Anda di halaman 1dari 33

ENERGI AIR

Energi air juga dapat dimanfaatkan sebagaimana energi angin, sebagai


alternatif penghasil energi. Energi air atau disebut juga energi hidro
menggunakan gerakan air yang disebabkan oleh gaya gravitasi yang
diberikan pada substansi yang kurang lebih 1000 kali lebih berat
daripada udara, sehingga tidak peduli seberapa lambat aliran air, ia
akan tetap mampu menghasilkan sejumlah besar energi. Energi air
adalah sumber energi ramah lingkungan yang telah digunakan sejak
berabad-abad lalu
Aliran air diarahkan untuk menggerakkan turbin, yang akan
menghasilkan energi listrik. yang disebut sebagai Energi Tenaga Air.
Kincir air dan energi Hidroelektrik merupakan bentuk-bentuk dari
energi tenaga air. Bendungan Hidroelektrik adalah contoh energi air
dalam skala besar. Bahkan 16 % dari energi listrik dunia disumbang oleh
energi tenaga air.
Turbin-turbin ini banyak berputar karena digerakkan oleh energi air ini.
Pada dasarnya energi ini diperoleh dengan cara memanfaatkan beda
tinggi permukaan air. Untuk keperluan ini banyak sungai-sungai yang
dibendung agar mendapatkan beda tinggi yag merupakan energi
potensial. Energi tenaga air mengubah energi potensial yang terdapat
di dalam air. Aliran air yang mengandung energi potensial tersebut,
selanjutnya dialirkan ke turbin yang akan menghasilkan energi listrik .
Di Indonesia terdapat banyak sekali potensi air yang masih belum
dimanfaatkan. Seperti sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat
di berbagai daerah. Hal ini merupakan peluang yang bagus untuk
pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum
terjangkau energi listrik. Pengembangan dapat dilakukan dalam bentuk
mikrohidro ataupun pikohidro yang biayanya relatif kecil.
Head dan arus air (debit aliran) adalah parameter utama yang harus
dipertimbangkan dalam perencanaan pembangkit tenaga hidro. Sebuah
pengatur elektronis dihubungkan dengan generator. Pengatur ini
menyamakan tenaga listrik yang dihasilkan dengan beban yang
diberikan. Alat ini dibutuhkan untuk menyetabilkan tegangan dari
perubahan-perubahan.
Jenis-Jenis tenaga Air
Jenis-jenis tenaga air dapat diklasifikasikan berdasarkan head
(ketinggian jatuhnya air), kapasitas dan tipe grid sebagai berikut:
1. Klasifikasi berdasarkan head:
• Head tinggi : H >100m
• Head menegah : 30100 m
• Head rendah : 2 30 m
2. Klasifikasi berdasarkan kapasitas
• PLTA Pico : <500 W
• PLTA Micro : 0.5-100 kW-
• PLTA Mini : 100-1000 kW
• PLTA Kecil : 1MW-10 MW
• PLTA Skala Penuh : >10 MW
3. Klasifikasi berdasarkan jenis desain:
a. Run-of-the-river
Bentuk yang paling sederhana dalam konteks PLTA mikro dan mini.
Skema ini tidak memanfaatkan bendungan untuk mengarahkan air ke
bangunan penyadap,melainkan mengubah lajur aliran air menuju
turbin melalui pipa atau penstock.
Schematic diagram of a typical run-of-river hydropower system
b. Sistem Penyimpanan
Dalam penggunaan sistem ini. Air ini akan disimpan terlebih dahulu
dalam jangka waktu tertentu (beberapa jam atau dalam beberapa
bulan) dan akan digunakan untuk menghasilkan energi ketika
dibutuhkan.
c. Sistem pompa penyimpan (Pump Storage)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pump Storage atau pump storage
power plant adalah pembangkit listrik dengan prinsip memompa air ke
‘reservoir atas’ saat kelebihan energi yang kemudian akan digunakan
untuk memutar turbin saat kekurangan energi listrik. Karena prinsip ini,
PLTA pump storage disebut juga sebagai media penyimpanan energi
listrik, sama seperti baterai.
Prinsip kerja pembangkit listrik ini sama seperti PLTA. Air dari reservoir
atas akan dialirkan lewat penstock (pipa bertekanan) ke turbin yang
kemudian akan memutar generator dan menghasilkan energi listrik.
Besarnya energi yang dihasilkan tergantung dari ukuran reservoir atas.
Lalu, saat reservoir kosong dan di jaringan ada kelebihan listrik,
kelebihan ini digunakan untuk menyalakan pompa (atau turbin) yang
akan memompa air dari reservoir bawah. Pipa dan turbin (umumnya
Turbin Francis) yang sama bisa digunakan, hanya arah aliran yang
berbeda. Atau pompa dengan jalur pipa sendiri juga dapat dibangun,
tergantung kebutuhan.
Schematic of pumped storage hydropower system.
4. Klasifikasi berdasarkan tipe jaringan listrik
1. Sistem jaringan listrik tersambung
Jika jaringan listrik sudah terpasang, energi hidro dapat langsung
disambungkan dengan jaringan listrik nasional.
2. Sistem jaringan berdiri sendiri atau tidak tersambung dengan
jaringan
Pembangkit listrik tenaga air tidak tersambung dengan jaringan listrik
nasional
Pengertian PLTA
Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang
mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan
energi listrik
Memanfaatkan aliran dari air yang kemudian diubah menjadi energi
listrik melalui putaran turbin dan generator
Komponen Utama dari PLTA
Komponen-komponen utama dari sebuah pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) dapat dilihat pada Gamabr 1.
Gambar 1. Sketsa Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA)
1. Reservoir
Sebuah waduk digunakan untuk menyimpan air untuk digunakan ketika
diperlukan
2. Bendungan
Fungsi bendungan adalah untuk mendapatkan tinggi jatuh (head) air
yang digunakan pada turbin air dan juga untuk menambah kapasitas
waduk.
3. Penghalang Sampah
Penghalang sampah ini dimaksudkan untuk mencegah masuknya buangan
(sampah) yang bisa merusakkan pintu air pada aliran yang menuju turbin.
Gambar 2. Sebuah bendungan PLTA
4. Pintu masuk air (intake)
Adalah pintu air untuk masuknya aliran air menuju ke
turbin melalui penstock (pipa pesat) atau kanal air

