PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Komponen – komponen PLTA
1. Kolam Tandon
Kolam tandon (reservoir) atau waduk adalah tempat yang digunakan
untuk menampung air yang kemudian akan disalurkan menuju turbin. Sumber
air waduk terutama berasal dari aliran permukaan dtambah dengan air hujan
langsung.
4
2. Dam
Dam adalah suatu bangunan menahan laju air sehingga mencapai
ketinggian tertentu agar menghasilkan energi yang besar saat air dialirkan.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi
untuk pengendalian banjir.
3. Intake building
Intake digunakan untuk mengatur banyaknya air yang masuk menuju
pipa pesat.
4. Control Gate
Control gate adalah komponen pembangkit listrik tenaga air untuk
mengatur debit atau besar/kecilnya aliran air yang masuk menuju turbin.
5
Control gate dapat dibuka dan ditutup sesuai waktu operasi ataupun jika terjadi
masalah pada turbin atau komponen lain.
5. Pipa pesat
Penstock adalah pipa tempat mengalirnya air bertekanan tinggi karena
perbedaan gravitasi. Penstock dipasang dengan kedudukan vertikal ini
digunakan untuk mengalirkan air dari kolam tando (reservoir) menuju ke turbin.
6. Turbin
Turbin merupakan alat yang digunakan untuk mengkonversi energi
kinetik menjadi energi mekanik. Dimana system kerja dari turbin adalah ketika
ada suatu aliran air yang cukup kencang, dan aliran air tersebut menabrak dan
kemudian mendorong sudu-sudu secara kontinyu akibatnya turbin tersebut
berputar.
6
Gambar 2.6 Turbin
7. Generator
Generator merupakan alat yang digunakan untuk memproduksi energi
listrik dari sumber energi mekanik. Tenaga mekanik dapat berasal dari panas,
air, uap, dan lain – lain. Nergi listrik yang dihasilkan oleh generator dapat
berupa listrik AC maupun DC. Hal tersebut tergantung dari konstruksi
generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik. Pada gambar 8. dapat
dilihat konstrusi generatot pada suatu pembangkit.
Daya yang dibangkitkan generator yang diputar oleh turbin air adalah:
7
P = k . H .q .[kW]
Keterangan:
P = daya [Kw]
H = tinggi terjun air [meter]
q = debit air [m3/detik]
η = efisiensi turbin dan generator
k = konstanta
8. Draft tube
Draft tube merupakan saluran divergen kedap udara untuk membawa air
keluar dari sudu turbin menuju ke tail race. Secara bertahap meningkatkan
penampang draft tube membantu untuk mengubah energi kinetik air keluar
menjadi energi tekanan.
8
9. Kanal
Kanal untuk mengarahkan aliran air kembali ke saluran irigasi / sungai
yang berasal dari draf tube untuk pemanfaatan lebih lanjut.
9
Pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan
mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan (gradient) yang
agak kecil.Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun
dan kemiringan sungai.
2. PLTA jenis DAM
10
Gambar 2.12 PLTA Berdasarkan Aliran Sungai
Banyak dipakai dalam PLTA saluran air/terusan, jenis ini membangkitkan listrik
dengan memanfaatkan aliran sungai itu sendiri secara alamiah.
b. PLTA dengan kolam pengatur
Mengatur aliran sungai setiap hari atau setiap minggu dengan menggunakan
kolam pengatur yang dibangun melintang sungai dan membangkitkan listrik
sesuai dengan beban.
c. Pusat listrik jenis waduk
11
d. PLTA Jenis Pompa
12
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit tenaga
listrik yang mengubah energi potensial air (energi gravitas air) menjadi energi
listrik. Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah
energi potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar rotor
generator untuk menghasilkan energi listrik.
Sistem PLTA bekerja dengan cara aliran sungai dibendung agar terjadi
penimbunan air sehingga terjadi kolam tando. Selanjutnya air dari kolam tando
dialirkan ke bangunan air PLTA melalui pipa pesat untuk menggerakkan turbin
yang menyebabkan rotor generator ikut berputar juga karena rotor turbin
seporos dengan rotor dari generator. Dengan adanya penimbunan air terlebih
dahulu dalam kolam tando, maka pada musim hujan di mana debit air sungai
besarnya melebihi kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA dapat
ditampung dalam kolam tando.
