan.

Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit listrik
tenaga air tergantung pada ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran airnya. Ketinggian
(h) menentukan besarnya energi potensial (EP) pada pusat pembangkit (EP = m x g x h). Laju
aliran air adalah volume dari air (m3) yang melalui penampang kanal air per detiknya
(q m3/s). Daya teoritis kasar (P kW) yang tersedia dapat ditulis sebagai:
Daya yang tersedia ini kemudian akan diubah menggunakan turbin air menjadi daya
mekanik. Karena turbin dan peralatan elektro-mekanis lainnya memiliki efisiensi yang lebih
rendah dari 100% (biasanya 90% hingga 95%), daya listrik yang dibangkitkan akan lebih
kecil dari energi kasar yang tersedia.

2. PRINSIP PLTA DAN KONVERSI ENERGI


Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis
dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya
aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik
melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan
sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar
jumlah air yang mengalir (debit).

Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan
energi, yaitu:

1. Energi Potensial

Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat adanya
perbedaan ketinggian.

Besarnya energi potensial yaitu:

Ep = m .g .h

Dimana:

Ep : Energi Potensial

m : massa (kg)

g : gravitasi (9.8 kg/m2)

h : head (m)

2. Energi Kinetis

Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air
dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan

Ek = 0,5 m . v .v

Dimana:Ek : Energi kinetis

m : massa (kg)

v : kecepatan (m/s)

3. Energi Mekanis

Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin.Besarnya energi
mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi
mekanis
dirumuskan:

Em = T . .t

Dimana:

Em : Energi mekanis

T : torsi

: sudut putar

t : waktu (s)

4. Energi Listrik

Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik sesuai
persamaan:

El = V .I .t

Dimana:

El : Energi Listrik

V : tegangan (Volt)

I : Arus (Ampere)

t : waktu (s)

3. KOMPONEN DASAR PLTA


Komponen komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.Dam
berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air
yang cukup dan stabil.Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir.

a. Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan
memukul sudu sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di
hubungkan ke generator.
Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air
masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing),
katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing),
dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
turbin reaksi dan turbin impuls.Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan
turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan propeller
berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa digerakkan). Sedangkan
sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya bisa
digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh servomotor dengan cara manual atau otomatis
sesuai dengan pembukaan sudu atur. Proses penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-
sudu atur maupun pada sudu-sudu jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda
dengan turbin rekasi Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan,
posisinya tetap (tidak bisa digerakkan).
Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-sudu aturnya saja
(nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan (mangkok-mangkok
runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa berasal dari bendungan yang
dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari aliran sungai bawah tanah. Karena sumber air
yang bervariasi, maka turbin air didesain sesuai dengan karakteristik dan jumlah aliran
airnya.Berikut ini merupakan berbagai jenis turbin yang biasa digunakan untuk PLTA.

b. Generator
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.Memanfaatkan
perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis.Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator.Rotor terdiri dari 18
buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9
pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage
Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin,
sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar
memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati coil yang terletak di
stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan
listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
i. Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai dengan
persamaan:
= 60 .f / P
dimana:
: putaran
f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub
Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi system
sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.
ii. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya listrik yang
bisa dihasilkan oleh pembangkit
iii. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari besi
yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan timbul magnet
dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E = B .V . L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan, sehingga agar
beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat kemagnetannya, yaitu
dengan mengatur jumlah arus yang masuk.Makin besar arus yang masuk, makin besar pula
nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk, makin kecil pula nilai
kemagnetannya.
Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat, yaitu:
Jenis biasa thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
Jenis Payung (Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide bearing diletakkan
dibawah rotor.
Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide dan thrust bearing
diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas rotor.
Jenis Penunjang Bawah thrust bearing diletakkan dibawah coupling. Generator yang
digunakan di Saguling adalah jenis Setengah Payung.
c. Travo
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak banyak
terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah atau industri.
Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down. Pembangkit
listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah
itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant.

Alat dan Bahan :


Alat :

- Gergaji

- Obeng

- Las Listrik

- Bor Listrik

Bahan :

- Gulungan kabel

- Pipa paralon

- Dinamo

- Potongan besi

- Alat pompa ban bekas

- Lampu LED
- Laker

- Mur Baut

- Besi diameter 1 cm

- Penahan Dinamo

- Lem Pipa Paralon

Langkah Pembuatan :
1. Buat kerangka untuk alat PLTA dengan menyambungkan potongan-potongan besi dengan las
listrik. Kerangka alat seperti gambar dibawah ini

2. Potong melintang pipa paralon, lalu potong dengan ukuran sekitar 3x4 cm
3. Panaskan potongan pipa paralon agar mendapat bentuk yang datar dan tidak melengkung
4. Tempelkan potongan pipa tersebut pada gulungan kabel menggunakan lem pipa paralon
5. Pasang laker pada tengah gulungan kabel agar nanti kincir bisa berputar
6. Siapkan alat pompa ban bekas dan pasang penahan dinamo. Seperti pada gambar dibawah ini

7. Pasang alat pompa ban bekas tersebut pada kerangka yang telah dibuat menggunakan mur
baut.
8. Pasang dinamo pada penahan dinamo

9. Pasang kincir air yang telah dibuat ke kerangka dengan menggunakan mur baut
10. Pasang lampu LED pada dinamo yang telah terpasang. Pastikan kutub positif terpasang pada
kutub positif dan kutub negatif terpasang pada kutub negatif.

11. Hubungkan kincir air dengan putaran yang menggerakkan dinamo menggunakan karet
gelang/karet penghubung
12. Miniatur PLTA dapat digunakan dengan menggerakkan kincir air sehingga dapat
menghidupkan lampu.

Cara Kerja Alat :


Ketika air mengalir menggerakkan kincir air, kincir air akan berputar menggerakkan
putaran yang terhubung dinamo sehingga dinamo juga ikut bergerak. Dinamo yang bergerak
tersebut akan menghasilkan arus listrik. Arus listrik ini memicu lampu yang terhubung untuk
menyala sehingga model PLTA ini bekerja. Ketika aliran air dihentikan maka arus listrik yang
dihasilkan oleh dinamo terhenti dan saklarpun terputus, akibatnya model PLTA ini tidak
bekerja.

Anda mungkin juga menyukai