Gambar 3. Pintu Air (Intake )


5. Penstock atau pipa pesat
Adalah saluran pipa air yang menuju ke turbin, di
dalam pipa ini tekanan air naik.

Gambar 4. Pipa Penstock atau pipa pesat


6. Turbin
Adalah mesin yang memutar generator dimana pada turbin ini
energi kinetik air diubah menjadi energi mekanik. Biasanya
turbin yang dipakai untuk PLTA adalah Francis Turbin, sebuah
turbin mempunyai berat sampai 172 tons dan kecepatan
putaran 90 rpm.

Gambar 5. Turbin Francis


7. Generator
Adalah mesin penghasil listrik diman pada generator ini energi mekanik
yang dihasilkan akibat terpputarnya turbin oleh air diubah menjadi
energi elektrik.
8. Transformator
Sebuah alat yang berguna untuk meningkatkan atau menurunkan
tegangan sehingga dapat ditransmisi melalui jalur transmisi sesuai
dengan voltase yg diinginkan.
9. Jaringan Transmissi
Listrik disalurkan ke gardu dan didistribusikan ke konsumen melalui
jaringan listrik.
Gambar 6. Jaringan transmissi
Cara Kerja PLTA
1. Air dialirkan melalui pintu air yang sudah diatur untuk mendapatkan debit
air yang diinginkan.
2. Aliran air ini akan melewati pipa pesat dimana pada pipa pesat ini tekanan
air meningkat.
3. Air dari pipa pesat kemudian akan jatuh pada baling- baling turbin
sehingga turbin dapat berputar
4. Karena turbin berputar maka poros yang terpasang pada turbin yang
terhubung dengan generator juga akan ikut berputar.
5. Generator berputar sehingga menyebabkan terjadinya medan magnet
antara stator dan rotor sehingga akan terjadi aliran elektron dan inilah
yang disebut listrik.
6. Listrik yang dihasilkan generator akan dialirkan ke transformator dan pada
transformator akan dinaikkan tegangannya untuk dialirkan ke gardu induk
dan seterusnya melalui jaringan transmissi
Keuntungan dan kelemahan PLTA
Keuntungan PLTA :
1. Dapat menghapuskan biaya bahan bakar.
2. Memiliki kehidupan ekonomi yang lebih lama
3. Tidak menyebabkan polusi gas rumah kaca.
4. Bendungan dari PLTA itu sendiri bisa dimanfaatkan sebagai tempat
rekreasi dan irigasi perairan
5. Bendungan dari PLTA dapat dijadikan tanggul untuk mengantisifasi
ketika terjadi banjir.
Kerugian PLTA :
1. Bendungan sangat mahal untuk dibangun dan memerlukan lahan
yang luas
2. Berpotensi kerusakan ekosistem dan kualitas air.
3. Pembendungan yang berlebihan dan perusakan wilayah adat adalah
hasil dari perencanaan yang buruk.
4. Hanya berguna jika dekat dengan sumber air.
5. Bergantung pada pengurusan wilayah resapan air yang baik dan
sehat.
Rumusan Daya Turbin
Pada pembangkit listrik tenaga air, energi listrik dihasilkan oleh
generator yang dikopel ke turbin. Energi listrik yang dihasilkan lebih
kecil dari energi yang diproduksi turbin. Karena rugi-rugi yang timbul di
dalam turbin dan generator, maka efisiensi turbin dan generator lebih
kecil dari 100%. Daya yang dihasilkan oleh turbin adalah sebesar:

Pt = ρ g Q H ηt
Dimana:
Q = debit air (
H = tinggi jatuh air [m]
= efisiensi turbin
Jika ρ = 1000 kg/m3
g = 9,81 m/s2
Maka daya turbin menjadi:
Pt = 9810 Q H (W)
Pt = 9,81 Q H ηt (kW)
Sedangkan daya listrik yang dihasilkan oleh generator adalah sebesar:
Pg = ηg Pt
Dimana: ηg= efisiensi generator
Jadi kesimpulannya:
1. Semakin tinggi suatu bendungan, semakin tinggi air jatuh, maka
semakin besar daya listrik yang dihasilkan (hubungannya linier).
2. Semakin banyak air yang jatuh menyebabkan turbin akan
menghasilkan tenaga yang lebih banyak. Tenaga juga berbanding lurus
dengan aliran sungai. Dua kali sungai lebih besar dalam mengalirkan
air akan menghasilkan dua kali lebih banyak energi.
Contoh soal:
Sebuah PLTA menggunakan kapasitas aliran 15 m3/s, tinggi jatuh air = 150 m dan
efisiensi turbin 95%.
Ditanya:
a. Daya keluar turbin
b. Jika PLTA dioperasikan pada beban penuh 24 jam, berapakah pemakaian air
Penyelesaian:
Pt = 9,81 Q H ηt (kW)
= 9,81 x 15 m3/s x 150 m x 0,95
= 20,968 kW
Jika efisiensi generator 92 %, maka daya listrik yang dihasilkan
generator:
Pg = ηg Pt
= 0,92 x 20,968 kW = 19,291 kW

Anda mungkin juga menyukai