Jika terjadi kelebihan air pada DAM, maka petugas PLTA biasanya
memperbesar aliran air ke sungai dengan membuka pintu air. Namun jika
kekurangan, aliran sungai akan diperkecil. Hal ini bertujuan untuk menjaga
ketinggian air DAM. Fenomena seperti ini biasanya terjadi ketika puncak musim
kemarau tiba.
DAM yang ada harus memiliki perbedaan ketinggian dengan turbin.
Semakin tinggi perbedaan ketinggiannya, maka semakin besar pula daya listrik
yang dihasilkan generator. Untuk menghubungkan antara DAM dengan turbin,
digunakan pipa besar dengan diameter yang menyesuaikan debit air yang akan
dialirkan. Pipa ini dinamakan dengan pipa pesat (penstock). Semakin besar
diameter, maka semakin besar pula debit air yang dialirkan.
Pada musim kemarau di mana debit air sungai lebih kecil dari pada
kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA, selisih kekurangan air ini dapat di
atasi dengan mengambil air dari timbunan air yang ada dalam kolam tando.
Inilah keuntungan penggunaan kolam tando pada PLTA. Hal ini tidak dapat
dilakukan pada PLTA run off river. Namun, biaya pembangunannya mahal
karena kolam tando memerlukan bendungan yang besar dan juga memerlukan
daerah genangan yang luas.
13
2.5 Bagian-bagian PLTA Beserta Fungsinya
14
Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa
udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low
Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan
berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu
mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai
dioperasikan. ½ inchDiameter pipa udara ±
5. Katup utama
Mengubah energi potensial menjadi energi kinetik
6. Turbin
Peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air masuk
turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral
chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman,
poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin
reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja
karena kecepatan air yang menghantam sudu.
7. Generator
Memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis. Generator terdiri dari
dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang
dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9 pasang
kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic
Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros
dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar.
Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah
kutub melewati “coil” yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang
kemudian menjadi listrik
8. Draftube
Mengalir berasal dari turbin
9. Tailrace
Pipa pembuangan
10. Transformator
Mengubah tegangan AC ke tegangan yang lebih tinggi.
15
11. Switchyard (controler)
12. Kabel transmisi
13. Jalur Transmisi
Menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri.
14. Spillway
Lubang besar di dam (bendungan) yang sebenarnya adalah sebuah metode
untuk mengendalikan pelepasan air untuk mengalir dari bendungan atau
tanggul ke daerah hilir.
2.6 PLTA Cirata
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata merupakan PLTA terbesar
di Asia Tenggara. PLTA ini memiliki konstruksi power house di bawah tanah
dengan kapasitas 8x126 Megawatt (MW) sehingga total kapasitas terpasang
1.008 Megawatt (MW) dengan produksi energi listrik rata-rata 1.428 Giga
Watthour (GWh) pertahun.
16
Negara (PLN persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang disalurkan
melalui saluran transmisi tenaga listrik 500 kilo volt (KV) ke sistem Jawa Bali
yang diatur oleh dispatcher PLN Pusat Pengatur Beban (P3B).
Kontribusi utama Cirata terhadap sistem Jawa Bali yaitu memikul beban
puncak dan beroperasi pada pukul 17.00-22.00, dengan moda operasi LFC
(Load Frequency Control), dimana memiliki fasilitas line charging bila sistem
Jawa Bali mengalami Black Out dan Start up operasi/ sinkron ke jaringan 500
KV yang relatif cepat yaitu kurang lebih lima menit.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komponen – kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan
transmisi.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi
untuk pengendalian banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar
kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin
berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan
fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar
turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari
berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar
listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang
digunakan adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah
atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan
travo step down.
18
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Abdul, 1995. Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi
ekonomi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).
Kadir, Abdul, 1996, Pembangkit Tenaga Listrik, Rancangan Sistem
Kontrol Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta: Universitas Indonesia
(UI-Press).
M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. Bambang Setyadi,
Sutanto. 1991. Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia ( UI-Press).
19