Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Devi Nowanda Larasati

NIM : 180150008
KELAS : A2
MK : PEMBANGKIT DAYA LISTRIK

PLTA ( PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR )

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial( dari
dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi
energi listrik(dengan bantuan generator).

a. Pengertian Tenaga Air


Pengertian tenaga air dalam bahasa inggris yaitu "hydropower" adalah energi yang
diperoleh dari air yang mengalir. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan Bumi ini bergerak
(mengalir). Hydroelectric ini menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik
dunia. bahkan di Kanada, 61% dari kebutuhan listrik negara berasal dari Hydroelectric.

b. Air sebagai Sumber Tenaga


Energi air merupakan energi terbarukan yang murni, Pemanfaatannya tidak mengakibatkan
air mengalami perubahan bentuk, rasa, maupun bau. Inilah salah satu energi terbarukan yang benar-
benar terbarukan. Energi air dibedakan dalam dua golongan besar, yaitu air tawar dan air laut.
Energi air tawar ada dua, yaitu energi gravitasi akibat perbedaan elevasi dan arus. Sementara, energi
air laut meliputi energi gelombang (tidal), perbedaan suhu permukaan air laut dengan air dalam
(OTEC), Pasang Surut, dan perbedaan salinitas.

c. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air


Jumlah energy listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua
hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit). Bagaimana
caranya mengubah energi besar yang dimiliki oleh air agar berfungsi untuk ―memancing‖ hadirnya
energi listrik atau arus listrik. Baling-baling pada turbin, seperti yang telah dijelaskan di atas adalah
elemen yang nantinya akan berputar dan menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan oleh
pergerakan balingbaling turbin berupa energi panas. Energi panas itulah yang kemudian diproses
sehingga menjadi energi listrik yang manfaatnya dapat kita rasakan sehari-hari. Itu artinya,
pergerakan baling-baling turbin dipengaruhi oleh jumlah air yang ada di waduk atau bendungan.

d. Jenis-jenis Pembangkit Listrik Tenaga Air


Jenis-jenis tenaga air dapat diklasifikasikan berdasarkan head (ketinggian jatuhnya air),
kapasitas dan tipe grid Klasifikasi berdasarkan head 1. Head tinggi : H > 100 m biasanya digunakan
turbin Pelton 2. Head menengah : 30-100 m biasanya digunakan turbin "cross-flow" 3. Head rendah :
2-30 m biasanya digunakan turbin "propeller".
e. Berdasarkan Tinggi Terjun PLTA

1. PLTA jenis terusan air (water way)


Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai
dan mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengankemiringan (gradient) yang
agak kecil. Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan
kemiringan sungai.
2. PLTA jenis DAM /bendungan
Adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang disungai,
pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air dibagian
hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai
pembangkit listrik.
3. PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)
Adalah pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya,
jadi energi potensial yang diperoleh dari bendungan dan terusan.

f. PLTA Berdasarkan Aliran Sungai


1. PLTA jenis aliran sungai langsung (run of river) banyak dipakai dalam PLTA saluran
air/terusan, jenis ini membangkitkan listrik dengan memanfaatkan aliran sungai itu
sendiri secara alamiah.
2. PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond) mengatur aliran sungai setiap hari
atau setiap minggu dengan menggunakan kolam pengatur yang dibangun melintang
sungai dan membangkitkan listrik sesuai dengan beban.
3. Pusat listrik jenis waduk (reservoir) dibuat dengan cara membangun suatu waduk
yang melintang sungai, sehingga terbentuk seperti danau buatan, atau dapat dibuat
dari danau asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan untuk musim
kemarau.
4. PLTA Jenis Pompa (pumped storage) adalah jenis PLTA yang memanfaatkan tenaga
listrik yang berlebihan ketika musim hujan atau pada saat pemakaian tenaga listrik
berkurang saat tengah malam, pada waktu ini sebagian turbin berfungsi sebagai
pompa untuk memompa air yang di hilir ke hulu.
PLTA telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak
beberapa puluh abad yang lalu. Yunani tercatat sebagai negara pertama yang memanfaatkan tenaga
air untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya. Pada akhir tahun 1999, tenaga air yang sudah
berhasil dimanfaatkan di dunia adalah sebesar 2650 TWh, atau sebesar 19 % energi listrik yang
terpasang di dunia. Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar
70.000 mega watt (MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 %
dari jumlah energi pembangkitan PT PLN.

g. Turbin
berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul
susu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
Turbin terdiri dari berbagai jenis yaitu: Terdapat dua jenis turbin air (PLTA,PLTMH) yaitu: turbin
impulse dan turbin reaksi. Type Turbin ini dipengaruhi oleh "head" atau tinggi dari air terhadap
turbin dan debit atau volume air di lokasi Pembangkit. Faktor lain yang mempengaruhi adalah
efisiensi dan biaya.turbin dan debit atau volume air di lokasi Pembangkit. Faktor lain yang
mempengaruhi adalah efisiensi dan biaya.
Jenis- jenis turbin :
 Turbin Impulse
 Turbin Pelton
 Turbin Cross Flow
 Turbin Reaksi
 Turbin Propeller
 Turbin Francis
 Turbin Kinetic

Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Putaran Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor,
sesuai dengan persamaan:
n = 60 . f / P
dimana:
n : putaran
f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9
pasang, dengan frekuensi system sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar
333 rpm.
2. Kumparan Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya
daya listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit .
3. Magnet Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan
dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan timbul
magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar

Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Jenis biasa - thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
b) Jenis Payung (Umbrella Generator) - thrust bearing dan satu guide bearing diletakkan dibawah
rotor.
c) Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) – kombinasi guide dan thrust bearing
diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas rotor.
d) Jenis Penunjang Bawah – thrust bearing diletakkan dibawah coupling.

h. Prinsip PLTA dan Konversi Energi


Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua
hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit).
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan energi,
yaitu:
1. Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat adanya
perbedaan ketinggian.
Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 kg/m2)
h : head (m)

2. Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air
dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan :
Ek = 0,5 m . v . v
Dimana:
Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
3. Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya energi
mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi
mekanis dirumuskan:
Em = T . Ɵ . t
Dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi
Ɵ : sudut putar
t : waktu (s)
4. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik sesuai
persamaan:
El = V . I . t
Dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)

Trafo/Transformator digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up.
Pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:
1. Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan langsung
ke turbin untuk menghasilkan listrik.
2. Waduk cadangan (lower reservoir).

Komponen PLTA dan Cara kerjanya :


1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air.
Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
2. Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika balingbaling
turbin berputar maka generator juga ikut berputar.
4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan
pusat industri.

i. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air :


Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat dirangkum
secara garis besar sebagai berikut :
1. Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban
2. Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi
terbarukan lainnya dan teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
3. PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
4. Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti
irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
5. Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.

j. Dampak Lingkungan Akibat Adanya Pembangkait Tenaga Listrik Tenaga Air :


PLTA mempunyai dampak terhadap lingkungan :
1. Mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya bendungan.
2. Pembangunan bendungannya juga memakan biaya dan waktu yang lama.
3. Kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang
sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai